Memiliki anak yang memiliki kelainan jantung membuat Diana harus berjuang sendirian karena suami dan semua keluarga tidak mau menerima sang anak yang bagi mereka menyusahkan dan membuat malu.
kerinduan seorang anak pada sang ayah yang di bawa hingga nafas terakhirnya.
Di saat kesedihan Diana di tinggal anak nya ia mendapati bukti perselingkuhan sang suami dengan sekertarisnya.
Karena lelah dan tidak memiliki harapan lagi membuat Diana mengakhiri hidup nya di depan sang suami.
Ingin tau nasib Diana selanjutnya ayo ikuti kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11 kaget
Diana menaruh minumnya di meja lalu ia mendekati orang itu dan menepuk pundaknya.
Saat tangan Diana sudah menepuk pundak dengan pelan dengan memanggil.
"Kak lagi apa?" tanya Diana pelan takut mengagetkan Orang itu tapi yang disapa pun tetap terkejut saat menoleh melihat wajah Diana ia pun menjerit
"Aaaaah... ha.. Han...Hantu... Bunda... Ayah... ada hantu, bunda tolong. Jauh jangan makan aku, pergi... Pergi jangan dekat dekat" ucap pria itu sembari meringkuk di dekat pintu.
Diana yang mendengar itu ikut meringkuk dekat pria itu,
"Mana... mana hantunya, hantu pergi jangan dekat atau aku masukan dalam botol" ucap Diana
Sedangkan semua keluarga yang mendengar teriakkan itu pun keluar dari kamar masing masing dan menghidupkan lampu yang tadi hanya remang remang.
"Bhisma... Diana... Kalian kenapa disana?" tanya bunda dan ayah.
"Bunda... Ayah, ada hantu?" jawab Bhisma
"Loh kak Adit... Abang Barata ada disana lalu tadi siapa?" tanya Diana bingung
"Dek kamu kenapa tadi di pojokan situ dengan kak Bhisma?" tanya Aditya
"Mana Diana tau kak jika itu bukan kakak dan Abang, tadi Diana ambil minum terus lihat ada yang menutup pintu dan menguncinya, Diana pikir dia Kakak atau Abang, jadi Diana dekati eh dia justru jerit kejer bilang ada hantu, ya Diana ikutan duduk, Diana panggil hantunya gak muncul muncul mau Diana masukin botol, tapi yang muncul justru bunda ayah dan kakak serta Abang" jelas Diana
Mendengar cerita Diana bunda dan ayah tertawa terpingkal pingkal begitu juga Barata sedang Aditya hanya menepuk dahinya,
"Ya Allah dek, kamu itu bikin orang jantungan tau gak, lihat penampilan mu siapapun yang lihat di kegelapan dan saat sepi pasti kaget, lagian kamu pakai apa di wajahmu itu?" ucap Aditya
"Ya maaf Diana tadi sudah mau tidur tapi haus tu minumnya jadi keluar, ini maskernya baru di pakai jadi sayang di buang" jawab Diana
"Kamu ini, udah sana tidur sah malem nanti keriput tu wajahmu bilas sana" ucap Barata sembari mengusap kepala Diana
"Abang bikin takut aja, mana ada keriput, yaudah Diana kekamar dulu, maaf ya kak bikin kaget, mangkanya masuk rumah itu salam dulu biar gak sawan, bunda ayah Diana masuk dulu" ucap Diana lalu mengambil air minumnya.
Sedangkan Bhisma yang dari tadi melihat Diana hanya bingung,
"Bun siapa dia, kenapa ada di rumah kita?" tanya Bhisma
"Jangan marahi dia, dia adikku kak" jawab Aditya
"Adik... gak salah, cepet bener bunda berojolnya kapan hamilnya?" tanya Bhisma
Plakkkk... "sembarang kalau ngomong" ucap bunda sembari memukul pundak Bhisma
Lalu bunda pun menceritakan siapa Diana pada Bhisma,
"Gila kamu dek, bawa anak orang sembarangan, kalau orang tuanya nyariin gimana?" ucap Bhisma
"Bryan gak culik Diana, Bryan justru bantu dan menjaganya dan sekarang Diana adik Bryan jangan ganggu Diana apa lagi marahin dia" ucap Bryan sengit lalu masuk kamarnya.
