karena kebodohannya, Amoura harus mati tangan Wiliam tunangannya, akibat ulah adik tirinya yang menginginkan posisinya sebagai ahli waris Mahendra. akibat kebodohannya itu Amoura harus meregang nyawa dengan tragis. ia malah di tembak mati oleh Wiliam yang saat itu menjadi tunangannya. namun sepertinya tuhan berpihak kepadanya, Amoura kembali ke masa lalu dan merubah hidup nya.
( cerita ini hanya fiksi belaka, tidak ada kenyataan di dalamnya jadi jangan terlalu halu ya. penulisan masih baru jadi harap di maklumi)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na-he, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
menjebak wiliam dalam pesona Amoura
" apa aku datang saja ke rumah Acella? meski informasi mereka Akurat tetap saja aku tidak tenang jika tidak menyelidiki nya sendiri" ucap Amoura
Ia segera berganti pakaian, setelah selesai ia lekas menuju mobil nya sebelum itu ia memberi tau Astrid jika dia akan pergi ke suatu tempat. Dengan mobil yang di Kendari nya Amoura menuju rumah Acella ia juga membawa beberapa peralatan untuk menyusup ke sana jika perlu
ting!
08xxxxxx
[ apa yang kamu lakukan cepat kembali]
08xxxxxx
[ kau bisa dalam bahaya jika pergi ke sana]
Amoura mengabaikan pesan yang masuk ke dalam ponsel nya, ia terus melajukan mobilnya. berbekal alamat yang berikan oleh Eve Amoura bisa dengan muda menemukan rumah Acella. untuk informasi lainnya ia dapatkan karena menyuruh beberapa anak buahnya di belakang Jayden, oh ayolah dia tidak butuh perintah namun dia lah yang memerintahkan mereka. itulah yang ia butuhkan.
beberapa menit kemudian
Amoura sudah tiba di perumahan elit gang mawar, ia menatap dari kejauhan. setelah merasakan keadaan sempurna ia mulai mengendap endap keluar, ia akan melewati jalan belakang komplek itu. Tidak butuh waktu satu jam Amoura sudah berada di dalam komplek, kenapa dia tidak lansung saja? Itu akan membuatnya di curigai apa lagi dia datang dengan pakaian serba hitam.
Brak!
Amoura mendarat dengan sempurna, ia menatap bangunan di depannya. setelah merasa keadaan aman Amoura menyusup ke dalam salah satu rumah di saja, dan kebetulan itu adalah rumahnya Acella.
Kriettt.
Amoura membuka salah satu jendela dan tentu saja masuk dengan mengendap-endap.
" sepertinya tidak ada orang? " pikir Amoura
Ia menelusuri rumah itu, hingga ia tiba di depan kamar milik ibu Acella. Amoura mencoba membuka pintu kamar itu namun sayangnya terkunci, namun untungnya ia membawa sesuatu yang bisa yang bisa ia gunakan untuk membuka pintu. Dan dia berhasil
ceklek
" untung saja aku membawanya" ucapnya merasa senang dan bangga
Amoura berjalan masuk ke dalam, ia menatap lukisan di kamar itu dan benar saja foto ayahnya ada di sana. Ia melihat foto itu, sang ayah tampak tersenyum bahagia.apa dia tidak khawatir dengan menghilang nya dia dan ibunya saat itu? Sungguh kejam jika ia melakukan itu di belakangnya.
" kau tampaknya bahagia dengan semua ini " ucap Amoura memandang sendu foto itu
Tak mau berlarut-larut dalam pikiran nya, Amoura meneruskan pencariannya. Ia mengacak acak tempat itu, namun sayangnya tidak menemukan apapun.
