Setelah melewati seratus kali kehidupan, akhirnya Liu Feng bisa menjadi manusia yang memiliki budi pekerti luhur dan menjadi Penguasa Benua Biru selama beberapa ratus tahun. Hal tersebut tidak lepas dari campur tangan gurunya yang berasal dari kalangan Dewa, yakni Dewa Kehampaan.
Setelah semuanya berjalan dengan baik, pada akhirnya Liu Feng mendapatkan kesempatan untuk menuju Alam Dewa dengan kehidupan yang baru namun memiliki ingatan yang sama dengan kehidupan sebelumnya di Dunia Fana.
Belakangan Liu Feng baru mengetahui, jika Fang Yuan merupakan Dewa yang terusir dari Dunia Dewa akibat kecemburuan Kaisar Dewa atas kekuatan yang dimiliki oleh Fang Yuan. Kaisar Dewa meyakini jika kekuasaannya akan direbut oleh seorang Dewa yang ia yakini sebagai Fang Yuan.
Atas kecurigaan sepihak inilah yang membuat Fang Yuan dikirim ke Dunia Fana dan tersegel untuk selamanya, oleh karenanya ia yang merasa mengalami ketidakadilan pun bertaruh atas kehidupan Liu Feng yang ternyata memiliki bakat unik
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Lim's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berlatih Bersama
Sebagai bakat jenius Klan Xiao, kemampuan Xiao Yan Li jelas tidak sederhana. Sebelumnya ia dan Fang Dianzuo merupakan dua kandidat yang akan saling bersaing sengit dalam kontestasi perebutan gelar pemuda terbaik di Kota Shaanxi. Namun setelah Fang Dianzuo tersingkir oleh karmanya sendiri, kini Xiao Yan Li dapat melenggang santai pada turnamen yang digelar oleh Tuan Kota.
"Apakah kita sudah bisa berlatih, udara pagi membuatku semakin bersemangat" ujar Xiao Yan Li tampak tidak sabar.
"Baiklah, mari kita ke halaman belakang" Fang Yuan berkata sambil tersenyum ringan.
Berikutnya Fang Yuan meninggalkan ruang makan, diikuti Xiao Yan Li untuk menuju tempat dimana mereka akan berlatih.
"Apakah tidak masalah berlatih di tempat seperti ini?" tanya Xiao Yan Li merasa tidak leluasa.
Kediaman Fang Yuan tidak seperti tempat tinggalnya yang merupakan Putri seorang Patriark, jadi cukup jelas tidak dapat dibandingkan dengan luas maupun fasilitas yang menunjang.
"Apakah ini tidak cukup luas?" tanya Fang Yuan.
"Cukup luas sebenarnya, hanya saja aku khawatir akan sulit mengontrol tenaga dalam sehingga membuat kerusakan" kata Xiao Yan Li takut membuat Fang Yuan tersinggung.
"Ya, aku mengerti" ucap Fang Yuan yang menyadari maksud perkataan Xiao Yan Li sebelumnya.
"Kamu mundurlah dulu, aku akan membuat pengaturan untuk mempersiapkan tempat yang layak untuk kita berlatih" pinta Fang Yuan dengan tenang.
Setelah Xiao Yan Li mundur, kedua tangan Fang Yuan pun terangkat ke udara. Dalam tempo yang sangat cepat salah satu telapak tangannya berputar membuat pola aneh diikuti gerakan tangan satunya membentuk jejak aneh seperti sebuah jaring laba-laba.
Tiba-tiba dari sudut tengah kedua telapak tangannya tersebut muncul cahaya kebiruan yang menyelimuti jaring laba-laba tersebut.
Dengan penuh konsentrasi, Fang Yuan pun menembakkan cahaya berwarna kebiruan dengan segumpal inti cahaya pekat ke atas udara.
"Baaammm.."
Detik berikutnya cahaya biru yang menyerupai jaring laba-laba itu menyebar, mengurung halaman tempat dimana mereka akan melakukan latihan bersama.
"Kamu... Kamu juga mengetahui teknik formasi?" batin Xiao Yan Li dengan tatapan kosong.
Teknik Alkemis dan juga keterampilan ilmu pengobatan Fang Yuan saja sudah membuatnya setengah gila, kini ditambah dengan kemampuan formasinya maka lengkaplah sudah kekacauan yang dirasakan oleh Xiao Yan Li.
Di alam dewa, kemampuan formasi memiliki tingkat kesulitan yang luar biasa dalam memahaminya. Selain harus jenius yang memahami penggunaan tenaga dalam, teknik formasi juga dikatakan memiliki pemahaman yang rumit seiring dengan kemampuan seseorang dalam membangun indra spiritual dan juga lautan kesadarannya.
"Selesai..." ucap Fang Yuan dengan santai, ia tidak memperhatikan kondisi Xiao Yan Li yang tampak terdiam.
Xiao Yan Li pun mulai tersadar, merasakan aura samar yang kini menyelimuti halaman belakang kediaman Fang Yuan. Ia pernah mempelajari teknik seperti yang dilakukan oleh Fang Yuan melalui ahli keluarga Xiao yang merupakan penjaga setia Patriark. Namun ia jelas merasakan adanya perbedaan dari teknik yang ia rasakan lebih kuat dampaknya dari yang sebelumnya pernah ia lihat.
