NovelToon NovelToon
Perselingkuhan Suamiku

Perselingkuhan Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Pelakor
Popularitas:16.6k
Nilai: 5
Nama Author: Tya

Rumah tangga yang sudah lama aku bina, musnah seketika dengan kehadiran orang ketiga di rumah tanggaku..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

Pagi yang mendung seolah menambah berat mata Indah untuk terbuka setelah malam yang melelahkan. Di luar kamar, suara Naura yang riang memanggilnya membuat Indah harus menyerah pada kantuk yang masih membayangi.

"Mamah," suara Naura terdengar ceria dari balik pintu.

"Iya nak, masuk saja," balas Indah dengan suara yang masih serak.

Naura melangkah masuk dengan seragam sekolahnya yang rapi, senyumnya lebar melihat kondisi Indah yang masih terbaring. "Idih, mamah baru bangun," candanya sambil menirukan gaya menguap.

"Hehehe, iya nak, mamah capek," Indah menggeliat pelan, mencoba mengumpulkan energi.

"Gitu saja capek," goda Naura lagi sambil berpura-pura mengomel. "Mana nih saku Naura?"

"Dasar ya anak mamah ini," Indah tertawa kecil. "Ambil uangnya di tas mamah yang pink itu," tunjuknya ke arah meja rias.

"Oke, mah. Siap!" sahut Naura semangat, segera melangkah ke arah yang ditunjuk.

Aku sudah terburu-buru memeriksa jam dinding. Aku menyadari sudah saatnya untuk bersiap-siap menghadapi hari yang sibuk. Langkah kaki ku tergesa-gesa menuju kamar mandi, di mana aku menyegarkan diri dengan cepat.

Selesai mandi, aku mengenakan pakaian kerja yang telah aku siapkan sebelumnya, pakaian yang tidak hanya nyaman namun juga mencerminkan gaya desainnya yang elegan. 

Setelah berpakaian, aku segera turun ke dapur untuk menikmati sarapan singkat. Waktu yang begitu berharga di pagi hari digunakan sebaik mungkin untuk mengisi energi.

Setelah sarapan, aku bergegas keluar rumah menuju butik yang terletak tidak jauh dari rumah. Saat tiba, beberapa rekan bisnis dan pelanggan sudah menunggu. Mereka datang untuk mengambil gaun yang telah selesai atau bahkan untuk memesan desain baru.

Ruangan butik dipenuhi suara kain yang diukur, gunting yang memotong, dan mesin jahit yang berdengung. Raisa melayani setiap permintaan dengan hati-hati, memastikan setiap detail sesuai keinginan pelanggan.

Kesibukan itu membuat ku lupa akan waktu, termasuk waktu makan siangnya. Perutku terasa keroncongan, namun tekadnya untuk tidak mengecewakan pelanggan membuatku terus bekerja.

Aku terus mengukur, memotong, dan menjahit, setiap tusukan jarum adalah bukti dedikasiku sebagai desainer. Hari itu, meski lelah dan lapar, aku tetap mengutamakan kepuasan pelanggan yang telah mempercayakan momen penting mereka padanya.

"Ran, kamu belum makan," seru Sumi yang baru saja datang dari gudang. 

"Aku beli'im nasi Padang saja dong, Sum," jawabku sambil berusaha fokus menjahit bagian yang paling sulit.

"Oke deh, tunggu sebentar ya, Ran."

"Oke." Sumi keluar dari butik, sementara aku tetap sibuk menjahit.

Tak lama kemudian, terdengar suara Adnan yang memanggil namaku dengan keras. "Mau apa lagi dia?" gumamku pelan, merasa terganggu. 

Adnan berjalan ke arahku dengan mata tajam, lalu dengan keras meletakkan selembar kertas putih di atas meja, tepat di samping mesin jahit. 

"Apa maksudmu, Adnan? Kamu gak lihat aku lagi bekerja?" kesalku, merasa kesabaran diuji. 

"Aku gak peduli, Ran!" seru Adnan. "Apa maksudmu dengan ini? Kamu mau cerai dariku?" teriaknya semakin keras. 

Aku menoleh ke kertas yang ada di tangan, dan ternyata itu adalah surat dari pengadilan agama. Senyum bahagia tersungging di bibirku, akhirnya surat yang kutunggu-tunggu datang juga.

