NovelToon NovelToon
Bangkitnya Jiwa Beladiri Tertinggi.

Bangkitnya Jiwa Beladiri Tertinggi.

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Kelahiran kembali menjadi kuat / Roh Supernatural
Popularitas:110.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: Jin kazama

Feng Yan seorang pemuda yang tadinya di anggap jenius telah membangkitkan jiwa beladiri berupa manik hijau misterius yang tidak pernah di kenali dan tidak memiliki tingkatan kualitas sehingga semua orang mulai memandang rendah dirinya. dari yang tadi jenius yang di puja kini berubah menjadi sampah yang di pandang rendah.

tahun demi tahun berlalu. Feng Yang tidak pernah berputus asa hingga suatu hari dia kembali dengan kekuatan yang luar biasa. dia bangkit dengan kekuatan yang menggemparkan Dunia.

ikuti terus perjalanan Feng Yan untuk menjadi yang terkuat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21. Raja Feng Yan Penguasa Hutan Senyap Yang Baru.

Bab 21. Raja Feng Yan Penguasa Hutan Senyap Yang Baru.

Feng Yan duduk tenang di dalam Istana Ling Zilan, dikelilingi oleh dinding-dinding es yang memancarkan keheningan. Namun, meski dikelilingi es, tidak ada hawa dingin yang menyengat.

Ling Zilan tampaknya telah mengatur ruangan tersebut sedemikian rupa sehingga aura dingin yang ada terasa lembut, menciptakan rasa hangat dan nyaman yang menyebar di sekeliling.

Feng Yan kemudian tenggelam dalam kultivasinya. Dengan kemampuannya saat ini, ia mampu memanipulasi hukum ruang dan waktu di dalam ruangan tersebut, mempercepat alirannya. Satu bulan di dalam ruangan ini setara dengan hanya satu hari di dunia luar.

Metode ini membuatnya mampu meningkatkan basis kultivasinya dengan cepat dan efisien. Karena fondasinya sudah sangat kokoh, tidak ada masalah baginya untuk mengkonsumsi banyak pil kultivasi guna mempercepat peningkatan kekuatannya.

Feng Yan dengan tenang mengambil Pil Hijau 9 Garis, pil pengisi energi Qi yang terkenal, dengan jumlah 10.000 butir. Sekali telan, ia langsung meminum 100 butir dan memurnikannya dengan cepat sambil terus berkultivasi.

Pil-pil itu dengan mudah terserap ke dalam tubuhnya, dibagi dua dengan manik hijau yang ada di tubuhnya.

Tanpa ragu, Feng Yan mengambil 100 pil lagi dan dengan kemampuan luar biasa, ia kembali memurnikannya dengan sangat cepat. Pada saat yang sama, energi Qi dari alam sekitarnya mulai mengalir deras ke tubuhnya, hingga terlihat dengan jelas bagaimana aliran energi Qi dari luar gua menuju ke dalam ruangan tempat ia berkultivasi.

Ling Zilan, yang menyaksikan pemandangan tersebut, hanya bisa memandang dengan tatapan kagum. Feng Yan, seolah menjadi pusat tarikan energi yang tak berdasar, terus menyerap Qi dengan kecepatan yang mengerikan. Pil Hijau 9 Garis yang sebelumnya melimpah, berkurang drastis dalam waktu singkat.

Dua jam berlalu yang setara dengan dua bulan di dalam ruangan tersebut. Dari 10.000 pil, hanya tersisa 1.000 butir saja. Namun, pada saat itulah dantian Feng Yan menunjukkan tanda-tanda retakan.

KRAK! KRAK! PYAR!

Dantiannya pecah dan hancur, dan ledakan energi yang dahsyat segera meledak dari dalam tubuhnya, menyebar ke segala arah, menggetarkan ruangan es di sekitarnya. Ini menandai awal dari perubahan besar yang akan terjadi pada Feng Yan, sebuah lompatan dalam kultivasinya yang tak terhindarkan.

