NovelToon NovelToon
SANG PEWARIS

SANG PEWARIS

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Menikah Karena Anak
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Babahnya Hasnulya

Cinta dan Obsesi tidak bisa dilepaskan dari manusia tamak dan serakah

Seorang Istri muda yang amat dicintai suami nya, Hamil dan akan melahirkan calon penerus keluarga nya, harus berpisah karena Istri pertama sang suami yang tidak menginginkan anak dan hanya mencintai harta suaminya. secara kejam menculik bahkan suatu hari ia membunuh Madunya.

bagaimana nasib sang pewaris

yuk ikutin cerita selengkapnya...



jangan lupa Share Like Koment dan bintang 5nya

terimakasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Babahnya Hasnulya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apanya Gede?

"Bi dia ga kerja ga akan mati kelaparan. kecuali bapak moyangnya menyetop Aliran dana ke kartunya baru dia akan ngerek ke bibi" ucapku ke Bi Asih. Ali menabok pahaku protes

"Jahara deh ye Nek. ish kesel. lama-lama eke sedot boba ye" Kutabok bibir lemes bunglon satu ini dengan sendok bekas sambal. ali kepedas Buru-buru melap bibirnya dengan tisu"

"Sudah-sudah kalian ikut saja dulu ke rumah majikan Bibi setelah itu baru kamu putuskan mau kerja atau tidak Li" ucap Bibi.

"Tidak usahlah bi, aku sampai sini aja. ini udah deket ke kontrakan. bibi bisa bawa nih bocah. kalau bocah ini tantrum bibi lempar ke Kali aja biar ga nyusahin" kelakar Ali. bi Asih tertawa tak henti. 4 Bodyguard mau tertawa tapi takut

akhirnya aku meninggalkan Ali tepat di Jl Raya Bekasi ia akan melanjutkan perjalanan pulang dengan Ojol yang tadi dipesannya dan kami berpisah mobil yang di bawa Vito berbelok ke Kanan ke Arah jalan tol. dan aku akhirnya berada di Mansion kediaman keluarga Mahesa.

keesokan paginya aku bangun sebelum adzan Subuh. aku keluar dari kamarku.

aku mendengar suara auman. kutengok ternyata ada seorang gadis sedang bermain dengan harimau besar berwarna putih. ih ku bergidik ngeri dan akan masuk kedalam kamar. tapi lenganku ditahannya.

"Tenang aja teh dia jinak. kok" ucapnya "Aku Icha. Aisyah permata Mahesa lengkapnya. teteh karyawan baru ya? " tanyanya

"Iya Non. nama saya Sekar. oh ya Non bisa ga itu di kandangan dulu. ih ngeri-ngeri sedap rasanya" ucap ku melihat Harimau itu akan mendekati ku.

"Ning ayo masuk" ucap Icha, aku melotot kenapa dia memanggil nya ning . Icha memasukan harimau itu kedalam kandangnya. Selamat pikirku.

"bingung ya teh?. namanya tuh Ningrum teh dia jenis harimau benggala " what what what namanya kenapa bisa sama dengan ku" aku melotot

"Udah ya teh aku Subuhan dulu. tuh udah adzan teteh subuhan juga ga? " tanyanya, aku mengangguk.

setelah melaksanakan sholat aku bertemu Bi Asih. dan bi Asih mengajak berkeliling mulai dari lantai 1. aku melihat ruangan yang ada di mansion ini. mulai dari ruang tamu, kamar tamu. ruang keluarga. kamar tuan besar. kamar Tuan saka dan Nyonya Yasmin. lalu ke lantai dua. ada kamar kosong milik Anak tuan Sakha yang hilang 28 tahun lalu dan di sebrangnya ada kamar Tuan Raka anak kedua tuan Sakha dan nyonya Yasmin. dan yang pojok kamar Non Icha dan sebrangnya kamar beberapa ruang kerja Tuan Raka dan ruang kerja bekas tuan Sakha yang sekarang di pakai untuk perpustakaan.

