Jeanette Archer, seorang wanita bersuami, menghabiskan satu malam panas bersama seorang pria. Hal itu terjadi di acara ulang tahun adik kesayangannya.
Axton Brave Williams, yang anti pernikahan, menerima tantangan dari para sahabatnya untuk melepas keperjakaannya. Ia melakukan sebuah ONS dengan seorang wanita di sebuah klub.
Jean merasa bersalah dengan apa yang telah dilakukannya, membuat dirinya menerima perlakuan suaminya yang semakin lama semakin acuh. Hingga pada akhirnya ia menemukan bahwa suaminya telah mengkhianatinya jauh sebelum mereka menikah.
Sebuah perceraian terjadi, bahkan kedua orang tuanya mendukung ia berpisah, karena wanita selingkuhan suaminya tengah hamil. Di hari yang sama, ia mengetahui bahwa dirinya tengah hamil akibat malam panas yang ia lewati.
Tak mendapat dukungan dari siapapun, membuatnya lari saat hamil dan kembali menikmati petualangannya di alam bersama anak dalam kandungannya. Hingga takdir membawanya kembali pada pria yang merupakan ayah anaknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PimCherry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TUJUAN YANG SAMA
Axton menjemput Alex di sekolah. Hari ini, Tuan Orlando berjanji akan memberikan kejutan pada Alex. Ia sangat bersemangat sekali karena dari wajahnya sudah terlihat senyum yang begitu merekah.
"Dad, ayo cepat!" Alex yang sudah tidak sabar, langsung membuka pintu mobil Axton dan duduk dengan rapi. Axton memakaikan seatbelt, baru melajukan kendaraannya.
Sesampainya di Kediaman Keluarga Orlando, Alex langsung turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah, masih dengan tas ransel di punggungnya.
"Glenpa!"
Tuan Orlando yang memang sudah menunggu kedatangan Alex, langsung menampakkan senyumnya. Hidupnya benar benar lebih berwarna sejak kedatangan Jeanette dan Alex di sana. Ia tak merasa sendiri lagi. Bahkan ia memiliki rutinitas menunggu kepulangan Alex dari sekolah.
"Kamu sudah tidak sabar dengan kejutan yang akan Grandpa berikan ya?" Alex langsung menganggukkan kepalanya.
"Bagaimana kalau kita makan siang dulu?" tanya Tuan Orlando. Alex pun kembali menganggukkan kepalanya.
Mereka menyantap makan siang bertiga, Tuan Orlando Alex, dan Axton. Tuan Orlando selalu menanyakan bagaimana sekolah Alex hari itu dan Alex selalu menceritakannya dengan gaya yang lucu.
Setelah selesai, Tuan Orlando dengan dibantu Axton menemani Alex menuju ke sebuah ruangan.
"Ini luangan yang kemalin," ucap Alex. Kemarin ia sudah diajak ke ruangan itu dan ruangan itu kosong, meskipun cukup besar.
"Ya, ini ruangan yang kemarin. Tapi Grandpa sudah menyulapnya. Kemarin kan Alex lihat kosong, sekarang Grandpa sudah simsalabim," ucap Tuan Orlando.
Alex melompat lompat di depan pintu dan merasa tak sabar. Ia tersenyum dan terus melihat ke arah pintu.
"Kita buka ya," ucap Tuan Orlando.
"Buka! Buka!" ucap Alex semangat.
Ceklekkk
Pintu ruangan terbuka, mata Alex langsung membulat ketika melihat apa yang ada di sana. Ruangan yang kemarin kosong, kini sudah disulap menjadi kamar tidur khusus untuknya dan di satu sisi lagi terdapat komputer canggih dengan beberapa layar.
"Ini keren!!" teriak Alex langsung mendekat ke arah komputer itu. Ia langsung duduk di sebuah kursi yang besarannya telah disesuaikan dengan ukuran Alex. Tuan Orlando dan Axton mendekatinya dan melihat bagaimana seriusnya Alex meng-explore komputer barunya itu.
"Dia luar biasa," ucap Tuan Orlando pada Axton dan Axton tersenyum.
Ponsel Axton bergetar, ia mendapatkan sebuah notifikasi dari anak buahnya bahwa hasil test DNA telah keluar.
"Tuan Orlando, saya harus keluar sebentar. Bolehkah saya menitipkan Alex sebentar?" tanya Axton.
"Pergilah, kamu pasti banyak pekerjaan. Biarkan aku yang menemani dan bermain bersamanya," ucap Tuan Orlando. Axton pun mengangguk lalu pamit pergi.
Sebelum meninggalkan Kediaman keluarga Orlando Axton memanggil salah satu pelayan untuk menjaga Tuan Orlando dan juga Alex. Ia sudah tak sabar untuk mengetahui hasil test DNA itu dan bergegas pergi.
