NovelToon NovelToon
Gadis Desa Milik Mafia Muda

Gadis Desa Milik Mafia Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: bang poro

SYAFIRA ANATASYA, seorang gadis desa yang memiliki paras cantik jelita, yang terlahir dari keluarga sederhana namun sangat bahagia. Dia dengan terpaksa harus meninggalkan keluarganya, karna harus bekerja ke luar kota untuk menggantikan ayahnya sebagai tulang punggung keluarga, karna ayahnya belum lama ini hanya bisa terbaring tak berdaya karna penyakit yang di deritanya. Sesampainya di Kota yang sangat besar tersebut, gadis itu terlihat cukup di buat bingung dan pusing saat mencari alamat tempat ia akan bekerja nanti. Saat ia akan mencari tempat tinggalnya terlebih, tak senganja ada insiden kecil yg mempertemukan dirinya dengan seorang pria tampan dan gagah. yang tanpa gadis itu sadari bahwa pertemuan itu adalah suatu keberuntungan terbesar dalam hidupnya.. Gimana ceritanya yukk kita simak bareng bareng cerita lengkapnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang poro, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

jalan jalan bersama

Saat Alfaro hendak berjalan ke arah pintu masuk, tiba tiba pintu sudah terbuka dan menunjukkan Syafari yang tengah berdiri di ambang pintu dengan senyum hangat diwajahnya.

"Lihatlah... Kedatanganku di sambut hangat oleh sesosok bidadari manis di ambang pintu sana..." Ucap Alfaro dengan senyum manis di wajahnya. Dia terus bejalan untuk menghampiri Syafira.

"Cih... Pake acara ngegombal segala.... Emangnya mempan ke aku?.. enggak yah!" Ucap Syafira sedikit terkekeh dengan ucapan Alfaro kali ini, sungguh menurutnya itu sangat geli.

"Sudahlah.... Mungkin aku harus banyak belajar lagi dari Leon." Ucap Alfaro santai. tak menunggu Syafira menawarinya untuk masuk, Alfaro langsung nyelonong aja masuk kedalam seperti tak merasa gak enak sedikitpun.

"Ish kak!!... Siapa yang nyuruh masuk coba, main nyelonong gitu aja, gak sopan banget!!" Ucap Syafira sedikit berteriak saat melihat Alfaro yang main nyelonong gitu aja dan berjalan ke arah meja makan.

Alfaro tak menghiraukan teriakan Syafira di langsung saja duduk di kursi meja makan.

"Dasar.....nyebelin!" Ucap Syafira sedikit kesal. Lalu ia pun ikut duduk di kursi yang berada tepat di depan Alfaro.

" Udah belum keselnya?... Mendingan kamu siapin aku sarapan dulu gih, aku laper banget... Belum sarapan.." ucap Alfaro dengan nada manjanya di akhir kalimat, di tambah wajah murung khas anak kecilnya.

Syafira yang awalnya kesal pada Alfaro namun kini di buat gemas oleh tingkah Alfaro.

"kakak mau sarapan apa hmm?" Tanya syafira dengan senyum manis.

"Nasi goreng!!" Jawab Alfaro sangat antusias.

"Yaudah tunggu dulu bentar yah, aku buatin dulu" ucap Syafira sambil tersenyum gemasdengan tinggah Alfaro.

Syafira pun langsung bergegas ke dapur untuk menyiapkan sarapan untuk Alfaro. Dia terus tersenyum sambil berjalan ke dapur, entah mengapa dia sangat gemas dengan tingkah Alfaro yang manja seperti itu.

Alfaro terus menatap Syafira yang sedang memasak sarapan untuknya di dapur, sambil sesekali tersenyum dengan fikirannya sendiri.

"Andai saja setiap hari aku melihatmu masak sarapan untukku... Pasti aku akan sangat bahagia dan selalu semangat untuk beraktifitas " ucap Alfaro dalam hati sambil tersenyum melihat Syafira yang sedang memasak.

"Rasanya aku ingin secepatnya tinggal satu rumah denganmu Sya.." gumam Alfaro sambil melamun membayangkan jika dia sudah tinggal satu atap dengan Syafira.

Manun beberapa saat kemudian lamunannya teralihkan saat mengingat mommy dulu yang selalu menyiapkan sarapan untuknya. Dia kembali mengingat saat bahagia bersama mommynya dulu, dia pun kembali melamun hingga tak sadar bahwa Syafira sudah kembali dari dapur dan membawa sarapan untuknya.

"Kak Al??" Tanya Syafira yang melihat Alfaro sedang melamun, namun Alfaro masih belum tersadar dengan kehadirannya.

Syafira pun meletakan sarapan untuk Alfaro di hadapan Alfaro. Syafira pun kembali berdiri dari duduknya, dia  membungkukkan tubuhnya agar sedikit mendekat ke hadapan Alfaro. Yang memang posisi duduk Syafira sedikit jauh dari Alfaro karna terhalang meja makan yang lumayan sedikit lebar.

"Kak Al?...hey..kak Al!" Ucap Syafari sambil melambaikan tangannya ke kiri dan ke kanan tepat dihadapan Alfaro.

Alfaro langsung tersadar saat mendengar suara Syafira, dia sedikit terkejut saat melihat wajah Syafira sedikit dekat dengannya. Namun satu detik kemudian dia tersenyum jahil, Alfaro pun dengan cepat mendekatkan wajahnya dengan wajah Syafira.

