Istri Cantik Tuan Muda Kejam 2

^^H A P P Y R E A D I N G^^

🌹🌹🌹🌹🌹

Adinda Reyna, atau biasa di sapa dengan Rere wanita berusia 25 tahun yang kini sudah menyandang status istri dokter spesialis jantung.

Reyhan Abimanyu, pria 30 tahun yang mendapatkan gelar dokter spesial jantung termuda, di usianya yang masih muda Reyhan sudah lulus kuliah kedokteran, selain seorang dokter Reyhan juga adalah pewaris perusahaan orang tua nya.

Hubungan keduanya jauh dari kata akur atau harmonis, bahkan saat satu kamar pun Reyhan dan Rere tak pernah saling sapa ataupun yang lain nya, untuk menyentuh pun Reyhan masih belum mendapatkan hak nya sebagai suami.

"Dari mana saja kamu?." tanya Reyhan, melihat Rere yang baru pulang dengan pakaian nya yang sangat minim.

Rere memutar bola mata nya jengah melihat suaminya, jika bukan karena perjodohan dia tidak akan pernah mengikuti permintaan bunda dan ayah nya.

"Aku habis dari luar bersama teman-temanku." sahut Rere acuh.

Di cuekin Bian selama beberapa bulan membuat Rere sedih, dia melampiaskan segalanya pada belanja dan bermain bersama teman-temannya.

Terkadang Rere juga menghabiskan waktunya untuk minum di clab bersama temannya, tapi untuk sekarang Rere hanya belanja dan bermain saja, dia tidak mau kelakuan nya di cium oleh ayah bunda nya, bisa habis dia.

Reyhan hanya menghela nafasnya kasar, pernikahan nya sudah berjalan delapan bulan, namun tidak ada perubahan Rere sama sekali tidak menganggap nya seperti suaminya.

"Duduk dulu, aku mau bicara sama kamu." ucap Reyhan pelan.

"Nanti saja, aku cape..mau mandi." tolak Rere, malah berjalan ke arah kamar.

Dengan sabar Reyhan mengikuti keinginan Rere, dia menunggu istrinya selesai mandi dan dia duduk menunggu seraya mengecek agenda nya besok, dimana banyak agenda pemeriksaan yang harus dia kerjakan besok.

Lama menunggu akhirnya yang di tunggu datang dengan piyama panjang dan kepala yang di tutup oleh handuk.

"Duduk lah, aku ingin bicara serius dengan mu." Reyhan mengulang ucapan nya tadi.

Rere mendengkus kesal, dia harap Reyhan sadar jika dia tidak mencintai pria itu, dan sebaik apapun Reyhan padanya Rere masih tidak akan mencintai suaminya, karna cintanya hanya jatuh kepada Bian, cinta pertama nya.

"Mau ngomong apaan?." tanya Rere to the poin.

Reyhan menarik nafasnya pelan lalu menatap sosok istrinya yang duduk berhadapan dengan nya, "Re, aku mau kamu berubah, Abi sama Umi udah minta aku terus buat ngasih cucu buat mereka, begitupun dengan ayah bunda, mereka menginginkan kabar baik dari kita, Re." kata Reyhan mengutarakan keinginan nya.

Lebih tepatnya amanah orang tuanya, kedua belah pihak keluarga nya menginginkan cucu dari pernikahan nya, apalagi Reyhan adalah anak tunggal dan Umi Abi nya hanya punya harapan padanya untuk mendapatkan cucu.

Huhh...

Sudah Rere duga, dia sudah yakin suaminya akan membicarakan masalah itu, mengingat mertuanya selalu meminta padanya untuk tidak menunda kehamilan, mereka tidak tau saja kalau Rere dan Reyhan bahkan belum pernah melakukan hal yang selalu di lakukan oleh sepasang suami istri.

"Aku mengantuk, aku mau tidur dulu ya, kamu juga pasti cape kan." Rere mengalihkan topik pembicaraan nya, entahlah dia masih belum siap terlalu jauh dengan hubungan yang tidak di dasari cinta ini.

Hatinya masih untuk cinta pertama nya, tapi pria yang di cintai nya malah memilih wanita lain, dan mengingkari janji nya untuk hidup dan menua bersama nya.

"Re, aku serius.. jangan alihkan pembicaraan kita, aku tidak bisa melihat Umi dan Bunda sedih, Re." Kata Reyhan lagi.

"Apa sih Mas? aku sudah bilang kan aku tuh ngantuk pengen tidur, ngerti ngak sih!." raut wajah kesal mulai di lihat kan Rere.

