Kirana seorang gadis yang tertukar saat bayi di sebuah Rumah sakit. Dia berakhir di panti asuhan yang akhirnya di temukan keluarganya dan di bawa kembali ke Rumah keluarga kandungan nya. namun Karena keluarga lebih mencintai gadis yang palsu, akhirnya dia tak di anggap . usaha dia untuk mendapat cinta dari keluarga ternyata Sia- sia. dan akhirnya diapun mati menggantikan sang Kakak yang hampir terbakar di dalam mobil . Namun ternyata semua pengorbanan nya sia- sia belaka . saat dia mendengar sang Kakak tertua berkata.
"Kau tidak apa- apa Leo..."
"Tidak kak...tapi Kirana ada di dalam mobil..." jawab kakak kedua.
"Tidak masalah , lebih baik dia mati dari pada jadi beban kita...asalkan bukan Jeni yang di sana..." ucap sang Kakak tertu. mendengar ucapan tadi. hati Kirana bagai di tikam belati.
"Begitu hinakah hidupku Tuhan... andai kau beri aku kesempatan untuk hidup lagi. tak akan kusia- siakan hidupku untuk mendapatkan kasih sayang mereka. Dan Tuhan maha adil. dia di lahirkan kembal
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KERUMAH NENEK MIARA.
Mendengar ucapan sang Mama, terlihat Lion berwajah merah. Dia malu karena sang Mama telah membongkar rahasianya. Melihat wajah malu Lion, Kirana tersenyum. Dia senang melihat wajah tampan Lion memerah karena malu.
"Benarkah kau menunggu dan mencariku...? Aah...aku bahagia...ternyata aku mempunyai seorang penggemar yang tampan ..." goda Kirana membuat wajah Lion semakin memerah.
"Bukan hanya dia yang mengidolakan kamu Ka...kami para dokter dan orang - orang yang mengenalmu mengidolahkan kamu, kami malah ingin dekat denganmu, ingin menjadi tamu, sahabatmu. dan kalau boleh ingin menjadi muridmu Ka.. "ucap Dokter Bram saat Mendengar ucapan Kirana .
"Tapi kakak gembira..karena ternyata aku menjadi idola anak jenius seperti mu Li... " Goda Kirana.
"Ibu...kenapa kau mengatakan itu pada kakak.." ucap anak itu semakin malu. membuat Kirana dan kedua orang tuanya tertawa bersama .
Merekapun berbincang bersama. dan ternyata pengetahuan Lion sangat luas. Melihat Kirana yang juga nyambung dalam berbicara, membuat dia semakin suka pada kakak Cantik ini . maka terlihat Kirana sesekali berbicara serius dengan Lion. Sepertinya Lion menemukan teman berbicara yang mempunyai isi otak yang sama dengannya.
Keasyikan Kirana dan Lion berdebat dan berdiskusi. Walau terlihat Kirana banyak memberi masukan membuat kedua orang itu melupakan kehadiran ketiga orang yang ada di ruangan itu juga . Dan saat Dokter Bram menyela percakapan mereka karena dia mau kembali ke ruang prakteknya , mereka baru sadar kalau Mereka bukan hanya berdua saja.
"Nona A...maaf maksudku Nona Kirana, kalau anda masih lama di sini, saya akan ke ruangan saya dulu. Karena masih ada pasien yang harus saya tangani..." ucap Dokter Bram.
"Oo maaf Dokter... Maaf saya telah menganggu Dokter..." ucap Kirana .
"Tidak masalah...saya senang mengantar anda..." ucap Dokter Bram. Melihat Dokter Bram berpamitan, Lion takut Kirana ikut keluar.
"Kak...kau jangan pergi dulu ya. Kau tahu aku bosan tinggal di sini...tapi mereka masih saja menyuruhku tinggal .." ucap Lion .
"Lebih baik kau tinggal di sini lebih dahulu. Bukankah dua hari Lagi kata Dokter Bram kau sudah boleh pulang...?" ucap Kirana.
"Iya sich... Kalau begitu hari ini kau temani aku ya...?" ucap pria muda itu.
