Samuel adalah seorang mantan atlet bela diri profesional, selain itu ia juga bekerja paruh waktu sebagai kurir makanan, namun semuanya berubah saat kiamat zombie yang belum di ketahui muncul dari mana asalnya membawa bencana bagi kota kota di dunia.
Akankah Samuel bertahan dari kiamat itu dan menemukan petunjuk asal usul dari mana datangnya zombie zombie tersebut?!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Baby samuel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menghindar dari maut
Dalam ketegangan yang semakin menjadi, Samuel sekali lagi menatap sekitar, mencari sesuatu yang mungkin bisa berguna dalam keadaan genting.
Ia melihat sebuah tali di pojokan ruangan tersebut, "Di sana..." Gumam Samuel sambil berlari mengambil tali tersebut.
Geraman zombie zombie di luar semakin menjadi, mereka terus menggebrak pintu tersebut dengan brutal, samuel mengikatkan tali tersebut ke tiang beton yang berada di sampingnya lalu melempar ke bawah.
"Cepat kalian turun melalui tali ini !" Teriak Samuel memanggil teman temannya yang terus memperhatikan pintu masuk.
Pintu tersebut mulai bergetar hebat dan mungkin tak akan mampu untuk menahan serangan para zombie dari luar.
"Ayo cepat... Kamari kau duluan !" Ucap Samuel memberi instruksi kepada timnya, satu persatu dari mereka mulai turun di awali dengan kamari, dan benar saja tali tersebut cukup kuat, di buktikan dengan keberhasilan kamari mencapai bawah belakang gedung tersebut, semuanya berjalan lancar hingga saat Samuel turun memakai tali tersebut, belum sampai setengah jalan, terdengar suara robekan dari ujung tali, benar saja tali tersebut putus karena tak kuat menahan beban Samuel yang menggendong triad di punggungnya, mereka pun terjun bebas dari lantai tiga, saat di udara itu Samuel membalikan tubuhnya bermaksud mengorbankan dirinya untuk menjadi bantalan agar Triad bisa tetap selamat.
"Tidak.... Samuel !!!" Teriak kamari yang menyaksikan hal tersebut lali ia menunjuk ke arah Samuel dan Triad yang hampir sampai ke daratan "Cepat lakukan sesuatu untuk menangkap mereka !" sambungnya berteriak kepada rekan tim lain.
Semua rekan timnya hanya terdiam melihat Samuel yang terjun bebas dari lantai 3, mereka tahu bahwa sudah terlambat untuk menolong.
Samuel pun terjatuh, namun kakinya benar benar sangat kuat, ia masih baik baik saja setelah terjatuh dari lantai 3.
Mulut semua orang menganga melihat ketahanan tubuh Samuel yang sangat di atas normal.
"Hehe... Aku baik baik saja ternyata !" Ujar samuel dengan senyum canggung dan sedikit heran kepada dirinya sendiri.
Dari belakang kamari menghampiri Samuel lalu memukul kepalanya, Suara pukulan kamari terdengar keras hingga timbul benjolan di kepala Samuel di ikuti dengan asap yang keluar dari benjolan tersebut,"Kau bodoh sekali !" Teriak kamari memarahi Samuel dengan mata yang membara.
Namun tak berselang lama tiba tiba di lantai 3 tadi terdengar suara gebrakan besar, ya benar, pintu masuk yang menahan gerombolan zombie akhirnya tak kuat lagi menopang beban dari banyaknya jumlah mereka dan pintu itu terlihat melayang terlempar ke luar jendela, diikuti dengan zombie zombie yang berhamburan melompat dari lantai tiga.
Hal itu membuat semua orang terkejut, mereka kembali berlari sekuat tenaga menjauh dari gerombolan zombie yang berhamburan jatuh dari lantai tiga.
"Sialan.... Mereka tak pernah menyerah !" Teriak Rookie sambil berlari sekencang mungkin.
"Aku tak pernah menyangka bahwa takdir hidupku akan menjadi buruan zombie sebanyak ini !" Ucap Baron dengan wajah datar seolah tak peduli dengan sekitar.
Rookie menatap Baron, ia mendengar kata kata yang keluar dari mulut Baron, dengan ekspresi marah rookie berkata "Hei... Kebiasaanmu kan memancing zombie ! Kenapa kau malah ikut berlari ke arah yang sama ! Sana... Pancing mereka !"