Setelah ledakan energi yang luar biasa, Feng Yan akhirnya berhasil mencapai tingkat 6, tepatnya pada tahap Kekosongan Level 2. Terobosan tersebut membuat auranya meningkat secara drastis, dan setelah beberapa saat, ia berhasil menstabilkan ranah barunya.

Dantiannya, yang sebelumnya pecah, kini telah terbentuk ulang dengan kekuatan yang lebih besar. Lebih dari itu, dantiannya menjadi jauh lebih luas daripada sebelumnya, mampu menampung pasokan energi dua kali lipat dari sebelumnya.

Namun, Feng Yan tidak berhenti di sana. Dengan momentum yang telah ia bangun, ia terus berkultivasi tanpa henti, berusaha untuk mencapai terobosan berikutnya. Energi Qi yang melimpah dari sekitarnya terus mengalir deras ke dalam tubuhnya, memasuki dantiannya dan mengisinya kembali.

Waktu terus berjalan hingga tak terasa 1 bulan di dunia luar pun berlalu. Itu sama dengan 60 tahun di dalam ruangan. Saat ini

WUSH! DUAR!

Fluktuasi energi yang luar biasa dahsyat meletus dari dalam tubuh Feng Yan. Dantiannya hancur dan energi yang luar biasa besar menyebar di udara. Tidak lama kemudian energi itu kembali di serap ke dalam tubuhnya dan

BOM!

Tingkat kultivasinya langsung menerobos ke tingkat 6 tahap kekosongan level 9 puncak. Hanya perlu sedikit dorongan untuk mencapai tingkat 7 yaitu tahap kesengsaraan. Tidak lama kemudian dantiannya kembali terbentuk dan daya tampungnya juga menjadi lebih luas lagi.

Dalam prosesnya, dia juga mengkonsumsi 20 juta pil Hijau 9 garis untuk membantu terobosannya. Ini hanya menunjukkan bahwa di setiap terobosan membutuhkan banyak sekali energi Qi.

Feng Yan akhirnya memutuskan untuk keluar dari ruangan kultivasinya setelah berkultivasi selama 60 tahun dalam waktu yang singkat. Ia menemui Ling Zilan untuk menanyakan beberapa hal penting. Ketika keduanya bertemu, Ling Zilan terkejut melihat perkembangan Feng Yan.

Kultivasi Rajanya telah meningkat secara drastis ke tahap Kekosongan Level 9 puncak, hampir menembus ke tahap Kesengsaraan. Padahal, waktu yang terlewati di luar hanyalah dua bulan. Bakat dan ketekunan Feng Yan benar-benar luar biasa.

Namun, Ling Zilan tidak tahu bahwa di balik pencapaian tersebut, Feng Yan telah bekerja keras selama 60 tahun di dalam ruangan berkultivasi. Ketika Ling Zilan tampak termenung, suara Feng Yan memecah keheningan.

"Lan'er, ada yang ingin aku tanyakan padamu," ujar Feng Yan dengan tenang.

"Silahkan bertanya, Rajaku," jawab Ling Zilan dengan penuh hormat.

"Siapa penguasa Hutan Senyap dan seberapa kuat dia?" Feng Yan bertanya, suaranya tegas dan langsung.

Mendengar pertanyaan itu, Ling Zilan terkejut. Wajahnya menunjukkan kekhawatiran saat buru-buru menanyakan,

"Apakah Raja bermaksud untuk melawannya?"

"Ya, begitulah," Feng Yan menjawab dengan penuh keyakinan. "Ini adalah tantangan terakhirku sebelum aku meninggalkan Hutan Senyap. Aku bertekad menjadi penguasa hutan ini dan menjadikan semua penguasa wilayah tunduk kepadaku."

Ling Zilan menyadari tekad kuat Feng Yan dan merasakan tantangan besar yang akan dihadapi Rajanya. Penguasa Hutan Senyap bukanlah lawan yang bisa diremehkan, dan Feng Yan siap untuk menaklukkan yang terakhir dari tantangan-tantangan di hadapannya.

