Setelah meninggal nya kedua orang tua, Niko Dinata tinggal bersama Tante nya, dia menjadi pemuda yang urakan dan pemalas, selalu saja berbuat onar dengan memalak pedagang pasar yang ada di dekat rumahnya.
**
bertemu dengan Eca Permatasari, gadis
manis yang di kenal dengan segudang prestasi nya, tak perlu banyak tebar pesona untuk membuat para cowok bertekuk lutut padanya, dia hanya mencintai satu pria yang bernama Hanif, cowok yang selalu setia menemani nya di kampus.
**
Bagaimana jadinya kalau sang ayah tiba-tiba menjodohkan Eca dengan Niko dan langsung menikahi nya, pria yang dipandang rendah oleh Eca, tapi kenyataan dapat di andalkan dalam segala sisi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
06. Ketemu Mantan.
Tok..Tok..Tok..
Suara ketukan pintu berbunyi dari mansion mewah milik Eca, memunculkan seorang gadis yang sudah rapih dengan almamater kuliah nya.
"Saya anter kamu ke kampus hari ini" Kata Niko sambil menadahkan telapak tangan untuk Eca pegang.
Eca menghela nafas, dia pergi mengabaikan gestur Niko begitu saja.
"Saya bisa berangkat naik gojek" Kata Eca.
Sedikit menyakitkan hati tapi Niko tak mau membawa perasaan lebih untuknya.
"Yaudah"
Belum saja dia mengambil ponsel, Tiffany tiba-tiba menghampiri Niko.
"Niko kamu mau anter Eca?" Kata Tiffany.
Posisi Eca saat ini sedang mengambil ponsel dalam saku bajunya — membuka kunci dan mencari aplikasi yang berwarna hijau.
"Enggak, dia naik ojek online katanya" Kata Niko.
"Oh gitu, kalau gitu anter saya yuk ke pasar, kebetulan lagi disuruh mamah" Kata Tiffany.
Pas banget Eca hampir menyentuh pesan dalam aplikasi itu, tiba-tiba aplikasi langsung di close oleh Eca lalu menoleh ke kakak nya.
"Apa sih teteh, jangan ngajak-ngajak tunangan neng ya" Protes Eca.
"Lah, neng kan mau naik ojek online katanya, kebetulan ada calon ipar, sekalian aja minta antar, mumpung dia free" Kata Tiffany.
"Gak, sekarang sudah tidak free, ayo berangkat" Kata Eca dengan ajakan memaksa.
"Kenapa dia?" Kata Niko dengan mata memicing.
"Cepat sana kamu samperin" Kata Tiffany sedikit melangkah maju untuk membisik ke telinga Niko "Ke pasar itu cuma bohongan, saya sebenarnya mau bantu kamu baikan sama Eca"
Niko menoleh ke arah Tiffany, dan Tiffany mengedipkan mata samping.
"CEPAT AA!" Pekik Eca.
"Tuh sudah manggil AA lagi haha" Kata Tiffany.
Niko sedikit terkekeh geli, ya diketahui semalam Tiffany saat membawa Eca pulang, dia di interogasi langsung sama adiknya saat sudah dirumah, Eca menanyakan mengenai dirinya yang tiba-tiba menghilang di acara.
Kebetulan Niko juga menghilang di waktu yang bersamaan — menanyakan keberadaan, dan Tiffany langsung jujur kalau dia pergi untuk menemani Niko yang sedang bersedih tentang mendiang kedua orang tuanya.
Malam itu Eca benar-benar tidak tau mengenai kondisi hatinya Niko, sampai tersentuh ke dalam hatinya, ingin berbalik badan menghampiri Niko — tapi tidak diperbolehkan oleh Tiffany karena hari juga sudah mulai malam.
Kondisi hati Eca sering berubah-ubah dengan waktu yang singkat, setelah teringat kembali kenangan selama pacaran dua tahun dengan Hanif.
Kemunculan Niko di pintu rumah — saat ingin mengajak nya ke kampus langsung di jutekin Eca.
Kalau tidak ada Tiffany, mungkin saja Eca sekarang sudah berangkat ke kampus naik gojek.
Sepanjang jalan mereka tanpa obrolan, Niko sendiri masih terngiang-ngiang dengan wajah ibu dan bapaknya, Eca sendiri masih belum move on sama hubungan nya dengan Hanif.
Satu kondisi — namun berbeda situasi.
Hingga sampai di depan gerbang kampus UNTAG, Eca main pergi tanpa berpamitan ke Niko.
Eca menoleh ke arah Niko, karena mendengar suara mesin motor nya tiba-tiba berhenti.
"Ngapain dia disitu?" Gumam Eca.
