Fika, seorang wanita polos, tiba-tiba terlibat dalam pertarungan dengan makhluk ghaib dan dimensi lain setelah mengetahui bahwa dalam darahnya mengalir warisan dari Sijjin, makhluk antar dimensi yang berbahaya. Untuk mencegah Sijjin mengamuk di dalam dirinya, Fika memiliki khodam pelindung yang membantunya. Sementara itu, sebuah organisasi bernama **Sanctorum**, yang terdiri dari lima orang terkuat di Bumi, memburu Sijjin. Fika harus menemukan cara untuk mengendalikan kekuatan yang ada dalam dirinya sebelum dunia dan dirinya hancur
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farisky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 27 - SELEKSI AWAL
Pagi sekitar jam 4 subuh Fika masih tertidur di kasurnya , dari arah pintu ada sesuatu yang menggedor gedor pintu dengan sangat kuat hingga membuat Fika terbangun, dia yang terbangun dari tidurnya sadar dengan ketokan itu, bergegas membuka pintu itu, dari balik pintu ternyata adalah Nadia dan Ayaa.
"ayoo Fika sudah waktunya kita ke Lapangan" seru Nadia.
"ini jam berapa hey" sambil mengusap usap matanya karena masih mengantuk.
"ayoolah kita lari pagi dulu sebelum ke lapangan" ayaa.
"bentar bentar lagi siap siap" ucap Fika.
mereka bertiga memulai larinya, Fika berada di belakang mereka dia tidak bisa mengejar Ayaa dan Nadia yang sangat bersemangat.
"mereka ini kenapa begitu semangat" ujar Fika sambil berlari kecil.
"ayoo Fika, kau harus lebih cepat lagi, ayaa akan memberi mu bakso lagi jika kau menang" Nadia sambil melambai tangannya.
"ehh aku lagi?" ayaa yang kaget.
Fika diam sejenak mengambil nafas , menarik nafas dalam dalam dan mengeluarkannya perlahan.
"okee tahan" mengusungkan dada , lalu memasang posisi siap seperti pelari.
"gass" ujar Fika sambil membuka matanya , lalu berlari dengan sekuat tenaga.
yang awalnya dia jauh di belakang kini sudah dekat.
"buset, itu orang dah di belakang" Nadia yang terkejut.
"minggir kalian" Fika yang berteriak melewati Ayaa dan Nadia.
"ayoo" Nadia yang tidak mau kalah ikut berlari mengejar Fika.
"mereka mau makannnya aja keknya" ujar Ayaa meninggalkan Ayaa di belakang.
"aku gak akan kalah" sambil menatap Nadia.
"kau pikir aku apa" balas Nadia.
"sudahlah kalian" Ayaa yang tiba tiba sudah di samping mereka berdua.
saling membody satu sama lain Ayaa Nadia dan Fika berkompetisi siapa yang cepat sampai ke lapangan terlebih dahulu dia adalah pemenang dan mendapatkan hadiah.
di Lapangan Faylyne dan Rill sudah menunggu.
"siapa itu" tanya Faylyne "Hahahahaha mereka datang tepat waktu" sambung Faylyne sambil tertawa.
mereka bertiga sampai di lapangan dengan nafas tidak teratur.
"Aku menang, teraktir aku makan bakso" ujar Fika menujuk ke arah Nadia.
"aku yang menang oyy" balas Nadia.
"sudah sudah, aku yang menang" sambar Ayaa dengan wajah datar.
ada beberapa calon anggota berdatangan , diantara mereka adalah Husen dan Andreas dan satu lagi Denis teman dari Andreas orangnya sangat polos , punya kebiasaan yang buruk dan bahkan hampir di jauhi oleh teman temannya karena kebiasaannya. para anggota yang lain disuruh berkumpul dan berbaris di tengah lapangan , seperti upacara mereka berdiri tegak di dinginnya suhu saat itu, Fika yang tidak tahan dengan dinginnya cuaca saat itu, memeluk dirinya sendiri untuk menghangatkan tubuhnya.
"ini masih terlalu pagi dari waktu yang ditentukan" gumamnya dalam hati sambil merasakan dingin di pagi hari.
saat semua berkumpul , Rill yang sebelum itu sudah mempersiapkan semacam tanda memindahkan seluruh peserta dengan skill Teleportasinya, Dengan sekejab mereka semua berpindah tempat.
"Baiklah ayoo kita mulai" Rill sambil menepuk tangannya.
PRAAKKK....
sampai di suatu tempat mereka semua di kumpulkan di satu titik di tengah hutan, semua terkejut Rill mampu memindahkan mereka semua dalam hitungan detik.
"Buset ini orang apa apaan" ujar Andreas
"baiklah ini adalah test pertama kalian" ucap Rill yang melihat ke arah para peserta.
"jadi kalian akan kami pindahkan ke seluruh penjuru hutan ini, hutan ini adalah hutan terluas di pulau ini berdekatan dengan Kota atas dan kota tengah." jelas Faylyne untuk memberitahu aturan mainnya.
"tugas kalian cari bendera putih dari seluruh penjuru di hutan ini, maximal yang didapatkan itu 5 , tapi kalau kurang dari 3 bendera kalian tidak lolos, Simpel bukan" lanjut Faylyne menjelaskan aturan mainnya.