Ling Zilan menjelaskan dengan nada serius,

"Penguasa Hutan Senyap adalah sosok yang sangat kuat. Dia berada di tingkat 7, yaitu tahap Kesengsaraan Level 9. Kemampuannya sangat berbahaya, yaitu Sihir Replika. Dengan kemampuan ini, dia bisa mengubah dirinya menjadi wujud lawannya, dan yang lebih mengerikan lagi, dia mampu menguasai semua teknik yang dimiliki oleh lawannya. Intinya, jika Anda ingin melawannya, Anda harus bersiap untuk melawan diri Anda sendiri."

Mendengar penjelasan itu, raut wajah Feng Yan langsung berubah serius. Ia menyadari sepenuhnya betapa berat tantangan ini. Dalam hatinya, ia bergumam, "Benar yang dikatakan Lan'er. Ini adalah lawan yang sangat berat untukku."

Dia tahu bahwa menghadapi lawan yang bisa meniru setiap gerakan dan tekniknya sendiri akan menjadi ujian besar. Ini bukan hanya pertarungan kekuatan, tapi juga kecerdasan dan strategi. Feng Yan harus mempersiapkan dirinya lebih baik dari sebelumnya untuk mengatasi tantangan ini dan mencapai tujuannya sebagai penguasa Hutan Senyap.

Tapi tekadnya sudah bulat dan dia tidak akan mundur apapun yang terjadi.

"Tunjukkan tempatnya, aku akan menantangnya." Ucap Feng Yan dengan tegas. Tatapan matanya di penuhi oleh semangat juang yang tidak ada habisnya.

---------------

Dengan di pimpin oleh Ling Zilan Fwng Yan mulai masuk wilayah Inti Hutan Senyap dimana tempat Sanga Penguasa Hutan senyap berada. Sosok itu bernama Hong Meng. Di kenal juga sebagai Iblis Wajah. Karana memiliki kemampuan replika yang sangat mengerikan.

Perjalanan itu hanya memakan waktu selama 3 jam.

Saat itu barulah Feng Yan melihat wilayah Inti Hutan Senyap.

Tidak sepeti bayangannya yahg berfikir itubtempat yang suram dan mengeringkan. Itu justruntenlat yabg sangat indah dengan rumput hijau yang luas ssjauh mata memandang. Di pinggirnya di kelilingi oleh pohon bambu yang tak terhitung jumlahnya.

Ada juga bukit bukit setinggi 15 meter dan perbagai pohon yang dengan beebagai bentuk dan ukuran.

Di sana ada sebuah gubug sederhana tenpat seorang pria paruh baya duduk dan bermeditasi.

Saat Feng Yan hendak mengatakan sesuatu, sosok itu berkata terlebih dahulu.

"Apa yang akan terjadi maka terjadilah. Dia yang akan datang pada akhirnya akan datang. Aku sudah lama menunggu setalah melihat pertarungan terakhirmu dengan Zilan kecil." Ucapnya sambil terkekeh.

Akubtidak akan berbasa basi dan menunda waktu. Kamu pasti kemampuanku dari Zilan kecil bukan? Tanya pria paruh baya bernama Hong meng itu.

Sementara itu Ling Zilan sangat kesal karena di panggil Zilan kecil. Tapi dia tidak menolak. Diam diam sosok Hong Meng sudah seperti ayah baginya.

Hong Meng segera bangkit dari duduknya san saat itulah kemampuan sihir replikanya aktif. Sosokmya yabg seperti pria paruh baya langsung berubah menjadi muda menyerupai Feng Yan

Tanpa ragu Fwng Yan langsung mengaktifkan Zirah Kirin. Melihat itu Hing Meng secara naluriah melakukan hal yang sama. Zirah Kirin dsmgan bentuk yang sama juga melekat di tubuhnya.

Kini pertarungan dahsyat antara dua kekuatan besar pun di mulai.

Feng Yan dan Hong Meng saling menatap, dengan masing-masing menyadari bahwa mereka akan menghadapi lawan yang memiliki kemampuan yang sama kuatnya.

Feng Yan bergerak pertama, menyebarkan Tornado Angin dengan kepakan sayapnya, menciptakan pusaran yang menghisap udara, pasir, dan bebatuan, meluncur ke arah Hong Meng.

