"Maaf Tuan Muda, karena kesalahpahaman ini. Anda harus menikahi saya." Ucap Carine Anastasya Conwer dengan tatapan sendu.
"Aku tidak butuh maafmu Carine Anastasya, nama palsumu itu tidak bisa mengelabuiku. dan satu lagi, jangan mimpi untuk menjadi istri spesialku. kau bukan tipe, selera, dan wanita yang kucintai. paham!" Tekan Reno Zesnard Phoenix dengan mata menatap tajam.
"Baik Tuan, saya tahu posisi saya." Ujar Carine Anastasya Conwer seraya menundukkan kepala.
Notes: biar tidak bingung, dianjurkan untuk baca novel pertama dengan judul 👉SUAMIKU CEO TAMPAN BERDARAH MAFIA. agar ceritanya nyambung dan teman-teman tidak bertanya-tanya untuk beberapa isi cerita yang mungkin tak dijelaskan secara rincih, termasuk beberapa tokoh cerita yang tak di detail kan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Momy ji ji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Virgin.
Reno menyesali tindakannya, dan penyesalan itu merujuk ke kata-kata kasar yang selama ini Ia lontarkan pada Carine. wanita yang sudah berstatus sebagai istrinya.
Reno menyesap sebatang rokok, dan whiskey menemani malamnya di ruang kerja. entah berapa gelas sudah Ia minum. yang pasti, Reno sedang berperan dengan dirinya sendiri di dalam sana.
kejadian sore tadi, membuat pikirannya benar-benar kacau. ada rasa bersalah sekaligus tidak tega karena sudah menyakiti wanita itu, wanita yang menangis di bawah kungkungan nya.
pikirannya kembali pada kejadian dimana dirinya sudah merenggut kesucian Carine. "Shitt! dia virgin." umpat Reno membuang puntung rokok dan mengambil yang baru.
kejadian tadi sore.
Reno menghempaskan tubuh Carine dengan kasar ke atas ranjang dan langsung menindih tubuh Carine, supaya wanita itu tidak memberontak. Reno tahu Carine bisa bela diri, walaupun Carine tak bisa mengalahkannya tapi itu akan sangat merepotkan bila Carine melawan.
Reno mengunci pergerakan Carine, tangan dan kakinya di tekan dengan sangat kuat. ini seperti adegan pemerkosaan, "Tuan Muda, tenangkan pikiran Anda. jangan biarkan emosi menguasai tindakan Anda ini, atau kau akan menyesal telah berbuat seperti ini padaku." tutur Carine di sela-sela pemberontakannya.
"Kau banyak melanggar larangan ku, bahkan disaat seperti ini kau masih memanggilku Tuan Muda. berbeda dengan dia, mulut ini begitu manis memanggilnya kakak! kakak! dan kakak!!!!" kata Reno membungkam mulut Carine.
Reno mencium kasar bibir wanitanya, Carine kaget dan menggigit kasar bibir Tuan Muda. "Awhhh!, kau berani menggigit bibirku!" marah Reno menguliti bola mata Carine dengan sorot tajam.
Reno merampas ciuman Carine sebelum wanita itu menjawab, beberapa kali Reno menggigit bibir Carine. dan melumatnya rakus, Carine yang baru pertama kali merasakan ciuman. bahkan ini First kiss nya yang di ambil oleh Tuan Muda.
"Ren, jangan!" kata Carine sudah menatap Tuan Muda yang terbakar gairahnya sendiri.
Reno menarik kedua tangan Carine ke atas kepala wanita itu, dan menekannya menggunakan satu tangan, sambil satu tangan yang lainnya membuka kasar pakaian Carine.
hingga atasan Carine terhempas sempurna ke sembarang tempat, kedua ***** indah Carine terpampang nyata di mata Reno, membuatnya menelan ludah susah payah.
Emosi dan gairah menjadi perpaduan yang menguasai diri Reno, tidak mungkin untuk berhenti, Reno melanjutkan aktifitas nya. menyesap kasar dua **** kenyal Carine, membuat wanita itu merintih kesakitan akibat ulahnya.
"tolong jangan seperti ini, hentikan! jangan membuatku semakin membencimu Ren." tutur Carine berusaha mencari kewarasannya yang hampir hilang.
ini pertama kalinya, dan sangat munafik kalau Carine tidak menikmati sentuhan Tuan Muda di tubuhnya.
"kita sah melakukan hal ini, kau istriku dan aku berhak menyentuhnya." balas Reno menghentikan kegiatannya, lalu beralih ke bagian di bawah sana.