"Dia juga adik Abang jadi jangan ganggu Diana" ucap Barata lalu masuk kamar juga
"Loh kok pada ngancam Bhisma sih, siapa yang marahin dan ganggu dia, bukanya Bhisma yang di ganggu tadi" sengit Bhisma
"Pokonya Diana juga putri bunda jangan kamu kerjain, kamu kan usil walau penakut" ucap bunda lalu masuk kamar juga.
"Apa yang mau bilang Diana anak ayah juga, ih... Sebel " ucap Bhisma lalu masuk kamarnya.
"Kok jadi ayah, dasar gak beres ni keluarga" ucap ayah lalu masuk kamar.
(Sepertinya ayah gak sadar jika ayah kepala keluarga ini, hehehe🤣🤣🤣)
\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*
Keesokan paginya
Jam sudah menunjukkan pukul 5 pagi setelah mandi dan menunaikan ibadahnya, Diana keluar kamar lalu menuju dapur, ia melihat semua masih sepi jadi ia memutuskan untuk masak sarapan saja.
"Entah kenapa aku merasa sudah terbiasa bangun pagi, mungkin karena dulu jadi istri pria brengsek itu aku harus buat sarapan untuk Dio dan bekerja, jadi sekarang terbiasa" ucap Diana pelan.
"Sepertinya aku buat sarapan saja, udan numpang gratis gak kerja pula bikin malu saja kan" ucap Diana lalu membuka kulkas dan mulai menyiapkan semuanya bahan masakannya.
"Masak nasi kuning saja, terus manisnya bikin Sandwich buah saja, takutnya ada yang gak makan nasi kalau pagi" ucap Diana sembari mempersiapkan bahan bahan, lalu meracik bumbu bumbunya.
Saat Diana sedangkan memasak tiba tiba ada yang berbicara,
"Siapa kamu, mana bi inem apa kamu pelayan baru" tanya orang itu dan itu membuat Diana terkejut.
"Monyet anak kucing...!" seru Diana kaget sampai latah.
"Is ngagetin aja sih, salam kek... Permisi kek, ini langsung ngomong gak pakek ancang ancang dulu keluarkan kata legend ku, lagian memangnya tampangku ini tampang pelayan gitu, Spik bidadari gini" ucap Diana kesal
Sedangkan orang yang bertanya pada Diana pun tertegun melihat ucapan Diana dan juga keberanian Diana padanya, dia hampir tertawa mendengar ucapan Diana tapi gengsi
"Udah sana pergi jangan ganggu, mau joging kan yaudah joging aja keburu tempatnya di patok ayam" ucap Diana lalu lanjut masak tanpa memperdulikan orang yang ada di depannya lagi.
"Loh kok masih disana, apa perlu Aku anter ni, tapi maaf aku gak tau jalan baru disini soalnya itu pun di ajak kak Adit, mana lagi tu anak udah sgi kok belum bangun atau mau aku siram, bang Brata juga ni" ucap Briana lalu menumis semua bumbu yang dia buat,
Bau harum masakan tercium di rumah itu, harum nasi kuning pun tercium disana, membuat pria itu tidak jadi pergi ia justru duduk di kursi makan.
Diana yang melihat itu tidak perduli lalu membuatkan teh hangat untuk orang itu tanpa di suruh lalu meletakkannya di depan pria itu.
"Di minum mumpung anget biar cepat sadar dari tadi kayak orang kesambet, pasti mas ini anak pertama bunda dn ayah, yang kakunya 100%, hemmm ternyata empat pandawa sudah kumpul" ucap Diana sembari berjalan ke dapur lagi untuk melanjutkan masaknya
Tidak lama Aditya keluar dari kamarnya ia mencium bau harum masakan.
"Tumben jam segini bibi dah mulai masak biasanya belum datang, ada apa ni?" heran Aditya lalu menuju dapur.
Saat melihat kedapur ia terkejut karena bukan bibi tapi adik ketemu dijalan lah yang ada disana.
"Loh dek... Kok kamu disini, kok masak, ngapain ini tugas bibi Lo" ucap Aditya
"Wah kakak ku yang tampan, si baby old sudah bangun, mau minum apa ni" tanya Diana dengan senyum cerahnya
Aditya mendelik mendengar panggilan Diana sedangkan orang tadi sudah tersendat mendengar ucapan Diana pada Aditya.
Bersambung
haduh sabar ya mas bastian punya adek nemu malah bikin spot jantung terus/Chuckle//Chuckle//Chuckle/
bukan diana