Angin badai yang dihasilkan bisa menghempaskan seluruh hutan dalam sekejap, namun Hong Meng tidak tinggal diam. Menggunakan Pengendalian Elemen, ia memanggil angin yang sama kuatnya, memotong tornado menjadi dua, lalu memanipulasi tanah dan bebatuan untuk membentuk dinding pertahanan yang kokoh.

Serangan Feng Yan tidak sepenuhnya efektif, dan Hong Meng segera membalas dengan Gelombang Energi Kosmik, menghantam Feng Yan dengan ledakan energi yang memanaskan udara di sekitar mereka.

Feng Yan, dengan insting yang tajam, menahan ledakan dengan Imunitas Absolut, tubuhnya tak tersentuh oleh energi kosmik tersebut.

Pertarungan ini berlanjut dengan kedua pihak saling menguji serangan dan bertahan. Feng Yan menggunakan Serbuan Guntur untuk melepaskan ledakan energi yang dahsyat dari langit, sementara Hong Meng merespons dengan Pengendalian Elemen, memanggil tanah dan lahar untuk menyerap dampak serangan tersebut.

Kedua kekuatan yang saling bertabrakan menciptakan ledakan yang mengguncang medan tempur, namun belum ada yang menyerah.

Ketika mereka sadar bahwa serangan langsung tidak akan berhasil, baik Feng Yan maupun Hong Meng mulai menggali kemampuan lebih dalam, mencoba untuk menembus pertahanan satu sama lain.

Di sisi lain Hong Meng sangat kagum dengan kemampuan lawan yang dia replika. Bahkan tubuhnya tiba tiba gemetar karena rasa ngeri. Dia merasa sepeti sedang di awasi oleh intetitas yang sangat kuat dan agung. Sehingga dalam hatinya ada sebuah peringatan.

"Untuk kali ini bermainlah sepuasnya dengan kekuatan ini, tapi setelah itu lupakan semuanya atau jiwamu akan lenyap selamanya dari Dunia ini."

Itulah yang terbesit di benaknya saat tiba tiba serangan Feng Yan yang tajam dan kuat menghantamnya. Membuat Hong Meng mengabaikan peringatan sebelumnya dan fokus pada pertarungan.

Feng Yan menyerang dengan Taring Penembus, yang merupakan serangan fisik paling kuatnya. Taring energi kosmiknya menusuk pertahanan magis Hong Meng, namun lawan berhasil memblokirnya dengan Taring Kiamat, memancarkan energi destruktif untuk melawan taring Feng Yan.

Dengan setiap serangan besar, pertempuran mencapai keseimbangan. Tidak ada yang bisa menembus satu sama lain dengan mudah. Feng Yan menggabungkan Nafas Badai Penghancur, gabungan angin, petir, dan energi kosmik yang menghancurkan, namun Hong Meng menutupi dirinya dengan medan energi dari Aura Energi Ilahi, menolak serangan tersebut dengan kekuatan suci.

Setelah pertempuran fisik tak membuahkan hasil, Feng Yan mencoba metode lain. Ia mengaktifkan Tatapan Kehancuran, menargetkan langsung energi pertahanan Hong Meng.

Serangan ini hampir berhasil mematahkan perisai energi lawan, namun Hong Meng, yang memiliki Penglihatan Masa Depan, bisa membaca niat serangan tersebut dan bergerak mundur, menghindari kehancuran total.

Dengan serangan demi serangan yang gagal, keduanya mulai menggunakan kekuatan penyembuhan mereka untuk bertahan lebih lama.

Feng Yan memanfaatkan Regenerasi Super, menyembuhkan luka kecil dan memulihkan energinya dengan cepat, sementara Hong Meng membalas dengan Cahaya Pemulihan, menyembuhkan segala kerusakan pada tubuhnya dan memperbaiki pertahanan.

Dalam pertarungan ini, bahkan cedera fatal tidak menghentikan laju keduanya. Feng Yan berulang kali terluka oleh serangan Gelombang Energi Kosmik, tetapi segera memulihkan diri dengan Pemurnian Energi, menyerap energi negatif dan racun dari medan pertempuran untuk memulihkan stamina.