Kirana melihat jam tangan yang melingkar di tangan kirinya. Lalu dia berucap.
"Baiklah aku akan menemanimu selama 30 menit. Tapi setelah itu Kakak harus pergi kekamar Nenekmu. Karena beliau mau pulang. Dan Kakak telah berjanji akan mengantar beliau pulang..." ucap Kirana.
"Jadi kakak mengenal Nenek ku..? Maksud kakak Nenek Miara kan...?" seru Lion dengan wajah kaget.
"Benar sekali.. Tapi sebentar Ya..nanti kakak jelaskan." lalu Kirana menatap Dokter Bram
"Dok...kalau memang Dokter mau kembali silahkan. Saya akan menemani Lion sebentar. Jika nanti anda perlu saya, anda bisa menelfon saya..." ucap Kirana.
"Baik Nona...kalau begitu saya pergi dulu..." ucap Dokter Bram. Dia lalu pergi keluar ruang inap Lion setelah berpamitan pada kedua orang tua Lion dan Lion. Setelah melihat Dokter Bram keluar , Lion berkata.
"Kak...jadi kau mengenal Nenek Miara...?kok bisa kak... Maaf.. Bukannya Lion meremehkan kakak..Tapi Nenekku itu jarang keluar rumah.. banyak orang yang segan padanya ...." ucap Lion kembali.
"Benar... kakak mengenal Nenek Lion seperti Kakak mengenal Lion yaitu tanpa sengaja Kakak membantu Nenek . tepatnya saat Nenek mengalami kecelakaan , Dan Kakak menolong Nenek Miara membawa beliau ke rumah sakit ini..." jawab Kirana. Kirana tahu Keluarga siapa yang telah dia selamatkan .
"Jadi kakak juga menolong Nenek...?" seru Lion dengan wajah kaget. Begitu juga dengan kedua Orang tua Lion. Terutama sang Ibu.
"Nona Kirana...jadi kau kah yang menolong Nenek Miara..?" seru nyonya Alecia dengan wajah terkejut .
"Benar nyonya... Saat itu nyonya Miara mungkin sedang jalan - jalan pagi. Tapi tanpa sengaja atau memang di sengaja oleh seseorang , Nenek Miara tertabrak . tapi saya tidak tahu dia tertabrak mobil atau motor. Yang saya tahu beliau sudah tergeletak di trotoar jalan.. " ucap Kirana menjelaskan.
"Tapi saat itu Nenek Miara terkena serangan jantung kan..?dan kau yang telah menolong Nenek .. ?" tanya nyonya Alecia.
"Kebetulan Rana memiliki sedikit ke ahlian dalam akupuntur Tan.."ucap Kirana merendah.
"Anak Baik..kami berhutang dua nyawa padamu nak..tante boleh tahu siapa orang tuamu...?" tanya Nyonya Alecia.
Mendengar ucapan nyonya Alecia, Kirana tertawa sumbang.
"Rana sudah tidak memiliki orang tua Tan... Punya sich...cuma mereka telah membuang Kirana. Mungkin mereka menganggap kirana tidak pantas menjadi anak mereka..." ucap Kirana sendu.
"Apaa...kau di buang keluarga mu..? Apa mereka sadar dengan perbuatan mereka...?" tanya nyonya Alecia tak percaya .
"Entahlah tan.. tapi maaf tan.. kita tidak usah membicarakan mereka ya.." ucap Kirana.
"Baik, baik maafkan tante. Kalau begitu kau bisa menjadi kakak Lion, anggap saja kami keluargamu..." ucap nyonya Alecia sambil mendekati Kirana dan memeluk gadis itu.
"Benar Ma...aku mau jadi adik kak Kirana ...!" seru Lion gembira.
" Om juga setuju kalau kau jadi Putri kami.. jadilah Putri Kami Kirana...." ucap Tuan Dong Hui Papa Lion.
"Nach kak.. Lihat Papaku juga setuju kalau kau jadi Kakakku..." seru Lion gembira.
"Tapi aku tidak setuju.." sebuah suara membuat mereka berempat kaget. Terlihat Alex berjalan masuk kedalam ruang inap Lion.
