NovelToon NovelToon
Nada Yang Indah

Nada Yang Indah

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Slice of Life
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Evhy Ayu

Nada memiliki Kakak angkat bernama Naomi, mereka bertemu saat Nada berumur tujuh tahun saat sedang bersama Ibunya di sebuah restauran mewah, dan Naomi sedang menjual sebuah tisu duduk tanpa alas.

Nada berbincang dengan Naomi, dan sepuluh menit mereka berbincang. Nada merasa iba karena Naomi tidak memiliki orang tua, Nada merengek kepada Ibunya untuk membawa Naomi ke rumah.

Singkat cerita, mereka sudah saling berdekatan dan mengenal satu sama lain. Dari mulai mereka satu sekolah dan menjalankan aktivitas setiap hari bersama. Kedekatannya membuat orang tua Nada sangat bangga, mereka bisa saling menyayangi satu sama lain.

Menginjak remaja Naomi memiliki rasa ingin mendapatkan kasih sayang penuh dari orang tua Nada. Dia tidak segan-segan memberikan segudang prestasi untuk keluarga Nada, dan itu membuat Naomi semakin disayang. Apa yang Naomi inginkan selalu dituruti, sampai akhirnya terlintas pikiran jahat Naomi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Evhy Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 33

**

Hati Nada hampir berhenti berdetak. Sesuatu yang lebih gelap dari malam itu mendekat dengan cepat, dan tubuhnya semakin tak kuat menahan beratnya. Kini, dia harus membuat keputusan yang tak terbayangkan.

Nada menutup matanya saat keputusan sudah siap dia lakukan, melepas ranting yang tidak bisa dipegang dengan kuat, hitungan ke tiga langsung Nada lepas. Namun, dia tida merasakan apapun, saat membuka mata dia melihat Kiki di depannya dengan wajah dingin.

Tanpa banyak kata, Kiki menarik lengan Nada sampai ke puncak dengan aman.

"Lo baik-baik aja?" tanya Kiki.

"Ba-baik, thanks ya udah nolongin gue,"jawab Nada sambil celingukkan mencari keberadaan Naomi yang tidak ada di tempat.

" Lo cari Naomi?" tanya Kiki tahu yang sedang dicari Nada.

Nada menatap Kiki dengan terkejut. "Lo tahu dia?"

Kiki menganggukkan kepala. "Dia kabur ninggalin Lo kembali ke tempat berkemah, dan dia yang udah dorong Lo jatuh ke jurang."

Nada membulatkan matanya, saat Kiki mengetahui perbuatan Naomi."Please gue mohon jangan beri tahu siapapun tentang ini."

"Dia udah melakukan kejahatan!"

"Iya gue tahu, tapi gue mohon jangan!Bagaimana pun dia adalah saudara gue, Kakak gue. "

Kiki mengerutkan kening. "Kaka mana yang jahat mau bunuh adiknya?"

Nada memohon sangat pada Kiki, dan Kiki tidak bisa berbuat apa pun lagi. Keputusan Nada harus dihargai meskipun ini adalah sebuah kejahatan.

"Oke gue akan diam."

"Thanks ya, Ki. Gue berhutang sama Lo, nanti saat masuk sekolah gue bakal traktir Lo makan."

Bukannya menjawab Kiki, melengos pergi dari hutan berjalan mendahului Nada. Nada pun mengekori Kiki dari belakang sambil mengelus dada, membayangkan kejadian di mana dirinya didorong oleh Naomi.

"Nada!" teriak Jeno sambil berlari menghampiri Nada.

Kenzo tak mau kalah dia berjalan dengan sangat cepat, dan langsung menarik lengan Nada ke dalam pelukannya.

Semua mata tertuju ke arah Kenzo dan Nada, tak ada yang mengeluarkan suara. Mereka hanya menahan pekikan yang ingin keluar dari mulut.

"Lo baik-baik aja kan?" tanya Kenzo, sambil mengusap kepala Nada.

"Iya gue baik-baik aja," jawab Nada.

Pelukan pun terlepas karena Kenzo ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

"Kenapa bisa sama Kiki?" tanya Kenzo.