Hong Meng juga melakukan hal yang sama, memanfaatkan Semburan Kehidupan untuk menyembuhkan setiap luka, membuat pertempuran tampak seperti jalan buntu yang tidak berujung.

Keduanya berusaha menyerang satu sama lain dengan kombinasi serangan penghancur dan penyembuhan ajaib. Semburan Kehidupan Feng Yan meledak di sekitar mereka, memulihkan tanaman dan meratakan medan tempur, sementara Hong Meng menggunakan Penyembuhan Alam, mengembalikan kehidupan pada wilayah yang hancur.

Babak 4: Titik Temu di Batas Kekuasaan.

Ketika energi mereka mulai terkuras, keduanya mengetahui bahwa pertarungan ini tidak akan dimenangkan dengan kekuatan penghancur biasa.

Mereka mulai memperkuat diri dengan Energi Ilahi, menciptakan aura pelindung yang tak dapat ditembus oleh kekuatan kegelapan dan energi negatif.

Suasana di medan tempur berubah saat kedua kekuatan suci ini bertabrakan, menciptakan benturan energi yang begitu besar hingga pegunungan di kejauhan mulai runtuh.

Feng Yan mencoba mengakhiri pertarungan dengan menggunakan Nafas Badai Penghancur dalam skala yang lebih besar, menggabungkan kekuatan petir dan badai untuk menciptakan serangan pamungkas. Hong Meng, yang masih memiliki Penglihatan Masa Depan, melihat ini sebagai ancaman terakhir dan mempersiapkan Gelombang Energi Kosmik terbesar yang pernah ia lepaskan.

Ketika kedua serangan ini bertabrakan, energi kosmik meluap, menciptakan ledakan yang mengguncang seluruh alam semesta.

Keduanya terlempar jauh akibat benturan energi tersebut, terluka parah meskipun memiliki kemampuan penyembuhan ajaib.

Seolah menemui jalan buntu. Setelah ledakan dahsyat itu, keduanya berdiri tertatih-tatih, menyadari bahwa meskipun mereka hampir kehabisan energi, penyembuhan dan kekuatan regeneratif mereka membuat pertarungan ini menjadi tak terbatas.

Serangan demi serangan diluncurkan, namun setiap kali satu pihak terluka, mereka segera pulih, dan serangan selanjutnya lagi-lagi dibalas dengan kekuatan yang sama kuatnya.

Mereka akhirnya mencapai jalan buntu, dengan Feng Yan dan Hong Meng berdiri di tengah medan tempur yang hancur, dikelilingi oleh sisa-sisa kehancuran kosmik yang mereka ciptakan.

Meskipun kekuatan penghancur mereka sangat besar, penyembuhan yang sama kuatnya mencegah salah satu dari mereka memenangkan pertarungan.

Pertarungan Elemen yang Mengguncang Alam

Setelah ledakan besar yang mengguncang Hutan Senyap, Feng Yan dan Hong Meng tidak menyerah begitu saja.

Mereka berdiri tegak, siap untuk menggunakan kekuatan elemen yang dimiliki masing-masing. Dengan tekad yang membara, mereka mulai memfokuskan energi elemen di sekitar mereka.

Pertarungan elemen yang mengguncang alam pun di mulai.

Feng Yan mengangkat tangannya, memanggil Air dari Kedalaman. Gelombang air segar muncul dari tanah, membentuk tirai air yang melindungi dirinya. Hong Meng merespons dengan Api Pembakar, memanggil api yang berkobar dan menciptakan dinding api yang menahan gelombang air.

Api dan air saling bertabrakan, menciptakan uap yang mengelilingi mereka, mengaburkan pandangan.

Pertarungan Terbuka dimulai, dengan kedua makhluk agung ini menggunakan kekuatan alam untuk saling mengalahkan. Feng Yan merubah arah serangannya, menggunakan Angin Petir untuk mengalirkan energi petir ke dalam tirai airnya, menciptakan Uap Petir yang memancarkan cahaya berkilauan, membentuk sebuah serangan kuat.