"Alex..!" seru Kedua orang tua Lion .
"Paman Alex...!" seru Lion.
Dan Kirana hanya terdiam saat melihat Alex masuk kedalam ruangan.
"Kenapa tidak boleh Paman...?" tanya Lion dengan kesal .
" Karena dia adik dari Dokter Leonardo.." ucap Alex membuat ke empat orang di depannya kaget bukan main.
"Adik Dokter Leo..." seru mereka bertiga. Sedangkan Kirana yang tadinya kaget terlihat sudah berubah tenang. Malah dia berkata.
"Anda menyelidiki saya..?" tanya Kirana tak senang.
"Tidak sengaja . saat melihat datamu saat kau membeli Apartemen, kami tahu siapa kamu..." ucap Alex mengelak .
"Jadi benar kau Adik dari Dokter Leo..." ucap Nyonya Alecia sambil menatap wajah cantik di depannya dengan tatapan tak percaya. Namun saat dia memperhatikan lebih dekat. Wajah ini memang mirip dengan dokter tampan itu.
"Benar.." ucap Kirana dengan sorot mata terluka.
" Jadi kau putri Keluarga Xio...? bukankah katanya Putri Keluarga Xio cuma satu...?" tanya Nyonya Alecia kembali.
"Yang di sana Putri palsu mereka kak.." jawab Alex.
"Palsu..? Kok aku semakin bingung...?" ucap Nyonya Alecia kebingungan . Begitu juga dengan suaminya .
"Panjang ceritanya kak... Ah aku hampir lupa. Ran...ayo kekamar Nenek.. Dia sudah menunggumu sejak tadi . Dia sudah bersiap pulang, hanya tinggal menunggumu..." ucap Alex sambil berdiri dari duduknya. Mendengar ucapan Alex terlihat Lion sedih.
"Paman...kenapa kau bawa Kak Kirana...?" ucap Lion Sedih.
"Nenek Akan pulang Li... dia tidak akan pergi kalau kak Kirana tidak ikut menjemput Nenek.." ucap Alex.
"Kak Rana...kau akan pergi...?" ucapnya pelan.
"Maaf kan kakak Lion.. Kakak harus pergi , kapan- kapan kita bertemu lagi. Sekarang kakak harus mengantar nenek Miara pulang, jadi kakak pamit dulu ya..." ucap Kirana pada pria remaja itu.
"Baiklah tapi kakak harus main ke rumah Lion ya..?" ucap Lion.
"Baik ...kakak janji akan kerumah Lion. Kalau tidak, Lian bisa main Ke apartemen Kakak saat kesehatanmu sudah pulih, .." ucap Kirana. Terlihat wajah Lion bahagia.
"Benar kak..?Lion boleh ke Apartemen Kakak...!" seru Lion Gembira .
"Tentu saja...tapi kau harus pamit dulu dengan Orang tuamu...." ucap Kirana .
"Baiklah kak aku akan main kerumah kakak. Saat aku sudah sehat . Aku tahu Apartemen Kakak pasti di dekat kejadian itu kan..!" ucap Lion gembira. Terlihat Kirana mengangguk sambil tertawa.
Sedangkan Alex terlihat kesal melihat kedekatan Kirana dan Lion. Dia bertekad akan memindahkan kirana ke Apartemen yang dekat dengan nya. Atau sekalian pindah kerumah pribadinya.
"Aku akan mencari cara agar dia berada di dekatku...kalau perlu sekalian saja tinggal di rumahku..." tekadnya dalam hati.
Sedangkan kedua orang tua Lion sangat heran dengan sikap Alex yang terlihat sangat perduli pada Kirana. belum juga hilang keheranan mereka saat mereka melihat putra mereka yang terlihat sangat dekat dengan Kirana, sekarang mereka malah melihat pria terdingin dan tegas di keluarga mereka . yang tak pernah mereka lihat dekat dengan yang namanya wanita , Kini terlihat peduli pada gadis cantik di depan mereka .