"simpel sih tapi manusia mana yang mencari bendera di tengah hutan" gumam Fika didalam hati.
"baiklah Rill lakukan" perintah Faylyne kepada Rill.
"Baiklah"jawab Rill
SRRIINNNGG....
Mereka semua di pindahkan ke titik yang berbeda dalam hitungan detik.
"ohh yaa aku lupa ngasih tau ke mereka" Faylyne menatap Rill.
"Apa itu?" Rill yang bingung dengan perkataan Faylyne.
"Boleh mengambil bendera lawannya, karena ini bukan permainan melainkan bertahan hidup" tegas Faylyne.
Fika di pindahkan ke dekat kaki gunung, Ayaa didekat Danau Nadia di hutan yang sangat lebat, dan yang lainnya juga tersesat di tengah hutan itu.
Fika mulai mencari bendera itu di sekitar radius tempatnya, sambil melihat ke kanan dan ke kiri, Fika mulai sedikit pasrah. teman temannya Ayaa dan Nadia juga sudah mulai melakukan pencarian di sekitar wilayahnya, Husen tidak bergerak hanya diam di tempat karena suasana masih sangat nyaman baginya untuk tidur.
"tidur di hutan enak kali yaa" Ujar Husen.
semua peserta masih sibuk mencari tapi dari mereka ada yang sudah mendapatkannya. Denis mendapatkan 2 dia terus bergerak, sedangkan Andreas juga sudah mendapatkan satu dia tetap semangat mencarinya.
tidak begitu dengan Fika yang dimana dia sangat tidak bisa untuk mencari sesuatu. ini adalah kelemahan Fika.
"aduuhh gak bisa banget begini" ujar Fika yang sudah tidak semangat.
kemudian datang Faylyne menemui Fika.
"berdiri oyy" Tegas Faylyne.
"lah, bagaimana" Jawab Fika.
"aku lupa ngasih tau, kalau kami bisa ngambil bendera lawanmu jika kamu mau"
"mengambil tapi apa mereka mau memberikannya?" tanya Fika.
"disitulah tujuannnya." jawab Faylyne sambil menatap Fika dengan tegas.
"baiklah Good Luck" tutup Faylyne dan menghilang.
Fika yang sadar dengan tujuan test ini langsung pergi mencari bendera itu kembali. Ayaa dan Nadia masih kesulitan mencari bendera itu sedangkan Husen bertemu dengan Andreas.
"banyak juga dapat benderanya" ucap Husen.
"yoii, kau baru saja di beritahu oleh Faylyne bukan" balas Andreas.
"yaah, dari pada aku susah susah nyari bendera itu" belum husen berbicara ia langsung menyerang Andreas dengan pukulannya.
"lebih baik aku ambil saja dari kamu" sambung Husen.
"jangan kira bisa yee" Andreas
Mereka terlibat di pertarungan sengit sampai sampai membuat beberapa ledakkan di area mereka.
"SKILL HITAM : GORESAN HITAM"
menggunakan kekuatannya Husen menyerang Andreas tanpa ragu, tapi dengan keadaan siap ia mampu menangkis serangan milik Husen dengan kekuatan Api dia.
"SKILL API : SEMBURAN API"
Api yang besar keluar dari mulutnya membuat hutan terbakar karena kekuatan milik Andreas , tidak tinggal diam Husen kembali membalas serangan Andreas dengan melancarkan serangan yang sama.
"sayang banget aku tidak ada senjata, atribut skill ku tidak cocok kalau tangan kosong" pikir Husen sambil melompat tinggi.
sedikit melihat celah Husen langsung turun dan dengan cepat bergerak ke arah Andreas dengan tujuan mengambil bendera itu , menerjang ke belakang Andreas sudah hampir menyentuh bendera itu, Andreas langsung menyerang Husen dengan pukulannya.
"SKILL API : PUKULAN API"
Hampir mengenai Husen beruntung ia mampu menghindar serangan tersebut. sedikit kelelahan Husen mengambil ranting kayu yang cukup panjang untuk di jadikan sebuah pedang.
"maaf aja tapi apa tidak keberatan aku menggunakan senjata" ucap husen sambil memegang ujung ranting pohon.
"itu hanya ranting, mana mungkin bisa menghentikan ku" balas Andreas dengan senyum sinis menganggap remeh Husen.
"yaa kau benar" Ujar Husen.
tiba tiba ranting itu di lapisin oleh skill hitam milik Husen, seperti aura hitam yang sangat padat dan kuat.
"SKILL HITAM : LAPISAN AURA HITAM"
Andreas terkejut melihatnya.
"tidak usah panik, dasarnya ini hanya ranting pohon tapi agak sedikit keras" ucap Husen.
dengan cepat Andreas berada didepan Husen, dengan kekuatan penuh ia memukul Husen dengan apinya, mudah bagi Husen menangkis serangan tersebut dengan satu ranting pohon yang di lapisin oleh AURA HITAM.
"ayoo kita mulai ulang" ujar Husen dengan mata menyala nyala.
KEADAAN MAKIN PANAS.