Hong Meng menyadari ancaman itu dan memanggil Kegelapan Tanpa Batas, yang membungkus dirinya dalam aura gelap, menyerap serangan itu dan memantulkan kembali dengan kekuatan yang sama.

Mereka tidak hanya bertarung dengan elemen dasar, tetapi juga menggunakan Teleportasi Ruang. Hong Meng menghilang sejenak, hanya untuk muncul kembali di belakang Feng Yan dengan serangan mendadak yang disebut Tangan Kegelapan yang mengarah tepat ke punggung Feng Yan.

Namun, Feng Yan merasakan keberadaan Hong Meng dengan Penglihatan Masa Depan dan segera berputar, menghadapi serangan itu dengan Cahaya Pemulihan, menciptakan gelombang cahaya yang memancarkan energi ilahi.

Menyadari bahwa pertarungan ini semakin intens, Feng Yan memutuskan untuk mengubah taktik. Dia menggunakan Waktu yang Terhenti, mengalihkan ruang di sekitarnya dan menciptakan ilusi seolah-olah waktu berhenti. Dia bergerak cepat, mengecoh Hong Meng, sebelum mengaktifkan Ruang yang Melengkung. Dalam gerakan mendadak, Feng Yan menyerang dari berbagai arah, membuatnya tampak seperti muncul dari segala sisi.

Hong Meng, meskipun terkejut, menggunakan Ruang Dimensi untuk memanipulasi posisi dan menghindar dari serangan.

Dia kemudian memanggil Kekuatan Elemen Gelap untuk mengimbangi serangan Feng Yan yang semakin bertenaga. Dengan menggabungkan Kegelapan dan Api, Hong Meng menciptakan Api Hitam, menyerang dengan kekuatan dahsyat yang memancar dari kedua elemen itu.

Keduanya merasakan bahwa waktu seolah hampi habis dan saatnya mengakhiri semuanya

Feng Yan, dengan keberanian yang tak tergoyahkan, mengumpulkan semua kekuatan elemen di sekelilingnya. Dia memanggil Cahaya Sejati, menggabungkan elemen air, api, angin, dan tanah menjadi satu formasi. Aura cerah menyelimuti Feng Yan, memberikan kekuatan tak terhingga dan menjadikannya hampir bersinar.

Sementara itu Hong Meng dengan kekuatan penuh, memusatkan energi dalam Gerbang Dimensi. Ia menciptakan ruang gelap yang dapat menahan semua serangan, bersiap untuk melawan serangan pamungkas Feng Yan.

Saat keduanya meluncurkan serangan terakhir, Cahaya Sejati Feng Yan dan Gerbang Dimensi Hong Meng bertabrakan dalam ledakan yang megah. Alam sekitarnya bergetar, dan gelombang energi meluas ke seluruh Hutan Senyap.

Kekuatan Alam yang Saling Menghancurkan Energi cahaya dan kegelapan saling beradu, menciptakan badai luar biasa yang mempengaruhi setiap elemen di sekitar mereka.

Hutan bergetar dan angin berputar dengan kecepatan tinggi. Air dari sungai berdebur, tanah bergetar, dan api yang berkobar menari-nari dalam tarian semesta.

Kedua makhluk itu tampak tenggelam dalam kekuatan mereka sendiri, dan seiring waktu berlalu, tampak jelas bahwa keduanya merasakan beratnya kekuatan yang mereka salurkan.

Hasil Akhir Saat energi dari kedua serangan mencapai puncaknya, ledakan yang luar biasa terjadi. Gelombang shock menghancurkan pepohonan di sekeliling mereka, dan seisi hutan dipenuhi dengan cahaya dan gelap yang saling menelan.

Setelah beberapa saat yang menegangkan, keduanya terjatuh ke tanah, tidak mampu bergerak karena kekuatan yang dikeluarkan. Namun, tak lama kemudian, Feng Yan, yang masih berdiri walau terluka, mengangkat kepalanya. Dia telah memenangkan pertarungan. Hong Meng meskipun dengan kehormatan dan keberanian yang luar biasa, tidak dapat melawan serangan pamungkas Feng Yan.

