NovelToon NovelToon
PESONA ISTRI DARI DESA (TERPAKSA MENIKAH)

PESONA ISTRI DARI DESA (TERPAKSA MENIKAH)

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: NisaJm

Bagaikan petir di siang bolong, Karin yang baru saja menerima perasaan pria yang ia cintai, begitu terkejut ketika mengetahui bahwa pernikahannya dengan orang lain sedang di persiapkan oleh orang tuanya ,bagaimana dengan pria yang ia cintai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisaJm, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 25

Karin baru saja keluar dari kamar nya setelah memakai piyama yang ia beli dengan Edgar beberapa hari yang lalu, Edgar menatap gadis itu dari atas hingga kebawah, piyama kebesaran atau memang tubuh gadis itu kecil? terlihat rata berbeda sekali dengan Laura yang memiliki lekukan tubuh yang sangat menonjol, Edgar memalingkan wajahnya lalu fokus pada makanannya.

Sedangkan Karin kini baru saja mendaratkan tubuh nya diatas sofa dengan wajahnya yang di tekuk, mengingat sebelumnya Edgar menatap tubuhnya yang hanya berbalut handuk dengan tatapan yang tidak bisa Karin gambarkan, tapi yang jelas kata kata pria itu sangat menusuk jantung hati gadis itu membuat Karin sangat kesal.

”Kau ingin menggoda ku? Dengan tubuh rata begitu?”

Ucap Edgar melihat Karin keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk yang benar benar kecil, Edgar melirik Karin sekilas, ia jelas tahu jika gadis itu tengah kesal padanya, tapi bukannya semakin benci, Edgar justru merasa gemas dengan raut wajah Karin, wajar saja karena gadis itu masih anak remaja jadi wajahnya masih sedang imut imutnya.

“Makan lah, ini tidak mengandung kacang ataupun racun!”

Ucap Edgar kala Karin tak kunjung menyentuh makanannya, bukannya peduli tapi Edgar hanya ingin menyelamatkan dirinya dari amukan sang mama dan papa, bagaimana jika terjadi sesuatu pada gadis itu? Bukankah nantinya Edgar yang akan disalahkan karena tidak bisa menjaga Karin dengan baik? Mendengar itu Karin pun segera memakan makanan yang Edgar beli untuk mereka.

Namun baru saja mencicipi, Karin tiba tiba memuntahkan kembali makanan yang baru saja masuk kedalam mulutnya membuat Edgar terkejut.

“Ada apa?”

Tanya Edgar khawatir, Karin menatap Edgar lalu tak lama pria itu memberikan tisu pada Karin, Karin segera meraihnya lalu membersihkan mulutnya.

“Makanannya asin sekali.”

Ucap Karin membuat Edgar segera mencicipinya, benar saja makanan itu benar benar asin, ini bahkan tidak bisa dimakan, tapi bagaimana bisa? Entahlah Edgar juga tidak tahu karena sebenarnya yang memiliki ide untuk membeli makanan itu Laura, saat Edgar mengantarnya pulang, wanita itu berinisiatif untuk membelikan Karin makanan.

Karin menatap makanan yang asin itu seraya memegang perutnya yang sudah lapar, ia bisa saja memasak tapi bahan makanan nya sudah habis sejak tadi pagi karena Karin sudah memasak semuanya dan belum belanja, Sedangkan Edgar yang menyadari jika gadis itu kelaparan mau tak mau membagi makanannya pada Karin.

“Kau benar benar lapar?”

Tanya Edgar, Karin menganggukkan kepalanya dengan wajah pasrah nya seraya menatap makanan dihadapannya, padahal pasti makanan itu sangat enak jika saja tidak asin, Edgar menghela nafas panjang lalu mendorong makanan miliknya di hadapan Karin membuat gadis itu menoleh padanya.

“Makanlah!”

Ucap Edgar membuat Karin tersenyum, gadis itu segera mengambil sendok milik nya lalu memakan makanan yang Edgar bagi untuknya, setelah beberapa suap, Karin menghentikan suapannya lalu menoleh pada Edgar yang justru tengah sibuk menatap ponselnya, Karin kemudian mengangkat sendoknya lalu mengarahkan nya pada Edgar membuat pria itu terkejut.

“Apa?”

Tanya Edgar menatap Karin.

“Buka mulut kak Edgar.”

Ucap Karin tentu saja ditolak oleh Edgar, maksudnya dia akan menyuapi Edgar begitu? Tentu tidak akan semudah itu.

“Tidak usah, makan saja makanan...”

Ucapan Edgar terhenti ketika Karin sontak menyuapi Edgar, pria itu hanya bisa pasrah lalu mengunyah makanan yang sudah masuk kedalam mulutnya, keduanya kemudian berdua, sesekali Karin menyuapi Edgar lantaran pria itu terlalu sibuk dengan ponselnya.

