Bagaimana jika seorang anak bungsu perempuan,yang seharus nya mendapat kasih sayang penuh dari sang ayah,malah sebalik nya?
Dia adalah gendis,anak yang tidak di ingin kan oleh sang ayah,dia selalu mendapat perlakuan tidak adil dari sang ayah!
Karena memiliki kulit hitam manis,sehingga ayah nya menolak kelahiran sang bungsu
.Namun semuanya berubah setelah seorang erlangga datang di kehidupan gendis Yuk kitaa simak ceritanya mumgkin akan banyak menguras emosi para pembaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayuwine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33
sepeninggal nya erlangga dan ibunya,kini tinggal lah gendis dan sang ayah di sana,sementara suci mengantrakan tamu nya kedepan.
"maaf kan saya bu,saya benar benar minta maaf atas kekacauan ini"ucap suci dengan menangkupkan kedua tangan nya,
Desi menggeleng dia menggenggam tangan suci
"tidak...ini bukan kesalahan mu,saya mengerti,semoga gendis baik baik saja,saya tunggu jawaban dari gendis!"ucap nya dengan menatap nanar calon besan nya itu
Suci menunduk dia menangis di depan mereka,hati desi terenyuh melihat pemandangan di depan nya.
"jangan menangis bu suci,kuatkan hati mu,aku sangat mengerti perasaan mu,namun erlangga benar benar tulus ingin menjadikan gendis seorang istri,"ucap nya lagi dengan langsung memeluk suci.
..
masih di ruang tamu.
"gendis,ayah suruh kamu untuk menjauhi erlangga,tapi kamu malah menyuruh nya untuk melamar mu!"ucap baskoro dengan tatapan yang sangat tajam,
Gendis menggelengkan kepalanya,bahkan dirinya saja tidak tahu,tujuan mereka datang kesini untuk melamar.
"lihat kakak mu,dia sakit hati,dari tadi menangis di dalam kamar!"ucap nya lagi dengan menggebrak meja,
"bahkan aku sendiri tidak tahu yah tujuan erlangga dan tante desi datang kesini untuk melamar ku"ucap gendis dengan lirih,
"BOHONG"tiba tiba suara cempreng amel menyela obrolan mereka,
Reflek baskoro dan gendis menoleh ke asal suara,
"dasar pembohong,ingat ini jangan pernah terima pinangan erlangga,tolak dia gendis!"ucap nya lagi dengan suara yang melengking.
Gendis menggelengkan kepela,dia menatap sang ibu yang berdiri di dekat pintu,dia menggelengkan kepala ke arah sang ibu.
"kenapa kamu menatap ibu hah?mencari pembelaan kamu?"lagi lagi amel berteriak.
Suasana hening,tidak ada yang berani menjawab pembicaraan amel,karena kondisi amel sekarang cukup mem prihatin kan ,dengan rambut yang acak acakan,make up yang sudah luntur,jika orang lain yang melihat nya mungkin dia akan di kira orang gila.
"mengalah lah gendis demi ku,jika kamu menolak erlangga pasti dia akan melamar ku..hiks hiks"ucap nya dengan posisi yang sudah terduduk lemas
Gendis reflek menutup mulut nya,sementara baskoro dia benar benar tidak tega melihat anak sulung nya sangat kacau.
"belum tentu kak,jika aku menolak nya bisa saja dia melamar wanita lain"ucap gendis mencoba memberi pengertian,
"hiks ...hiks..ayah...aku ingin menikah dengan erlangga..beritahu gendis supaya menolak nya..hiks hiks"adu amel dengan suara yang mulai melemah namun tangis nya begitu kencang,
ada rasa tidak tega ketika melihat sang kakak sehancur itu,namun baru saja gendis akan buka suara,seseorang berteriak dari arah pintu .
"JANGAN PERNAH SURUH GENDIS UNTUK MENOLAK SAYA"
Semua menoleh ke asal suara.
Mereka semua melotot kaget,ternyata erlangga belum pulang?bagai mana bisa?
..
"ma perasaan erlang tidak enak"
"kenapa kamu,biasanya juga tidak pernah begini,ayok cepat pulang mama lelah"ucap nya dengan menoleh anak tunggal nya itu.
"aku harus memastikan gendis baik baik saja ma!" rengek erlangga kepada sang mama
"ya ampun erlang kamu terlalu berlebihan,dia tinggal bersama keluarga nya bisa bisa nya kamu bicara seperti itu!"ucap sang mama dengan nada jengkel,
Erlangga tidak menggubris pembicaraan sang mama,dia turun lagi dari mobil,melihat pintu rumah nya sedikit terbuka,dengan lancang erlangga masuk begitu saja namun,dia melihat kejadian barusan,
Dan suara teriakan erlangga,cukup nyaring sampai sampai bu desi pun panik,dia langsung turun berlari ke arah rumah dan melihat betapa kacau nya di dalam sana.
"ada apa lang"ucap sang mama dengan memegang dan mengelus tangan kekar sang anak,
Erlangga nampak marah,gigi nya bergemerutuk,rahang na mengeras,tatapan nya tajam ke arah amel,dada yang sudah naik turun,maka dari itu sang mama menenangkan anak nya itu.
"erlangga"lirih gendis dengan air mata yang sudah berjatuhan.
