Pernikahan Seorang Gadis Muda Berusia 19 Tahun dengan CEO Duda Kaya Raya
Berawal dari Rencana Pernikahan Kakakku dengan Seorang CEO dingin yang berstatus sebagai Duda
Namun Karena Kesalahan Yang di Lakukan Kakaku, Membuatku harus Menerima Jika aku Harus Menggantikan Posisi Kakakku menikah Dengan CEO berhati dingin tersebut.
Pembatalan Pernikahan Yang Dilakukan Oleh Kakakku Membuat Orangtuaku Sangat sedih Dan Terancam dalam Kebangkrutan.
Apakah Aku Bisa Melanjutkan Hidupku Dengan CEO berhati dingin Tersebut, Atakah Aku Akan Menyerah
Yuk Nantikan Kisahnya
PESONA MARYAM (Maryam Albatul Rahmah)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nabila.id, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21. Kejujuran Maryam
Melihat Maryam yang Ketakutan dan Menangis di bawah Tubuh kekarnya, Seketika Reza merasa iba.
Tidak berselang lama Reza menghempaskan Tubuhnya , dan berbaring di samping Maryam.
"Maafkan Aku" Ucap Reza singkat.
Maryam yang menyadari, Reza telah melepaskannya segera Bangkit dan duduk di tepian Tempat tidur tersebut.
***
Duduk di sisi tempat tidurnya, Dengan kaki yang sudah Lemas , Rasanya Maryam sudah tidak mampu lagi untuk berdiri.
Mendapati dirinya dengan rasa takut yang luar biasa, tanpa terasa Tubuh Maryam bergetar dengan hebat. Berusaha keras menahan Air mata yang terus saja mengalir. Beberapa kali menyeka Air mata yang terus mengalir menggunakan kedua tangannya , Namun sia-sia saja dia lakukan.
Setelah Kesadarannya kembali penuh , dan Reza mampu menidurkan kembali adik kecilnya. Segera Reza membuka kedua bola matanya.
Melihat ke arah Maryam yang gemetaran , Reza merasa sangat bersalah. Bergegas Reza bangun dari tempat tidur , Mensejajarkan Tubuhnya dan Tubuh Maryam, duduk di Sisi Tempat tidur tersebut.
Meskipun duduk sejajar dengan posisi sangat dekat, saat ini Reza hanya menggenggam Erat tangan Maryam, dengan pandangan fokus kedepan.
Maryam masih saja merasa takut dengan Pergerakan Reza, Berusaha melepaskan genggaman tangan Reza, Namun semakin Maryam Menarik tangannya, Reza semakin mengencangkan Genggamannya.
"Maryam" Ucap Reza lirih .
Mendengar Panggilan dari Reza , Maryam enggan untuk menjawab, Maryam lebih memilih untuk diam dan membuang pandanganya.
"Maafkan aku , karena telah lancang Melakukanya" Ucap Reza tanpa memandang wajah Maryam, namun tetap menggenggam erat tangan Maryam .Maryam yang menyadari pun Tetap saja mematung, Enggan untuk mengatakan apapun pada Reza.
"Aku berjanji tidak akan melakukanya, Jika memang kamu belum siap, atau pun kamu tidak ingin melakukanya" Ucap Reza kemudian.
"Aku Tidak akan memaksamu Melayaniku Jika Memang kamu Belum siap melakukanya" Ucap Reza lagi.
Mendengar kejujuran dan penuturan dari reza, Maryam sedikit melunak dan Berusaha menguasai rasa takutnya.
" Tenang lah, Aku tidak akan melakukanya lagi" Ucap Reza mencoba menenangkan Maryam .
Setelah beberapa saat Maryam mulai menguasai dirinya.
"Baik Tuan, Terima kasih !" Ucap Maryam singkat.
" Bisakah Kau tidak Memanggilku dengan Kata itu?" Ucap Reza Pelan. Namun lagi-lagi tidak mendapatkan jawaban dari Maryam
"Aku merasa tidak nyaman dengan Panggilan itu, Jadi aku mohon panggil aku seperti Pasangan Suami istri Pada Umumnya" Tukas Reza kemudian.
"bb..Baik Tuan.. Emm maksut sa..saya Mas!!" Ucap Maryam gagap.
Mendengar Ucapan Maryam, seketika Reza merasa senang, dan Memandang Wajah Maryam yang masih memalingkan wajahnya ke sisi samping.
"Apa ?? Coba ulangi !!" Pinta Reza pada Maryam
"Mas!!" Jawab Maryam
"Lagi .."
"Mas !!"
"Sekali lagi " Ucap Reza semangat
"Mas Reza " Jawab Maryam dengan nada kesal
"Ya.. Sayang" Balas Reza
"Tidak Buruk !" Ucap Reza kemudian.
Suasana seketika menjadi Lebih Normal, Tanpa ketegangan, Menyadari Suasana hati Maryam mulai membaik. Reza berusaha mengajak Maryam bicara dadi hati ke hati.
"Maryam .. Aku bersungguh-sungguh dengan Ucapan ku sebelumnya. Aku tidak anak memaksa dirimu melayaniku selama Kamu belum siap melakukanya"
"Jadi jangan pernah merasa takut Kepada ku" Ucap Reza meyakinkan.