Tidak ada yang selama abadi. Kekuatan Replika adakah kemampuan meniru dan itu tidak akan pernah sempurna. Terlebih lagi saat pertarungan berakhir seakan ada sesuatu yang sangat kuat mengunci jiwanya.

Dan saat itu juga semua tehnik yang dia replika Feng Yan lenyap dari ingatannya. Hal ini adalah hal yang sangat mengejutkan bagi Hong Meng.Ini adalah pertama kalinya.

Ingatan tehnik replikanya di lenyapkan tanpa bekas.

Karena selama ini ingatan replikanya tidak pernah hilang. Itulah yang menjadikannya sangat kuat. Hong Meng tersenyum kecut. Dalam hati dia membatin

"Sepertinya yang aku lawan adalah orang yang memiliki takdir besar di tangannya."

Mereka berdua terbaring di tanah, bernafas berat, merasakan kelelahan. Dalam momen tenang itu, Hutan Senyap mulai pulih sedikit demi sedikit, merasakan kehadiran kedamaian kembali.

Feng Yan dan Hong Meng saling memandang, mengakui kekuatan masing-masing. Walaupun Feng Yan menjadi pemenang, keduanya menyadari bahwa pertarungan ini bukan hanya tentang kekuatan, tetapi juga tentang rasa hormat, pembelajaran, dan pertumbuhan.

Dalam keheningan hutan, mereka berdua berjanji untuk terus berlatih dan belajar satu sama lain. Setelah itu Feng Yan pun berdiri. Tapi tidak dengan Hong Meng. Dia berlutut dengan satu kaki dan berkata demgan tegas.

"Kamu menang. Mulai sekarang kamulah penguasa hutan Senyap. Aku Hong Meng mantan penguasa Hutan Senyap menyambut Raja yang baru."

1
Chu Wielan Sheng
kalo bisa 1000 penonton ngobrol,jd asik kayak acara mama rempong😂😂😂
Chu Wielan Sheng
pertarungan mode anak SMK
Stanjo Manggarai 18
terlalu bertele-tele thor. bisa gak untuk bikin yg lebih simpel gitu
Stanjo Manggarai 18
thor cerita nya udah bagus banget cuma terlalu bertele-tele
🔵@🍾⃝ ͩAᷞғͧɪᷡғͣ DLUNA: di bab selanjutnya udh mulai di perbaiki🙏🙏soalnya masih pemula..
total 1 replies
Xpresy Ponsel
Luar biasa
Maz Tama
mantap Thor..lanjutt
Maz Tama
tumben kayaknya panjang nih chapter
Zainal Tyre
adu tanding ini aja sdh berapa episode
terlalu lama bulet di sini aja hadeh lebih baik cabut by by by
🔵@🍾⃝ ͩAᷞғͧɪᷡғͣ DLUNA: silahkan cabut dan cari novel yang sesuai dengan yg anda mau .atau anda bisa membuat novel anda sndri dan silahkan baca sendiri
total 1 replies
Ban Jar
lanjutkan Thor nanggung
🔵@🍾⃝ ͩAᷞғͧɪᷡғͣ DLUNA: hahahaha
total 1 replies
Zainal Tyre
kalo tdk ada MCnya di percepat aja thor kelamaan jd di scrol² aja tdk dibaca
🔵@🍾⃝ ͩAᷞғͧɪᷡғͣ DLUNA: sabar...semua ada prosesnya..silahkan baca dan nikmati saja..happy reading guys...
total 1 replies
Maz Tama
mantap Thor... semoga bisa rutin update nya
Umar Muhdhar
3
Umar Muhdhar
2
Umar Muhdhar
1
Maz Tama
lanjut thor
M aman Santoso
Luar biasa
ibnu zaenal
kl terus bertele-tele malas bacanya
ibnu zaenal
bertele-tele thor
ibnu zaenal
agak d peringkat kata 2nya jgn terlalu bertele-tele
Maz Tama
ok lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!