"jadi ini alasanya gendis,kamu selalu memberi alasan saat kali aku mengajak mu jalan?kamu seolah olah menjauh secara perlahan karena dia?"ucap erlangga dengan menunjuk ke arah amel
"ingat mel bahkan saat gendis menolak ku,aku tidak akan menikah untuk selamanya,karena yang aku inginkan hanyalah dia!bukan yang lain!"ucap nya lagi dengan beralih pandangan menatap amel yang terduduk di bawah sana,erlangga sama sekali tidak ada rasa iba melihat penampilan amel.
"kamu salah paham nak erlangga"sela baskoro,
"salah paham yang bagai mana lagi pak?bisa tolong jelaskan?"ucap erlangga,hilang rasa hormat nya saat dia melihat kelakuan baskoro kepada gendis.
Baskoro tidak bisa mejawab dia hanya diam kaku di sana ,dengan manik mata yang melihat kesana kemari,
"aku butuh jawaban kamu hari ini gendis,aku juga bertanya apakah bapak menyetujui jika gendis menerimaku?"tanya nya kepada gendis lalu mengalihkan pandangan kepada calon mertuanya itu.
"tentu nak,bapak menyetujuinya"ucap baskoro kemudian dengan muka berbinar
"AYAH..."teriak amel dengan tidak percaya,
Amel menatap sang ayah dengan tatapan tidak percaya.
"bagaimna bisa ayah menyetujui nya?bukan kah ayah menyayangi ku?"ucap nya dalam hati dengan pandangan terus menatap sang ayah,
Dada amel begitu sesak,dia merasa semua orang jahat,air matanya semakin deras turun,tidak ada yang menenangkan amel saat ini,semua orang hanya memandang aneh ke arah nya,kecuali gendis,dia memandang iba sang kakak,
dia juga tidak kalah kaget nya
Tadi sang ayah terang terangan untuk menyuruh nya menolak erlangga,namun sekarang dia menerimanya langsung di depan erlangga.
Amel pergi berlari ke arah kamar
"kak amel"ucap gendis ,dia ingin mengejar sang kakak namun baskoro menahan pergelangan tangan nya
Reflek gendis menoleh,dia kaget ayah nya menahan dirinya,manik mata itu bertemu,baskoro menggeleng kan kepalanya dengan arti jangan mengejar amel,akhirnya gendis diam mematung di sana.
"biarkan dulu,dia harus menenangkan diri,biar ayah yang memberikan penjelasan kepadanya"ucap baskoro berkata lembut kepada gendis di depan semua orang.
"mari semuanya duduk dulu,maaf atas kecauan ini"ucap baskoro memecahkan keheningan dan ketegangan yang baru saja sudah terjadi.
Akhirnya semua orang duduk di sana,baskoro menatap erlangga,kemudian menatap gendis.
"aku menerima lamaran mu nak erlangga,tapi sebagai ayah,aku berkata jangan dulu menikah kalian bisa bertunangan terlebih dahulu"ucap baskoro kemudian
"tapi kenapa?bukanya lebih cepat lebih baik?"ucap erlangga kemudian.
"begini nak,gendis kan anak bungsu,dia mempunyai kakak perempuan,tidak baik jika dia melangkahi sang kakak,maka dari itu kalian bertunangan dulu saja,sampai amel menemukan jodoh ny,mungkin ini membutuhkan waktu,tapi jika nak erlangga benar benar menginginkan gendis,itu tidak akan jadi masalah bukan?"jelas baskoro kepada calon mantu nya itu
Suci dan gendis saling pandang,sungguh dia tidak akan menyangka sang ayah menerima lamaran erlangga untuk diriny,dan kata kata barusan membuat hati gendis menghangat,dia sangat terharus,dia memegang tangan sang ibu,sang ibu pun membalas nya dengan anggukan serta senyuman bahagia.
Erlangga menganggukan kepalanya ,yang di katakan calon mertuanya itu ada benar nya juga.
"baiklah kalau begitu,biar saya yang akan urus kapan pertunangan nya di laksanakan"sela bu desi dengan senyuman kebahagian
Suasana menjadi menghangat,mereka begitu antusias membicarakan,pertunangan yang akan di lakukan sebulan lagi,
tanpa mereka sadari di atas sana ,amel menguping semua pembicaraan sang ayah dan yang lainnya.
"ayah...kenapa ayah tega .."lirih nya dengan menatap nanar mereka semua yang sedang tertawa bahagia .
Saat amel menatap ke bawah,sang ayah mendongak ke atas dia melihat amel berdiri di atas sana dengan air mata yang sudah membanjir,
"sebentar ya bu besan,saya ketoilet dulu"ucap baskoro berbohong
Baskoro berjalan ke arah amel,amel yang melihat itu dia cepat berbalik arah dan berlari ke dalam kamar,dia sungguh sangat kecewa kepada ayah nya....
TOK..TOK...TOK
"amel ini ayah na..ayah perlu bicara dengan mu,ayah akan menjelaskan semuanya"ucap pelan baskoro sambil terus mengetuk pintu.
namun pintu tidak kunjung di buka akhirnya baskoro mengalah,dia membiarkan sang anak untuk menenangkan diri terlebih dahulu,biar nanti dia akan menjelaskan apa alasan di balik dirinya menyetujui lamaran erlangga,dan menyuruh mereka untuk bertunangan terlebih dahulu...