Nada menoleh sekilas ke arah Kiki. "Tadi gue tersesat, terus ada Kiki di belakang yang ketinggalan kelompok dan bantu gue buat sampai sini."

Dengan wajah datar, Kiki pergi dari sana menuju dapur. Jika ditanya Dia tidak mau menjawab mengenai kejadian tadi.

"Oh syukurlah, ya udah buat semuanya malam ini kita beristirahat. Buat malam besok kita akan melakukan acara api unggun! " ucap Kenzo memberikan informasi pada seluruh siswa.

"Oke siap!" jawab mereka dengan serempak, dan masing-masing memasuki tenda yang sudah tersedia.

"Sekarang istirahat," titah Kenzo pada Nada.

Nada menganggukkan kepalanya, sejak tadi Jeno ingin bertanya keadaan Nada, tapi Kenzo berusaha memotong ucapan Jeno.

"Biar gue yang antar Nada." Jeno langsung menarik lengan Nada sambil memberikan tatapan jutek pada Kenzo.

Kenzo hanya menghela napas dan berkeliling, melihat bahwa semua siswa tidak ada yang berkeliaran di luar tenda kecuali ke toilet atau ke dapur.

Saat melintas ke arah dapur, Kenzo melihat Naomi dan Kiki di sana. Terlihat wajah Naomi penuh ketakutan melihat Kiki. Kenzo penasaran dengan apa yang mereka ucapkan, namun dia urungkan karena ada pesan masuk dari Bagas.

"Lo liat yang terjadi tadi?" tanya Naomi.

Kiki menganggukkan kepalanya sambil memasukan kedua tangannya di saku jaket.

"Terus kenapa Lo enggak bilang sama semua orang, kalau gue yang dorong Nada ke jurang?"

Tidak ada jawaban dari Kiki, dia menghela napasnya sebentar.

"Sekarang gue yang tanya sama Lo. Kenapa Lo dorong Nada ke jurang?" tanya Kiki dengan wajah serius.

Naomi gugup mendengar pertanyaan Kiki. "Itu bukan urusan Lo!"

"Saudara kandung mana yang jahat sama saudaranya lagi, hmm?"

"Dia bukan saudara kandung gue!" tegas Naomi.

Kiki menaikkan sebelah alisnya. "Psikopat Lo!"

Setelah mengatakan hal itu, Kiki meninggalkan Naomi yang sedang menjadi patung sambil mengepalkan lengannya.

'Apa dia akan bilang sama semua orang kalau gue yang udah dorong Nada?' bisiknya dalam hati.

**

Pagi-pagi semua orang sibuk dengan kegiatannya, ada yang mandi, dandan dan berbaris mengambil sarapan di dapur.

Nada masih berada di dalam tenda menutup dirinya dengan selimut. Aqilla membangunkan Nada dengan perlahan-lahan.

"Nada bangun, yuk! Ini udah pagi."

"Hmm oya, bentar lagi. Aqilla duluan aja."

"Enggak ah gue mau bareng sama Lo."

"Nada masih ngantuk, Nada capek."

Aqilla menghela napas lalu menganggukkan kepala. "Ya udah Lo boleh istirahat, nanti gue bilang sama Kenzo ya."

Nada hanya berdeham, dan Aqilla pun keluar dari tenda mencari keberadaan Kenzo.

Setelah mencari akhirnya Aqilla menemukan Kenzo yang sedang berada di dekat tempat api unggun.

"Kenzo, sorry ya. Emm, Nada kayanya masih capek, dia ada di tenda."

Kenzo menaikkan sebelah alisnya. "Sama siapa?"

"Cuma sendirian, gue mau ke dapur ambil sarapan buat Nada. "

"Lo lakuin kegiatan Lo aja, biar sarapan Nada gue yang bawa."

"Emm enggak masalah?"

Kenzo menganggukkan kepalanya. "Iya."

"Ya udah thanks banget. Gue mandi dulu soalnya."

Aqilla pun berjalan meninggalkan Kenzo. Dan Kenzo kini mengambil sarapan milik Nada dan bergegas menuju tenda.