Reno membuka bawahan yang Carine kenakan, dengan sangat lihai, Reno bisa menaklukkan dinding perlawanan Carine. wanita itu sudah tak berdaya, hanya dengan sentuhan nakalnya saja.
Reno menyeringai tipis, tidak mudah untuknya menaklukkan wanita. apalagi di atas ranjang, siapapun akan takluk dengan sentuhan nakalnya itu.
Reno menatap tubuh polos Carine, tak bisa Reno pungkiri. tubuh Carine begitu sempurna, bahkan sangat mahal dilihat dari segi manapun. Carine pandai merawat tubuhnya. Reno mengakui hal itu, Ia terpesona.
Reno membuka bajunya sendiri serta bawahan yang Iaa kenakan. lalu Reno terdiam sejenak memandangi wajah Carine yang sudah dibasahi air mata wanita itu. "kenapa kau menangis? kau tidak suka sentuhanku?" tanya Reno penuh selidik.
"Memangnya wanita mana yang suka kesuciannya direnggut paksa seperti ini Ren? aku rasa semua wanita tidak akan rela menyerahkannya." kata Carine menatap balik manik mata Reno.
"Aku suamimu!" kata Reno. "aku berhak mengambilnya kalau kau memang virgin," katanya lagi.
"Aku masih virgin!!" balas Carine menekan kalimatnya agar Reno tersadar akan hal itu. tapi sulit, melihat mata penuh gairah Reno.
"kita buktikan." balas Reno melumat bibir Carine, dan memanjakan emosional Carine. supaya wanita itu rileks menerima penyatuan mereka.
rileks? tanpa sadar, Reno melakukan hal itu kalau memang Carine seorang wanita virgin.
beberapa kali rudalnya memaksa masuk ke bagian sensitif Carine. usaha yang beberapa kali meleset, "pelan-pelan kumohon, ini pertama kalinya." pinta Carine merasakan sesuatu yang padat hendak memasukinya, perih dan panas menjadi satu. sangat sakit.
entah keberapa kali Reno paksakan kejantanannya masuk, bahkan dirinya hampir emosi akan hal itu. sebab, selama ini ketika dirinya bercinta, gampang-gampang saja untuk memasuki milik wanita jalangnya.
"Akhhhhh! Ren sakit!!!" Rintih Carine, bulir-bulir air mata kembali luruh.
Reno kaget, "Damn! serius?" Ia ternganga melepaskan rudalnya dan melihat darah yang keluar dari bagian kewanitaan Carine.
"aku sudah mengatakannya, hikss hikss." balas Carine, dadanya begitu sesak. Ia sudah tidak perawan lagi.
Reno beranjak dari tubuh Carine, Reno menarik selimut dan menutupi tubuh Carine dan membenarkan rambut Carine yang berantakan. Reno meninggalkan Carine setelah mengenakan kembali pakaiannya.
dirinya meninggalkan kamar tanpa mengatakan satu kata pun.
...----------------...
dilantai satu, dua orang sedang terduduk lemas dengan bekas pukulan dimana-mana. bahkan wajah keduanya sudah memar dan bengkak.
"Kurang ajar kau Kim, aku dan Tuan Muda melewati latihan khusus bela diri. aku akui dirimu," tutur Alan menyeka darah di sudut bibirnya.
Kim memutar bola mata malas menanggapi ucapan Alan dan membalasnya. "kau tahu dunia militer Tuan Axel? aku begitu tersiksa saat berguru dengannya. jadi berhati-hatilah." timpal Kim yang juga sedang memegang wajahnya perih.
"Hei jangan sombong, bibirmu bahkan bengkak begitu." kata Alan tak suka.
"lihat matamu, tanganku lihai kan? seharusnya aku membuatnya lebih tampan, bukan seperti di sengat King Bee." kata Kim.
"Cih!" suara Kim dan Alan.
"Nonaku." Kim merasa bersalah melihat ke lantai atas. "Nonaku juga," balas Alan.
"kau menyerahkan Nona ke tangan Tuan Muda brengsek." Kim hendak menonjok Alan lagi, bisa-bisa ada babak ke berapa kalinya mereka beradu jotos.
"demi kemakmuran masa depan Kim," timpal Alan, dasar Kim bodoh bin brengsek. batin Alan memegang sudut matanya.
Alan dan Kim membersihkan luka-luka mereka, pelayan membawa kotak p3k dan mereka damai mengunakan obat-obatan secara bergantian.
...bersambung...... ...
klo hatinya memang untuk Reno, ngapain pke acara kabur?? apalagi pke ketemu sama Max yang notabene menyukai amat sangat ke Carine. haddeehhh