Sinopsis : Nama ku David Taufan seorang kurir paket yg rela mendonorkan satu ginjal ku untuk papah dari wanita yg ku cintai .tetapi dia sangat kasar ,mudah emosian dan tak mencintaiku secara tulus .tetapi diriku rela memberikan semua nya yg ku mampu untuk nya .diriku berusaha menjadi kekasih yg baik dan sabar .tetapi suatu saat diriku menerima pil hitam ketika hari ulang tahun kekasih ku itu dia diberi kado istimewa sebuah mobil bagus dari lelaki lain .
diriku sangat hancur .semua pengorbanan ku sia sia setelah melihat itu .hingga kondisi ku drop karna hanya memiliki satu ginjal saja .
kedua orang tuaku telah tiada .kenapa diriku memberikan ginjal ini pada papah kekasihku itu?"jawaban nya adalah diriku pernah di bantu dalam materi sewaktu ayah ku sakit keras diriku tak punya biaya banyak .sebagai balas budi nya diriku rela mendonorkan ginjal ini .tetapi semua itu tiada artinya .karna dia memilih lelaki lain
di saat detik terakhirku , aku menuliskan sebuah surat untuk nya .simak di sini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 33" kedatangan nenek Alzena
Hari ini Diani tidak boleh ke kantor karna ibu dari Om Aby datang untuk merayakan ulang tahun nya.
Nenek Amanda Alam Noto nyonya Zena atau yg akrab di sapa nenek Alzena / Zena. adalah ibu dari Om Aby seorang pengusaha besar sejak muda kala.
Kini beliau akan merayakan ulang tahun nya yg ke 85 tahun .
Aku dan nenek Zena sangat akrab bahkan sudah beliau anggap cucu nya sendiri. Nenek Zena di temani oleh kakek Affan Zena dan kedua putra nya adik Om Aby bernama paman Abbas dan paman Alby.
Kedua adik Om Aby ini sudah kenal dengan ku sejak dahulu kala.
Mobil Alphard hitam sudah sampai di depan pintu pagar rumah mewah itu.
Mereka turun lalu mengetuk pintu utama.
" Tok Tok Tok" ketukan pintu terdengar di buka lah oleh Tante Syntia.
" silahkan masuk" tante Syntia membuka lebar pintu itu sambil memberikan senyuman hangat nya.
Mereka masuk sambil tersenyum , om Aby pun keluar dengan memakai kursi roda.
" nak gimana ginjal mu udah sembuh?" nenek Zena mengelus tangan om Aby.
" belum bun nanti mau di operasi , pendonor nya David kekasih Diani" Om Aby menjawab sambil tersenyum.
" oh David ya , bunda mau ketemu" nenek Zena mengingatku.
" iyah , sebentar ya tia hubungi dulu" jawab tante Syntia sambil menghubungi ku.
Diani pun keluar dengan kesal .
" tunggu! Mah nggak usah di hubungi karna aku dan dia sudah tidak ada hubungan apa - apa" Diani mengambil ponsel Tante Syntia.
" kenapa ?" Nenek Zena menatap mata Diani cucu kesayangan nya.
" karna aku malu nek mempunyai kekasih miskin seperti dia!" Diani menjawab sambil kesal terlihat.
" nak dia itu baik, sopan , lembut , hormat pada keluarga kita, tapi apa salah nya jika di keluarga ini ada menantu miskin?" Paman Alby membuka suara nya.
" iyah di sini tidak mempermasalahkan miskin atau kaya tapi sikap baik akhlak nya yg di nomor satu kan" Kakek Affan membuka suara nya.
" nek kek, aku tidak mencintai nya " Diani menatap kesal .
" terus kenapa engkau memberi harapan pada nya?" paman Abbas membuka suara nya.
" ini merupakan kesalahan ku , kalau dulu aku tidak mengenal nya mungkin dia tidak akan terluka." Diani melenggang ke mobil nya.
" mau kemana?" tante Syntia menghentikan langkah kaki Diani.
" aku mau main mah , pusing membahas lelaki miskin itu terus!" Diani masuk ke dalam mobil nya lalu pergi .
" itu anak benar -benar keterlaluan kepada David" gumam nenek Zena .
" iyah , capek rasanya menghadapi kelakuan nya" Om Aby menghela nafas sambil menatap kedua orang tua nya.
" besok bunda mau perayaan ulang tahun nya di sini tapi dengan tema yg sederhana aja" Nenek Zena mengelus tangan Om Aby.
iyah , besok akan mengundang David juga" Om Aby menjawab sambil menarik nafas nya.
" kita lebih baik makan aja" Tante Syntia menuju ke meja makan untuk membuka menu hari ini.
" asik aku udah laper" Paman Alby langsung duduk.
" soal makan pasti girang" Kakek Affan menggelengkan kepala nya.
Mereka makan dengan bahagia sambil berbincang.
Sementara aku sibuk dengan kerjaan ku hari ini.abang datang membawa kue buatan nya .
" vid nih kue" abang masuk sambil membuka plastik itu.
" bang ada apa kemari?" aku memakan nya sambil tersenyum menatap mata nya.
" abang hanya ingin memberitahu mu kalau kafe Wima 99 sudah resmi milik abang , karna pak Danu sudah mewakafkan nya pada abang." abang tersenyum girang.
" serius bang?" aku tidak percaya.
" iyah serius , karna semua putra putri nya sudah kaya dan membuka kafe sendiri dari pada tidak ada yg mau ya jadi untuk abang .sekarang pak Danu sudah tua tak mampu lagi mengurus semua nya" abang menceritakan sambil menyuapi ku kue itu.
" Alhamdulillah ini semua Rezeki untuk mu bang , karana telah membuat kafe itu jaya." aku tersenyum girang mendengar nya.
" iyah , semua berkat doa dan kesabaran kita , perlahan perekonomian keluarga mulai membaik, berubah. " abang tersenyum .
" serius bang? Ditya tiba- tiba muncul.
" serius , dari mana ?" abang menatap nya dengan bahagia.
" dari luar gua haus" Ditya memberikan 2 minuman dingin .
" thank ya, oh Btw udah punya pacar? goda abang sambil tersenyum.
" apaan sih belum" Ditya langsung gelisah.
" oh belum ya" Abang tersenyum sambil mengedipkan mata .
" bang aku mau ke mushola kita shalat Dzuhur dulu yuk" aku mengangkat bokong sambil membuka jas.
" oke yuk" jawab Ditya dan abang bersamaan.
Kami menuju ke mushola karna sudah waktu nya shalat Dzuhur.
Abang punya cita - cita ingin memiliki kafe sendiri maka dari itu dia.selalu shalat malam untuk memohon agar terkabul sekarang sudah terkabul.
Abang bahagia , Ditya gelisah , aku penuh tanda tanya. Diani bahagia dengan hubungan nya bersama Ditya.
"