Disana Niko membeli satu porsi bubur ayam, karena dia penasaran ketika melihat kumpulan para mahasiswi yang sedang berbondong-bondong membeli sarapan pagi.
"Apa enaknya sih bubur disini" Kata dalam hati Niko yang berdiri di tengah perkumpulan para gadis.
Penampilan rambut Niko saat ini sedang klimis belah dua ke belakang, sedangkan di bagian rambut belakangnya ada poni yang hampir masuk ke dalam baju.
Ya, Kedatangan Niko membuat para mahasiswi eksis disana mendadak pecicilan.
"Siapa tuh ganteng banget sih" Senggol Dewi
"Eh iya, Artis korea yang nyasar kah ke Indonesia?" Jawab Artha
"Cowok itu cool banget" Desis lebay Reta.
Ditengah mahasiswi sedang menggosipkan Niko — Eca sudah datang menghampiri Niko — Melihat tingkah laku para mahasiswi disana dan membuat mereka langsung terdiam.
"Ngapain kamu a disini!" Sewot Eca.
Niko menunjuk gerobak bubur itu dengan polos "Mau nyobain bubur sayang"
"Hah sayang, kamu pacarnya Eca?" Tanya Reta.
"Eh sorry ga liat, dikira siapa ternyata ada kamu disini Ret" Kata Eca.
"Ecaaaaaa" Sahut Valeska tiba-tiba sehabis menutup pintu mobil.
Eca memutarkan badan ke samping, meraih pergelangan tangan Vale — tersenyum dan menyapa nya balik.
Valeska memicingkan mata "Ini cowok rese yang kemarin bertemu di rumah makan padang bukan sih?"
"Itu pacarnya Eca yang baru" Sahut Reta.
Valeska menoleh ke arah teman kelas nya "Eh yang bener Ret?"
"Iya orang tadi dia manggil sayang" Kata Reta.
Niko mengambil bungkus bubur yang dia pesan secara diam-diam, mengabaikan gosipan dari mereka, lalu pergi ke sepeda motor nya.
Obrolan masih berlanjut oleh sekumpulan mahasiswi disana "Bohong, orang itu fans saya, biasalah yang namanya fans pasti ada aja yang manggil sayang" Kata Eca.
"Kalau fans kenapa kamu datang-datang manggil AA?" Tanya Reta.
Reta emang ngeselin banget, sekuat apapun Eca mau mengelak tapi di elak balik.
"Buat menghargai perasaan nya aja, biar ga sombong, ya kan A..." Kata Eca melihat ke arah Niko yang sudah menghilang.
Eca celingukan mencari Niko, kedua bola matanya membulat saat melihat Niko sedang mengobrol dengan salah satu mahasiswi di dekat motor nya.
"Kamu Niko kan?" Kata seorang gadis yang lagi menghampiri Niko.
Niko tidak mengenali nya, tapi gadis itu masih mengingat wajahnya — Dia adalah mantan kekasih Niko di masa SMA.
Niko memicing mata bingung nya "Kamu siapa ya?"
"Indah anaknya Bu Dewi — kamu pasti ingat siapa saya" Kata Indah.
"Eh indah maaf — wajah kamu banyak berubah loh, hampir saya ga mengenali kamu" Kata Niko.
"Saya aja masih ingat wajah kamu" Kata Indah.
"Hahaha" Niko terkekeh "Btw, kamu kuliah disini?" Tanya Niko.
"Iya, kamu ngapain disini?" Tanya balik Indah.
Saat Niko ingin menjawab, lebih dulu ada Eca menghampiri nya — langsung berdehem membuat keduanya kompak menoleh.
"Niko, cepat kamu pulang" Titah Eca.
"Pacar kamu Niko?" Tanya Indah.
"Iya, pacar saya kenapa ndah?" Kata Niko.
"Cantik ya pacar kamu sekarang, kaya model" Puji Indah.
"Kamu juga cantik kok, sudah kaya — "
"NIKO PULANG!!" Bentak Eca memberhentikan obrolan mereka
Di tempat jualan bubur, Reta sedikit mengomentari tentang pandangan matanya.
"Kata nya fans, tapi cemburu" Dumel Reta, membuat semua gadis yang ada disana terkikik termasuk Valeska.
Niko berdecak dan berpamitan ke indah.
Lalu berpamitan ke Eca.
"Saya pulang duluan, nanti sore saya jemput kamu" Kata Niko ke Eca.
"Iya" Jawab Eca.
Niko melajukan sepeda motornya menuju ke pasar terlebih dahulu — nongkrong di tempat favorit nya di bawah pohon rindang.
Sambil memakan gorengan dan meminum kopi yang dia beli di warung langganan nya — menikmati masa-masa muda sebagai pengangguran sebelum dia sibuk bekerja dan berumah tangga dengan Eca.
bukan om,