Kisah seorang wanita yang hidup miskin, pergi ke kota untuk mencari pekerjaan, dirinya adalah tulang punggung keluarga ada adik yang masih sekolah dan ibu yang menderita sakit.
Di sisi lain ada pria mapan dan tampan namun sangat dingin dan kejam bagi lawan-lawannya, saat ini ia menjabat sebagai CEO di perusahaan keluarga miliknya, bagi sang pria wanita bukanlah prioritas bagi hidupnya.
Namun suatu insiden membuat sang pria tidak dapat melupakan wanita itu,!!
Yukkk Ikutin Ceritanya !!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wulan sakha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 7 SUARA
Satu bulan telah berlalu sejak kejadian kecelakaan itu, keadaan Rafa, Bayu dan Rendi pun sudah sehat seperti sedia kala. Dalang akan kecelakaan itu pun sudah berhasil di tangkap oleh anak buah papa damar, ia adalah rekan bisnis Rafa yang di putuskan kontrak kerja sama nya karena penggelapan dana, Namaun ia merasa tidak terima dan dendam kepada Rafa, oleh sebab itu ia merencakan hal itu.
" ma pa, Rafa pergi kentor ya " ucap Rafa setelah ia menghabiskan sarapan nya.
" iya, hati hati nak " balas mama ayu.
.
" silahkan tuan " ucap Bayu seraya membukakan pintu mobil untuk Rafa setelah sampai di kantor.
" terima kasih Bayu !" jawab Rafa.
" bagaimana dengan tugas yang saya berikan ren ?" tanya Rafa sambil berjalan menuju lift khusus CEO.
" masih belum ada perkembangan tuan, karena kita tidak tau nama lengkap perempuan itu jadi agak sulit untuk menemukannya tuan, " jawab Rendi.
" huffff. . . ., baiklah, terus saja mencari nya!" kata Rafa.
" baik tuan " balas Rendi.
sesampai nya mereka di depan lift, tiba- tiba. . . . .
brruukk...
seseorang berpakain CS menabrak Rafa...
" maaf tuan, saya tidak sengaja !" ucap orang itu.
deg..
" suara itu " batin Rafa.
" mari tuan, " ucap Rendi kepada Rafa karena pintu lift telah terbuka.
" aku merasa seperti pernah mendengar suara itu, " pikir Rafa.
" ah iya, suara milik perempuan yang selama ini aku cari " kata Rafa di dalam hati nya.
" ren, suruh wanita yang tadi menabrak ku datang keruangan ku, lihat cctv siapa orang nya dan suruh pak oni untuk memanggil nya karena dia perpakaian CS " perintah Rafa kepada Rendi.
" baik tuan, akan saya laksanakan " jawab Rendi.
.
" mil, kamu disuruh keruangan CEO sekarang, " suruh pak oni kepada Mila.
" iya pak " jawab Mila dengan lesu.
" apa kamu melakukan kesalahan Mila, sampai kamu di suruh menghadap ke CEO langsung. ? tanya pak oni kepada Mila.
" iya pak, tadi pagi saya tidak sengaja menabrak tuan karena saya tidak memperhatikan jalan saya pak, tapi tuan juga tidak terlalu kuat kok pak" jawab Mila dengan takut- takut. Mila Sadar bahwa orang yang di tabrak nya tadi pagi di depan lift adalah pemilik perusahaan ini.
" ya udah, temui beliau di lantai 10 dan minta maaf kepada nya, mengerti Mila " ucap pak oni.
" baik pak " jawab Mila.
.
" permisi Bu, saya tadi diminta untuk keruangan CEO " ucap Mila kepada sekretaris Rafa yang duduk didepan ruangan CEO.
" owh iya, kamu CS yang di perintahkan kesini sama pak Rendi ya? " tanya sang sekrestaris , karena tadi Rendi telah memberitahukan nya apabila nanti ada seorang CS wanita akan datang.
" benar Bu " jawab Mila.
" ya udah, ayo saya antar kan kedalam " ucap sekretaris Rafa.
tok...
tok...
" masuk " perintah Rafa dari dalam.
" tuan, CS tersebut sudah datang " ucap sekretaris.
" suruh dia masuk" perintah rafaa.
" selamat pagi tuan, ! sapa Mila dengan kepala menunduk.
Rafa semakin yakin bahwa wanita didepan nya itu dan wanita yang menolong dirinya adalah orang yang sama.
" akhirnya aku menemukan dirimu, aku mencari kemana - mana ternyata kamu ada di dekat selama ini " batin Rafa.
" apa saya ada di bawah sana, sehingga kamu terus menunduk seperti itu ? tanya Rafa.
" tidak tuan, maafkan saya " ucap Mila seraya mengangkat kepala nya.
" baiklah, apa kamu tahu kenapa saya menyuruh mu kesini ? tanya Rafa.
" saya Tahu tuan, saya minta maaf karena tadi pagi saya tidak hati- hati sehingga saya menabrak tuan" ucap Mila.
" baik saya maafkan, silahkan lanjut pekerjaan kamu " jawab Rafa.
" terima kasih tuan, saya permisi " ucap Mila.
Rafa hanya menatap punggung Mila yang telah keluar dari ruangannya dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.