Istri Tak Ternilai Tuan Jefrey

Ada yang lebih gila dari Isabella saat ini?!.

No.

Dia yakin Tidak ada.

Gadis itu secepat kilat berlarian kesembarang Arah Begitu dia berhasil membawa bocah kecil itu keluar dari sana.

Bocah kecil itu terlihat Tidak bergerak didalam pelukan di punggung nya, bisa Isabella rasakan kedua tangan bocah kecil itu turun dan melemas begitu saja.

"Oh sayang, bocah tampan Masih bisakah kamu mendengar Mama baru? please bertahan lah"

Dengan jutaan kepanikan nya Isabella secepat kilat berlarian membawa bocah itu mencari Pintu lain yang menghubungkan ke pintu keluar.

Tidak dia pedulikan lagi tubuh nya yang menggigil sejak tadi, bahkan kekuatan nya yang mulai menghilang pun sudah tidak dia hiraukan juga.

Asalkan bocah kecil itu baik-baik saja, itu jelas jauh lebih dari cukup.

Audisi bukan segala-galanya Isabelle.

Ucap gadis itu pelan didalam hati nya.

"Sayang dengarkan Tante, ah tidak bukan kah kamu bilang aku Mama mu? bangunlah, jangan membuat ku takut, jika kamu mati aku bagaimana?"

Seketika Isabella menangis terisak.

"Bagaimana jika Mama baru mu ini dituduh membunuh bocah kecil? oh tidak, kamu tahu aku baru berusia 24 tahun, siapa yang percaya aku punya putra sebesar diri kamu, bagaimana jika mama baru mu ini masuk penjara?"

Isabella terus bicara tidak jelas dari tadi, melesat Melawati tiap bagian gedung dan mencoba mencari siapapun yang bisa menyelamatkan mereka.

Begitu Isabella melihat keramaian tidak jauh dari hadapan nya, secepat kilat gadis itu terus berlarian ke arah depan.

"Tolonggggg... nyonya tuan tolong anak ini"

Isabella berteriak histeris, tidak dia pedulikan lagi apapun yang ada di sekitar nya, yang dia pedulikan saat ini adalah di bisa menyelamatkan bocah tampan yang tidak berdaya itu.

Semua orang terkejut saat melihat seorang gadis muda menggendong bocah kecil yang belum mereka ketahui siapa.

*******

Disisi lain

Gedung xxxxxxxx

Seketika suasana gedung pencakar langit di pusat ibukota Jakarta itu menjadi begitu mencekam, semua karyawan jelas kalang kabut dan ketakutan, kepanikan jelas terlihat di seluruh penjuru gedung tersebut.

Api kamarahan menghantam salah satu sosok laki-laki berwajah rupawan yang ada dihadapan semua orang, sosok rahang tegas dengan tubuh indah atletis itu terlihat begitu marah bahkan sangat marah sekali.

Mereka tahu ini akan menjadi akhir dari kehidupan semua orang jika mereka tidak menemukan sang duplikat tuan mereka saat ini juga.

"Aku bilang bagaimana kalian bisa kehilangan putra ku?"

Suara bariton laki-laki itu memecah keadaan, membuat siapa pun yang mendengar nya menjadi bergidik ngeri mendengar nya.

Sang duplikat tuan mereka tiba-tiba menghilang dalam hitungan menit.

Keteledoran mereka karena tanpa sengaja membuka pintu kaca yang ada di salah satu ruangan dimana putra tuan nya berada dikala sang tuan nya tengah melewati rapat penting di lantai bawah.

Tidak tahu siapa yang memulai Lebih dulu keteledoran tersebut, kini bocah kecil yang mereka panggil Bocah kaku sekaku Tuan mereka itu menghilang tanpa tahu kemana bocah itu berada.

Dua laki-laki tampan dengan usia berbeda itu merupakan manusia tampan paling berpengaruh di industri dunia hiburan dan fashion itu memiliki wajah dan ekspresi yang begitu kaku.

Mereka dua type laki-laki yang tidak pernah bicara jika bukan didalam keadaan penting dan memiliki ekspresi begitu datar saat menatap semua orang.

Bahkan mereka tahu akan sangat sulit sekali melihat Ayah dan anak itu untuk tersenyum.

Seketika semua orang mencari sang bocah kaku tersebut ke segala penjuru arah, berusaha untuk mendapatkan putra kesayangan tuan mereka secepat mungkin.

"Jika tidak menemukan putra ku dalam 30 menit kedepan, aku pastikan akan memecat semua orang tanpa berfikir dua tiga kali"

Mendengar ucapan laki-laki tersebut, bisa dibayangkan bagaimana ekspresi semua orang kini.