Memiliki anak yang memiliki kelainan jantung membuat Diana harus berjuang sendirian karena suami dan semua keluarga tidak mau menerima sang anak yang bagi mereka menyusahkan dan membuat malu.
kerinduan seorang anak pada sang ayah yang di bawa hingga nafas terakhirnya.
Di saat kesedihan Diana di tinggal anak nya ia mendapati bukti perselingkuhan sang suami dengan sekertarisnya.
Karena lelah dan tidak memiliki harapan lagi membuat Diana mengakhiri hidup nya di depan sang suami.
Ingin tau nasib Diana selanjutnya ayo ikuti kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
"Saya sudah cari kemana mana tapi gak ketemu juga, bahkan saya sudah naik turun pantai pusat perbelanjaan ini" jawab papa Dio sembari mengusap lengannya yang di pukul Diana tadi ternyata sakit juga
"Tenaga badak ini, aku kira semut, cantik dan kuat aku suka" ucap papa Dio dalam hati
"Pantas oleng, akibat turun naik lantai kenapa gak gelinding aja sekalian, heran deh orang orang di sisi Dio gak ada yang bener punya papa yang mentingin kerjaan dari pada anak dan punya asisten yang telmi" ucap Diana sengit, Dio sudah tidak tahan untuk menahan tawa, sedangkan papa Dio terbelalak mendengar ucapan Diana
"Om... Liat itu dan itu apa, itu cctv kenapa gak di cek atau dengan pengeras suara pemberitahuan, kan bisa cepat ketemu, lah ini kok malah di cari naik turun ya lama, Hmmmm... Tapi wajar sih karena faktor U ya om" ucap Diana lagi
" U apa?" tanya papa Dio dengan polosnya
"Umur atau usia" jawab Diana cuek lalu mendekati Dio.
"Ayo sayang mama antar kamu pulang, tapi tunggu Abang dan kakaknya mama dulu, jangan pulang dengan om ini nanti di tinggal lagi di jalan" ucap Diana sedangkan papa Dio sudah terbelalak mendengar ucapan wanita didepannya dengan panggilan mama.
"Tapi ma... Ini papa Dio bukan asisten papa" jawab Dio dan itu membuat Diana hampir jatuh dari tempat duduknya.
"Apa.. Papa kamu, gak salah sayang" tanya Diana dengan terkejut
"Om beneran papanya Dio, kok gak mirip gantengan Dio ya" ucap Diana
Dio yang di katakan ganteng pun tersenyum bahagia, sedangkan wajah papa dio sudah masam.
"Kamu gak ada takut takutnya sama saya, sudah menuduh orang dengan sembarang, panggil saya om dan sudah pukul saya, sekarang kamu bilang saya jelek, kamu mau saya hukum" ucap papa Dio
"Maaf om bukan guru saya lagian saya sudah lulus SMA dan ini Di mall bukan sekolah jadi benang gak ada hukuman" jawab Diana santai
"Lagian ngapain takut om juga manusia, kalau om gorila baru aku takut" jawab Diana
" Hahaha... Mama kok tambah lucu Dio suka deh" ucap Dio lalu memeluk Diana lagi
Papa Dio sampai melongo melihat itu, putranya bisa tertawa lepas dan apa itu berani sekali meluk wanita itu lalu apa mama, pikir papa Dio
"Ma... Dio pulang dulu ya, kasihan papa nanti nangis Beso kita ketemuan lagi ya pokonya mama harus mengangkat panggilan dari Dio, Dio banyan yang ingin di bicarakan sama mama" ucap Dio
"Baiklah sayang kali ini semoga tidak ada yang memisahkan kita, mama akan lawan semuanya untuk kamu, termasuk om om ini" ucap Diana sembari melirik papa Dio
"Baik ma, pokoknya Dio sangat bahagia bisa bertemu mama, Dio sayang mama ternyata doa Dio terkabul" ucap Dio dengan bahagia.