"Hmm... Ada apa?" Ucap Alfaro tepan di hadapan wajah Syafira.

Deg...

Syafari seketika terkejut, gugup dan sedikit malu di buatnya. Bagaimana tidak, bahkan jarak wajahnya dengan wajah Alfaro begitu dekat, mungkin satu jari lagi hidung Mereka akan bersentuhan.

"Eng-engga kok" ucap Syafira dengan gugup sambil menarik kembali tubuhnya dan langsung duduk di kursinya.

Wajah Syafira sudah mulai memerah menahan malu, sambil menunduk mencoba menghilangkan kegugupannya. Alfaro yang melihat itu merasa sangat gemas di buatnya. Alfaro tersenyum sambil terus memandangi wajah Syafira, kedua tangan di atas meja dengan kepalanya yang berada di atas kepalan tangannya untuk menahan gadunya.

"Ish ngapain sih liatin aku kaya gitu.... Malu tau!!" Ucap Syafira yang merasa malu karna terus di pandangi oleh Alfaro seperti itu.

Alfaro tak menjawabnya dan dan terus menatap lekat wajah Syafira.

"Ish udah kak... Kakak tadi kenapa ngelamun coba" ucap Syafira yang tak kuarasa menahan malu dan mencoba mencari topik pembicaraan.

Seketika seyum Alfaro sirna dan kembali ke wajah datarnya saat Syafira menanyakan hal itu.

" Enggak... aku cuman teringat sama sama mommy aja" ucap Alfaro dengan nada datarnya.

"Dulu biasanya mommy yang selalu masakin dan siapin sarapan buat aku." Ucap Alfaro lagi namun kini dengan nada yang sedikit sendu. Alfaro sungguh sangat merasa rindu saat ini pada mommynya.

Syafira pun hanya bisa terdiam saat mendengar itu, Syafira merasa sangat bersalah atas pertanyaannya barusan. Entah mengapa dia ikut merasa bersedih saat melihat wajah Alfaro yang sepertinya sangat merindukan sosok mommynya.

"Maafin aku kak... Aku gak ber–" ucap Syafira terhenti saat Alfaro langsung memotongnya.

"Sudah... Itu bukan salah kamu kok.." potong Alfaro sambil berusaha tersenyum kembali.

"Yaudah... Sekarang kakak sarapan yah, tadi katanya lapar." Ucap Syafira dengan lembut.

Alfaro mengangguk dan langsung memakan nasi goreng di hadapannya. Terlihat dia sangat menikmati makannya dengan senyum manis  yang tak pernah dari wajahnya meskipun dia tengah makan. Syafira yang melihat Alfaro menyukai masakannya pun ikut melebarkan senyumnya. Entah mengapa dia sangat senang melihat pria yang berada di hadapannya tersenyum seperti itu.

Beberapa saat kemudian setelah selesai dengan sarapannya Alfaro langsung mengajak Syafira untuk berjalan jalan mengelilingi kota. Alfaro tahu meskipun Syafira anak rumahan yang lebih suka menghabiskan waktunya di kamar, namun ia juga tahu bahwa Syafira juga penasaran ingin mengelilingi kota.

Kini Alfaro sedang membonceng Syafira dengan motor sportnya. Alfaro merasa senang saat Syafira begitu bahagia karna dia ajak berjalan jalan olehnya, sesekali ia melihat Syafira dari kaca spion motornya.

Syafira sendiri begitu bahagia karna memang baru pertama kali Ia jalan jalan keliling kota seperti ini. Sesekali Syafira merentangkan kedua tangannya menikmati hembusan angin menerpa tubuhnya.

"Kak...kita berhenti di taman itu yahh!... Aku mau jalan jalan disana!!" Ucap Syafira sedikit teriak karna takut Alfaro tak mendengarnya sambil menunjuk nunjuk ke arah taman.

"Iya sayang!!" Ucap Alfaro juga sedikit berteriak.

"Kita belum pacaran yah kak!" Ucap Syafira sedikit berteriak. Namun di balik helm full face, Syafira melebarkan senyumnya Karan senang di panggil seperti itu jujur saja dia sangat bahagia saat Alfaro memanggilnya dengan sebutan sayang.

"Aku sangat merasa yakin sekarang sama kakak, aku juga sangat menyayangi kakak... Tapi apa kakak akan menerima aku dengan segala kekurangan aku yang hanya seorang anak desa.." ucap Syafira dalam hati. Dia masih ada sedikit rasa takut di dalam hatinya, dia takut jika Alfaro mencintainya hanya karna merasa penasaran saja pada dirinya.

•maaf other telat  update bab barunya. Ada sedikit kendala yah guys•

1
Desie Budie
sangat suka
Pororo Korong: makasih udah menyukai karya pertama aku🥹
total 1 replies
Laura Barón
Wuih, jadi terinspirasi.
Pororo Korong: terinspirasi apa tuhh🤭
total 1 replies
Juan Pablo Escamilla
Semangat terus thor, aku yakin ceritamu akan menjadi luar biasa!
Pororo Korong: terimakasih atas doa kak🥹, sering sering aja doain author biar cepet sukses hehe
total 1 replies
Felix
Aku rela begadang buat baca cerita ini, wajib banget dicoba!
Pororo Korong: terimakasih karna sudah luangin waktunya buat baca novel aku yah kak, sehat sehat terus☺️👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!