Rain Angello, seorang pembunuh bayaran yang sangat terkenal. Wanita yang bekerja dengan bayaran fantastis itu tak pernah menunjukkan identitas nya pada siapapun, termasuk orang terdekat nya.
Setiap melakukan tugas nya, Wanita yang selalu di panggil Angello itu selalu melakukan penyamaran dengan mengubah wajah nya menggunakan topeng silikon. Tentu saja dia melakukan itu agar tak ada yang mengetahui identitas nya.
Pekerjaan ini memang sangat beresiko, tapi dia nyaman dengan apa yang dia lakukan. Namun siapa yang menyangka, kehidupan nyaman nya berubah dalam sekejap mata hanya karena dia yang ingin menikmati hidup.
Mati? Masuk ke dalam tubuh orang lain? Apakah itu nyata ada nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Novianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 33
Waktu berjalan begitu cepat, kini siang berganti malam. Angello yang sudah barun dari tidur nya sedari tadi sudah bersiap akan pergi ke tempat yang sudah di sepakati oleh dirinya dan juga Nick.
Namun sial nya, gangguan kembali datang dan membuat nya harus menunda keberangkatan nya sedikit lebih lambat.
Suara bel apartemen milik nya berbunyi, Angello yang sudah bersiap akan pergi harus menunda nya dan membuka kan pintu untuk orang yang ada di balik pintu.
Wanita itu membuka pintu apartemen nya dan cukup heran sekaligus terkejut dengan keberadaan Janet dan juga Maximilliam?
"Rain." Sapa Janet dengan gembira, wanita itu seolah tengah menyembunyikan kegugupan nya karena Angello yang sudah mengetahui sedikit hal yang selama ini keluarga mereka sembunyikan.
"Ya." Jawab Angello singkat, wanita itu tak perlu beramah tamah pada mereka bukan?.
Sedangkan Maximilliam, pria itu hanya berdiri di sana tanpa mengatakan sepatah kata pun. Tapi percayalah, pria itu selalu mencuri - curi pandang pada Angello.
"Yah, padahal kita mau ajak kamu untuk makan malam bersama. " Janet terlihat lesu.
"Maaf, tapi kali ini aku tidak bisa ikut dengan kalian. " Tolak Angello, tidak mungkin dia membatalkan rencana yang sudah dia susun hanya karena ikut makan malam bersama dengan keluarga mantan suami Rain.
"Bisa kah kali ini tidak menolak permintaan... "
"Sejak kapan aku menolak permintaan kalian? Bukan kab saat menjadi menantu keluarga kalian, aku selalu menuruti apa yang kalian ingin kan tanpa penolakan? Jadi, setelah terbebas dari kalian, tidak bisa kah aku menolak permintaan kalian yang bukan lagi siapa - siapa di hidup ku? " Potong Angello dengan sarkas, dia tidak mau waktu nya terbuang sia - sia hanya untuk menuruti keinginan mereka.
Janet hanya bisa bungkam, sedangkan Maximilliam sudah menatap dengan tajam ke arah Angello.
"Menyingkir lah, aku harus pergi. " Ucap Angello dengan datar saat mereka hanya terdiam setelah mengatakan tujuan mereka datang ke sini dan penolakan nya.
Janet langsung memberikan Angello jalan, sedangkan Maximilliam. Pria itu masih berada di tempat nya saat Angello melewati nya begitu saja.
"Apakah kau pergi menemui pria itu? " Ucapan Maximilliam membuat langkah Angello terhenti di depan lift, wanita itu menoleh ke arah Maximilliam yang masih membelakangi nya.
Angello tersenyum smirk, " Mau aku bersama siapapun, itu tak ada urusan dengan mu. " Jawab Angello yang mengambil ponsel nya lalu menghubungi Nick.
"Tunggu aku datang. " Ucap nya pada pria di seberang sana dengan tubuh yang mulai memasuki lift meninggalkan dia orang yangasih terdiam di depan pintu apartemen milik nya.
Janet memukul bahu Maximilliam dengan kesal, " Mengapa kau mengatakan hal itu? Wajar dia bertemu dengan laki-laki lain... "
Maximilliam mendelik dan memotong ucapan sang adik, " Kau tak tahu apapun, jadi diam lah. " Ucap nya dengan nada suara yang sangat menyebalkan bagi Janet.
Maximilliam melangkah pergi dari sana dan meninggal kan Janet yang masih kesal dengan Maximilliam, "Apa dia bilang? Aku tidak tahu apapun? Heh, dia belum tahu saja aku memiliki detektif handal. " Ucap nya pada diri nya sendiri sambil menatap punggung Maximilliam yang semakin jauh.
Angello sudah berada di lobby, wanita itu baru saja keluar dari dalam lift dan seseorang menghampiri nya.
"Ini kunci mobil anda nona. " Orang tersebut memberikan kunci mobil yang baru saja di beli oleh Angello melalui Nick.