Maryam mendengarkan secara seksama setiap kalimat yang di ucapkan Reza. Menyadari hal itu Maryam menarik nafas dalam dan Menghembuskan Perlahan.
Sekuat tenaga Maryam mengumpulkan keberaniannya untuk mengatakan sesuatu yang sudah lama ia pendam. Sesuatu yang sangat menyakitkan bagi dirinya.
Sesuatu yang mungkin saja Membuat Maryam Trauma Kepada dirinya sendiri , Merasa di abaikan dan Tidak Di harapkan.
"Mas .." Panggil Maryam lirih. Seketika Reza menoleh ke arah Maryam. Tanpa menjawab panggilan Maryam.
"Apakah mas Reza tau.... " Ucap Maryam pelan, Meski dirinya enggan mengatakan, namun Maryam tetap akan mengatakannya pada Reza.
"Iya?" Jawab Reza merasa Bingung dengan Ucapan Maryam yang terputus
"Apakah Mas Reza tahu, di malam pertama kita? " Ucap Maryam pelan. Menjelaskan Semuanya.
"Saat itu Maryam Berusaha meyakinkan diri Maryam, untuk menyerahkan seluruh jiwa dan Raga Maryam pada mas Reza"
"Maryam Datang Kedalam hidup Mas Reza dan Datang untuk menyerahkan Seluruh Hak Mas Reza atas diri Maryam"
"Menyerahkan Tubuh Maryam yang Sudah Sepenuhnya Halal menjadi Milik Mas Reza"
"Saat itu Maryam Sudah sangat siap Jika Memang Mas Reza menginginkan Maryam"
"Sekuat tenaga Maryam Menahan rasa malu, mengenakan Lingerie Tipis di tengah dinginnya AC malam itu"
"Maryam Menunggu Mas Reza dengan Segenap Jiwa dan Raga Maryam, Tapi mas Reza tidak juga kunjung datang"
"Namun Dengan semangat Maryam tetap menunggu, Dan berharap Mas Reza akan datang"
"Hingga Maryam merasa sudah tidak dapat menahan Kantuk Akhirnya Maryam Tidur diatas Sofa kamar, Itu pun masih dengan Harapan besar Maryam , Yang berharap Mas Reza Akan datang Saat itu"
"Dini Hari Maryam Terbangun, Masih dengan harapan yang sama , Menunggu Kedatangan Mas Reza"
" Namun Hingga pagi Hari menjelang Mas Reza tak juga Datang"
"Disaat itu lah keyakinan Maryam terhadap mas Reza sudah mulai memudar, Maryam menyadari Mas Reza tidak Pernah Mengharapkan Maryam"
Reza hanya mematung mendengarkan Ucapan Maryam dengan Linangan Air mata Membanjiri Wajah Cantiknya.
Maryam menyampaikan semua isi hati dan keluh kesahnya pada Reza, Dengan Air mata berderai , Suara dan Punggung yang menahan getaran , gemetar Maryam Menceritakan Kejadian itu. Sesekali Maryam Mengusap lembut Air mata yang membanjiri Wajah cantiknya.
Mendengarkan Cerita Maryam, Reza merasa sangat sedih dan merasa sangat Bodoh. Melihat linangan Air mata terus mengalir di pipi Maryam seketika Reza mengusap Lembut kedua pipi Maryam.
"Maafkan Aku Maryam " Ucap Reza yang tidak bisa berkata-kata.
"Aku sungguh tidak menyadari, kau melakukan semua itu demi diriku, Betapa bodohnya aku" Ucap reza kemudian dengan Merutuki kebodohannya.
Awalnya Reza berjanji akan menahan Hasratnya kepada Maryam karena Alasan Maryam saat ini sedang sangat Takut, dan sedih mungkin Karena Orang Tuanya yang sedang berada di rumah sakit.
Namun setelah mendapatkan kenyataan di balik itu, Reza merasa sangat bersalah, Sudah tidak lagi dapat mengatakan apapun pada Maryam. Hanya kata maaf yang dapat Reza ucapkan. Meski harus mengucapkannya Beribu-ribu kali pun Reza akan melakukanya.
Setelah beberapa saat Maryam merasa tenang, tidak Ada lagi tangisan, Maryam melanjutkan Pembicaraan sebelumnya.
"Maryam tidak pernah merasa marah dengan mas Reza, Juga terhadap sikap mas Reza setelahnya pun"
"Maryam menerima semua perlakuan Mas Reza yang Selalu kasar dan Arogan"
"Apa Mas Reza tau?? Kenapa Maryam melakukan itu ?" Tanya Maryam Menatap lekat manik mata Reza. dan Reza pun hanya menggelengkan kepalanya.
"Karena , Maryam selalu menganggap jika Mas Reza Tetap suami Maryam,Tidak pernah sedikitpun Terbersit Rasa dendam dalam diri Maryam Pada mas Reza."
" Karena Mas Reza, Masih tetap menjadi seseorang yang wajib Maryam Hormati" Ucap Maryam kemudian dengan Menutup Kalimat nya
***
[[ Terima Kasih - Mohon Dukunganya ya ]]
[[ Be Smart Reader]]