Setelah berpamitan denga kedua orang tua Lion, Kirana mengikuti Alex keluar dari dalam kamar inap Lion. Mereka berjalan kearah kamar nyonya Miara yang bersebelahan dengan kamar Lion. Mereka masuk ke ruangan itu. Dan Kirana melihat wanita tua yang masih terlihat cantik itu sedang duduk di atas pembaringan dengan bersandar pada kepala ranjang. Ada batalan di punggungnya. Dan saat melihat Kirana dan Alex masuk, terlihat wajahnya gembira.
"Kau sudah datang Ran...!* serunya bahagia.
"Siang nek..." sapa Kirana lembut.
"Ini sudah sore sayang...sini dekat Nenek..." ucap Nyonya Miara sambil menepuk kursi yang ada di sebelah ranjang. Perlahan Kirana berjalan kearah kursi dan duduk di atasnya.
"Kau dari mana tadi...?" tanya nyonya Miara lembut. Dia memegang tangan Kirana dengan sayang.
"Dari ruang rawat inap Lion Nek..." jawab Kirana.
"Ruang rapat Lion...aah..Nenek lupa... Bukankah kau yang telah menyelamat kan Lion ya..?" ucap sang Nenek.
"Itu kebetulan Nek...saat itu Kirana melihat seorang anak remaja sedang di keroyok pria dewasa . Mereka tidak seimbang, satu anak remaja melawan lima pria dewasa. Apalagi saat salah satu dari mereka ingin menusuk Lion.." ucap Kirana.
"Anak baik...trimakasih kau telah menyelamatkan Kami berdua. Kami tak bisa membayangkan jika saat itu tidak ada dirimu nak.." ucap nyonya Miara.
" Sudah kewajiban kita saling tolong kan nek... Ya sudah katanya Nenek sekarang akan pulang, ayo kita pergi..." ucap Kirana.
" Benar katamu nak... Ayo kita pulang..." ucap nyonya Miara sambil berdiri dari duduknya . kedua pengawal Alex segera membereskan barang yang akan di bawa pulang .sedangkan Kirana membawa Nenek Miara keluar dari kamar inapnya dengan menggunakan Kursi roda bersama Alex. Saat mereka keluar, sepertinya nyonya Alecia telah menunggu Nenek keluar , Mereka segera keluar dari kamar Lion. Mereka melihat nyonya Miara yang berada di atas kursi roda, sedang di dorong Kirana.
"Nenek.. Nenek akan pulang?" tanya Nyonya Alecia .
"Kesehatanku sudah kembali, jadi aku harus kembali..dan bagaimana dengan Lion . kapan dia akan pulang...." ucap nyonya Miara.
"Dua hari lagi Nek...Dokter mengatakan kalau dua hari lagi Lion boleh pulang..." Ucap nyonya Alicia.
"Baguslah. Kalau Lion sudah kembali, ajak dia main kerumah..." kata Nyonya Miara .
"Baik Nek..hanya saja kali ini kami tidak mengijinkan dia keluar ruangan Nek..jadi tidak bisa melihat Nenek pergi.." jawab nyonya Miara .
"Tidak masalah...Ya sudah aku pulang dulu. Jaga Lion dengan baik. Agar tidak terjadi bencana yang hampir membuat dia hampir meregang nyawa.' kata Nyonya Miara lembut sambil mengusap tangan nyonya Alecia yang ada di genggaman sang Nenek.
"Baik Nek...maaf kami berdua tidak bisa mengantar Nenek pulang..." ucap nyonya Alecia.
"Tidak usah...ya sudah Nenek pergi. Dan ingat... Bawa Lion ke rumah saat pulang nanti ..." ucap Nyonya Miara sambil memberi tanda pada Kirana untuk menjalankan kursi Rodanya.
"Baik Nek..." ucap mereka .
Saat mereka berjalan menuju Pintu keluar, Ternyata tuan Alex yang terhormat yang tadinya bersama mereka , Kini sudah berjalan terlebih dahulu ,Entah di mana dia sekarang.
