" Aku harap kamu tidak lupa apa yang terjadi semalam.Kamu lebih dulu menyerahkan diri padaku jadi jangan memintaku untuk bertanggung jawab dan satu lagi jangan perna katakan pada siapapun tentang ini karena aku akan menikah " Bara
" Ya aku akan menyimpan nya sampai mati " Aira rafiqah Herlambang
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yhani_HT, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bermain hutan
Bara kembali ke paviliun menjelang waktu makan siang dan mungkin dia tidak akan kembali karena karena sekertaris nya yang akan menyelesaikan pekerjaan nya .
" Istri ku mana Bu ? " Tanya Bara menghampiri Ibu nya yang sedang menikmati waktu santai nya .
" Di kamar tamu " Jawab Vania.
" Kamar tamu ? " Vania mengaguk " Tadi Embun enggan di gendong yang lain mau nya hanya sama Aira ...." Bara langsung memotong ucapan Vania .
" Jangan bilang Aira menggendong Embun ke kamar " Ujar Bara menatap Vania .
" Mau gimana lagi anakmu tidak mau dengan ibu " Bara mengumpat kesal lalu meninggalkan ibunya begitu saja .
" Jangan di marahi Aira nya Bar " Tegur Vania sedikit meninggi kan suaranya.
Bara membuka pelan pintu kamar tamu lalu kembali menutup nya dengan lembut .
" Sayang " Bara merapikan rambut yang menutupi wajah Aira " Ra " Ulang nya mengelus pipi halus Aira membuat sang empedu terusik hingga membuka matanya.
" Kakak " Ujar Aira serak .
" Masih demam " Aira menatap Embun yang berada dalam pelukan nya lalu mengaguk " Tadi kata Ibu kamu gendong Embun " Aira meringis menatap Bara .
" Kasian anaknya Kak " Ujar Aira sendu, sebenar nya dia sendiri tidak berani tapi melihat Embun seperti tadi membuat nya tidak tega .
" Apapun alasannya Ra ,kamu harus memikirkan kandungan mu terlebih kamu hamil kembar " Bara memperingati istri nya dengan lembut namun tegas.
" Iya maaf kak " Bara mengaguk tersenyum tanpa berhenti mengelus pipi Aira " Terus gimana ? Jadi periksa nya atau nanti saja " Tanya Bara sambil menatap Embun yang tidak terusik sama sekali .
" Periksa saja kak ,sekalian sama Embun tadi sudah di bujuk sama Opa dan Oma mau di bawah ke sana tapi dia tidak mau " Jawab Aira .
" Putraku mana ? " Bara baru sadar jika sejak datang tidak melihat Bumi .
" Kayanya ikut Oma sama Opa ,kakak tidak lihat tadi depan " Bara menggelengkan kepalanya.
" Tapi tadi Embun makan kan ? " Aira mengaguk " Hanya dua sendok habis itu sudah,Bumi juga sudah membujuknya tapi hasilnya tetap sama " Jawab Aira khawatir.
" Tidak papa ,yang penting ada yang masuk dalam mulut nya " Bara mengelus kepala Aira dia mengerti akan ke khawatiran istri nya .
" Nanti setelah makan baru ke sana " Aira mengaguk tersenyum.
" Kakak mandi dulu baru ke sini lagi " Ujar Aira .
" Iya sudah aku tinggal " Izin Bara lalu meninggalkan istri dan anaknya .
Saat keluar dari kamar tamu Bara langsung meminta pelayan untuk memanggil putra nya di masion sedangkan dia langsung ke kamar membersihkan tubuhnya .
💐
💐
💐
" Ayah " Bumi langsung menghampiri Bara dalam kamarnya " Kamu dari mana Boy " Bara menatap Bumi dari atas sampai bawah berantakan.
" Habis main di hutan sama yang lainnya " Jawab Bumi tersenyum kuda .
' Ayo kita mandi " Bara langsung mengajak putranya mandi ,bisa repot nanti jika Aira melihat penampilan Bumi .
" Ayah tadi Ade tidak mau makan " Aduhnya ,Bara mengaguk sambil membuka pakaian Bumi satu persatu " Bumi nakal ya ayah ? " Bara langsung menatap Bumi dengan bingung " Bumi tidak bisa jaga Ade " Ujarnya menunduk bersalah .
