Gadis Kecil Kesayangan Om Mafia Tampan

Berliana terus menggoda Steven,namun Steven sama sekali tidak tergoda.kini Berliana duduk di pangkuan Steven dan membusungkan dadanya tepat di depan Steven.

"Gue nggak suka barang murah,"bisik Steven di telinga Berliana lalu dia mendorong tubuh Berliana hingga Berliana telah sungkur.

Tak lama kemudian masuk ke ruangan Steven."bahwa dia keluar dan jangan biarkan dia masuk lagi!"titah Steven.

"Sayang Aku tunangan kamu,Kenapa kamu seperti ini sih?"tanya Berliana yang bangkit hendak menghampiri Steven lagi.

Tetapi dua satpam itu mempengaruhi lengan Berliana "Lepas! Lancang sekali kalian!"seru Berliana "aku bisa keluar sendiri,"ujar Berliana yang kemudian satpam itu pun melepaskan genggamannya.

Berliana dengan marah keluar dari ruangan Steven dengan membanting pintu. Steven tidak memperdulikan Berliana yang marah dia kembali melanjutkan pekerjaannya.

Dret dret

Ponsel Steven bergetar yang ternyata Johan menelepon dirinya. Dengan malas Steven pun mengangkat telepon itu.

"Datang ke rumah malam ini untuk makan malam jangan bawa wanita murahan itu Karena papa sudah mengundang Berliana,"titah Johan to the point.

"Gak bisa aku sibuk Oh ya Dan satu lagi Gea bukan wanita murahan tapi dia istri aku,"jawab Steven yang kemudian langsung mematikan teleponnya.

Steven mengatur nafasnya supaya tidak tersulut emosi.beberapa saat kemudian dia mengingat Gea hal itu memicu sesuatu dalam dirinya bangkit. Hanya dengan mengingat kea mampu memicu reaksi obat yang tadi diberikan oleh Berliana.

Tubuh Steven langsung memanas, dia sadar dengan perubahan dirinya "shit Berliana!"Umpat Steven yang kemudian langsung meraih ponsel dan keluar dari ruangannya.

Dia bergegas untuk pulang karena seluruh badannya sudah memanas. Miko mengemudi mobilnya dengan kecepatan tinggi sesuai dengan perintah Steven.beruntung jalanan sore ini tidak lama chat Sehingga dalam waktu 10 menit mereka telah sampai di kediaman Steve.

Steven langsung turun dari mobil dan berjalan menuju ke kamar. Saat membuka pintu bertepatan dengan dia yang baru saja selesai mandi. Dia hanya memakai bathrobe dengan rambut yang masih basah.

"udah pulang Om,"sapa Gea yang melihat kedatangan Steven.

Steven tidak menjawab Dia langsung menghampiri Gea dan mendorongnya ke atas tempat tidur "om kenapa?"tanya Gea saat mendapat perlakuan kasar dari Steven lagi-lagi Steven tidak menjawab Dia langsung membuka bathrobe Gea untuk menuntaskan hasratnya.

Setelah pelepasan terakhir Stefan memeluk radio untuk mengatur nafasnya. Masih terdengar isak tangis Gia membuat Steven memandang wajahnya.

"Maaf aku kasar sama kamu honey,"ucap Steven yang merasa bersalah. Terlihat pula memar di beberapa bagian tubuh Gea." jangan menangis lagi, aku minta maaf," sambung Steven menenangkan Gea.

Pandangan mata Steven yang lembut mampu menenangkan dia hingga Isak tangisnya pun berhenti."Gea buat salah ya sama Om," tanya Gea menatap sayup ke arah Steven.

"Enggak Honey,kamu nggak buat salah Kok. maaf ya, ucap lembut Steven.

Selama hidup dia hanya mengucapkan kata maaf kepada mama kandungnya dan Gea. Tak ada orang lain yang mampu membuat Steven mengucapkan kata itu.

"ayo kita mandi ,"ajak Steven yang bangkit dari tempat tidur.

"Gea Nanti aja mandi sendiri kalau sama Om yang ada selesainya 2 jam,"tolak Gea.

"Nggak honey,janji cuman mandi,"ucap Steven yang kemudian langsung menggendong tubuh Dia menuju ke dalam kamar mandi.

