Bijaklah memilih bacaan sesuai umur.. Ada beberapa adegan dewasa di sini..bocil skip yaa..
Joysie Honeylou Carlton, seorang gadis remaja yang menyukai seorang pria yang tak lain adalah tetangga apartemennya. Pria itu bernama Ocean Journey Robert.
Ocean berkuliah di universitas ternama di Amerika dan tinggal satu apartemen dengan Joy. Joy adalah gadis remaja yang masih duduk di bangku Senior high school.
Sudah setahun ini Joy selalu membuntuti kegiatan Ocean hingga ke kampusnya. Joy memendam rasa obsesi pada Ocean tetapi tak pernah menampakkan dirinya pada Ocean.
Joy menjadi pengagum rahasia Ocean bahkan hafal semua kegiatan Ocean. Joy berusaha belajar keras agar bisa masuk ke universitas yang sama dengan Ocean.
Bagaimana kisah mereka selanjutnya?
Seperti biasa ciri khas novel otor selalu ringan ya.. jangan mengharapkan konflik berat disini..
FOLLOW IG AUTHOR @zarin.violetta
Hanya karya author receh yang tulisan/PUEBI jauh dari sempurna... tapi dijamin alurnya menarik..😁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#35
Ponsel Joy berdering ketika Joy sedang berada di salon kecantikan.
"Halo Kak, ada apa?" tanya Joy pada Irena.
"Kau kesini kapan?", tanya Irena balik.
"Bukankah acaranya sore?" kata Joy.
"Ya..tapi datanglah lebih awal, oke?" jawab Irena.
"Baiklah, Kak. Mungkin setengah jam lagi aku kesana," jawab Joy.
"Oke, aku menunggumu, Sayang," jawab Irena.
15 menit kemudian, Joy sudah selesai di Salon dan langsung menuju mansion Irena.
Dia memakai taxi kali ini karena kepalanya masih pusing akibat mabuk semalam.
Joy memakai pakaian santai berupa kemeja putih dan celana jeans.
Joy membuka kaca mata hitamnya ketika tiba di mansion Irena. Pelayan yang sudah mengenal Joy menyuruhnya langsung masuk ke taman belakang.
Joy melihat disana sudah ada beberapa orang yang bermain di taman dan ada yang duduk di kursi yamg sudah disediakan.
"Joy, kau sudah datang," kata Irena dari dalam mansion.
"Hmm, Apakah ada yang bisa ku bantu?" tanya Joy.
"Kemarilah, kukenalkan dengan ibuku," Irena menarik tangan Joy masuk ke dalam.
Lalu Irena pun mengenalkan Sera pada Joy.
"Halo Beautiful," kata Sera.
"Halo Aunty. Mata anda begitu cantik," kata Joy yang terpukau melihat mata Sera yang unik.
"Terima kasih, Sayang," kata Sera.
Lalu setelah berbincang sebentar bersama Sera, Joy membantu membawa kue kue dan makanan makanan kecil ke taman.
Joy harus menghindari beberapa anak anak kecil yang berlari lari di sekitarnya agar makanan yang dipegangnya tak jatuh.
"Duduklah Joy. Kau sudah terlalu banyak membantu. Nikmati makanannya," kata Irena tersenyum.
"Ya, aku juga sudah merasa lapar," kata Joy tertawa pelan.
Lalu Joy pun duduk. Dia makan makanan kecil dan meminum jus yang disediakan di setiap meja. Joy senang melihat keluarga Irena yang begitu besar. Tak seperti keluarganya.
Joy memandangi anak anak yang sedang bermain dan kemudian mengedarkan pandangannya ke arah keluarga Irena yang lain.
Lalu tatapannya terpaku pada seseorang yang menatapnya tajam dari seberang mejanya yang agak jauh.
DEG...
Joy sangat mengenal mata itu. Dia tak pernah melupakannya sedetik pun dalam hidupnya.
Mereka bertatapan cukup lama. Pikiran Joy melayang dengan segala kemungkinan kemungkinan buruk.
'Apakah dia keluarga kak Irena? Apakah salah satu anak anak disini adalah anaknya? Apakah dia sudah menikah? Ah tidak. Ini akan sangat memalukan dan menyakitkan bagiku jika aku tetap disini. Tidak, aku harus pergi,' batin Joy kalut.
Joy berdiri dan segera pergi dari sana. Dia berlari dan terburu buru keluar dari sana. Hingga Irena melihatnya dan memanggilnya.
"JOY!!!!" panggil Irena.
Joy tak mengindahkan panggilan Irena dan tetap berjalan cepat keluar dari acara itu.
Ocean mengikutinya sejak Joy beranjak dari tempat duduknya. Irena melihat hal itu.
"Apakah mereka saling mengenal?" gumam Irena bingung.
Langkah Ocean yang lebar tentu saja membuatnya cepat bisa menyusul Joy.
Ocean tak memanggil Joy. Dia langsung menarik lengannya dan wajah mereka akhirnya bertatapan.
Joy ngos ngosan karena capek berlari. Mata mereka saling berpandangan dari jarak dekat.
"Kenapa kau menghindariku, Joy? Apakah aku terlalu menakutkan bagimu?" tanya Ocean dengan ekspresi yang tak bisa dibaca Joy.
"Kenapa kau menyusulku? Bukankah kau membenciku?" tanya Joy balik.
"Aku tak pernah membencimu. Dan kak Irena memanggilmu dan menyuruhku untuk menarikmu masuk kembali. Apa kau tak dengar tadi?" kata Ocean tenang.
"Aku ingin pulang. Aku tak bisa jika ada kau disini," jawab Joy jujur.
"Why?" tanya Ocean.
"Lepaskan aku," kata Joy berusaha melepaskan cengkraman tangan Ocean.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA ❤❤❤
obsesi sakit jiwa ini mh