lalu ke lantai 3 ada ruang serbaguna dan Ruang fitnes dan beberapa ruangan koleksi pakaian Nyonya Yasmin dan Non Icha. dan beberapa kandang kucing peliharaan mereka.

ku buka balkon lantai ternyata mansion ini sangat luas aku lihat kandang harimau cukup luas dan ada paviliun untuk mess karyawan wanita dan ada ruang makan dan ruang laundry disana. setelah lelah berkeliling aku kedapur ternyata disana sudah ada Nyonya Yasmin dan Non Icha. Non Icha tampak misuh-misuh karena nyonya Yas mencolek hidung nya dengan tangan yang berlumuran Terasi. aku jadi ingat Emak, kalau melihat mereka. sama emak ku juga bawel. dan kadang usil.

"Teh kenapa begong. ayo bantuin Icha" Non Icha. aku membantu nya. aku mengajari cara memotong kentang yang benar ia mengikuti. Nyonya Yas mengamati kami. ia sesekali tersenyum ke arah ku. setelah membantu memasak akhirnya Nyonya Menyuruhku membawa hasil masakannya ke ruang makan khusus karyawan dan menyuruh karyawannya sarapan.

"Mba emang setiap hari seperti ini ya?" tanyaku ke Mba Ayu seniorku.

"Iya neng, Nyonya itu baik. Tidak memandang rendah karyawannya" jawab Ayu "Apapun menu yang dimasak dan dimakan Nyonya kita para pelayan sama makannya" ujar Ayu lagi. aku menyimak.

"kadang ya neng. Kalau Nyonya pergi ke luar kota atau luar negeri kita semua dapat oleh-oleh" sahut Nining ART lainya menimpali

"Aku jadi betah keja disini. Beda dengan Majikan dulu sebelum kerja disini" ucapnya ART lainnya. "jangankan kalian akupun betah kalau begini" ucapku dalam hati

"Sudah-sudah jangan bergosip. Apalagi yang kalian gosipin itu Nyonya" ucap Bi Asih saat memasuki ruang makan.

Nyonya Yasmin datang membawa sekotak kue Bika Ambon. wah sudah lama sekali aku tidak makan kue ini. aku berebut dengan temanku dan Bang Ucok pria asli Deli Serdang. yang malam-malam datang ke paviliun perempuan dengan membawa 3 kotak martabak Bangka. ternyata untuk berkenalan dengan ku. Ok kusambut perkenalan itu. ia ramah, lucu orangnya.

"Sudah jangan berbut" ucap Bi asih. aku malu sendiri. kemudian Nyonya menyuruh bang Ucok membawa oleh-oleh di mobil Tuan Sakha. Bang Ucok diomeli tuan Sakha tapi emang dasar bocah gelo di omel in malah cengar - cengir. ia membawa satu dus besar bekas roko yang isinya oleh2

ternyata aku dapat bingkisan. ada Ulos ada Kaos bertulisan Medan. ada pernak-pernik khas medan. dan satu kotak bika Ambon tentunya. setelah menerima dan kusimpan paperbag itu aku melakukan pekerjaan ku membersihkan ruang tamu. aku diajari Bi Rumi Wakil Kepala pelayan memakai alat kebersihan. sambil mengajari dia bercerita kalau nanti sore Tuan muda akan datang. katanya dia itu ganteng, tapi dingin dan galak.

aku hanya nyengir saja. aku kesini bukan buat goda apalagi dapat jodoh.

"Neng ibu berangkat dulu ya. Yang rajin kerjanya" ucapnya aku hanya mengangguk "Oh ya tolong kamu rapihkan ya kamar Raka hari ini dia mau pulang. Pastikan bersih kalau tidak bersih dia bisa ngamuk nanti " ucapnya sambil terkekeh . ah sial belum reda kata-kata bi Rumi membuat mind site ku tentang tuan muda masih meraba. kini ibunya bilang bisa ngamuk kalau tidak bersih ah makin membuat ku takut saja. aku menelan ludahku susah payah.