"Mentang-mentang kamu sekarang sudah punya segalanya, dengan mudahnya kamu mau menceraikan aku!" gerutu Adnan 

"Coba aku tanya pada dirimu sendiri, Adnan, apakah kamu sudah benar-benar menjadi seorang suami yang baik? Apakah kamu pantas untuk aku pertahankan?" Aku menatap tajam ke arahnya. "Sudahlah Adnan, aku sudah ikhlas untuk melepaskanmu bersama Sandra," ucapku tegas. 

Adnan tampak terkejut, matanya berkaca-kaca. "Tapi, Ran, aku tidak ingin kehilangan kamu," ujarnya dengan suara yang hampir berbisik. 

Aku mengepal tinju, berusaha menahan amarah. "Cukup, Adnan! Aku sudah tidak tertarik dengan kata-kata manismu itu! Lebih baik kamu fokus pada kehamilan Sandra dan segera menikahinya," balasku tegas, tak ingin mendengarkan penjelasan apapun darinya lagi.

Adnan berdecak kesal, lalu berkata, "Tapi Naura masih butuh sosok kita!" Suara Adnan penuh penekanan, namun suaraku justru terdengar lebih dingin saat menyahutnya. 

"Menurutku, Naura tidak butuh sosok ayah seperti kamu, Adnan." Kujawab dengan ekspresi wajah sinis. 

Adnan terlihat terkejut dan marah, lalu membentak, "Sombong kamu ya! Awas kamu, Rania!" Dia benar-benar terlihat kesal, membuatku merasa lebih frustrasi dalam situasi ini. 

Berbagai emosi mulai bercampur aduk, marah dan sedih, kehilangan dan penyesalan. "Awas apa? Kamu yang memulainya dulu kan, Adnan?!" balasku, tak bisa lagi menahan perasaan pahit dalam hati. 

"Kamu sangat sombong!" umpat Adnan dengan wajah memerah. 

Aku hanya bisa menghela napas panjang, mencoba meredam emosiku. "Terserah apa kata kamu, Adnan!" ucapku, menahan tangis dan merasa terluka. 

Dia-lah yang memberikan luka ini padaku, tapi anehnya seolah-olah dia yang tersakiti. Dia yang berselingkuh, tapi kok aku merasa seakan-akan aku yang berselingkuh. 

"Adnan... Adnan..." hatiku menjerit, luka ini sangat dalam. 

Tapi aku mencoba bangkit dari keterpurukan itu dan berusaha berdamai dengan diriku sendiri. "Kemana saja kemarin, saat aku dan Naura membutuhkanmu, Adnan? Malah asyik dan sibuk dengan selingkuhanmu itu," keluhku dalam hati. 

Aku mencoba mengerti apa yang ada di fikiran Adnan, tapi aku tak mampu. Rasa kecewa dan sakit menghujam dalam-dalam. "Adnan, apa yang ada di pikiranmu, sih? Kamu sungguh menyebalkan dan aneh !" Aku mulai bertanya-tanya apakah aku bisa benar-benar melupakan semuanya atau memaafkan pengkhianatan ini. Namun, yang pasti, aku harus kuat dan terus melangkah untuk diriku dan Naura.

Aku menarik nafas dalam-dalam, berusaha menenangkan diri dan kembali fokus pada pekerjaanku, mengesampingkan pikiran yang tidak penting. 

"Aku harus konsentrasi, tugas ini harus selesai tepat waktu," gumamku dalam hati. 

Tak lama kemudian, Sumi datang dengan membawa nasi Padang untukku. Tanpa ragu, aku langsung menyantapnya untuk mengisi perutku yang sudah terasa lapar.

Rasa capek dan lapar berhasil teralihkan sejenak oleh nikmatnya hidangan itu. "Ran, besok ada fashion show di mall Bandung, kita ikutan nggak?" tanya Sumi sembari tersenyum. 

Aku menanggapi, "Boleh, kamu yang urus semuanya dan segera menghubungi Sonya ya." 

Sumi mengangguk dan berkata, "Beres, Ran." "Untuk yang di mall, acaranya minggu depan ya, Ran?" Sumi bertanya lagi untuk memastikan.

Aku menjawab dengan yakin, "Beres, aku pastikan sudah jadi gaunnya."

Sumi tersenyum puas dan mengiyakan, "Oke." Dalam situasi ini, aku merasa cemas namun tetap bersemangat untuk menyelesaikan pekerjaanku

"Aku harus fokus pada tujuan utamaku," pikirku sambil mencoba mengabaikan segala hiruk-pikuk yang mengelilingi.