" ck, sia sia saja aku menyusup ke dalam rumah ini " batin Amoura
ia keluar dari kamar itu dan pergi menuju kamar Acella, dan beruntungnya kamar itu tidak terkunci sama sekali. Amoura melihat ke dalam kamar, ia mencari sesuatu di kamar itu hingga ia menemukan sebuah kotak. Dengan hati hati ia membuka kota itu, seketika mata gadis itu membulat dengan sempurna, di dalam kotak itu ada fotonya dan juga ibunya.
" dari mana dia mendapatkan foto ini? Aneh sekali?! apa dia mengambilnya saat kami pergi dari rumah?" monolognya pada diri sendiri
Amoura mengambil foto itu setelahnya ia kembali meletakkan kotak itu, tidak mendapatkan apapun yang berguna untuk nya. Amoura memutuskan untuk pergi, namun sayangnya tiba tiba saja daya listrik rumah menyala, dan benar Amoura Ketahun.
" sudah ku duga kamu akan mencari sesuatu di rumah ku " ucap Acella memandang remeh Amoura
Melihat keadaan yang tidak baik, Amoura segera pergi. Ia berlari menuju jendela dan meloncat dari sana. Acella tidak sempat mengejar Amoura, jadi ia hanya bisa melihat kepergian Amoura dengan tatapan kesal.
" Grttttt.... pencuri itu berhasil kabur, pasti ini semua ulah wanita itu. tidak puas membunuh ibu ku dia malah mencuri di rumah ku " ucap Acella dengan menahan Amarah
Sepertinya Acella salah mengira Amoura sebagai orang lain
...----------------...
" aku pulang "
Setibanya di rumah, Amoura segera mendudukkan dirinya di atas sofa. sepertinya dia benar benar kelelahan.
" nona anda dari mana saja? Kenapa pakaian anda menjadi kotor seperti ini??" tanya Astrid khawatir
Amoura Hanya bisa berbohong jika dia baru saja melakukan misi yang berbahaya dari kline sehingga membuat nya harus terjatuh, padahal ia berlari menghindari kejaran warga karena ulahnya tidak sengaja jatuh ke salah satu rumah sehingga menimbulkan kehebohan.
" Astrid tolong buatkan aku susu dan juga beberapa cemilan, aku akan mandi sebentar" ucap Amoura kepada Astrid
" baik nona "
Amoura memutuskan untuk kembali ke kamarnya agar bisa membersihkan diri
Beberapa menit kemudian
Tap
Tap
Tap
Amoura turun dengan perasan yang lebih segar, ia menatap ke arah meja makan. Di sana sudah ada beberapa kue yang tampaknya enak, Amoura berjalan menuju dapur. Ia mendudukkan dirinya di meja makan dan menyantap beberapa kue di sana sembari bermain ponsel.
" pencurian telah terjadi komplek perumahan mewah di jalan mawar, beberapa warga tampak heboh dan membuat kepanikan di komplek lainnya"
" aku benar benar ceroboh, seharusnya aku tidak mengabaikan peringatan dari nomor asing itu " ucap Amoura sembari menghela napas lelah
" ngomong ngomong dimana Astrid? Apa dia sudah tidur?"
Mengabaikan itu, Amoura kembali melanjutkan memakan kue di atas meja.
" baik tuan, pada awalnya saya mengira jika nona akan melakukan hal berbahaya seperti membunuh orang. Tetapi nona malah menyusup ke sebuah komplek perumahan di jalan mawar "
(........)
" maafkan saya tuan, saya akan menghentikan nona jika dia melakukan hal seperti itu "
(.........)
" baiklah tuan kalau begitu selamat malam "
Tut
...****************...