Kenzo mengusap kepala yang terbalut selimut Nada dengan lembut. Nada merasa ada sesuatu di kepalanya dia rasa Aqilla mengerjainya.

"Aqilla, gue udah bilang mending Lo duluan aja gue mau istirahat capek."

"Ya udah istirahat aja."

Nada langsung membuka mata dan mengerutkan keningnya, suara Aqilla yang dia kenal tidak seperti suara lelaki. Nada akhirnya memutuskan untuk melihat siapa yang ada di tendanya.

"Loh Kenzo ngapain di sini?"

Kenzo memberikan sarapan pada Nada. "Sarapan dulu."

"Gue maish ngantuk."

"Habis sarapan Lo boleh tidur lagi, sekarang bangun ya."

Nada heran kenapa dia tidak bisa membantah ucapan Kenzo. Dia pun duduk dengan perlahan dan memakan sarapan tersebut sambil ditemani oleh Kenzo.

Kenzo terkekeh melihat makan Nada yang penuh nasi.

Kenzo mengusap bibir Nada dengan lembut karena noda yang tersisa di sana. "Makannya pelan-pelan."

Nada langsung terdiam mematung, jantungnya berpacu cukup kencang. Dia takut jika Kenzo mendengar detakan jantungnya.

"Lo lagi sakit banget?" tanya Kenzo.

Nada mengerjapkan matanya. "Hah, enggak kok, kenapa emang?"

"Suara jantung Lo terdengar."

Nada langsung memegang dadanya supaya jantungnya tidak terdengar jelas oleh Kenzo.

Kenzo menahan senyum sambil mengusap kepala Nada. "Udah, habiskan makannya."

Nada pun mengangguk dan makan dengan amat perlahan, dia sangat malu saat Kenzo membicarakan jantungnya yang terdengar sangat jelas.

Kenzo tetap duduk di samping Nada, memperhatikannya dengan penuh perhatian. Nada merasa tak nyaman, tetapi ada sesuatu dalam tatapan Kenzo yang membuatnya merasa aman, meski jantungnya berdebar tak karuan.

1
Evhy Ayu
wkwk serah dah serah...
melda
plagiarisme
melda
bener kata author sebelah plak ketiplak jiplak mirip banget isinya kaya MELODY, plagiarisme
Tama
MELODY
Najwa Wira
plagiarisme
Najwa Wira
sama percis kaya karya 'Melody' di sebelah
Najwa Wira
semakin di baca, semakin mirip alurnya sama yang di fz/Drowsy//Drowsy/ banyak banget yang plagiarisme
Evhy Ayu: Terima kasih Kak, silakan dibaca sampai ending ya. maaf banget saya bukan plagiat, kalau sama mungkin alurnya, dan saya tidak baca cerita Melodi. dan ini bukan karya saya yang pertama, ini karya saya yang ke 8 ^^
total 1 replies
DISTYA ANGGRA MELANI
Dasar si naomi gk nyadar diri dah dipungut kok seolah " dy berkuasa kaya anak kandung... Smg cepet kebongkar tu sifat jhat nya.. Biar nyesel no bpk ma ibu kandung nada.. Smngt trus berkarya
Evhy Ayu: enggak akan selamanya yang jahat itu selalu menang☺
DISTYA ANGGRA MELANI: Tp gak selamanya dy menang kan pasti nada yg menang.. Naomi itu ibarat kacang lupa kulit nya..
total 3 replies
Sumintiari Widiastuti
Luar biasa
Evhy Ayu: Terima kasih Kak^^
total 1 replies
kayla
bagus ceritanya menarik 😍😍😍
Evhy Ayu: Makasih Kak❤❤
total 1 replies
zhouzhou_zz
Ceritanya bikin nggak bisa berhenti baca, lanjutkan thor!
Evhy Ayu: Masyallah, terima kasih. Oke siap ☺☺
total 1 replies
foxy_gamer156
Setiap kata-kata terasa seperti lukisan di pikiran.
Evhy Ayu: Terima kasih, komentarnya Kak. ^^
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!