Alea dan Radit baru saja merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang pertama, keesokan harinya Radit ditugaskan keluar kota. Siapa sangka kepulangan Radit dari luar kota merubah kebahagiaan Alea menjadi air mata.
Radit meminta Alea untuk membantu membiayai kebutuhan rumah tangga mereka dan juga membantu membiayai hidup ibu Radit yang belum lama ini menjada, dengan alasan usaha yang dia jalani sedang dalam masalah dan Radit hanya mengandalkan gajinya sebagai pegawai negeri.
Alea yang memiliki peghasilan tidak keberatan membantu sang suami. Tanpa Alea tahu, jika sebenarnya Radit telah menduakan Alea dengan Hana, teman satu kantornya.
Radit berubah menjadi suami yang dingin, menimbulkan kecurigaan bagi Alea.
Alea mencari tahu penyebab Radit berubah, Alea akhirnya menemukan fakta jika Radit menduakan cintanya.
Apa yang akan dilakukan Alea setelah tahu Radit berselingkuh?
Yuk ikuti ceritanya di Setelah Suamiku Berselingkuh, Aku menjadi Kaya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14. Melapor Pada Kepala
Satu persatu rencana Alea untuk membalas sakit hatinya pada Radit berjalan sesuai rencana, bahkan ibu mertuanya kini ikut mendukung dan berpihak padanya. Mama dari Radit itu merestui dan menyerahkan semua langkah dan keputusan pada Alea, berharap kelak masalah ini bisa dijadikan pelajaran bagi Radit.
Restu yang diberikan mama Radit, membuat Alea hari ini memantapkan langkahnya untuk melaporkan tindakan asusila yang dilakukan Radit dan Hana sebagai karyawan aparatur negara yang harusnya memberikan contoh yang baik.
"Mas bro, Lea ijin lagi ya hari ini. Tolong sampaikan pada mas Jay."
"Mau kemana lagi, Neng?" tanya Lukman penasaran. Pasalnya baru kemarin wanita di hadapannya ini ijin keluar, bahkan tidak kembali lagi sampai sore hari.
"Lea ada keperluan penting, Bang." jawab Alea.
"Kamu ijin langsung sama pak Bagas, Lea" Jaya yang baru masuk kedalam ruangan yang bicara, untuk memberi tahu Alea.
"Baiklah." jawab Alea dengan terpaksa. Entah apa maksud Bagas, tapi Alea yakin Jaya nendapat perintah dari Bagas agar Alea menghadap laki-laki itu.
Walaupun Bagas tahu banyak tentang permasalahan yang dia hadapi, tapi Alea tetap tidak ingin selalu melibatkan Bagas dalam setiap langkah yang dia tempuh. Oleh sebab itu, Alea berencana hari ini untuk tidak memberi tahu Bagas dan tidak meminta ijin keluar kantor langsung pada atasannya itu.
Tapi Bagas sangat faham dan tahu apa yang ada dipikiran Alea, diapun membuat peraturan khusus untuk Alea yang harus menghadapnya langsung saat ijin keluar kantor.
"Pak, maaf mengganggu" sapa Alea begitu berdiri dihadapan Bagas.
"Bagaimana dengan ibu mertuamu?" bukan menjawab, Bagas balik bertanya.
Tidak sopan memang terlalu ikut campur urusan pribadi karyawannya. Tapi untuk Alea, Bagas selalu ingin tahu. Perasaan yang ada dihatinya tidak bisa dibohongi untuk tidak peduli pada Alea. Bagas hanya ingin melindungi satu-satunya wanita yang bisa membuatnya bergetar.
"Beliau baik-baik saja, Pak." jawab Alea.
"Lalu, kamu mau ijin kemana hari ini?" tanya Bagas.
"Saya mau ke kantor bang Deri."
"Mau membuat laporan hari ini?" tanya Bagas lagi. Alea mengangguk.
"Sendiri atau mau saya temani?" tawar Bagas yang langsung di tolak Alea.
"Sendiri saja, Pak. Sudah ada bang Deri yang menemani saya."
"Ya sudah, semoga berhasil."
"Terima kasih Pak."
Belum juga Alea sampai dipintu untuk keluar dari ruangan Bagas, laki-laki itu kembali memanggilnya.
"Lea." panggil Bagas.
Alea kembali berbalik menghadap Bagas. "Saya, Pak." jawabnya.
