NovelToon NovelToon
Kawin Gantung Dengan Ketos

Kawin Gantung Dengan Ketos

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Tamat / ketos / perjodohan
Popularitas:8.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: AuraAurora

Memiliki wajah cantik blesteran, membuatnya menonjol di antara gadis lainya. Tapi kisah hidupnya tak seindah wajahnya. Jessyca

Karena sang Mama meninggal sejak lama, membuat Ayahnya menikah lagi. Tapi keluarga baru, justru membuat hidupnya semakin sulit.

Hingga suatu saat, neneknya telah memilihkan jodoh untuknya. Yang menyebabkan ia 'kawin gantung' di usia muda.

Apakah kehidupan Jessy akan lebih baik? Atau malah sebaliknya!!!

Cuzzz kita lanjut ☺☺☺☺🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AuraAurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu Mama

Setelah menempuh perjalan beberapa jam, akhirnya bis yang membawa rombongan murid SMA itu datang di tempat tujuan. Tempat yang begitu asri.

Semua murid di kelompokkan menjadi beberapa kelompok, dan mereka kemudian di berikan tenda untuk di dirikan.

Jessy dan Meili juga tiga murid dari kelas lain menjadi satu tenda. Sedangkan Tasya bersama anggota OSIS lainnya.

"Wah... Jessy kamu hebat," Meili takjub melihat Jessy memasang tenda dengan cekatan. Begitupun dengan yang lainnya.

Setelah tenda itu berdiri, semua segera menyimpan barang-barang ke dalam tenda. Karena semua murid akan di kumpulkan kembali untuk mendengarkan tugas apa yang akan di berikan.

Pertama-tama acara di buka oleh Raka, dan di teruskan oleh guru yang memberikan sepatah dua patah kata. Dan yang terakhir di ambil alih oleh Nathan.

"Baik semuanya, saya sebagai ketua OSIS ingin menyampaikan beberapa kegiatan yang akan kita lakukan tiga hari dua malam di sini." Nathan menyampaikan kegiatan apa saja yang akan mereka lakukan.

Hingga beberapa saat kemudian, semuanya ke tenda masing-masing. Mereka di beri istirahat sebelum lanjut ke acara berikutnya.

Jessy dan Meili merebahkan tubuhnya di tenda yang beralaskan tikar tipis. Begitupun dengan tiga murid lainnya.

"Jessy, ini sungguh tidak nyaman." keluh Meili, karena sekarang punggungnya terasa sakit. Batu-batu kecil itu masih terasa meskipun sudah beralaskan tikar.

"Kenapa tadi dari rumah nggak bawa kasur aja kesini?" Jessy menatap malas Meili. Tentu saja tempat ini tidak nyaman untuk di jadikan tidur.

"Memangnya boleh?" tanya Meili polos.

Jessy menatap tajam ke arah Meili. Tapi yang di tatap hanya tersenyum lebar.

Ternyata pada sore hari tugas yang di berikan oleh para OSIS adalah untuk mencari tumbuhan yang biasa di gunakan untuk bumbu dapur. Dan untuk ini adalah kelemahan Jessy, karena gadis itu sama sekali tidak pernah menyentuh bumbu dapur.

Mungkin hanya secara teori ia tau.

Untuk tugas ini, mereka hanya di kelompokkan dua orang. Dan Jessy dengan Meili.

Semua murid mulai berpencar ke dalam kawasan yang telah di beri tanda panah, untuk jalan mana saja yang boleh di lewati.

Meili dan Jessy mulai mengedarkan pandangan nya.

"Jessy di sana!" Meili menunjuk salah satu tanaman. Kemudian ia menarik tangan Jessy.

Mereka berdua jongkok, untuk memastikan apa benar itu salah satu tanaman yang mereka perlukan.

Jessy kemudian menarik tanaman yang mempunyai daun lebar dan tangkai yang lumayan panjang.

"Wah, ini kunyit." seru Meili.

Ternyata untuk pelajaran yang ini, Meili sangat pandai karena ia suka sekali memasak.

"Benarkah?" Jessy ragu mengamati tanaman yang ada di tangan nya.

"Apa kamu tidak tahu?" Meili tidak percaya jika gadis cantik itu tidak tau bumbu dapur.

Jessy menggelengkan kepalanya.

Meili menepuk jidatnya. Ternyata Tuhan itu adil, meskipun cantik tapi ada juga nilai minusnya.

Mereka akhirnya melanjutkan untuk mencari tanaman yang lainnya.

Hingga hari menjelang petang, semua murid di haruskan sudah kembali.

Saat akan kembali, Jessy tersentak kaget menyadari kalung yang ia pakai sudah tidak lagi melingkar di lehernya.

"Meili, kembalilah terlebih dahulu. Kalung gue sepertinya hilang." Jessy memberikan tanaman yang tadi mereka dapatkan.

"Nggak. Aku temenin aja," Meili yang tidak setuju dengan ucapan Jessy.

"Sebentar lagi gelap, mungkin cuma sebentar. Kalau nggak, nanti kita kena hukum."

"Tapi--"

"Cuma sebentar," putus Jessy dan kembali memutar arah.

Dengan berat hati Meili kemudian akhirnya kembali terlebih dahulu.

Jessy sedikit kesulitan mencari kalungnya, karena minimnya cahaya. Apalagi pepohonan besar yang semakin menambah keremangan.

30 menit berlalu, tapi Jessy belum juga kembali. Pikiran Meili sudah mulai yang tidak-tidak.

Hingga akhirnya ia memutuskan untuk meminta tolong kepada Nathan.