Sedangkan di tempat lain, Laura saat ini tengah menatap dirinya di cermin, sejak tadi wanita itu terus saja tersenyum seraya menatap layar ponselnya yang sesekali berdenting, setelah membaca pesan wanita itu kembali tertawa.

“Rasakan kau gadis kecil, ini akibatnya karena kau berani menampar pipiku.”

Gumam Laura, wanita itu sebenarnya sengaja berinisiatif untuk membelikan Karin makanan, sebenarnya ia ingin membalas dendam pada gadis itu sekaligus ingin meninggalkan kesan baik pada Edgar, Edgar akan semakin memihak nya jika ia terlihat bersikap baik pada Karin.

Laura tengah saling mengirim pesan pada Edgar, wanita itu tertawa begitu Edgar memberitahu jika makanan Karin sangat asin dan tidak bisa dimakan, hal itu membuat Laura benar benar puas, namun ia tak tahu jika Edgar membagi makanan nya untuk Karin bahkan mereka makan sepiring berdua.

“Ini belum seberapa gadis kecil, kau akan ku buat sebagai penjahat dihadapan Edgar!”

Gumam Laura menatap dirinya di cermin.

Setelah selesai dengan makan malam, keduanya masih berada di sofa, Edgar menyalakan televisi membuat Karin mendadak tidak ingin beranjak dari sana, di rumahnya ia tidak punya televisi jadi ia benar benar jarang menonton tv, sedangkan Edgar yang sudah muak menonton televisi sedari kecil, terus saja menekan tombol remote agar menemukan saluran yang cocok untuk ia tonton.

“Yang tadi saja, Karin ingin menonton drama korea yang tadi.”

Ucap Karin menatap Edgar seraya memajukan bibirnya seperti anak kecil yang sedang memohon dibelikan mainan, Edgar hanya menatap geli pada gadis itu lalu menekan tombol kembali sesuai yang Karin ingin kan, setelah mendapat apa yang diinginkan, Karin tersenyum lalu menonton drama yang membuat nya sangat tertarik.

“Dasar anak kecil!”

Gumam Edgar menatap lekat Karin yang tengah fokus menonton televisi, tanpa ia sadari sejak tadi ia menatap Karin yang selalu mengubah ekspresi wajah nya mengikuti drama korea itu, beberapa detik sebelum nya gadis itu tertawa keras bahkan tak segan memukul tangan Edgar, tapi beberapa detik setelahnya ia terlihat sedih.

Edgar yang menyadari jika ia tengah menatap Karin sontak menggelengkan kepalanya, bisa bisanya ia menatap gadis itu dengan gemas, Edgar kemudian beranjak dari sofa berjalan menuju kamarnya, namun tak lama suara Karin terdengar.

“Kak Edgar, besok Karin ingin berbelanja kebutuhan dapur.”

Ucap Karin membuat Edgar menoleh.

“Lalu?”

Tanya Edgar pada gadis itu, dengan ragu ragu Karin menjawab pertanyaan Edgar.

“Ka-karin butuh uang untuk belanja.”

Gumam Karin membuat Edgar mengangguk.

“Memangnya kau tahu tempat untuk berbelanja kebutuhan dapur?”

Tanya Edgar membuat Karin menggelengkan kepalanya, benar juga bisa bisanya ia kepikiran untuk berbelanja padahal ia tidak tahu dimana harus berbelanja besok, Karin tersenyum membuat Edgar hanya menggelengkan kepalanya lalu kembali ke dalam kamar, baru saja masuk kedalam kamar tak lama pria itu kembali keluar.

“Tunggu aku pulang dari kantor besok, kita akan berbelanja bersama.”

Ucap Edgar membuat Karin mengangguk antusias, setelah puas menonton televisi, Karin memilih untuk mematikannya lalu kembali ke dalam kamar, matanya sangat mengantuk, sebelum tidur Karin melepaskan bra nya, jujur saja sebenarnya saat di desa Karin juga jarang sekali tidur menggunakan pakaian dalam, tapi di karenakan ia sudah menikah, gadis itu memilih untuk tetap memakainya lantaran tak ingin barang milik nya dilirik oleh Edgar.

“Selamat malam Karin.”

Ucapnya pada diri sendiri lalu segera memejamkan matanya, beberapa jam setelah tertidur, mendadak lampu di apartement itu padam membuat Karin yang merasakan sesak sontak memanggil nama Edgar.

“Kak Edgar!! Tolong Karin!!”

1
Wayan Mira
lanjut
Nurhidayati Iyat
mana smbunganya kk
SRI HANDAYANI
gentle juga aska 👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!