"Pak Wiliam dan Pak Andre memberitahu saya, kamu hari ini berencana akan mengajukan berkas ke pengadilan." ucap Bagas memberi tahu Alea apa yang dia ketahui.
Sekali lagi Alea merasa Bagas terlalu banyak tahu tentang kehidupan prinadinya, ingin marah tapi Alea tidak bisa. Bukankah Bagas banyak berjasa padanya hingga dia bisa melangkah sampai di tahap ini. Apa lagi Bagas yang membayar kedua pengacara itu untuk membantu Alea dengan uang pribadinya. Tentu saja kedua pengacara itu akan memberi laporan pada laki-laki dihadapannya ini, bukan?
"Iya Pak, setelah urusan saya di kantor bang Deri selesai."
Alea segera berpaling dan berbalik setelah dia pamit pada Bagas, entah mengapa Alea merasa gugup saat mata mereka bertemu. Menggelengkan kepalannya, Alea mencoba menepis apa yang dia rasakan. Rasanya terlalu cepat bagi Alea untuk bisa jatuh cinta lagi, tapi perhatian dan sikap lembut Bagas yang diberikan pada Alea empat bulan terakhir ini membuat dia merasa ada yang berbeda. Kalau laki-lakinya seperti Bagas mengapa tidak, Alea?
Mengendari kendaraanya sendiri, Alea menguatkan hati menuju kantor Radit. Deri sudah menunggu kedatangan Alea diluar gedung, suami dari Reina itu yang memberi kabar agar Alea segera ke kantornya jika ingin bertemu dengan pimpinannya secara langsung.
"Siap?" tanya Deri begitu Alea berdiri di hadapannya. Alea mengangguk yakin
"Radit dan Hana tidak masuk hari ini." ucap Deri memberi tahu Alea.
"Lea tidak peduli, Bang." sahut Alea kesal. Mengapa Deri harus menyebut nama mereka khususnya Hana.
Deri yang terkekeh, membuat Alea semakin kesal. Sayangnya dia tidak bisa marah pada suami Reina yang sudah seperti kakaknya sendiri ini.
"Ayo, kita langsung saja." ajak Deri.
Mengikuti langkah Deri, Alea sampai didepan ruanga kepala lembaga tempat Radit bekerja.
"Mau bertemu bapak, Pak Deri?" tanya asisisten kepala.
"Iya Mas Reno, apa beliau ada didalam?" jawab dan tanya Deri.
"Pak Deri tunggu saja, didalam masih ada pak Leo."
Duduk di bangku yang ada disamping pintu ruang kepala, Alea berusaha menenangkan detak jantungnya. Akan berhadapan langsung dengan kepala dimana Radit bekerja, membuat Alea sedikit gugup.
"Kamu kenapa, Lea?" tanya Deri yang melihat tubuh Alea bergetar.
"Gugup Bang." jawab Alea jujur.
"Tenang saja, dia beliau orang baik. Pasti mau menerima laporan kamu." ucap Deri berusaha menenangkan Alea.
"Mbak Alea."
Alea tersentak kaget saat namanya disebut oleh bapak kepala tempat Deri bekerja, keterkejutannya hilang berganti senyum saat Alea mengenali siapa sosok kepala tempat Deri dan Radit bekerja.
"Pak Bimo, apa kabar, Pak" sapa Alea.
"Baik- baik. Baru dua hari yang lalu istri saya membicarakan kamu." ucap pak Bimo membuat Deri terkejut. Bagaimana saudara istrinya ini mengenal keluarga pak Bimo?
Deri tidak tahu, jika Alea adalah arsitek yang merancang bangun dan juga mendesain interor rumah milik pak Bimo. Yang membuat Alea akhinya menjadi dekat dengan ibu Nara, istri pak Bimo.
"Ibu sudah menghubungi saya, dan kami ada janji dua hari lagi bertemu, Pak." jawab Alea menjelaskan.
"Iya, istri saya juga memberitahu saya. Jadi ada keperluan apa, Mbak Alea menemui saya?" tanya pak Bimo.
Alea menjelaskan maksud dan tujuannya datang, setelah Deri mengangguk mengijinkan.
"Saya ingin melaporkan dua karyawan bapak yang berbuat asusila."
"Siapa?" pak Leo yang bertanya, dia masih ada di ruangan kepala saat Alea dan Deri masuk.