Setelahnya aku langsung menuju Kamar Tuan Raka. kamar dengan nuansa hitam putih dan banyak foto Tuan Raka dipajang disana.

"Benaran ganteng ternyata. eh tuan Raka lucu juga gemoy dulu kecil" " ini siapa ya? kaya pernah lihat" ucap ku saat melihat foto tuan Raka kecil berdua dengan temannya.

"Ih kenapa Biduan pirang ada disini, nyebelin" kututup foto Silvia Maharani yang ada di Nakas. Saudara Tiri sahabat terpajang disana. mungkin tuan Raka Fansnya atau kekasihnya. kalau kekasih ia tahu kalau biduan pirang itu tidak punya pacar selain sekarang lagi dekat dengan Selebgram Hompimpa alaium gambreng itu. bodo amat. eh tapi rasanya ga rela. biduan itu jadian sama cowok ganteng ini.

Lelah bekerja membuat ku ngantuk. tadinya hanya tidur-tiduran diranjang empuk. eh malah ketiduran. aku kaget tersadar ternyata sudah jam 12 Lewat aku lupa sejaman lebih aku tidur. aku duduk dulu mengumpulkan nyawaku. lalu aku bangkit dari ranjang untuk menuju kamar mandi. aku membuka kamar mandi. betapa terkejutnya aku wajahku memerah dan mata ku melotot disuguhi pemandangan nan indah. pahatan mahakarya sempurna gusti Allah. pria Tampan dengan wajah tampan mirip Oppa Korea dan dada yang lebar dan bidang tak lupa perut 6 kotaknya ditambah jendolan besar dibungkus segitiga bermuda berwarna hitam.

"Aaaaaakh.. Gedeeeeeeeee"

"Brukk" kututup pintu kamar mandi dan kamar tuan Raka aku berlari turun dari tangga. tanpa sadar aku menabrak Bi Rumi.

"Ko... ol jatoh" ucapku sambil memungut apa saja.

"Apanya Yang Jatuh? " suara bariton menggema ditelingaku. aku menoleh ke arah tangga. aku bengong. lalu Bi Rumi menepak bahuku. otomatis latahku berlanjut. aku menunjuk arah tonjolan tua Raka

"Eh itu ko.. ol gede.. eh..... ol gede.. emang gede" ucapku latah

"Apanya yang gede neng?" tanya bi Rumi lagi

"Itunya tuan gede.. eh itunya tuan gede.. " mendengar ada yang latah Bi Asih dan Nyonya Yasmin

"Itunya apa? " kali ini Bi Asih menimpali

"Ko... ol tuan gede... eh" aku langsung menutup mulutku. dan langsung kabur dari sana

Pov End

...****************...

...Bersambung...

...----------------...

jangan lupa like, berikan komentar dan share dan jangan lupa Bintang 5 nya

follow juga akun tiktok Outhor "@Babahhasnun"

1
Mariyati Triana
bikin penasaran gimana kelanjutannya
Hafidz Fajrin: terima kasih kak, Jam 12 nanti update 2Bab langsung loh!!
total 1 replies
Mariyati Triana
bagus dan menarik bikin oenasaran
Eka Aprilistanti
semangat
Hafidz Fajrin
jangan Lupa bintang 5nya dan Vote ya
anggita
oke 👍
anggita
terus berkarya tulis, semoga novelnya lancar 👍thor.
Hafidz Fajrin: terimakasih kak
total 1 replies
Hafidz Fajrin
terimakasih kak..
tiap hari akan ada updete cerita selanjutnya
Blush✨☃️
Terima kasih telah membuat kami terhibur dengan cerita yang luar biasa ini. Semoga terus sukses 🙏
Hafidz Fajrin
Terimakasih kak, Dibaca terus ya.. update setiap hari
Raquel Leal Sánchez
Kepincut sama tokohnya. 😉
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!