"Mama juga bahagia" jawaban Diana
"Om titip putraku jangan di marahi atau di telantarkan, jika tidak sanggup berikan dia padaku saja" ucap Diana papa Dio yang mendengar itu terkejut tapi dapat menguasai expresi wajahnya
"Kamu kita putraku barang, aku juga menyayangi nya, jika tidak mana mungkin aku peduli padanya" jawab Papa Dio
"Anak bukan butuh uang saja tapi juga perhatian dan dan waktu luang papanya, uang dapat dicari tapi perhatian dan waktu untuk anak tidak dapat di cari lagi jika sudah terlewatkan, waktu dengan anak itu berharga jadi janga sampai om menyesal, jadi luangkan waktu om untuk Dio, jangan dengan alasan cari uang untuk Dio om jadi menyuruh orang lain untuk menghiburnya, itu berbeda" ucap Diana dingin
" Sayang jika ada apa apa cepat hubungi mama, mama belum bisa ajak kamu tinggal di rumah mama karena mama juga baru datang ke kota ini semingguan ini dan mama juga tinggal dengan dengan orang tua angkat mama, bukan dengan Oma dan opa atau om Amar" ucap Diana
"Loh kenapa mama tinggal dengan orang, kemana Oma dan opa serta om Amar" tanya Dio kaget.
" Ada tapi di kota lain, nanti saat kita bertemu mama akan jelaskan tapi tidak sekarang" ucap Diana Dio mengerti
"Baik mama Dio pulang dulu, terima kasih mama" ucap Dio memeluk Diana sebentar lalu pergi duluan dari sana meninggalkan papanya. Yang masih diam terpaku
" Om... Itu Dio sudah pulang nanti hilang lagi awas saja" ucap Diana
"Jangan panggil saya om, saya bukan om kamu" ucap papa Dio sebal
"Baik kakek, cucu mengerti" jawab Diana lalu duduk
Papa Dio kesal dengan panggilan Diana
"Kamu... Nyebelin" ucap papa Dio lalu pergi mengejar Dio
"Ih ngambek si om om" ucap Diana cuek
"Syukurlah Dio masih ada, aku sangat bahagia" ucap Diana
"Dek kamu kenapa kok ketawa ketawa?" tanya ya Barata tiba tiba yang baru datang dengan Bryan
"Ah gak apa apa, lagi ingat buku yang baru Diana baca, bagaimana apa ada bang, kak?" tanya ya Diana
"Oh iya ini ada" jawab Barata sembari memperlihatkan luar dengan berbagai pentuk lengkap sampai satu kantong.
Diana yang melihat itu sampai terbelalak,
"Bang kok banyak banget kan Diana butuh satu?" tanya Diana heran
"Gak papa untuk stok, Abang juga tadi sudah belikan lagi cat nya dan nati di kirimkan ke rumah" jawab Barata
"Ya ampun bang banyak banget tapi terima kasih Abang" ucap Diana
" Ia sama sama, dek ayo kita makan siang dulu, Abang laper" jawab Barata
"Ok ayo Let's go" jawab Diana
"Jangan jalan buru buru nanti jatoh" ucap Bryan
"Iya kak" jawab Diana
Akhirnya mereka masuk ke restoran dan memesan makanan yang Meraka inginkan.
Sembari menunggu pesanan datang mereka bercerita banyak.
"Bryan kamu kapan masuk tugas, kok gak ke rumah sakit?" tanya Bara
"Nanti bulan depan, Bryan lagi ingin istirahat dulu satu bulan ini karena jika sudah masuk kerja tidak akan ada waktu lagi untuk istirahat, jadi Bryan sudah minta waktu sampai bulan depan" jawab Bryan
"Emangnya kak Bryan kerja apa di rumah sakit, jaga kamar jenazah atau jadi tukang bersih bersih?" tanya ya Diana.
Bryan dan Barata terbelalak mendengar ucapan Diana.
Setelah tersadar Bryan jadi kesal dan menyentil dahi Diana sedangkan Barata sudah tertawa terbahak bahak.
"Sakit kak, awas saja Diana adukan ke bunda nanti" kesal Diana
" Kamu itu kalau bicara gak di saring, Kakak bertahun tahun kuliah di luar masak cuma untuk jadi penjaga kamar jenazah, mending sekolah di sini saja jika begitu" kesal Bryan
"Salah sendiri kakak kenapa juga harus kuliah di luar, kuliah itu dalam kelas bukan di luar, kampus apa yang gak punya ruangan" sengit Diana
Mereka berdua sampai menyembuhkan minuman yang mereka minum saat mendengar ucapan Diana
Bersambung
haduh sabar ya mas bastian punya adek nemu malah bikin spot jantung terus/Chuckle//Chuckle//Chuckle/
bukan diana