"Anda jangan coba-coba mencoreng nama baik lembaga ini." lanjut pak Leo ucapannya.
"Saya membawa bukti yang saya dapatkan secara langsung." ucap Alea pada pak Bimo tanpa menghiraukan apa yang dikatakan pak Leo.
Alea menunjukkan foto sebagai bukti yang langsung di lihat oleh pak Bimo.
"Laki-laki itu berstatus suami saya, Pak." jelas Alea membuat pak Bimo melihat Alea.
"Ini masalah pribadi, tidak perlu dibawa-bawa kekantor." sahut pak Leo yang membuat Alea meradang.
"Ini memang masalah pribadi, tapi pelakunya dua-duanya karyawan disini. Apa perselingkuhan dianggap biasa disini?" jawab dan tanya Alea dengan sedikit kesal.
"Atau jangan-jangan Bapak salah satu orang yang juga dikirimi foto telanjang oleh wanita murahan itu?" tuduh Alea pada pak Leo. Laki-laki itu terdiam, membuat Alea mengerti, apa yang dia tuduhkan itu mungkin saja benar.
"Sepertinya iya." lanjut Alea ucapannya dengan memasang wajah sinis.
"Saya juga punya bukti mereka melakukannya dikantor ini, Pak." kembali Alea bicara pada pak Bimo.
"Tempat yang seharusnya untuk bekerja tapi mereka gunakan untuk melepas hawa nafsu." Alea mengucapkannya sambil melirik pak Leo yang menggaruk kepalanya.
"Tindakan apa yang Mbak Alea inginkan dari laporan ini?" tanya pak Bimo.
"Saya ingin mereka mendapat sanksi yang sesuai undang-undang tentang pelangaran yang di lakukan pegawai pemerintahan. Di keluarkan secara tidak hormat, misalnya" jawab Alea.
"Jika menikah lagi tanpa ijin istri dan pimpinan saja bisa kena sanksi, mengapa tindakan perselingkuhan tidak bisa?" tanya Alea untuk memberikan contoh.
"Anda yakin?" tanya pak Leo. "Dia suami anda, kalau di pecat dia tidak memiliki penghasilan lagi." lanjut pak Leo kata-katanya mengingatkan Alea.
"Itu bukan urusan saya, karena sebentar lagi dia bukan lagi suami saya." jawab Alea.
"Baiklah, saya terima laporan dari Mbak Alea dan juga bukti yang Mbak Alea serahkan. Tapi saya tidak memiliki wewenang untuk memecat karyawan. Laporan dan bukti ini akan saya serahkan pada pihak yang berwenang menangani masalah ini di kantor pusat." jawab pak Bimo sambil menjelaskan pada Alea.
"Saya mengerti Pak. Jika saya lihat tidak ada tindak lanjut dari masalah ini, maka saya akan membawa berita ini kepublik." jawab dan ancam Alea. Hal ini sudah dia pikirkan dan dia masukkan ke dalam daftar rencananya.
"Mungkin tidak hanya kedua oknum itu yang akan diusut, pegawai lain yang juga melakukan hal yang sama, bisa saja terseret jika berita ini sampai ke publik."
Entah mengapa Alea melihat ada rasa takut diwajah pak Leo, mungkinkah dugaan Alea jika laki-laki itu juga pernah melakukan hal yang sama seperti Radit. Lalu wanita seperti apa yang jadi selingkuhan Radit itu sebenarnya? Benarkah seperti yang Radit katakan jika dia digoda dan terpaksa melayani wanita murahan itu?
"Alea."
Suara Deri yang memanggilnya menyadarkan Alea dari berbagai pertanyaan yang ada dikepalanya. Mereka sudah keluar dari ruangan kepala setelah Alea menyerahkan semua bukti.
"Kamu akan langsung ke kantor pengadilan agama?" tanya Deri. Alea mengangguk.
"Iya Bang, Lea akan ditemani pak Wiliam." jawab Alea.
Melangkahkan kakinya, Alea menaiki satu persatu anak tangga yang ada di kantor pengadilan agama. Ditemani pak Wiliam, Alea mendaftarkan diri mengajukan gugatan cerai pada Radit. Ibu Radit sebagai orang yang Alea hormati telah merestuinya bercerai, membuat Alea semakin mantap melangkah.
...💔💔💔...
...Setelah Suamiku Berselingkuh, Aku Menjadi Kaya...