Hidup dalam sebuah keluarga yang penuh dengan sandiwara,membuat seorang gadis polos itu harus menerima takdir hidupnya yang tidak pernah merasakan kehidupan bahagia bersama keluarga kehadiran sang nenek di rumah itu membuat gadis cantik bermata sipit itu merasakan kasih sayang jika dari orang tua dan juga kedua sang kakak nya yang sama sekali tidak menyukai dirinya,sehingga ia di pertemukan oleh sang nenek dengan seorang laki-laki tampan dan juga kaya raya,namun hal itu tidak membuat gadis itu bahagia karena,,,? Lanjut baca cerita nya ya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zatil fadhila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
waktu dua hari
Sambil menunggu pesanan susu coklat panas nya datang,alea tampak sibuk menatap gavin yang tengah menyantap makanan nya dengan serius,sehingga membuat alea menyinggungkan senyum nya,entah lah mungkin untuk saat ini alea menyukai sifat gavin yang tidak marah-marah atau menatap nya dengan dingin
"Sudah puas menatap wajah tampan saya?"tanya gavin dengan wajah datar nya,alea langsung memalingkan wajah nya karena malu,ternyata gavin menyadari bahwa sejak tadi ia menatap diri nya
"Saya mau ke toilet sebentar"ucap alea akhir nya yang langsung beranjak bangkit dari duduk nya bersamaan dengan seorang pelayan membawakan susu pesanan nya
"Saya sudah selesai,saya akan tunggu di mobil"gavin juga ikut bangkit dari duduk nya setelah mengeluarkan beberapa uang dari dompet,namun gavin tak menyadari bahwa ada seorang pelayan di belakang nya yang sedang membawa susu coklat
"Gavin awas"
Bugh,prangggg"
Gavin menyenggol nampan itu dan berakhir gelas itu terjatuh dan dengan cepat alea berdiri di depan gavin hingga berakhir susu panas itu mengenai kaki nya
"Awh,panas"lirih alea sambil mengibas-ngibaskan kaki nya
"Apa yang kau lakukan?"kesal gavin,karena alea mencoba menghalangi susu panas itu namun malah mengenai diri nya sendiri
"Maaf mbak,saya benar-benar tidak sengaja"ucap pelayan itu katakutan,alea langsung duduk di atas kursi sambil mengibas-ngibas kan kaki nya
"Maafkan saya mbak"
"Tidak apa-apa saya baik-baik saja"ucap alea pelan tersenyum ramah ke arah pelayan itu
"Ayo,kita pulang sekarang"
Gavin langsung memapah alea untuk pergi,alea sama sekali tidak menolak karena memang ia sedikit kesulitan untuk berjalan
Beberapa menit kemudian
"Bagaimana sekarang?"tanya gavin setelah ia selesai mengoles sebuah salab yang tadi ia beli
"Sudah lebih baik"sahut alea tersenyum
"Kenapa kau sangat ceroboh,lagian kenapa harus menghalangi tumpahan susu itu?"
"Saya takut kamu yang akan terluka"
Jawab alea singkat,gavin menoleh ke arah alea dengan tatapan sulit di artikan,ia sejenak berfikir mengapa vania dan juga alea sangat berbeda jauh tak seperti yang ia fikirkan
Jika vania lebih memilih melindungi tubuh nya dari pada orang lain,sedangkan alea lebih memilih melindungi orang lain dari pada tubuh nya,bahkan alea terkesan tidak menyalahkan pelayan itu jika vania mungkin sudah di caci maki oleh diri nya
"Ada apa tuan?"tanya alea bungung,karena sejak tadi gavin hanya duduk diam di dalam mobil tanpa berniat menjalan kan mobil nya
"Tidak"jawab gavin singkat yang langsung menghidupkan mobil nya dan melaju dengan cepat membelah kota jalanan
Malam pun tiba
Alea baru saja selesai membuat beberapa menu makan malam,karena memang alea sudah terbiasa memasak sejak kecil,sehingga semua bumbu dapur sudah dapat ia hafal dengan baik dan sangat mudah untuk nya menyiapkan hidangan kali ini
"Kau memasak semua ini?"tanya gavin yang tiba-tiba datang
Alea dengan cepat mengangguk
"Silahkan duduk,mumpung masih hangat"ujar alea setelah siap menghidangkan masakannya itu di atas meja
"Kau mau kemana?"tanya gavin ketika melihat alea yang hendak melangkah pergi ke arah pintu belakang
