cerita seorang menantu yang malang, yang di usir oleh mertua nya sendiri, setelah suami nya meninggal
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Faizah 1122, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 4 kembali ke kontrakan
"Maaf mba saya mengganggu lagi,, saya di minta pak herman untuk mengambil baju kerja saya untuk di pakai besok, ucap Heni
"Ohh sebentar mba, alhamdulillah yaa mba, mba nya di terima kerja di sini, oyaa mba kenal kan nama saya mita, semoga mba betah kerja di sini, ucap mita sambil menyerah kan dua stel seragam kerja Kepada Heni..
"Alhamdulillah mba, makasih mba atas do'a nya, Insya Allah saya betah kerja di sini,, Oya nama saya Heni mba, makasih ya mba, kalau githo saya permisi pulang dulu, ucap Heni Assalamu'alaikum..
"sama sama mba, Waalaikumsalam sahut Mita...
Heni pun akhir nya berjalan keluar dari lestoran Itu, sampai di jalan raya iya pun celingak celinguk melihat apa kah ada ojek Di sekitar jalan iya berada,, namun tak ada satu pun ojek terlihat di sana, akhir nya Heni pun kembali berjalan kaki dan saat iya berada di persimpangan, baru lah di Sana terlihat ada beberapa tukang ojek yang sedang mangkal, Heni pun mendekati tukang Ojek itu, dan minta di antar kan untuk pulang ke rumah kontrakan nya...
"Ojek neng, ucap salah satu tukang ojek..
"Iya bang, ke jalan xxxx ya bang, ucap Heni sambil naik ke atas motor...
"Ohhh iya neng, sahut tukang ojek itu...
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 20 menit, akhir nya motor yang di tumpangi heni pun berhenti tepat di depan pagar kontrakan...
"Sini aja bang, ucap Heni
"oh iya neng, neng nya ngontrak di sini ya, ucap tukang ojek itu...
"ya bang,, baru dua hari sahut heni sambil menyerah kan uang ongkos nya..
"ohhh ya sudah neng makasih ya,, sahut tukang ojek itu..
Setelah menaruh uang pembayaran dari heni ke dalam kantong celana nya, tukang ojek itu pun kembali menjalan kan motor nya..
Dan heni pun segera berjalan menuju rumah nya, sesampai nya di depan pintu, iya pun mengetuk pintu dan memanggil nama anak nya...
Tok... Tok... Tok... Mila sayang buka pintu nya, ibu udah pulang nak, ucap Heni...
Tak lama kemudian pintu pun di buka dari dalam...
"Assalamualaikum anak ibu sayang, ucap heni sambil masuk ke dalam rumah..
"Waalaikum salam, akhir nya ibu pulang juga, ucap Mila..
"iya sayang, gimana berani kan sendiri di rumah, ga ada yg ketuk pintu kan, ucap Heni
"iya bu, Mila berani di rumah sendirian, gimana bu, apa ibu udah dapat kerjaan, tanya Mila...
"Alhamdulillah dapat sayang, dan ibu mulai besok udah kerja, tapi ibu pulang nya malam sayang, apa kamu berani di rumah sendirian kalau ibu tinggal kerja dan pulang malam...
"insya Allah Mila berani bu, sahut Mila..
Memang nya ibu kerja di mana, kok malam baru pulang nya bu...
"ibu kerja di sebuah restoran, sebagai cuci piring, gaji nya pun tidak besar, tapi Alhamdulillah halal sayang, semoga aja nanti bisa membiayai kehidupan kita, dan nanti ibu bisa masuk kan kamu secolah lagi, ucap heni
"ohh iya bu ga papa sahut Mila...
"Ya sudah ibu mau mandi dulu ya Mil,, ucap Heni pada anak nya...
"iya bu sahut Mila..
Heni pun segera melangkah masuk ke dalam kamar mandi dan iya pun segera membersih kan tubuh nya yang agak lengket, karna seharian penuh iya berjalan mencari pekerjaan...
******
Malam hari pun telah tiba, heni bersama Mila kembali mencari sebuah warung untuk mereka makan malam,, tak apa lah untuk sementara cari makan di luar dulu, karna di rumah kontrakan belum punya perabutan untuk masak, semoga aja nanti setelah aku bekerja dan mendapat gajih, bisa membeli alat perlengkapan untuk memasak, batin Heni bermonolog...
"nak kita beli nasi serta lauk nya di warung yang semalam aja ya, ucap Heni...
"iya bu sahut Mila...
