"maaf Tuan Muda, karena kesalahpahaman ini. Anda harus menikahi saya." Ucap Carine Anastasya Conwer dengan tatapan sendu.
"Aku tidak butuh maafmu Carine Anastasya, nama palsumu itu tidak bisa mengelabuiku. dan satu lagi, jangan mimpi untuk menjadi istri spesialku. kau bukan tipe, selera, dan wanita yang kucintai. paham!" Tekan Reno Zesnard Phoenix dengan mata menatap tajam.
"Baik Tuan, saya tahu posisi saya." Ujar Carine Anastasya Conwer seraya menundukkan kepala.
Notes: biar tidak bingung, dianjurkan untuk baca novel pertama dengan judul 👉SUAMIKU CEO TAMPAN BERDARAH MAFIA. agar ceritanya nyambung dan teman-teman tidak bertanya-tanya untuk beberapa isi cerita yang mungkin tak dijelaskan secara rincih, termasuk beberapa tokoh cerita yang tak di detail kan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Momy ji ji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Carine dan Max.
Tiga hari berlalu....
Sial. sudah tiga hari tapi dia sama sekali tidak merindukanku dan malah asyik dengan dunianya sendiri, sebenarnya aku ini siapa untuknya. Kim dan Kim terus yang selalu membuatnya tertawa, kalau denganku dia bahkan sangat kaku. aku tidak pernah se kecewa ini sebelumnya, banyak wanita yang menginginkanku tapi malah dia yang sok begitu.
Reno menatap bangunan- bangunan tinggi dari tirai unit apartemennya. sudah tiga hari Reno tinggal di apartement setelah pulang dari kantornya. sebenarnya tidak ada agenda ke Bandung, semuanya hanya akal-akalan Reno. untuk melihat seberapa pengaruhnya di hidup Carine.
tapi lihat wanita itu, dia bahkan tidak membalas pesan Reno. dan menghabiskan waktu dengan asisten Kim. rasanya Reno ingin menghajar Kim sialan itu.
"Tuan Muda." kata Alan hati-hati, Tuan Muda akhir-akhir ini sangat sensitif dan mudah sekali marah gak jelas.
"Apa!" kata Reno dengan kesal.
"Nona baru saja keluar dari Mansion." lapor Alan menyerahkan iPadnya, memperlihatkan sang Nona masuk ke dalam mobil dan Kim mengemudi mobil tersebut keluar dari pekarangan Mansion.
"suruh mereka ikuti dia." Tutur Reno pada Alan.
Alan mengetik pesan pada mata-mata Nona Carine, lalu kembali berdiri di samping Tuan Muda dan menatap Tuan Muda yang sedang mengotak-atik iPadnya kasar.
...----------------...
Sore...
Carine dan Kim menuju sebuah taman di pinggiran kota.
untuk menemui seseorang yang tak lain Ialah Max, hari ini Max kembali ke tanah air. dan oang yang ingin ia temui pertama kali adalah Carine.
"Hai Nona arrogant." sapa Max berdiri dari duduknya, tanpa aba-aba. Max memeluk Carine dan mengutarakan rindunya melalui pelukannya.
Carine membiarkan Max memeluknya dan Ia memeluk Max juga. "Kau merindukanku Kak?" tanya Carine dengan senyum ramah, Ia Sudah terbiasa dengan Max yang selalu bersikap manis.
Carine menganggap itu sebagai sebuah hubungan yang hanya sebatas teman. atau lebih, contohnya Max sudah seperti sosok kakak bagi Carine.
"aku sangat merindukanmu." ujar Max menatap wajah Carine yang sangat cantik, ingin sekali Max membawa Carine ke kantor pengadilan agama dan mereka menikah disana. tapi tunggu setelah usianya genap 35 tahun.
karena di usia yang ke 35 tahun, semuanya yang menjadi milik Max akan kembali ke tangannya. untuk sekarang ini, Max akan setia untuk Phoenix grup. dan memendam perasaannya pada Carine.
"kakak bisa saja." ucap Carine dengan pipih merona merah. dia dan Max duduk di kursi taman, Max bercerita tentang tugasnya selama di luar negri.
'andai saja Tuan Max yang menjadi suami Nona, pasti Nona akan bahagia disisi Tuan Max ketimbang Tuan Muda menyebalkan itu.' batin Kim mendengar percakapan Nonanya dan Max.
saat sedang berbagi kisah dengan Carine, Max menatap wajah cantik Carine dari samping. dan mengajaknya berdiri untuk mendekat ke tepi danau yang ada di taman. Max meraih tangan Carine dan menggenggam nya. lalu mereka berdua melangkah sambil bertautan tangan.
"kau sangat cantik." puji Max terpesona, memandang wajah Carine yang sangat teduh.
"sudah dari lahir." balas Carine terkekeh pelan, awan yang biru cerah. dan angin semilir terkena kulitnya, alam sangat indah hari ini.
"dan kau juga indah." ucap Max seakan tahu isi hati Carine. Max semakin menggenggam erat tangan Carine dan Carine membiarkannya.
Carine menatap Max, mereka berdua lantas tertawa bersama. namun tawa keduanya tak bertahan lama ketika suara seseorang mengagetkan mereka dari belakang.
"Tu-an Muda." kata Carine berdiri kaku menatap Tuan Muda yang juga menatapnya dengan tatapan sangat tajam.
...----------------...
Masih di apartement.
informasi dari mata-mata Nona Carine, mengatakan bahwa wanita itu menuju sebuah taman di pinggiran kota.
Reno mencerna situasi dan berfikir kalau Kim dan Carine mau menghabiskan waktu sore ini disana.
lama berperang dengan pikirannya. Reno mendapatkan sebuah ide yang tak terlalu bagus. tapi akan Ia coba, "Alan, siapkan setelan lari sore untukku." ucap Reno, Ia berfikir untuk lari sore Ke taman yang sama dengan Carine dan Kim.
setelah mengganti setelannya, Ia dan Alan melakukan mobil meninggalkan unit apartemennya.
mobil yang dikemudi oleh Alan menepi di lokasi taman, Alan dan Reno keluar, mereka berlari kecil di setapak taman. Alan juga menukar setelannya dan menyesuaikan tema Tuan Muda.
saat mencari sosok yang diinginkan, Tiba-tiba Reno mengepalkan tangan dengan emosi yang memuncak. lalu menghampiri dua orang yang sedang kasmaran di tepi danau.
Netranya berubah datar kala melihat tangan mungil Carine digenggam oleh Max dengan sangat erat. bahkan Max memandangi wajah Carine.
"Ohhh, jadi izin jalan-jalanmu untuk berselingkuh rupanya." tutur Reno memandang datar Carine dan menatap nyalang Max.
"Tu-an Muda." kata Carine kaku.
...bersambung........