*****
OR Trade,
"Nona Jean," sapa Wesley yang masuk ke dalam ruangan khusus yang diberikan Tuan Orlando pada wanita itu.
"Tuan Wesley, silakan masuk," Jeanette bangkit dari duduknya.
"Nona, setiap pegawai di OR Trade akan mendapatkan pemeriksaan kesehatan secara gratis. Hal itu sebagai bentuk kepedulian kami pada kesehatan semua pegawai. Oleh karena itu, Nona diminta untuk pergi ke ruang kesehatan saat ini," ucap Wesley.
"Baiklah," tanpa rasa curiga sedikitpun, Jeanette mengikuti Wesley menuju ruang kesehatan.
OR Trade sangat peduli pada kesehatan, oleh karena itulah mereka bekerja sama dengan Williams Group untuk membangun rumah sakit demi misi kemanusiaan. Ruang kesehatan di OR Trade juga sangat lengkap, bahkan memiliki ruang rawat sendiri karena memang ruang kesehatan memiliki 1 lantai sendiri di lantai 2 gedung OR Trade.
Saat mereka sampai di lantai 2, Jeanette memandang kagum dengan apa yang dilihatnya.
"Tuan Orlando memang sangat peduli pada kesehatan, terutama untuk penyakit kanker. Hal itu dikarenakan Nyonya Elizabeth, istri Tuan, meninggal karena mengidap kanker. OR Trade juga bekerja sama dengan Tuan Axton untuk misi kemanusiaan ini," jelas Wesley.
"Ia sangat baik," ucap Jeanette.
Saat sampai di sebuah ruangan khusus, yakni ruangan Kepala Kesehatan di sana, Wesley mengetuk pintu dan masuk. Seorang wanita berusia sekitar 30 tahun pun berdiri. Wajahnya yang tegas tak menghilangkan kecantikannya. Ia tersenyum ke arah Jeanette.
"Silakan masuk, Nona Jeanette," ucap Dokter Vianne.
Wesley memberi tanda pada dokter Vianne dan wanita berjas putih itu menganggukkan kepalanya. Vianne dan Wesley adalah 2 di antara banyaknya anak anak yang ditolong oleh Keluarga Orlando. Mereka sangat berhutang budi pada Keluarga Orlando dan mengabdikan hidup mereka untuk kelangsungan Perusahaan Orlando di berbagai negara.
Dokter Vianne yang melihat Jeanette tersenyum karena ia seperti melihat Nyonya Elizabeth, wanita yang selalu ia panggil dengan sebutan Aunty. Bahkan mereja berdua memiliki warna mata yang sama, mata yang menenangkan.
"Saya tinggal dulu, Nona," ucap Wesley.
"Terima kasih, Tuan Wesley," ucap Jeanette.
Wesley pun meninggalkan tempat itu, sementara Dokter Vianne melakukan tugasnya. Ia dengan cekatan mengambil semua yang diperlukan. Ia harus bekerja cepat karena ia dan Wesley memiliki tujuan yang sama, yakni kebahagiaan Tuan Orlando.
*****
Axton sampai di markas Black Alpha. Ia masuk dan langsung menemui anak buah yang ia beri tugas waktu itu. Sebuah ruangan dengan banyak komputer menjadi tujuan Axton.
Ia masuk dan langsung duduk di sana sambil menunggu anak buahnya memberikan laporan hasil test padanya.
"Ini, Tuan," sebuah amplop berwarna coklat kini telah berada dalam genggaman Axton. Ia ingin segera membukanya, tapi ada kegelisahan juga di dalam hatinya.
Ia membuka amplop itu perlahan dan menarik kertas laporan hasil test yang ada di dalamnya.
"99,99%," gumamnya pelan.
Kini tak ada yang bisa berdalih, Alex adalah putranya. Oleh karena itu juga ia begitu ingin selalu berada di dekat anaknya itu. Ia yakin Jeanette mengetahui bahwa dirinya adalah Daddy dari Alex, karena itulah ia berusaha menghindari dan menjauhkannya.
Jeanette juga terbangun lebih dulu setelah malam panas mereka dan pergi meninggalkannya seorang diri. Kini ia mempunyai semua bukti itu, hanya saja ia masih bingung apa yang harus ia lakukan.
Yang pasti, ia akan bicara pada Jeanette mengenai semua kebenaran yang ia dapatkan dan akan meminta kebebasan bagi dirinya untuk selalu bersama dengan Alex. Ia juga akan memberikan nama Williams untuk Alex, Alexander Ellard Williams.
"Baiklah, lanjutkan pekerjaanmu," ucap Axton yang kemudian pergi meninggalkan markas Black Alpha.
🧡 🧡 🧡
setelah 5 tahun ..
karma untuk jessyln yg jahat /CoolGuy/
kmu pasti bisa /Smile/
besok Otewe masuk rumkit lg deh
Tdk membosankan ..
menarikkkkk❤️🔥