Steven menurunkan Gea di dalam bathtub lalu dia pun ikut masuk ke dalam bathtub setelah airnya penuh. Sesuai janji Stefan mereka hanyalah mandi. Steven menggendong dia keluar dari kamar mandi menuju ke ruang ganti.

"Gea bisa jalan sendiri Om," ucapkan namun tidak didengarkan oleh Steven.

"Hus diam nanti jatuh honey," tutur Steven yang Akhirnya dia pun diam di dalam gendongan Steven.

Steven lalu menurunkan Gea saat mereka sudah berada di ruang ganti. Namun,bukannya langsung ganti baju Steven malah memeluk ya dari belakang.

"Ih Om pakai baju dulu dingin,"ujar Gea saat Steven memeluknya. Steven Malah semakin erat memeluk Gea.

"Kan dipeluk jadi nggak dingin,"ucap Steven.

Kruyuk kruyuk.perut Gea berbunyi karena dia merasa lapar." Kamu lapar?"tanta Steven menatap dia dari pantulan cermin.

"Iya om"jawab Gea.

"Ya udah pakai baju lalu kita makan biar ada tenaga buat olahraga,"goda Steven membuat Gea membelalakkan matanya.

"Om"pakai Kia membuat Steven tertawa.

"Bercanda honey, tapi kalau kamu mau aku siap kok mau berapa kali pun," ujar Steven.

"Nggak enggak mau capek," tolak Gea yang langsung mendapat kecupan di pipinya.

"gemes banget Ya udah buruan pakai baju,"ucap Steven.

Mereka pun langsung memilih pakaian Dan memakainya. Setelah selesai Steven menggandeng tangan Kia untuk keluar dari kamar.

"Makan di ruang makan aja ya," ujar Steven

"Emang dia boleh keluar dari kamar Om," tanya Gea dengan polosnya.

"Boleh, boleh honey. karena selama beberapa hari ini kamu nggak nakal lagi maka kamu boleh keluar dari kamar.tapi Awas aja kalau kamu sampai nakal lagi aku hukum lebih dari ini mengerti?" ujar tegas Steven.

"Iya om makasih,"ucap dia yang merasa senang karena akhirnya diperbolehkan keluar dari kamar.

Keduanya masuk ke dalam lift menuju ke lantai 1 tempat ruang makan mereka berada.menu makanan malam ini sangatlah banyak membuat dia tidak tahan lagi untuk makan.

"Apapun yang kamu mau ambil aja honey," ujar Steven yang melihat mata dia menatap makanan yang berada di depan dia.

"Apapun?serius Om?"

"Iya honey apapun"jawab Steven mengusap lembut rambut Gea.

Mata Gio berbinar mendengar perkataan Steven.Gea kemudian mengambil lobster yang sangat besar itu. Untuk pertama kalinya dia memakan lobster dan rasanya sangat enak menurut Gea.

"Suka lobster?"tanya Steven yang melihat dia makan dengan lahapnya.

"Iya enak om,Ini pertama kalinya dia makan lobster. Kayaknya semenjak tinggal di sini banyak makanan yang akhirnya bisa Gea coba,"terang Gea membuat Steven tersenyum.

"kamu boleh meminta apapun asalkan satu jangan pernah nakal,"ucap Steven seperti sedang menasehati anak kecil. Dia pun langsung menganggukkan kepalanya membuat Steven laki-laki tersenyum dengan sikap polos Gea.

"Makasih om Steven,"tutur gea berterima kasih karena Steven sangat baik kepadanya.

"Udah dimakan, pelan-pelan nggak ada yang mau minta kok,"ujarnya sambil mengusap sudut bibir Gea karena ada sisa makanan di sana. Gea tersenyum malu karena laki-laki dia belepotan saat makan.

Kepolosan dan keluguan Gea dengan perlahan mampu masuk ke dalam hati Steven. Hingga tanpa sadar Steven bukan lagi hanya membuat dia untuk memuaskan nafsunya. Tetapi dia mulai melindungi dia karena sayang kepadanya.

JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK YAH MAN TEMAN MAKSIH 🙏🏻 YA YANG UDAH BACA