Eca Permatasari janda ditinggal mati yang harus berjuang untuk meneruskan hidup tanpa suami tercinta.
Dikenalkan dengan Eldhin, pria muda yang mengalami nasib serupa ditinggal pasangan nya.
Namun Eldhin ditinggal karena kekasih nya menikah, membuat sifatnya menjadi dingin karena frustasi yang dia rasakan.
Disaat Eca sudah mencintai Eldhin, ada sebuah kejutan besar yang terjadi di kehidupan pernikahan nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15. Ajakan Dan Tolakan
Perkataan dari Bu Siti membuat Aulia mendadak mematung, dia seakan tidak percaya dengan beliau, Aulia memandang wajah Bu Siti dengan tatapan tak percaya sebaliknya juga, mereka saling tatap pandang dengan reaksi yang berbeda.
"Jadi waktu aku tinggal nikah, Eldhin berubah seperti itu bu?" Kata Aulia.
Untuk memastikan bahwa ucapan Bu Siti tidak salah dengar, Aulia kembali mempertanyakan hal yang sama dan mendapatkan jawaban yang sama juga dari Bu Siti. Tubuh Aulia mendadak melemas, dia seakan berdosa saat mengukit masa lalu.
Dunia emang kejam padanya, orang tua Aulia menikahi dirinya karena ingin mengambil harta dari suami nya yang bergelimangan, disaat sang suami telah meninggal, kedua orang tua Aulia justru membiarkan dirinya menjadi seperti tunawisma di jalanan.
Kisah Aulia hampir mirip dengan Eca yang sama-sama ditinggal suami yang telah meninggal, namun berbeda situasi.
Setelah mengobrol lama dengan Bu Siti, kini Aulia telah bersih dan rapih dengan pakaian milik ibunda Eldhin yang ditinggal di rumah.
Aulia menatap cermin, betapa cantiknya dia saat ini, memakai tanktop panjang seperti ingin pergi ke acara pesta.
"Wah ini berlebihan Bu" Kata Aulia dengan mata berbinar ketika melihat pantulan cermin.
"Cocok, cantik" Sepatah kata dari Bu Siti membuat Aulia menjadi senang.
Wanita itu tersenyum simpul dengan raut wajah sopan dan tidak ada tanda-tanda kemunafikan.
Satu jam kemudian...
Eldhin telah kembali ke rumah setelah sibuk dengan urusan membeli pakaian nya untuk Aulia dan buah hatinya yang bernama Novela.
Dia menenteng beberapa macam paper bag dengan wajah datar menatap perawakan Aulia yang sudah di dandani cantik oleh Bu Siti.
Sial pria itu malah terkesima.
Jakun pria itu naik turun ketika tatapan nya terkunci pada wajah Aulia yang rambutnya di kuncir kuda. Aulia menoleh sejenak, lalu dia nunduk kepala karena malu dilihat terus oleh mantan kekasih nya.
Wanita itu terpesona dengan wajah Eldhin yang telah lama ditinggal semakin ganteng.
Suasana gugup dari kedua orang itu membuat Bu Siti mencairkan suasana.
"Hayoooo" Kata Bu Siti.
Aulia kaget, dia langsung menggendong Novela untuk langsung pergi dari rumah Eldhin, karena dia sadar kalau yang dia lakukan ini salah. Eldhin dan Aulia hampir tenggelam di dalam lamunan yang tak ada arti.
Eldhin yang baru saja tersadar itupun mencegah Aulia untuk pergi dari rumah nya, sekaligus dia memberi paper bag yang di dalam nya ada puluhan pakaian yang telah Eldhin borong.
"Kamu ini mau kemana?" Kata Eldhin dengan tatapan dingin.
"Aku mau pergi dari rumah kamu, gak mau ngerepotin lebih banyak lagi" Kata Aulia dengan perasaan bercampur aduk.
"Masuk dulu, gak sopan banget jadi orang" Kata Eldhin masih dengan tatapan dingin nya.
"Gak ah" Tolak Aulia.
Eldhin sedikit terhentak, sebelum akhirnya dia langsung menggamit pergelangan tangan Aulia untuk masuk ke rumah nya lagi. Didalam rumah, Bu Siti menjelaskan kondisi Aulia kepada Eldhin.
Eldhin menatap Aulia dengan tatapan dingin, namun sedikit cemberut, dia merasakan hatinya sedikit tersentuh saat mengetahui kalau Aulia diusir orang tua setelah suami nya meninggal karena kecelakaan.
Eldhin berinisiatif untuk memberikan tumpangan dirumah nya sebagai asisten rumah tangga.