Tak lama kemudian mereka berdua pun akhir nya tiba di warung ibu ibu kemarin malam, heni pun kembali memesan dua bungkus nasi serta lauk nya,,,,
Ibu pemilik warung pun segera membungkus kan nasi serta lauk nya, dan setelah Beberapa menit menunggu akhir nya nasi bungkus itu pun di serah kan ibu pemilik warung kepada Heni,,
Heni pun segera mengambil bungkusan nasi Itu dan menyerah kan uang nya kepada pemilik warung...
"Makasih ya bu, ucap Heni...
"iya neng sama sama, sahut ibu pemilik warung,...
"Kami permisi yaa bu, Assalamu'alaikum, ucap Heni..
"iya Wa'alaikumussalam neng, sahut ibu pemilik warung...
Heni dan mila pun segera berjalan meninggal kan warung Itu, dan mereka pun kembali ke rumah kontrakan mereka,, tapi di saat Heni dan Mila mau melewati pagar, dan Bertepatan dengan seorang wanita yang berpakaian begitu minim, memapah seorang laki laki, yang Heni tak tau itu siapa, namun heni tak mau ambil pusing iya pun segera mengajak Mila agar masuk ke dalam rumah....
Setiba nya mereka di dalam rumah, Heni dan Mila pun segera membuka bungkusan nasi yang mereka beli di warung tadi, mereka berdua pun makan bersama sama, hening tak ada satu pun di antara mereka yang bersuara, hanya gemercik kunyahan yang terdengar...
Setelah beberapa menit heni dan mila apaun akhir nya selesai makan, heni pun segera membersih kan bungkusan nasi Itu dan menaruh ke dalam kantong kresek agar besok pagi tinggal di bawa dan di letak kan ke tong sampah yang ada di depan kontrakan...
"Bu bu" om yang tadi kenapa yaa, kok dia jalan harus di papah oleh tante yang tadi, ucap Mila yang mulai buka suara....
"ibu juga ga tau nak, mungkin om yang tadi lagi sakit, maka nya dia jalan harus di Papah oleh tante yang tadi, sahut heni yang juga merasa bingung...
"Ohhh githo ya bu,, tapi bu kok tante tadi pakaian nya seperti itu, enggak kayak ibu yang makai pakaian panjang dan hijab, ucap Mila...
"Hust jangan ngomong kayak githo nak, nanti kalau tante yang tadi dengar, dia bisa tersinggung, atau juga bisa marah,, gini ya Mila sayang ibu bilangin,, setiap orang itu cara berpakaian nya beda beda, tapi kita Juga ga boleh merendah kan orang itu, terserah orang mau berpakaian misal seperti kaya tante yang tadi, tapi kita tidak boleh meniru nya,,, Mila paham ga maksud ibu...
"ohh githo ya bu, iya bu insya Allah Mila paham, sahut Mila yang mungkin merasa bingung hehehe
"ya sudah nak kita bobo yu,, besok ibu harus kerja, ucap Heni...
"iya bu, sahut Mila dengan patuh...
Mereka berdua pun akhir nya masuk ke dalam kamar, dan segera merebah kan diri, tak lama kemudian Mila pun akhir nya tertidur,, sedang kan Heni dia sudah berusaha untuk memejam kan mata nya, tapi malah dia tidak bisa tidur sama sekali,, sayup sayup terdengar suara yang aneh, entah dari mana asal suara itu, Heni pun tidak tau,,
Semakin lama suara itu masih terdengar di telinga Heni, Heni pun penasaran dia pun mencoba mencari di mana asal suara itu, perlahan Heni pun bangkit dari tempat tidur nya, dan dia pun berjalan ke luar kamar dan mengintip di bagian kaca depan, tapi dia sama sekali tidak melihat ada seseorang yang berada di Luar, kebetulan Heni pun merasa haus dan dia pun akhir nya berjalan ke arah belakang dan ingin mengambil air minom..
Belum sempat Heni mengambil air minom, terdengar lagi suara yang agak aneh, tapi terdengar nyaring, Heni pun penasaran dan dia pun berjalan secara perlahan dan menempel kan telinga nya di dinding,,
Astaghfirullah ucap Heni terkejut setelah dengan jelas dia mendengar suara yang dari tadi terdengar begitu aneh dan membuat dia sangat terganggu,,
Ternyata di rumah sebelah nya suara itu berasal ucap Heni dalam hati,,
Yaaa suara itu terdengar begitu jelas, karna rumah yang dia tempati hanya berhalat dinding, nama nya juga rumah susun yang dia tinggali, cuman terdapat banyak pintu....
Dari pada lama lama heni mendengar suara itu, dia pun segera mengambil air minom, dan membawa ke dalam kamar nya...
"Untung nya Mila udah tidur, jadi dia tidak akan mendengar suara aneh itu, ucap heni dalam hati sambil melihat ke arah Mila yang sudah berada di alam mimpi....
(Bersambung)