" kenapa dia melakukan itu? Apa dia sedang menyelidiki mereka?" pikir jayden
" apa ada dengan mu?" tanya Alex
" tidak, bagaimana persiapan nya?" tanya Jayden mengalihkan perhatian
" kau belum menjawab perta-----
Tok
Tok
" masuk "
ceklek
" kalian sedang apa?" tanya orang itu
" tidak ada, kami hanya sedang berbicara mengenai hal biasa "
" benarkah, tetapi kenapa kak Jayden tampak seperti panik "
" i--itu, bagaimana dengan persiapan mu?" tanya Jayden
" sudah selesai, aku hanya ke sini untuk pamit " ucapnya kepada pria di depannya itu
" kau mau pergi sekarang?" tanya Jayden
" iya, aku sudah tidak punya banyak waktu " ucapnya
" hummm...baiklah. aku akan mengantar mu menuju bandara " ucap Alex
" tidak, aku tidak perlu di temani. Aku akan pergi sendiri kalian jaga tempat ini saja " ucapnya berlalu pergi meninggalkan kedua manusia yang menatapnya dengan tatapan penasaran
" apa semuanya sudah selesai?" tanyanya kepada sang asisten
" sudah tuan muda, anda bisa pergi sekarang " jawabnya
setelah semuanya selesai, ia bergegas menuju bandara.
Keesokan harinya
Amoura telah selesai dengan seragamnya, ia juga mendapatkan beberapa riasan di wajahnya namun tetap natural.
" perfect" ucap Amoura menuju dirinya sendiri
Ia segera pergi menuju Astrid, hari ini ia akan pergi dengan Astrid. Saat sudah di lantai bawah ia sudah melihat Astrid dengan pakaian seperti bodyguard, itu sedikit membuat Amoura tertawa meski dalam hati.
" Astrid apa yang sedang kamu lakukan dengan pakaian itu?"
" saya di tugaskan untuk menjaga anda "
Amoura seketika terdiam, ia melangkah keluar di ikuti oleh Astrid. setelah berada di dalam mobil, Astrid segera membawa mobil itu melaju meninggalkan area rumah.
Beberapa jam kemudian
Kini Amoura sudah tiba di sekolah, ia berpamitan dengan Astrid. Setelah itu masuk ke dalam sekolah, seperti biasa tatapan semua murid tertuju kepadanya.
" selamat pagi, Luna " sapa Eve yang baru saja menyusulnya
" pagi" jawab Amoura singkat
" siapa wanita tadi? Apa dia ibu mu "
Deg
Amoura terdiam sesaat, ia menatap Eve tajam setelah itu pergi dari sana. Meninggalkan banyak pertanyaan di benak gadis itu, karena berjalan cukup cepat tanpa ia sadari Amoura malah menabrak seseorang.
Brak
Amoura tidak merasakan sakit sama sekali di tubuhnya, hingga ia tersadar. Gadis itu sedikit membuka matanya dan ia sedikit kaget dengan Wiliam yang berada di depan wajah gadis itu. Keduanya tampak terkunci oleh tatapan satu sama lain dan sepertinya ada seseorang yang jatuh cinta dengan pesona protagonis kita.
Deg
Deg
" kamu gakpapa " tanya Wiliam dengan pipi sedikit kemerahan
" aku gakpapa, makasih udah nolongin aku " ucap Amoura lalu beranjak pergi dari sana
sementara wiliam hanya bisa menatap kepergian Amoura dengan jantung yang berdebar, ia tak pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya.
" ada apa dengan ku, sadar Wiliam " ucapnya masih dengan perasan berdebar
Tap
Tap
Tap
" pagi kak Wiliam " sapa Acella tentu saja dengan sebuah senyuman manis
" Ekhem...pagi " Jawab Wiliam menetralkan kembali ekspresi wajahnya
" kenapa wajah kakak merah? Apa kakak dendam " tanya Acella
" aku gakpapa, mending kamu ke kelas gak lama lagi bakal masuk. aku juga mau ke kelas " ucap Wiliam lalu pergi meninggalkan Acella yang menatapnya kesal
" pasti gadis itu! Aku harus memberi nya pelajaran. Padahal aku sudah memperingati nya, tapi sepertinya dia tampak tidak peduli " batin Acella menggeram kesal