Sempat ditolak oleh Aulia, tapi Eldhin tidak hanya mengajak untuk jadi asisten rumah tangga, dia juga mengajak Aulia sebagai editor di setiap konten YouTube nya.
Kebetulan, Aulia dulu sangat berbakat mengedit video short untuk konten tiktok dan YouTube. Terpaksa dia langsung menerima tawaran baik itu.
Tidak ada penolakan juga dari Bu Siti kalau Aulia akan tinggal di rumah Eldhin sebagai asisten rumah tangga. Sebab kalau dia pergi, tidak ada yang membelikan makan atau menolong beliau, saat beliau membutuhkan pertolongan.
Ya, karena di rumah itu hanya ada Eldhin dan juga Bu Siti sendiri. Daffa sebagai adik dari Eldhin sudah pisah rumah ke rumah istri nya yang ada di Kabupaten Cirebon. Menjodohkan Eldhin dengan Eca bukan suatu alasan untuk Bu Siti, karena emang untuk membantu nya dirumah kalau Eldhin sedang pergi main.
Eldhin membawa Aulia untuk ke kamar nya yang kosong, kamar itu sangat tidak terurus setelah Daffa pindah rumah.
"Kamu nanti sama anak kamu tidur disini" Kata Eldhin tanpa menatap ke arah Aulia, dia menatap ke ruangan yang kosong dengan pandangan datar.
"Iya, makasih" Jawab singkat Aulia dengan senyuman. "Kamu masih baik ya ke aku, sifat nya seperti dulu gak pernah berubah" Kata Aulia. Eldhin menoleh dengan tatapan dingin.
Dia tersenyum singkat, sebelum akhirnya dia meninggalkan Aulia disana tanpa sepatah kata lagi.
Ting!
Notifikasi whatsapp yang belum dia baca sedari tadi terus saja berbunyi.
Sampai akhirnya Eldhin merogoh kantung celana dan melihat Eca yang beberapa kali mengirim pesan untuknya. Dan Eldhin langsung membalas saat itu juga.
"Maaf baru selesai edit konten YouTube, kenapa?" Pesan Eldhin.
"Besok liburan yuk ke kaki gunung Ciremai yuk" Pesan Eca.
"????" Pesan Eldhin.
Setelah centang dua sudah biru, Eca langsung mengetik kembali "Aku mau healing, kerjaan aku makin hari semakin banyak" Pesan Eca.
Eldhin menaikan satu alis, menghela nafas panjang lalu bersandar di bantalan sofa sambil menatap langit ruangan yang mendadak dinyalakan lampu oleh Aulia.
Eldhin menoleh melihat perawakan Aulia yang sudah mengerjakan kerjaan nya nyapu-nyapu lantai.
"Oh iya din, apa mau aku masakin makanan?" Tawar Aulia. Eldhin tersenyum simpul dan menggeleng kepala, lalu beranjak dari sofa untuk pergi ke kafe untuk menenangkan otak.
**
Beralih ke arah Eca yang sedang bersolek manja di cermin besar dalam toilet perusahaan.
Dia mengambil ponsel untuk melihat balasan dari Eldhin, tapi tidak ada jawaban lagi dari pria itu, Eca langsung keluar toilet yang sudah ditunggu dua asisten pribadi nya bertubuh besar.
"Gaji kalian malam ini akan masuk ya, nanti saya transfer" Kata Eca sambil memakai kacamata hitam nya. Kondisi nya sudah sangat perfect dan cantik dengan setelan kantoran yang melekat di tubuhnya.
Ting!
Suara notifikasi ponsel dari Eca, dia melihat balasan dari Eldhin yang tiba-tiba mengajak nya untuk ngopi bersama di kafe. Hanya butuh waktu lima belas menit untuk Eca datang ke kafe itu.
Mereka kini sudah duduk berhadapan, Eca masih malu-malu sedangkan Eldhin memampang wajah datar yang khas menatap Eca.
"Kenapa?" Tanya Eldhin. Suaranya terdengar santai, namun Eca mendengar ucapan Eldhin merasa salah tingkah sendiri.
"Kenapa apanya ya?" Jawab Eca yang tidak mengerti.
"Besok aku sibuk, kenapa mau bawa saya ke air terjun?" Kata Eldhin dengan nada dingin.
"Emang gak mau ya?" Kata Eca sambil mengerucutkan bibir sebal, dia ngambek. Merasa Eldhin akan menolak ajakan nya.
Eldhin tidak menjawab, yang dia lakukan sekarang hanya memutar-mutar es batu dalam gelas dengan suasana hati yang lagi kacau selepas mantan nya balik lagi di kehidupan nya. Tatapan nya dingin namun isi kepala nya tidak sinkron dengan tatapan itu.