Eca yang awalnya tenang dan sangat mencintai Hanif di kampus, tiba-tiba di nikahkan paksa oleh seseorang yang tidak dikenal oleh nya.
Eca belum tahu kalau orang itu adalah Preman pasar, Aturan demi aturan posesif dari Eca membuat Niko yang awalnya sayang ke Eca perlahan muncul kebencian.
Gimana cara mereka menjalin hubungan pernikahan yang romantis? ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33. Rumah Sakit.
Eca dengan mata sendu sehabis menangis, tak kuasa melihat suami nya yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit.
Kondisi Niko masih tertidur, dokter saat memeriksa nya, memvonis kalau Niko sedang koma saat ini. Benturan di kepala yang sangat keras membuat nya kehilangan kesadaran.
Keluarga dari Niko juga ikut hadir di tengah-tengah kepanikan dari Eca.
Eca memilih mendampingi Niko dari pada Tiffany kakak kandung nya yang tega membuat suami nya celaka.
"Bodoh!" Kata Eca menggebrak meja kecil di samping ranjang.
Kiara kaget dan menatap rengekan Eca yang sedari tadi dia layangkan.
"Ca sabar" Kata Tante Kiara.
Anggi bangkit dari sofa untuk menenangkan Eca, Eca yang sekarang sama sekali tidak bisa disentuh, bahkan saat Anggi ingin memeluk nya.
"Pergi!" Kata Eca dengan luapan emosi nya.
"Ca, tante tau apa yang kamu rasain kok, kamu harusnya percaya pada diri kamu sendiri —jangan turutin apa perkataan orang, ini pembelajaran untuk kamu, karena rayuan dan pujian itu adalah racun" Kata Kiara.
"Iya, Eca dari dulu emang bodoh, lebih bodoh lagi saat Eca terang-terangan selingkuhin Niko, tapi Niko masih percaya kepada Eca" Gumam Eca sambil menidurkan kepala di ranjang Niko.
Niko yang sudah sadar menoleh ke arah Eca, lalu mengelus puncak kepala nya Eca dengan lembut.
"Seburuk apapun kamu, saya tetap sayang padamu ca" Kata Niko.
Eca membelalak, perlahan mendongak kepala dan melihat Niko yang sedang membuat senyuman untuknya.
Sebelum Eca memeluk Niko, Tantenya yang sedari tadi khawatir, langsung meluk Niko saat tau dirinya sudah sadar.
"Jangan buat Tante khawatir Niko ya ampun!"
"Iya maaf ya Tante" Jawab Niko.
"Kamu kalau ada masalah tolong ingat Tante!, selama nikah kamu gak pernah hubungi Tante lagi" Kata Kiara.
"Iya maaf tante, soalnya kemarin Niko fokus jaga Eca di desa" Jawab Niko.
"Bukan itu, tapi mampir lah ke rumah Tante kalau kamu ada waktu luang" Kata Kiara.
"Iya-iya Niko nanti mampir" Kata Niko.
"Mas" Sapa Eca.
"Iya kenapa sayang?" Jawab Niko menoleh kearah Eca.
Eca menoel-noel pinggang Kiara, memberi nya kode untuk gantian meluk.
Kiara melepas pelukan dan kembali ke arah Anggi yang sedari tadi makan kue brownies.
Eca memeluk Niko, dan Niko langsung membalas pelukan Eca.
"Mas, tolong jangan buat Eca khawatir lagi ya, air mata Eca sudah habis nangisin kamu tau gak" Kata Eca.
Niko mengelus rambut belakang Eca, lalu mengeratkan pelukannya "Maaf ya sayang, kalau mas sudah buat kamu khawatir"
"Heum" Rengek Eca.
"Sudah, sekarang mas kan sudah baik-baik saja" Kata Niko.
"Oh iya" Kata Eca melepas pelukan nya.
"Mas tadi pagi kenapa setuju dengan ajakan makan di KFC bersama ayah?" Tanya Eca.
"Teh Fanny maksa mas suruh kesana" Jawab Niko.
Eca menghela nafas panjang, lalu menatap Niko dengan tatapan tajam.
"Mas tolong kamu jawab jujur, apa teh Fany pernah merayu kamu untuk merencanakan sesuatu untuk Eca?" Tanya Eca.
Niko mengangguk kepala "Sehabis kamu selesai KKN..."
"Cukup" Tukas Eca. "Saya sudah tau mas, karena saya juga terkena provokasi dari dia"
"Provokasi?" Batin Niko dengan kerutan dahi.
Eca menegakkan tubuh, lalu memegang kening Niko yang perlahan mendarat ke perban putih yang menutupi mata kirinya.
"Kalau dari tuhan takdir mata saya seperti ini, saya menerima" Kata Niko yang peka dengan gerakan tangan dan raut wajah nya Eca.
"JANGAN BICARA SEPERTI ITU! ITU BUKAN TAKDIR! ITU ULAH DARI IBLIS!" Amuk Eca melepas emosi nya. Eca Sedikit lega karena salah satu unek-unek nya sudah keluar, lalu dia kembali merengek seperti bayi.
"Maaf tadi teriak" Gumam Eca, langsung mendekap dan memeluk tubuh Niko dengan singkat, karena ibunya tiba-tiba datang ke ruangan setelah mendengar jeritan dari Eca.
"Eca kamu kok teriak... Niko!" Kata Bu Susi setelah melihat Niko sudah sadar, langsung berlari kecil dan memeluk nya.
"Syukurlah kamu sudah sadar" Gumam Bu Susi terus memeluk tubuh Niko.
Anggi yang sedari tadi melihat Niko sedikit berkacak pinggang "Pelukan dua ibu-ibu dan satu wanita muda, cowok semua sama, rata-rata genit pada wanita, Iyuh." Batin Anggi.
bukan om,