Saat Nenek Miara berjalan bersama Kirana menuju Pintu keluar , setiap berpapasan dengan dokter ataupun perawat, mereka akan menunduk memberi hormat pada Nenek yang merupakan sang Pemilik Rumah sakit. Kirana hanya bisa diam sambil mendorong kursi Roda yang di gunakan Nenek Miara. Ketika sampai di halaman rumah sakit, mobil milik tuan Alek telah menunggu di depan lobby Rumah sakit. Setelah membantu Nenek masuk kedalam Mobil, Kirana masuk juga. Ternyata Alex sudah berada di depan dekat Sopir. Terlihat dia masih asik dengan ponselnya. Setelah Kirana menutup pintu, mobil segera bergerak meninggalkan rumah sakit. Perjalanan ke Mension kediaman keluarga Bastian memerlukan waktu hampir satu jam dari rumah sakit .sebenarnya hanya tiga puluh menit saja waktu yang di butuhkan. tapi karena banyak terjadi kemacetan di perjalanan , karena Bersamaan waktu kepulangan para pegawai kantor . maka hampir satu jam kemudian mereka tiba.
Dan kini di depan Kirana telah berdiri pintu gerbang yang cukup besar dan tinggi. Saat penjaga melihat kedatangan sang Pemilik Mension , mereka segera membukakan pintu gerbang tinggi tersebut. Setelah gerbang terbuka, Mobil hitam Milik Alex masuh kehalaman Mension . dan ternyata mereka masih harus naik mobil masuk kedalam selama sepuluh menit . baru akhirnya Kirana melihat Mension yang besar dan mewah milik Keluarga Bastian. Di sepanjang jalan menuju Mension, mereka di suguhkan pemandangan Yang sangat indah. Dari mulai taman yang di tubuhi tanaman bunga yang beraneka jenis dan bermacam warna , hingga kolam air mancur dengan hiasan dan tatanan yang menakjubkan . Namun melihat semua itu, Kirana terlihat sangat tenang. Dia sudah terbiasa melihat keindahan ini saat dia di luar Negri. Walaupun begitu tidak dia pungkiri kalau taman dan kediaman Keluarga Bastian memang benar - bebar Mewah dan indah. sungguh membuat mata yang melihat terpukau dengan keindahan kediaman mereka. Setelah sampai di depan Mension, Kirana bisa melihat para pelayan berdiri menyambut kedatangan mereka di sepanjang jalan masuk . dan di ujung sana, terlihat beberapa orang baik Pria maupun wanita berdiri menunggu . sangat terlihat sekali aura kebangsawanan mereka
"Ini pasti keluarga Bastian..." ucap hati Kirana.
Terlihat Alex keluar dari dalam mobil setelah Seorang pengawal membukakan pintu . Kirana juga melangkah ingin membukakan pintu mobil Sendiri . Dia merasa bukan sang pemilik, yang harus di bukakan pintu oleh pengawal. Dia hanya seorang tamu yang kebetulan Nenek pemilik rumah sedikit menyukainya. Namun fikiran dia ternyata salah, terlihat Alex membuka pintu untuknya. sedangkan Pintu Sang Nenek, Jimi telah membukakan pintu untuk Nenek Miara . Kirana tertegun sejenak .
"Keluarlah....apakah kau suka di dalam mobil...?Apakah kau ingin di sini selamanya, lihat Nenek telah menunggumu.." ucap Alek menggoda.
Dengan wajah kesal Kirana turun dari mobil . Lalu berjalan ke arah nyonya Maira. Melihat itu terlihat senyum di bibir Alexander . Sedangkan Kirana sendiri segera menggandeng Lengan lembut dan halus milik Nenek Miara .Saat mereka melewati Para pelayan, terdengar mereka menyapa.
"Selamat datang nyonya...selamat datang nyonya Muda..." sapa mereka bersama saat nyonya Miara masuk bersama Kirana.
Tentu saja Kirana kaget. Namun saat dia mau meralat ucapan mereka , Nenek telah membawa Kirana menemui keluarga Bastian. Setela mereka menyapa sang Nenek, Nyonya Miara memperkenalkan Kirana pada mereka dengan nada bangga . Kirana menyapa mereka satu persatu. Dan mereka menerima Kirana dengan sangat sopan. Tidak ada sikap sombong di wajah mereka . Setelah itu Nenek Miara segera membawa Kirana masuk kedalam rumah besar itu . Dan Kirana tadi juga masih mendengar salam mereka menyapa Alex.
