Follow ig mommy : @Mommy_Ar29
“Kamu lihat penampilan kamu? Astaga, kenapa belum juga berubah sih Kia. Kamu itu cewek loh, perempuan. Kamu lihat Zaskia, dia sekarang menjadi semakin cantik, anggun juga menawan. Ahhh aku semakin jatuh cinta padanya."
Bagai tersambar petir di tengah rintik hujan, saat Kiara mendengar penuturan dari sahabat nya. Yah, William sahabat nya sejak kecil, laki-laki yang ia cintai ternyata memendam perasaan kepada kakak nya, hanya karena kakak nya lebih cantik darinya.
Menjadi seorang gadis yang sejak kecil tidak pernah merasakan masih sayang dari orang tua, membuat Kiara menjadi gadis tomboi dan tak tersentuh.
Sahabat nya yang menjadi cinta pertama nya pun juga akhirnya lebih memilih kakak nya daripada dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Buku Liam
“Ini untuk Kiara, dan ini untuk Zaskia.” Liam memberikan hadiah perpisahan kepada Kiara dan Zaskia saat mereka mengantarkan nya ke Bandara.
“Liam, kamu beneran mau pergi?” tanya Kiara dengan begitu sendu. Sepuluh tahun lebih mereka bersahabat, dan Liam adalah teman pertama Kiara di sekolah.
Hanya Liam yang mau berteman dengan nya, dan hanya Liam juga yang dengan senang hati merentangkan kedua tangan untuk memeluk nya, di saat semua orang menjauhi nya dan meremehkan nya. Dulu, sekolah nya dengan Zaskia berbeda, dan saat SMP, barulah mereka satu sekolah, dan Liam mengikuti Kiara hingga akhirnya mereka bersatu bersama Zaskia.
“Hey, masih ada Zaskia disini. Lagi pula aku hanya sebentar. Masa seorang Kiara mewek sih,” ledek Liam terkekeh untuk menghibur Kiara.
“Gimana gak mewek, kalau pawang ya mau kabur,” saut Zaskia terkekeh.
“Kakak!” rengek Kiara menatap kakak nya, namun setelah itu ia memeluk Liam dengan begitu erat.
“Hahaha, sudah dong. Kamu harus kuliah dan bergaul dengan yang lain nya juga. Ubah lah diri kamu, astaga, kamu lihat Zaskia dan lihat dirimu. Kalau kamu seperti ini terus, maka tidak akan ada laki- alki yang mau dekat dengan mu,”
“Bodo amat! Aku gak butuh laki laki lain. Aku udah punya kamu kok.” Jawab Kiara berdecak.
“Ya ya ya, sudah aku harus segera berangkat. Kalian berdua hati hati yah. I love you,” kata Liam kepada Kiara dan Zaskia, dan di balas anggukan serta lambaian tangan oleh keduanya.
“Dih, sumpah deh, kita jadi kaya madu yah. I love you, euhh geli banget sumpah. Enak banget jadi Liam di kelilingi dua gadis cantik jelita kaya kita, hahaha!” ujar Kiara lalu ia tergelak sendiri membayangkan suatu hal yang tidak akan pernah terjadi.
“Hush, kamu itu ya kalau bicara yang bener. Jangan begitu, sudahlah, ayo pulang.” Zaskia segera menggandeng tangan adik nya dan mengajak nya untuk pulang dengan taxi.
****
Hari demi hari berganti dengan begitu cepat, tak terasa kini sudah tiga tahu sejak kepergian Liam. Setelah sekian purnama dirinya sibuk dengan kuliah nya, kini dirinya kembali menyempatkan diri untuk mengunjungi rumah pohon, dimana dirinya dan Liam menghabiskan waktu. Yah, hanya dirinya dan Liam, karena Zaskia tidak pernah berani untuk ikut naik ke atas. Bila sedang berkumpul, Zaskia lebih memilih untuk membaca buku di bawah.
‘Huuhh... Udah lama banget, kapan sih kamu pulang?’ gumam Kiara seorang diri sambil membersihkan debu debu yang hinggap di sana.
Setelah selesai, ia pun memilih untuk duduk dengan kaki yang ia gantung dan tangan berpegangan pada tralis. Sejenak, ia memejamkan mata dan menikmati angin yang berembus di sore itu.
Saat Kiara sedang menikmati suasana dengan mata terpejam, tiba tiba sebuah rintik hujan mulai turun membasahi pipi nya. Ia pun langsung membuka mata dan ternyata langit sudah sangat gelap, pertanda akan ada hujan badai.
Ia hendak turun dan pulang, namun sayang, baru ia akan menuruni tangga, hujan sudah lebih dulu datang dengan sangat deras, di sertai angin dan juga petir, akhirnya ia memutuskan untuk berdiam diri di sana sambil menunggu hujan reda.
“Ini buku apa? Kok aku baru engeh sih,” gumam Kiara dalam hati saat matanya tak sengaja melihat sebuah buku bersampul gambar kunci berwarna emas. Karena penasaran, ia pun membuka buku tersebut dan membaca nya.
buat author semangat nulis nya