Reyhan tersenyum kecut melihat Rere yang selalu malas jika di ajak bicara tentang masalah itu, tapi apalah daya nya Reyhan bukan pria pemaksa, dia hanya bisa menunggu Rere siap dan bisa membalas cinta nya.

"Ya sudah kamu tidur aja, aku ngak akan maksa." ucap Reyhan akhirnya memilih mengalah.

Rere merebahkan tubuhnya di ranjang, tak lupa dia menaruh penghalang diantara keduanya dengan guling.

"Jaga jarak." kata Rere sinis, lalu tidur membelakangi Reyhan.

Begitulah Rere, tapi meski begitu Reyhan tetap sabar menunggu cinta istrinya, baginya selama Rere masih menjadi istrinya dan tidur di samping nya Reyhan akan bahagia.

"Dia terlihat lelah, sebenarnya apa yang dia lakukan di sana, apa benar yang orang katakan jika Rere menjadi duri di pernikahan mantan kekasih nya?,?." batin Reyhan bertanya-tanya, sambil melihat Rere yang tidur membelakangi nya.

Guling yang menjadi penghalang nya Reyhan angkat perlahan, setidaknya kini tidak ada penghalang untuk dirinya dan Rere, Reyhan melihat rambut Rere yang basah, mencium aroma tubuh Rere yang menelusuk ke rongga hidung nya.

"Bahkan saat tertidur membelakangiku pun kamu tetap cantik, Re." batin Reyhan.

🌹

Di tempat lain Lisa yang baru bangun tidur karna ingin buang air kecil langsung menyibakan selimut nya, segera dia memakai pakaiannya kembali karna tadi baru melakukan nya dengan Bian.

Setelah berpakaian Lisa langsung berjalan pelan ke arah kamar mandi, meski tak tahan tapi Lisa tetap mengutamakan keselamatan calon anak-anak nya yang ada di perut nya, jika berlari takutnya jatuh pikir nya.

Setelah menuntaskan acara di kamar mandi nya Lisa keluar kamar mandi, dia ingin tidur kembali tapi alarm di perutnya tiba-tiba berbunyi, yang membuat Lisa tidak tahan.

Tak ada pilihan lain Lisa akan membangunkan suaminya.

"Sayang." panggilnya pelan sambil mengelus pipi suaminya.

Tak kunjung bangun juga membuat Lisa kembali memanggil suaminya. "Sayang, bangun anak kita mau makan." kata Lisa lagi sambil menggoyangkan lengan suaminya.

Bian mengeliat lalu perlahan membuka mata nya. "kenapa sayang.. hoam." tanya Bian sambil menguap karena masih mengantuk.

"Aku lapar, buatin makan ya." pinta Lisa manis.

Hahh!!

Di liriknya jam di nakas yang menunjukan pukul 2 pagi, keinginan ibu hamil memang selalu di luar jangka pikiran otak manusia, mau tak mau Bian harus bangun, tidak mungkin dia membiarkan istrinya kelaparan sedangkan dia enak-enakan tidur.

"Ayo aku buatin mau makan apa?." Bian bangkit dari tempat tidur, lalu berjalan bersama Lisa keluar kamar.

"Aku mau makan spageti buatan kamu." kata Lisa pelan, lalu duduk di kursi meja makan.

Bian mengangguk mendengar permintaan istrinya, bukan masalah besar, hanya spageti dia bisa membuatkan nya, apalagi resep nya sangat mudah di buat dan spageti juga salah satu menu makanan kesukaan dirinya.

Dengan lihai Bian membuatkan spageti untuk sang istri, Lisa hanya duduk melihat sambil tersenyum, ternyata beginilah rasanya punya suami yang perhatian dan sayang padanya, sangat menyenangkan.

Setelah makanan selesai Bian memberikan satu porsi spageti pada istri nya, membuat Lisa tersenyum senang.

"Makasih sayang, makasih Daddy." ucapnya dengan menampilkan wajah semanis mungkin.

Bian mengangguk. "Apapun untuk mu sayang, tenang saja aku kan suami idaman yang baik hati dan tidak sombong, aku tampan juga kaya." dan berakhir dengan kenarsisan yang selalu memuji diri sendiri.

Lisa hanya menanggapi nya dengan senyuman, dia sudah biasa dengan kenarsisan yang di miliki suaminya, tapi meski demikian Lisa tetap mencintai suaminya, ayah dari anak-anaknya.

____________

🌹🌹🌹🌹🌹

Jangan lupa jejak♥️