"Terima kasih, " Selain mengucapkan itu, Angello juga memberikan beberapa lebar uang untuk orang yang telah mengantarkan mobil milik nya.
Dengan langkah tegas dan wajah datar, wanita itu pergi meninggalkan lobby apartemen dan menaiki mobil yang memang sudah terparkir di depan lobby sesuai perintah nya.
Dia menaiki mobil baru nya dan melesat dengan kecepatan tinggi menuju tempat yang sudah di sepakati. Jalanan lenggang membuat Angello semakin mempercepat laju kendaraan nya, dia sudah tidak sabar dengan tantangan yang sudah menunggu.
Di tempat lain beberapa waktu sebelum nya, Tiffany merasa kesal karena berita di media sosial ternyata sudah di klarifikasi langsung oleh Janet.
Nama wanita itu perlahan mulai redup karena kembali nya Rain menjadi model utama MK entertainment.
"Sialan, usaha yang ku lakukan selama ini untuk menjadi ikon utama di hancurkan begitu saja dengan kedatangan jalang itu kembali. " Tiffany menggenggam erat botol parfum milik nya.
"Kau... Kau tenang lah Tiffany, bukan kah Rain mengatakan dia ingin bertemu dengan mu malam ini? kenapa kau tidak memanfaatkan saja waktu itu? Kau bisa melakukan hal yang lebih gila dari sebelumnya. "
Tiffany langsung menoleh ke arah asisten nya yang terlihat gugup, "Apa maksud mu? " Tanya bya bingung.
Asisten wanita itu mendekat dan membisikkan sesuatu pada wanita itu, Tiffany mendengar kan dengan baik apa yang wanita itu katakan.
Seolah ada angin segar yang menerpa nya, wajah nya kini terlihat kembali berseri. " Kau benar, kenapa aku tidak memikirkan itu. " Ucap nya dengan senyum licik yang terukir di bibir nya.
Cepat - cepat Tiffany mengambil ponsel nya dan memberikan pesan kepada Angello untuk menentukan tempat mana yang cocok untuk mereka bertemu.
['Rain, bisa kah kita bertemu di Samantha club? Kebetulan aku ada acara di sana,']
Send...
Setelah memberikan pesan itu, Tiffany menunggu balasan dari Angello dengan harap - harap cemas.
Tring....
[' Tentu, mungkin aku datang agak sedikit malam karena aku merasa sedikit mengantuk setelah pemotretan terakhir. ']
Melihat pesan jawaban dari Angello membuat senyum Tiffany kembali terbit dengan lebar, " Lakukan apa yang kau rencanakan tadi May, aku tidak bisa menunggu kehancuran nya lebih lama lagi. " Ucap nya pada asisten nya itu.
Dan saat itu juga Tiffany menjadi sibuk dengan rencana yang telah dia susun dengan May, asisten nya.
Dan malam ini, Tiffany datang sendiri ke Samantha Club. Sedangkan May, sudah terlebih dahulu di berada di sana untuk melancarkan kan rencana mereka.
Ternyata yang sampai duluan di sana adalah Tiffany, wanita itu memanggil May yang menyamar menjadi seorang bartender.
"Apakah dia belum datang? " Tanya nya pada asisten nya itu.
May menggeleng.
"Kau sudah menyiapkan semua nya bukan? " Tanya Tiffany dengan mata yang melirik ke sana ke sini dan tatapan nya tak sengaja melihat ke beberapa pria yang berada tak jauh dari tempat nya duduk.
"Sudah, anda tenang saja nona. " Jawab May dengan mengedipkan sebelah mata nya.
"Dia datang. " Ucap May saat mata nya tak sengaja melihat kedatangan Angello di pintu masuk.
Segera wanita itu pergi dari sana meninggal kan Tiffany, " Rain. " Panggil Tiffany saat dia melihat Angello yang tengah mencari - cari keberadaan nya.
Angello yang melihat Tiffany langsung menghampiri wanita itu, " Apakah sudah lama menunggu? " Tanya Angello yang mendudukkan dirinya di kursi depan Tiffany.
"Belum lama. " Jawab wanita itu.
" Jadi, apa yang ingin anda bicarakan nona Rain? " Tanya Tiffany langsung.
"Aku.. "
"Ah, agar suasana lebih santai. Bagaimana jika kita memesan minuman terlebih dahulu? " Tawar Tiffany memotong ucapan Angello.
byangin doang udh mrinding,ngeri bgt.....
Srius angelo bsa blik lg k tbuhnya????
semangat terus Thor
brrti yg d dlm peti tu,myatnya angelo yg d awetkn????
yg d dlm peti spa dong???
krain samuel....
Abis tu orng d bongkar aibnya sm angelo,pdhl udh koar2 aja sok ga trima....skrng udh tau kn rena????
thor 😀