TAMAT 18 NOVEMBER 2024
Rahardian adalah luka bagi Nathalie, tiba-tiba saja suami tampan yang mengkhianatinya selama dua tahun terakhir justru memintanya hamil bahkan menata ulang pernikahan yang sudah hancur lebur.
Atas dasar cinta, Nathalie mau menuruti keinginan suaminya. Mereka berbulan madu ke Bali, dan kehamilan pun tak terelakan lagi.
Namun, di suatu malam, Nathalie tersadar akan sesuatu. Sadar, tentang tanda yang melekat di punggung suaminya bukanlah milik suaminya.
Cinta, obsesi, dendam, luka, intrik, dibungkus dengan indah dalam satu karya ini. Di mana pada akhirnya semua harus mengalah pada takdir yang telah digariskan sang maha esa.
Cerita romantis, tentang kekaguman, tentang kesetiaan, tentang kepemilikan, tentang keegoisan, tentang kepedulian dan tentang tanggung jawab versi Pasha Ayu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SPS EMPATBELAS
📞 "Cukup kamu mendendam, Nak. Mama tidak apa-apa soal masa lalu. Kamu hanya perlu menggantikan posisi Rahardian tanpa ada orang yang tahu, nikahi Nathalie, tidak perlu kamu muncul sebagai Adhigama."
"Tapi Niko harus tahu. Mama masih hidup dan pernah menderita karenanya."
📞 "Gama--" Gama mematikan teleponnya, sempat dia mendengar teriakan ibunya tapi bukan hal yang perlu dipedulikan.
...----°°••°°----...
Niko sudah lengser dari kursi CEO, Adhigama yang duduk di sana. Semua berada di bawah kendali Adhigama termasuk Nathalie.
Nathalie bukan tidak mau bicara akan kebenaran yang ada. Nathalie hanya belum tega melihat Niko semakin shock lantas kesehatannya semakin terpuruk.
Sudah cukup bagi Nathalie kehilangan orang tua dan Rahardian, jangan sampai Niko pun menghadap Tuhan karena penyakit jantung yang dideritanya selama beberapa tahun ini.
Semenjak Aster tiada, pola hidup Niko menjadi sangat buruk. Rokok, alkohol, dan pemicu lainnya begitu dekat dengannya.
Selama beberapa minggu Niko dirawat secara khusus. Nathalie yang merawat seperti anak kandungnya sendiri.
Bahkan, Adhigama seolah tak peduli. Jujur, Adhigama masih begitu dendam. Andai saja dulu Niko tidak mempercayai Letta, maka takkan pernah terjadi hal semacam ini.
Rahardian tidak akan menjadi lelaki pengecut yang bahkan lebih memilih mati. Atau ... Rahardian bisa saja tertolong oleh donor sumsum tulang belakang darinya bukan?
"Pa!" Teriakan seseorang membuat Nathalie terkejut hingga menaikan bahunya. Wanita hamil itu menoleh ke arah pintu yang agaknya akan didobrak paksa.
"Biarkan aku menemui Papa!" Fajar, yah, itu suara Fajar. Fajar pasti sedang meminta hak atau lain hal sehingga harus sekali lelaki itu berteriak histeris.
"Ada apa?"
Membuka pintu, Nathalie yang menyambut kedatangannya, tapi, Fajar langsung masuk tanpa menjawab pertanyaan Nathalie.
"Fajar, kamu ngapain teriak-teriak?"
"Lihat!" Fajar langsung membanting lembaran kertas bahkan foto-foto ketika Rahardian yang asli dimakamkan. "Lihat Pa!" emosionalnya.
"Apa lagi?"
Niko baru mulai membaik, dia masih sakit hati pada Letta. Lalu, putranya datang, teriak-teriak, memberikan beberapa gambar yang membuat dirinya semakin bingung.
"Rahardian yang memimpin perusahaan kita bukan yang asli! Ini tidak sah!" Yah, Fajar mendapatkan informasi yang valid.
Dira dokter pribadi yang menangani penyakit leukimia Rahardian. Dira yang sudah bocorkan rahasia bahwa Rahardian yang asli sudah tiada dan yang saat ini duduk di kursi presiden direktur, tidak lain; orang asing.
"Kamu apa-apaan." Niko menegur. Matanya melotot untuk menolak bukti. Konyol, Dian hidup bersamanya, lalu Fajar mengada-ada.
"Kenyataannya begitu. Dian sudah tidak ada, Dian sudah meninggal!"
Fajar bahkan memberikan bukti-bukti laboratorium, Rahardian yang asli dinyatakan mandul, Rahardian yang asli tidak akan bisa menghamili Nathalie. Rahardian yang asli tidak pernah belajar bahasa Spanyol.
Dira juga menyertakan bukti saat Rahardian dimakamkan oleh pria yang wajahnya begitu mirip. Bahkan amat sangat mirip bagai pinang dibelah dua.
Fajar menggebu-gebu. "Papa ditipu mentah-mentah sama orang asing, Pa! Papa ditipu orang asing!" histerisnya.
Adhigama tiba, dengan serta raut tenang yang tidak mudah ditebak alurnya. Nathalie mulai cemas, dia tahu, Adhigama akan segera mengatakan yang sebenarnya pada Niko.