"Semakin aku mengenalmu semakin aku sulit mengerti tentang dirimu, aku yakin dengan bakatmu waktu tiga tahun adalah masa dimana kamu bermain-main dengan tunanganmu yang berwawasan sempit itu" ujar Xiao Yan Li dengan tatapan dalam ke arah Fang Yuan.
"Kita hanya akan berlatih, tidak ada hubungannya dengan orang lain" ucap Fang Yuan dengan sedikit tidak suka.
Nama Xiao Mei dalam hatinya tidak membekas sama sekali, meski ia memiliki perjanjian dalam waktu tiga tahun ke depan namun wanita tersebut tidak masuk dalam kriteria yang harus diperhatikan olehnya.
"Yuan Gege.." gumam Xiao Yan Li sambil menghela napas.
Jika sebelumnya ia sempat merasa memiliki kepercayaan diri dalam berkultivasi, namun entah mengapa ketika berada di dekat Fang Yuan seolah dirinya adalah gadis kecil yang baru saja memasuki dunia kultivator.
"Mari kita mulai saja.." ucap Xiao Yan Li kemudian, ia dengan kuat mencoba bersikap tenang.
"Teknik apa yang kamu kuasai?" tanya Fang Yuan sebelum memutuskan untuk latih tanding.
"Aku menyukai teknik berpedang, tetapi Klan Xiao merupakan ahli beladiri tangan kosong" jawab Xiao Yan Li dengan jujur.
"Tidak masalah, mari kita berlatih keduanya. Aku ingin melihat kemampuanmu..." ucap Fang Yuan.
Lalu berikutnya ia melompat ke udara dan meraih sebuah ranting dari sebuah pohon, pedang yang ia miliki telah hancur saat berhadapan dengan ular piton bertanduk beberapa saat lalu.
"Apakah kamu mengira aku adalah wanita yang lemah sehingga tidak berani menggunakan senjata tajam untuk menghadapiku?" Xiao Yan Li berkata sambil mengerutkan keningnya.
"Bukan begitu, aku hanya tidak memiliki pedang saat ini.." ucap Fang Yuan menjelaskan.
"Sebaiknya gunakan teknik dan kekuatan terbaikmu, seharusnya tempat ini sudah aman dari hal-hal yang bersifat menghancurkan" sambung Fang Yuan sambil mengayunkan ranting pohon yang sudah ia aliri energi Qi tersebut.
Untuk sesaat Xiao Yan Li teringat dengan perkataan pengawal pribadi Klan Xiao sebelumnya, Fang Yuan merupakan seorang ahli berpengalaman dalam menggunakan pedang.
"Terima lah seranganku.." ucap Xiao Yan Li.
Ia tidak lagi membuang waktu, mencabut pedangnya dan menebaskan ke arah Fang Yuan seperti lebah betina yang menyerang pencuri madu. Dengan kilatan cahaya tajam, pedang di tangannya pun tanpa ragu bergerak ke arah Fang Yuan.
"Hemm.. Cukup menarik" ucap Fang Yuan sambil menghindari serangan cepat yang datang kepadanya itu.
Xiao Yan Li bergerak semakin cepat setelah tidak ada satu pun tebasan pedangnya yang mampu menandingi kecepatan tubuh Fang Yuan dalam menghindar. Tebasan pedangnya hanya menjadi seperti sebuah serangan yang sangat lambat di hadapan pria tersebut.
"Aaahhh.." teriak Xiao Yan Li saat pedang ranting mengenai lengannya.
"Aaahhh.."
"Aaahhh.."
Teriakan Xiao Yan Li kembali berulang, merasakan rasa pedas akibat dari sabetan pedang ranting yang mendarat di kulit halusnya.
"Sepertinya ahli keluarga Xiao sebelumnya sedikit memanjakan dirimu" ucap Fang Yuan dengan menggelengkan kepalanya.
Pada detik ini ia dapat mengukur kemampuan berpedang dari wanita yang akan mengikuti turnamen Kota Shaanxi pada esok hari tersebut. Teknik yang dimiliki oleh Xiao Yan Li sebenarnya cukup bagus, hanya saja pembagian kekuatan serta daya tekan dari energi internalnya belum pada tahap yang bisa disebut sebagai kultivator berpedang.
"Apakah ada hal lain yang bisa kamu tunjukkan lagi?" tanya Fang Yuan mengabaikan rasa sakit yang didera oleh Xiao Yan Li.
"Kamu benar-benar kejam pada wanita.." keluh Xiao Yan Li dengan mendengus kecil.
"Pikirkanlah, jika ini pertarungan nyata maka kamu sudah beberapa kali mengalami kematian" balas Fang Yuan dengan cuek.
Xiao Yan Li pun terdiam, sebelumnya tidak ada yang berani berkata seperti itu padanya. Ahli keluarga yang melatihnya memang sedikit lebih santai ketimbang apa yang dilakukan oleh Fang Yuan yang tampak tegas itu.
terima kasih Thor..
mudah2xan crazy up..
semangat