"Aku akan membersihkan diri dulu,kamu makan saja lebih dulu"alea langsung melangkah pergi,sejenak gavin terdiam di hadapan hidangan yang terhidang di depan nya itu,ia menyendok sebuah sub yang berada di hadapan nya
"Sup ikan,mengapa dia tau banyak hal tentang ku"batin gavin dalam hati
Sedangkan di dalam kamar nya,alea baru saja akan menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri nya,namun tiba-tiba saja rasa nyeri di dada nya kembali terasa sehingga ia terduduk lemah sambil menekan dada nya yang semakin terasa sesak
"Oh tuhan,ini sakit sakit dan obat ku sudah habis"lirih alea sambil berjongkok yang terus menekan dada nya
Beberapa jam kemudian
Tok tok tok
Suara ketukan pintu dari luar membuat alea terperanjat dari duduk nya,setelah sakit nya mulai berkurang alea memutuskan untuk membaringkan tubuh nya sejenak,namun karena tak bisa memejamkan mata nya alea memutuskan untuk duduk di atas kasur sambil menulis sesuatu di sebuah note,dan entah mengapa akhir-akhir ini alea sangat suka menulis sesuatu dalam sebuah note,dengan cepat2 alea meletakkan note itu di bawah kasur nya dan beranjak untuk membuka pintu
"Sebentar"sahut alea dari dalam
Ceklekk
Alea pun membuka pintu yang sempat ia kunci itu
"Gavin?"
"Apa yang kau lakukan di dalam?,sejak tadi aku menunggu mu untuk makan,bukan kah kamu minta waktu ku selama dua hari berperan sebagai suami tapi kenapa kamu memilih mengurung diri di kamar?"
"Maaf,aku lupa"lirih alea pelan,karena memang ia melupakan hal itu
"Ck,kau selalu saja membuat alasan lupa?,apa kamu punya penyakit pikun?,sehingga kau jadi banyak lupa nya?"
"Maaf,kamu makan saja lebih dulu nanti jika aku lapar aku akan makan sendiri"
Gavin mengguyur rambut nya dengan gusar,bagaimana bisa dengan mudah nya alea meminta maaf sedangkan diri nya sejak tadi menahan lapar untuk menghargai dua hari yang alea ingin kan,tiba-tiba saja alea mendorong daun pintu untuk menutup nya namun dengan cepat gavin menahan nya
"Kau baik-baik saja?"tanya gavin memincingkan mata nya,entah mengapa mendadak ia menjadi peduli ketika melihat wajah pucat alea dengan suara serak nya
"Ada apa?"
Bukannya menajawab,gavin langsung menempelkan punggung tangan nya ke dahi alea
"Kau demam,berbaringlah aku akan carikan obat penurun panas"
"Tidak usah,setelah saya istirahat pasti akan baik-baik saja"
"Berbaringlah,jangan banyak membantah"
Ketus gavin yang langsung melangkah pergi,ia juga bingung dengan diri nya sendiri yang mendadak menjadi mengkhawatirkan keadaan alea,yang padahal selama ini ia tidak peduli sama sekali apapun tentang alea.
Gavin gusar sendiri ketika berada di dapur,ia bingung harus melakukan apa karena ia tidak pernah merawat orang sakit sehingga ia memutuskan untuk merogoh saku celana nya dan menghubungi seseorang,dan nama bobby yang tertara di sana,namun bobby tidak menjawab nya setelah gavin menghubungi nya selama 4 kali,ia beralih menghubungi kenzo,kenzo pun sama hal nya dengan bobby
"Sial,mengapa mereka kompak sekali tidak menjawab panggilan ku"kesal gavin yang terus menghubungi kenzo dan juga bobby,hingga panggilan ke 17 kali,barulah kenzo menjawab nya
"Apa kau gila?,tidak bisa kah kau berhenti menghubungi ku?"teriak kenzo dari seberang sana,dan ia yakin bobby juga ada bersama nya karena ia bisa mendengar suara bobby yang juga menggerutu kesal
"Apa-apaan ini?,kau meneriaki ku apa kalian berdua sudah bosan hidup?"teriak gavin tak kalah keras nya
"Kau yang gila gavin,setelah sekian lama kau sibuk dengan labubu mu itu,baru sekarang kau sempat menghubungi ku dan bobby,apa labubu mu itu sudah meninggalkan mu?,ck teman macam apa yang mengabaikan sahabat nya karena seorang kekasih?"
"Lupakan soal itu dan jangan bicara omong kosong,katakan apa yang harus di lakukan jika ada orang demam?"