" Selamat datang tuan Muda..." ucap mereka.
"Nek...ada yang salah kan... ?Aku bukan penghuni rumah ini... Aku cuma tamu ..? Mungkin mereka salah menduga nek" ucap Kirana sambil berjalan di sebelah sang Nenek.
"Biarkan saja sayang. .mungkin mereka Menginginkan Nyonya muda di keluarga ini segera hadir , Siapa tahu kau benar- benar nyonya muda mereka..." goda sang Nenek.
"Nenek...jangan berbicara seperti itu Nek... tidak baik ..." ucap Kirana tak enak hati .
"Apa kata mereka jika mereka tahu kalau aku hanya tamu. Bukankah seharusnya mereka menyebut Nona Kirana saja. Atau Nona Rana. ..* ucap Kirana dalam hati .
Namun tanpa di sadari Kirana, terlihat senyum tipis di bibir Alex yang berjalan persis di belakang Kirana saat mendengar percakapan Kirana . Mereka masuk kedalam Mension besat itu di ikuti semua orang . dan Kirana bisa melihat perabotan serba mahal di dalam setiap ruangan yang mereka lewati.
"Nenek...nenek mau istirahat di mana tanya Kirana .
" Kau bisa membawa Nenek ke kamar nenek sayang.." ucap Nyonya Miara dengan lembut.
"Tapi Nek...bukankah masih banyak keluarga yang menunggu kedatangan Nenek...?" kata Kirana lembut.
"Tidak...mereka mengerti kalau aku lelah.. jadi bawa aku ke kamarku saja..." jawab wanita tua itu .
"Baiklah nek...tapi aku tidak tahu ruang kamar Nenek..." ucap Kirana kebingungan .
"Bukankah Nenek bersamamu .. Nenek akan membawamu kesana . Ayo.." Ucap sang Nenek.
Kirana hanya bisa memegang lengan Nenek Miara dan mengikuti langkah wanita tua itu menuju kamarnya. Dan benar saja. Tak berapa lama mereka sampai di depan sebuah kamat yang memiliki pintu cukup besar. Tapi tunggu... Perasaan semua pintu di sini besar semua.. Apakah ruang kamarnya luas juga ..." ucap Kirana dalam hati.
"Tunggu Nek...biarkan aku membuka pintu dulu..." ucap Kirana sambil melepas tangannya dari lengan Nenek Miara . Perlahan Kirana membuka pintu kamar nyonya Miara. Dan betapa terpesonanya Kirana saat melihat isi di balik pintu yang tertutup tadi. Betapa tidak, kamar itu terlihat indah sesuai dengan karakter kesukaan wanita tua. Semua perabotan tertata dengan rapi. Dan benar saja, ruang di dalam kamar ini sangat lebar. Ruangan ini tiga kali lebar kamar kirana di rumah keluarga Xio. Namun Kiran segera sadar, dia membuka lebar pintu kamar . lalu membawa masuk Nenek dengan lembut.
" Nenek mau istirahat...?" kata Kirana sambil membawa wanita tua itu keatas ranjang indahnya.
"Tidak...aku masih ingin berbicara denganmu nak...* ucap nyonya Miara.
"Baiklah Kirana akan menemani Nenek... Tapi maaf Nek..Kirana tidak bisa lama- lama tinggal di sini. Lain hari Kirana akan datang lagi . Kirana harus segera kembali , Sebab Besok Kirana harus melakukan sesuatu. Jadi maafkan kirana ya nek..." ucap Kirana lembut.
"Lo...kau tidak menginap disini...?" tanya Nenek Miara dengan wajah kecewa
"Tidak Nek... Kirana harus segera kembali..." ucap Kirana lagi.
"Kalau begitu makan dulu bersama Nenek. Lalu kau bisa kembali ..." ucap Wanita tua itu dengan kecewa.
"Baiklah Kirana akan menemani Nenek..." ucap Kirana lembut.