Setelah makan siang, aku melanjutkan pekerjaanku untuk menjahit dan merancang gamis yang dimaksud oleh Sonya. 

Aku merenung sejenak, mencoba menggali ide-ide kreatif yang belum pernah kubuat sebelumnya. "Apa yang ingin dicerminkan oleh Sonya dari gamis ini? Apakah kesan elegan, modern, ataukah tetap klasik?" bisikku dalam hati.

Sambil menjahit, pikiranku terus mencoba memadukan warna, motif, dan bahan yang tepat untuk menciptakan gamis impian Sonya. 

"Aku harus bekerja lebih keras, bukan hanya untuk menghasilkan karya terbaik, tetapi juga agar Sonya merasa puas dengan pilihan desain ini," gumamku sambil tersenyum. 

Dalam proses merancang, aku pun mulai merasa semangat dan termotivasi untuk mengekspresikan jati diri Sonya melalui gamis ini.

Aku ingin membuatnya bangga dan yakin bahwa dia telah memilih desainer yang tepat. "Semoga hasil akhirnya nanti akan sesuai dengan ekspektasi Sonya dan mampu mencuri perhatian semua orang," harapku dalam hati, sembari terus bekerja dengan penuh dedikasi.

*****

1
Jumiah
ak salut bangat sma pendirian mu raina..tegas dan tangguh gk larut dlm kesedihan ,kejar mimpi mu
kebahagian mu rai...ap lg anak mu mendukung ?
Jumiah
ya kelamaan thor kpn berpisah nya rania ,buat rania bersama kevin
bahagia dan hidup sukses ...
Heny
Dua th bkn khilap keenaan nm nya dasar suami gk punya ahlak
Irizka RA Yusuf
penulisan tokohnya terbalik balik, jd suka bingung bacanya.
devi aryana
Luar biasa
Ma Em
Semangat Rania jangan sedih tinggalkan lelaki yg tdk setia dan tukang selingkuh semoga Rania mendapatkan pengganti Adnan lelaki yg baik, sayang dan tentunya setia dan jgn dipikirkan Adnan lagi biarkan dia bersama Sandra selingkuhannya pasti Adnan akan menyesal karena tlh menduakan kamu Rania
Ma Em
Luar biasa
juriah mahakam
Rania jgn byk drama lbh cpt pisah lbh baik lampirkan bukti,, lah Adnan lain dimlt lain dihati stiap saat sllu bersm Sandra n sllu mesra stiap Sandra ngomong mcm2 yg menyindir bahkan menyakiti rania dia ttp anteng tu tp gt ga mw diceraikan anehlah si Adnan ni yg ada malah menuduh rania yg slingkuh jls2 diawal ktauan ngaku iya slingkuh lah brkutx ngaku rekan krj n skr law dipertegas kr2 mw ngaku apa y atau ngaku aja udh nkh lg biar Sandra mrasa menang n sptx ni taktik mereka biar rania ttp dian n ttp trima Adnan n mrka nikmati harta n uang rania hhmmm ayo rania sgra bertindak smngt up kk
juriah mahakam
Rania rania hrsx qm g kaget lg akan hal itu toh skp Adnan mank menunjukan bahwa dia mank pro kesandra n skr qm hrs legowo biarkan aja mereka bersm menanti buah hati, toh qm seorang ibu yg mapan dlm hal pekerjaan jgn takut jd janda krn qm msh bs menghidupi Naura tunjukan bahwa qm bahagia tnpa Adnan n jgn pernah meneteskan air mt didpn psgan lakhnat smngt up kk
juriah mahakam
Nah gt donk org qm yg cr uang bosx wjib membahagiakan ortu n diri ndri btw tinggalkan aja suami lakhnat mu smoga stlh psh dr qm hdpx hancur n miskin laa perlu kena penyakit berbhya smngt up kk
juriah mahakam
Bgs ran qm blg spt itu ke Adnan biar dia sdr tp nmx jg lelaki toxic ttp mrsa sllu bnr n lgan hrs qm yakin bahwa hub dia n Sandra bkn hub biasa bknx diawal Adnan n sandra mank pernah blg y cm smakin kesini si Adnan seolah2 hnya rekan krj aja pdhal rekan dlm sgala hal hehehe smoga aja ranja bs memberi pljran yh berharga buat psgan itu smngt up kk
juriah mahakam