"Kak Nathan," panggilnya lirih.

Nathan yang sedang bersama anggota OSIS lainya, langsung menoleh ke arah Meili. "Ada apa?"

Meili meremas kedua tangan nya yang saling bertautan. "K-kak Nathan, Jessy belum kembali. Ini sudah setengah jam yang lalu." Rasa takut, khawatir menjadi satu. "Tadi dia bilang hanya sebentar kembali ke sana untuk mencari kalungnya." Meili menunjuk tempat terakhir mereka berpisah.

Nathan jelas terkejut mendengar itu, karena tadi Meili bilang Jessy pergi hanya ingin buang air kecil.

"Kenapa baru bilang sekarang!" bentaknya. Ia segera bergegas memberitahu guru dan anggota OSIS lainnya.

Sedangkan Meili hanya bisa menangis.

"Tenanglah, dia akan baik-baik saja." Tasya mencoba menenangkan.

Guru yang bertugas mendampingi acara itu akhirnya memerintahkan beberapa anggota OSIS untuk mencari keberadaan Jessy.

Sedangkan Jessy di dalam sana, gadis itu masih mencari keberadaan kalungnya. Hadiah terakhir yang di berikan mendiang ibunya di hari ulang tahunnya.

"Kumohon jangan sampai hilang," do'a nya.

Berbekal cahaya senter dari ponselnya Jessy terus mencari di tempat yang ia lewati tadi. Bahkan ia tak menghiraukan malam yang sudah datang dengan angin dingin yang menusuk hingga tulang.

Tak lama Jessy melihat kilauan akibat pantulan dari cahaya ponselnya. Bibir gadis itu melengkung membentuk sebuah senyuman ketika kalung yang ia cari ketemu.

"Akhirnya," Jessy merasa lega.

Tapi masalah lain datang, rasanya ia sekarang sedang tersesat. Karena ia terlalu fokus mencari kalungnya, sampai tidak memperhatikan jalan.

"Apa gue terlalu jauh," ia yang baru menyadari hal itu.

Jessy mengedarkan pandangan nya, dan tidak menemukan petunjuk jalan. Apalagi sekarang benar-benar sudah gelap.

Saat ia akan berjalan, ternyata Jessy menginjak batu yang sedikit berlumut.

Bugh.

"Aaaa," seketika Jessy tergelincir dan jatuh terguling beberapa meter kebawah.

Terlihat dahi yang sedikit mengeluarkan darah akibat benturan, dan tangan juga kaki yang mengalami luka lecet, yang juga mengeluarkan darah.

"Mah," lirih Jessy.

Yang hanya di pikirannya sekarang hanyalah Ibu nya. Apa ini saatnya ia akan bertemu Ibunya? Pikirnya.

Kesadarannya semakin lama semakin menghilang.

Kemudian samar-samar ia mendengar seseorang memanggilnya.

"Sayang," panggil seseorang.

Jessy menajamkan pendengaran nya, dan itu suara seseorang yang Jessy rindukan.

"Mah," Jessy memastikan suara itu. Kemudian samar-samar ia melihat sosok yang ia rindukan duduk di sebelah nya.

"Sayang," panggil perempuan yang ternyata Mama Jessy.

Kasih.

"Kamu harus terjaga," ujar Kasih yang sekarang memangku kepala Jessy. Dan mengusap kepala putrinya dengan sayang.

"Jessy rindu Mama, apa sekarang Jessy boleh ikut Mama?" tanya nya lirih.

Kasih tersenyum kemudian menggeleng. "Belum waktunya sayang. Semua orang akan bersedih jika kamu ikut Mama."

"Tapi, Jessy cuma mau Mama."

"Apa kamu tidak kasian dengan Nenek? Nenek kasian jika kamu tinggal. Nenek sudah tidak punya siapa-siapa lagi selain kamu cucunya yang paling cantik," Kasih mengingatkan.

Jessy terdiam tidak menjawab.

"Mama sudah tenang dan bahagia di sini, Kakek juga menemani Mama di sini." Kasih mengecup kening Jessy. "Kamu harus kembali," bisiknya.

"Mah," panggil Jessy ketika Kasih perlahan mulai menjauh.

Hingga tak lama seseorang datang menemukannya.

"Jessy!"

...----------------...

...Maaf telat up, habis vaksin jadi tubuh kurang fit. Jangan lupa untuk dukungan nya 🥰...

1
Hera Puspita
cerita mu sangat bagus thor 🥰🥰🥰
Hera Puspita
😭😭😭😭😭
Hera Puspita
tasya sok lugu tp asli nya minus akhlak
Hera Puspita
kayak nya jessy mulai hamidun nih 🤔🤔
Hera Puspita
😭😭😭😭
Hera Puspita
nenek jessy gaul....🤣🤣🤣
Hera Puspita
😁😁😁
Hera Puspita
apakah raka menyukai tasya 🤔🤔🤔
Hera Puspita
🤣🤣🤣🤣🤣
Hera Puspita
senyum2 sendiri 🤭🤭
Hera Puspita
nathan dapat pemandangan yg aduhai 😁😁😁😁
Hera Puspita
sedih....🥹🥹🥹
Hera Puspita
air mata nya keluar sendiri, sedih 😭😭😭
Hera Puspita
😁😁😁😁😁
Hera Puspita
danu lebih memilih anak org dari pada anak kandung nya sendiri
Hera Puspita
nathan kah 🤔🤔
Hera Puspita
mantap jessy
Hera Puspita
Kecewa
Hera Puspita
Buruk
Hera Puspita
tambah seru nih 🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!