Kelembutan Nenek Miara mengingatkan Kirana pada sang Ibu angkat yang telah tiada. Dan kirana harus berada di tempat itu Sampai waktu makan malam tiba . (Dan kalian tahu.. Kirana seharian ini hanya mengisi perutnya dengan sepotong Roti dan Susu. Setelah itu tak ada lagi makanan yang masuk ke perutnya .) untunglah saat berada di rumah keluarga Xio, Kirana sudah berlatih sering tidak di beri makan. Karena itu , tidak ada masalah hanya seharian perutnya tidak makan . Kirana dan Nenek Miara segera keluar saat pelayan memberitahu kalau makan malam sudah siap . Dan kini...setelah melihat makanan di meja makan, tiba- tiba saja perutnya menjadi lapar. Namun saat melihat siapa yang ada di meja makan, perasaan lapar Kirana menjadi hilang. sebab di sana dia melihat Alex sudah duduk bersama pria tua yang terlihat berwibawa . Mungkin dia suami sang Nenek. Dan juga beberapa Keluarga yang hadir menunggu Nenek kembali dari Rumah Sakit . dan satu lagi yang membuat dia kenyang, Si Mayor Yun yang ikut duduk di meja makan bersama seorang Pria paruh baya yang terlihat berwibawa . Saat mereka melihat Kirana datang bersama nyonya Miara, mereka serempak menatap kearah kedua wanita beda umur itu dengan seksama . Dan saat melihat Kirana, terlihat wajah Mayor Yun kaget. Dia menatap Kirana dengan tatapan kagum. Membuat wajah Alex terlihat kesal.
" Selamat malam Nyonya Miara..Sepertinya Nyonya sudah terlihat sehat..." ucap pria yang berada di sebelah Mayor Yun.
"Aah..ada tuan Kun Huo Li... Benar kata anda.. Sekarang aku sudah sedikit merasakan kesembuhanku. Aku merasa semakin sehat...Mendengar Nama pria ini. Kirana mengingat perkataan sang Guru. Kalau demi orang ini lah guru Hanson melakukan operasi pada Jendral Kun Jin. Dia menatap pada Pria itu . Terlihat pria ini orangnya baik ..
"Apakah besok jadi melakukan operasinya...?" tanya sang Nenek sambil duduk pada Kursi yang di tarik Kirana untuknya.
"Tentu saja jadi... Aku hanya ingin mengucapkan Terimakasih pada Tuan Bastian Yang telah memberi kemudahan Rumah sakit Bastian Hospital untuk tempat operasi Jendral..." ucap tuan Kun Huo Li .
"Sudah jangan ucapkan itu.. Kami gembira tempat itu bisa menjadi tempat Jendral melakukan operasi. Ya sudah, ayo kita makan dulu...nanti makanannya menjadi dingin..." ucap nyonya Maira . Mereka pun segera makan bersama. Setelah makan Nenek Miara mengajak Kirana kembali ke kamarnya. Setelah mengantar sang Nenek, Kirana pamit pulang. Dengan di antar Alex, Kirana kembali ke Apartemennya. Sebelum tidur Kirana mempelajari gambar dari kepala sang Jendral. Dan saat malam semakin larut, Kirana segera tidur. Dia harus tidur karena besok akan melakukan operasi yang sangat membahayakan.
Ke esokan harinya Kirana bangun pagi seperti biasanya. melakukan olahraga lalu bersiap untuk berangkat ke Rumah sakit. Kirana masih sempat membuat sarapan untuk dirinya sendiri. setelah makan dan membersihkan meja makan, Kirana segera berangkat ke Rumah sakit. untung saja masuk sekolah masih satu hari lagi. kalau tidak bagaimana dia beralasan tidak masuk sekolah. Dengan mengendarai mobil Sport pemberian Jordan, Kirana pergi menjemput sang Guru. lalu mereka berdua langsung pergi ke rumah sakit.
Maaf sekian dulu ya...aku lanjut episode yang akan datang. Jangan lupa like. vote dan komennya aku tunggu.
Bersambung .
tinggal panggil honey aja napa