Astaga rania mungkin dl qm pernah bodon n ceroboh tp tdk utk skr buat apa mempertahankan RT law nyatax Naura yg qm khawatirkan akan terluka sdh lbh dl mengetahuix, Adnan Adnan kemana z slama ni sdh selingkuh mrsa g berslh msh bs berkelit apa qm lp bagaimana sandra memonopoli diri mu didpn rania spt dialah istri sah qm n skr qm blg hny rekan krj mksd qm rekan krj diranjang gt laq itu mah bnr g ush diragukan lg,, ya udh ambil z tu rmh toh rania wnt pntr n pny karir pasti msh bs membeli rmh spt itu tp yg pasti qm g akan bs mendptkan istri spt rania n bersenang2lah sblm karma mendatangi mu smngt up kk
juriah mahakam
Rania rania disini qm yg terlalu bodoh msh berhrp dgn kevin nyatax dia sllu tenggelam dlm gelombang kenikmatan yg sandra berikan apa msh krg bukti kissmark di leher sandra siapa yg membuatx slain adnan suami mu jgn tkut jd janda krn qm wnita karir yg pasti bs menghidupi Naura jgn buat mental Naura down dgn apa yg tlh dia saksikan bahkan dia yg lbh dl mengetahui adnan bermain wnta lbh baik pkrkan scptx mw qm bw kemn RT kalian lgan mank g ada itikad baik dr adnan slain bersng2 menikmati mlm2 pnsx bersm sandra smngt up lg kk
juriah mahakam
Ran ran,,, adnan hny bs janji tp bs ditepati bktix dia lp arah jln plg n skr qm melihat bersm Sandra apa qm akan diam aja lbh baik ambil kptsan mungkin jln sbgai jodoh pura2 kevin akan membawa kalian sling dkt n mejadi tertarik,, cape law sllu dgr janji bualan adnan buat dia menyesal dgn apa yg dia lakukan smngt up kk
juriah mahakam
Tuh Rani dgr apa kt anakmu dia aja bs kuat n tegar sbgai anak hrsx qm yg spt itu tp disini qm terlalu hanyut oleh kt maaf n janji Adnan yg nyatax g dia tepati n saat qm tlp ht nurani mu msh bertnya apakah Adnan slingkuh apa krg jls bkti suara tlp dihp Adnan jd jgn cb qm pertanyakan lg ps hatimu hrsx skr Adnan bersm kalian bkn malah g plg n asik dgn duniax ndri blm jg dpt maaf dr anak udh berulah lg n sm skali g bs mengambil simpatik anak yg br plg dr RS skr lbh baik qm fokus sm karir n anak law perlu cr bkti buat qm menuntut Adnan yg nyatax dia g bs lps dr Sandra n qm wnt hbt law perlu miskin kan Adnan n buat dia didepak dr t4 dia krj hrs kuat rania demi ms dpn anak smngt up kk
juriah mahakam
Sdh lah ran suami qm nyatax g bs memperbaiki apa yg tlh dia perbuat nyatax Adnan menikmati perselingkuhan x berjanji akan meninggalkan Sandra nyatax hny sebuah kalimat n bkn tindakan nyata apalg hrsx dia bs membujuk Naura bkn malah g plg hny bs menikmati wnitax bertindaklah lbh cpt ran n amankan smua aset berharga n kembalikan adna ket4 asalx yg hny seorang lelaki miskin smngt up kk,,, buat mereka menyesal tlh menyakiti dirimu terutama Naura anakmu n balaslah penghianat mereka dgn sesuatu yg akan memporak-porandakan hdpx
juriah mahakam
Bnr2 andra v mw mengakui rania sbgai istrix didpn Sandra bearti dia msh mempertahankan Sandra fine andra tnggu tgl mainx mk smua akan usai smngt up kk
Yeyen Yeyen
yah ga asik baru segitu dah bersambung
Ma Em
Seharusnya Rania mau diajak bicara sama Sandra siapa tau Adnan dan Sandra sdh menikah siri karena kalau dilihat hubungannya kan sdh dua tahun tdk mungkin cuma pacaran doang
juriah mahakam
Jgn pernah percaya sm mereka ran bs jd mungkin Sandra mw blg mcm2 walaupun bnr adax krn dia selingkuhan suami, smoga aja Sandra ngaku hamil biar rania bs cerain Adnan n biarkan dia miskin krn law tanpamu yakinlah karirx akan hancur bersm hncurx RT kalian smngt up kk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!