Seketika Baron terdiam dan menghentikan langkah kakinya, ia berfikir sejenak dan wajahnya begitu serius dengan keringat yang mengucur di dahinya menandakan dirinya merasa harus berbuat sesuatu"Kau benar rookie, ini adalah tugasku untuk memancing zombie zombie berbau busuk ini !" Ucap Baron sambil membalikan badannya ke arah belakang dan siap untuk mengalihkan perhatian.
Kawanan zombie zombie itu semakin dekat dengan Baron, rookie yang melihat hal itu pun cukup lega karena Baron melakukan tugasnya dengan baik.
Namun, tak berselang lama saat kawanan zombie telah dekat dengan baron, ia dengan cepat kembali berlari ke arah tim nya yang sudah jauh di depan.
"Ku rasa tidak hari ini rookie !" Teriak baron dengan kecepatan tinggi hingga mendahului rookie diikuti suaranya yang mulai menjauh.
Seketika rookie pun terkejut dengan Baron yang bisa berlari sekencang itu jika dalam keadaan genting,"Hei...Baron tunggu !" Teriak rookie memanggil Baron yang semakin menjauh dari kelompok.
Sama halnya dengan Samuel, ia terkejut pada kecepatan lari Baron yang luar biasa "Ce...cepat juga larinya !" Gumam Samuel, lalu tiba tiba ia merasakan sesuatu dari langit, ia melihat awan hitam mulai memenuhi langit pertanda hujan akan turun.
Tak berselang lama kemudian hujan deras turun dari langit membasahi sekitar, aroma tanah yang basah,suara rintik hujan yang perlahan menjadi deras, dan Suara hujan deras tersebut ternyata membuat sekelompok zombie di belakang mereka melambat, ekspresi mereka mulai kosong seolah kebingungan,Melihat hal tersebut Samuel terdiam sejenak"Hei berhenti berlari !" Teriak Samuel kepada rekan rekannya.
Mendengar teriakan Samuel, mereka pun menghentikan langkahnya "Lihat...Mereka kebingungan karena suara hujan deras ini !" Ujar Samuel menatap para zombie yang tiba tiba berhenti kebingungan.
"Bagus... Ini kesempatan kita untuk mencari tempat berlindung !" Ujar Bob bersemangat "Lagi pula aku mulai sedikit kelelahan menggendong ransel penuh barang ini !" Sambungnya sambil menatap ke arah Samuel
Di saat yang sama rookie menyipitkan matanya ke arah bangunan tinggi yang sudah rusak di sekitar tempat tersebut "Teman teman... Lihat !" Teriak rookie sambil menunjuk ke arah bangunan tersebut.
Semua mata tertuju pada bangunan tinggi tersebut, mereka samar samar melihat seseorang yang melambaikan tangan dari dalam bangunan tinggi tersebut "Itukan...!" Ucap Bob sambil terus memperhatikan sosok yang berada di bangunan tinggi tersebut.
"Itu Baron... Ia menemukan tempat berlindung sementara, Ayo kita kesana !" Seru samuel yang juga melihat ke arah yang sama.
Mereka pun berlari ke arah bangunan tinggi tersebut dengan di guyurkan hujan lebat yang menjadi penyelamat mereka dalam situasi genting.
Langkah demi langkah mereka kini menjadi harapan baru bagi pos perlindungan untuk mencegah makhluk makhluk mutasi mendeteksi keberadaan pos perlindungan tersebut.
Sesampainya di dalam bangunan tinggi tersebut mereka naik ke lantai 6 menggunakan tangga yang untung saja tidak rusak total, masih ada pijakan-pijakan yang tersisa untuk mereka.
"Baiklah... Kita istirahat sebentar, Bob tolong dirikan beberapa tenda dan tungku !" Ucap Samuel sambil menyandarkan tubuh Triad yang sedari tadi di pundaknya, terlihat pakaian mereka semua basah kuyup di guyur hujan dan kedinginan, namun mereka tahu, jika hujan tidak turun, mungkin nasib mereka akan berakhir tragis di tangan zombie zombie lapar dan haus darah.
"Sabar sebentar triad... Aku akan membantu mendirikan tenda untukmu !" Ucap Samuel menenangkan Triad, Triad hanya mengangguk tanpa suara.
Mereka pun membagi tugas masing masing, Samuel membantu mendirikan tenda bersama bob, Darius membantu membangun tungku api sementara, lalu kamari mulai mengeluarkan pisau dapur "Serahkan bagian memasak padaku... Aku akan membuat makanan yang akan memulihkan energi kalian !" Seru kamari dengan sorot mata membara bersiap mengambil tanggung jawab sebagai seorang koki.