Niko sudah memegangi dadanya, cukup nyeri agaknya, Nathalie tak tega melihatnya, tapi, Niko seolah memaksakan diri, ia harus tahu apa yang sebenarnya dibicarakan oleh Fajar.
Kenapa ada bukti-bukti yang mendukung statement-nya? Niko lalu menatap wajah Adhigama. Tak ada raut yang berbeda, semua aman, terolah dengan rapi emosinya.
Namun, kenapa Fajar bisa mendapatkan foto-foto pemakaman? "Apa maksud ini semua, Dian? Coba jelaskan ke Papa," lirihnya.
"Itu memang benar." Adhigama membukanya sendiri, dan Adhigama ingin semua tahu jika yang memimpin DT-Company ialah dirinya.
"Benar apanya?!!" bentak Niko. Jadi benarkah Rahardian yang sekarang orang asing? Walau dia juga sempat mencurigainya, tapi ini tidak masuk akal sama sekali.
Ada yang namanya ikatan batin. Seharusnya dia berpikir buruk jika Rahardian yang saat ini menghadap padanya bukankah putranya.
Bagaimana bisa, ada seseorang yang begitu mirip dengan putranya? Yah, putranya memang dilahirkan kembar, tapi, putranya sudah wafat bersama istri pertamanya.
Mobil yang dibawa lari Aster, jatuh ke jurang dan dia menyaksikannya sendiri. Walau, dalam batin, Niko ingin Aster tetap hidup tapi, rasanya sudah tidak mungkin.
"Lihat, dia Adhigama. Dia hanya anak orang miskin yang mengandalkan beasiswa untuk sekolah ke luar negeri." Fajar perlihatkan bukti paling mutahir.
Bukti bahwa Adhigama memiliki identitas lain yang sah dan diakui negaranya. Bahkan ada banyak sekali bukti-bukti penghargaan atas prestasi yang diraih Adhigama.
Niko tercengang lama. Adhigama, bukankah itu nama bayi yang meninggal bersama istri pertamanya? Niko menatap lekat Adhigama.
Matanya mulai berkaca-kaca, dadanya sudah cukup sakit, tapi rasa penasarannya membuat dia harus tetap dalam keadaan sadar.
Yah, dia ingin tahu, bagaimana bisa Adhigama masuk ke dalam hidupnya tanpa dia sadari? Kenapa? Ada apa dengan semuanya?
Ini pasti hanya mimpi. Yah, Nathalie akan membangunkan dirinya sebentar lagi lalu dia akan sarapan bersama menantunya.
Niko masih kekeuh untuk bangun. Tapi, teriakan Fajar membuatnya terjaga, dan yakin bahwa dirinya tidak sedang bermimpi.
"Dia bukan Kakak ku, Pa!! Dia Adhigama!!"
Bak petir menyambar dadanya, Niko hampir tak bisa bernapas. Dadanya yang sakit lalu Nathalie usap. "Pa ... Papa!"
Nathalie mencengkeram kerah Gama. Dia tidak ingin Niko tahu yang sebenarnya. Tidak, Nathalie belum siap kehilangan ayah mertua yang menyayanginya sedari masih remaja.
"Cepat bilang, ini tidak benar!!" paksa Nathalie sambil menangis. "Cepat bilang kamu Dian!!"
Nathalie masih berharap Gama tidak akan pernah muncul. Biarkan Gama menggantikan Rahardian, dia rela.
Namun, Adhigama bersuara lain. "Aku Adhigama yang diasuh istri pertama mu, Pa."
"Gama--" Nathalie mundur seraya menutup mulutnya, sungguh, dia tidak siap jika Niko shock setelah mengetahui yang sebenarnya.
"Sembilan bulan lalu, anak buah Rahardian menemukan ku di ujung kota Singapura. Rahardian mengidap leukimia akut. Seperti halnya firasat. Dian menuliskan buku-buku untukku. Sampai dia wafat, dia mewariskan semua yang dia miliki termasuk Nathalie."
"Omong kosong macam apa ini?" Niko seperti tersambar petir. Dadanya yang nyeri sudah tak mampu dia tahan lagi.
"Papa!!" Nathalie memencet bel pemanggil tim medis. Dokter dan perawat berbondong- bondong masuk. "Tolong Papa Dok!"
Selagi dokter menangani Niko, Nathalie menampar pipi Gama. Mencakar, mengamuk, menjerit hingga pingsan di pelukan Gama.
Fajar yang sedari tadi menyimak, lelaki itu tak paham akan semua. Jadi, siapakah Adhigama ini? Kenapa Niko sampai seterkejut itu?
Adhigama membawa Nathalie keluar dari kamar tersebut. Membiarkan dokter bertugas sesuai dengan prosedur.
Gama akan pesan kamar rawat inap khusus untuk calon istrinya. Yah, calon istri karena Gama akan menikahi Nathalie secepatnya.
"Kamar VVIP untuk istriku!!" Gama meneriaki petugas medis di ujung koridor. "Cepat!!"
bikin novel komedi aja Thor
engkau shangat kocaks