" Mas tidak boleh menyalahkan diri sendiri ,Ade sakit karena kelelahan " Jawab Bara mengacak rambut Bumi dengan pelan .
" Sekarang kita mandi setelah itu ketemu Bunda sama Ade, Mas mau ikut ayah sama Bunda ke rumah sakit tidak ? Sekalian sama Ade " Ucap Bara lembut.
" Ade mau di suntik ayah " Bara menggeleng tidak tahu " Nanti sampai di sana baru kita lihat boy " Jawab Bara lembut .
💐
💐
💐
" Ayah " Bara dan Bumi baru saja memasuki kamar tamu ,Embun langsung memanggil pria itu .
" Iya Sayang " Jawab Bara mendekati tempat tidur.
" Sudah lama bangun nya " Tanya Bara menatap Aira .
" Lumayan " Jawabnya pelan .
" Ade sudah sehat " Bumi naik di atas tempat tidur lalu mendekati Embun " Mas " panggil nya lemah.
" Tadi kita main di hutan sama Opa ,Ade cepat sembuh biar nanti ikut main di hutan " Ucap Bumi pelan, Embun mengaguk sebagai jawabannya.
" Main di hutan terus " Protes Aira membuat Bumi tertawa kecil.
" Seru Bunda ,iya kan Ade " Embun mengaguk membenarkan .
" Nanti kalau Dede sudah lahir aku akan ajak mereka main di sana " Ujar Bumi serius .
" Memang ada apa sih di hutan milik Opa ? " Tanya Aira penasaran karena dia sendiri memang tidak tahu.
" Seru Bunda " Jawab Bumi seadanya.
" Iya Bunda tahu seru tapi yang Bunda maksud yang bikin seru itu apa ? " Tanya Aira jengah .
" Kalau Bunda penasaran nanti ikut Bumi ke sana " Aira mencibirkan bibirnya kesal sedangkan Bara langsung tertawa .
Tok ....tok ....
Ceklek
Penghuni kamar itu menatap ke arah pintu bersamaan.
" Lagi kumpul ternyata " Vania masuk dalam kamar tidak lupa menutup kembali pintu kamar nya .
" Cucu Nenek sudah baikan " Vania menatap ke arah tempat tidur di mana Embun berbaring lemah .
" sedikit lagi Ade sembuh Nek " Jawab Bumi cepat lalu menatap Embun " Iya kan Dek " lagi² Embun hanya menjawab dengan anggukan kepala .
" Jadi pergi nya " Bara dan Aira langsung menatap Vania " Jadi Bu, sekalian bawah Embun " Jawab Bara .
" Kenapa tidak di masion saja " Ucap Vania .
" Tidak papa Bu ,sekalian ajak mereka jalan mumpung aku ada waktu " Jawab Bara membuat wanita tersenyum senang .
" Kamu memang seperti ayah mu " Ujar Vania bangga .
" Aku kan anaknya Bu " Jawab Bara menggelengkan kepalanya pelan.
" Iya sudah ayo makan siang dulu baru nanti ke rumah sakit " Ajak Vania lembut .
" Embun sama ayah ya ,kasian Bunda kan ada Dede " Bujuk Bara lembut .
" Mau Bunda " Rengek Embun bahkan matanya sudah berkaca-kaca.
" Nanti Bunda pegangin tangan Ade gimana ? " Ajak Aira lembut .
" Atau mau sama Nenek sayang ,kalau sama Bunda kasian nanti Dede yang dalam perut Bunda sakit kaya Embun ,mau ? " Ucap Vania lembut .
" Mau ayah " Bara menghela napas lega lalu mengendong Embun dengan pelan .
" Bumi sama bunda saja " Bumi langsung menggegam tangan Aira membuat wanita itu tersenyum lembut " Makasih Mas " Jawab Aira tersenyum.
" Bunda " Aira langsung memegang tangan Embun lalu mereka ke luar dari kamar tamu berjalan ke ruangan makan .
" Ayah tidak pulang Bu ?" Tanya Bara saat mereka sudah sampai di meja makan .
" Tidak " Jawab Vania .
Setelah itu tidak ada lagi percakapan di meja makan itu semua nya fokus pada makanan yang ada di depan mereka .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...