Dom and Pip Stories
- Dominic Blair O'Connor ( Dom menolak memakai O'Grady karena lucu O'Grady O'Connor sebagai nama belakang ) adalah seorang pilot pesawat tempur dan juga anggota junior Navy Seals, dikirim ke daerah konflik di Libya. Tanpa diduga, timnya menemukan bahwa terjadi korupsi dan pengkhianatan dari kontraktor militer Amerika Serikat yang membahayakan para tentara yang bertugas disana. Dom yang satu tim dengan pilot cantik Gizem Karaman, harus berjibaku melawan anggota mereka sendiri.
- Philip Blair O'Grady adalah fotocopy opanya Bayu O'Grady dengan gaya dan sifatnya yang mirip. Bahkan seleranya pun sama dengan wanita. Pip, biasa dia dipanggil, jatuh cinta dengan sekretarisnya sendiri, Liora Nayla, gadis blasteran Indonesia Perancis yang super koplak macam Oma Ajeng nya. Saking koplaknya, Pip sampai meragukan apakah Liora memiliki perasaan yang sama dengannya atau tidak.
Generasi ke delapan klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencari JD
Kairo Mesir
Dominic dan Gizem bertemu dengan tiga rekannya di sebuah restauran khas Mesir di dekat mesjid Dermedash.
Masjid Demerdash ( Arab: مسجد الدمرداش ) adalah masjid bersejarah yang dibangun pada era Mamluk di Kairo, Mesir. Terletak di distrik Al-Wayli, Abbassia, di sebelah Rumah Sakit Demerdash, bagian dari Universitas Ain Shams. Nama masjid ini diambil dari nama Abu Abdullah Muhammad ibn Al-Amir, yang dikenal sebagai Syekh Demerdash, yang dimakamkan di masjid tersebut.
"Bagaimana Dom? Kamu melihat JD ? Kamu tidak salah lihat?" bisik Terry Russell dengan wajah tidak percaya.
"Yes. Aku tidak mungkin salah ..." jawab Dominic.
"Dia tidak pakai operasi plastik?" tanya Liam.
"Dengan akun bank di blokir?"
Keempat rekannya manggut-manggut. "Siapa yang mau menanggung operasi plastik orang yang paling dicari semua law enforcement?" gumam Liam.
"Kita kembali dulu ke markas dan besok kita lanjutkan lagi," putus Dominic.
***
Ketiga rekan Dominic ingin memutar pasar di Kairo sembari membeli barang dan camilan untuk dibawa di barak sementara Dominic bersama Gizem berjalan menuju sebuah mall. Dominic hendak membeli beberapa barang disana, begitu juga dengan Gizem.
***
"Haaaahhh, AC... Akhirnya ada yang dingin," ucap Dominic.
"Kamu cari apa disini ?" tanya Gizem.
"Kaos dan beberapa baju Galabiyya."
Gizem mengerenyitkan dahinya. "Kenapa tidak beli di pasar tadi ?"
"Malas nawarnya... Kelamaan !"
Gizem menggelengkan kepalanya. Dasar pria !
"G..."
"Ya Dom?"
"Kamu suka aku kan?" tembak Dominic tanpa tendeng aling-aling sambil menatap Gizem yang wajahnya sudah merah padam menahan malu.
"E...nggak," jawab Gizem mengambang.
"G, kelihatan lho," goda Dominic.
"Iya kah?"
Dominic tertawa. "Pelan-pelan ya. Aku tadi cuma godain kamu saja kok. Kamu tadi ngadu ke siapa ? Tante Rayline atau Arletta ?"
Mata coklat Gizem mengerjap-ngerjap kaget karena Dominic bisa membaca gerak geriknya.
"Kok bisa bilang Tante Rayline dan Arletta?" tanya Gizem bingung.
"Karena, hanya ada dua wanita yang dekat sama kamu. Tante Ray di Zagreb dan Arletta di London. Kamu tidak mungkin bertanya pada Omaku atau mommy ku kan ?" tebak Dominic.
"Apakah kamu ada perasaan juga padaku ?" Gizem menatap Dominic.
"Well, aku kagum kamu itu cewek tangguh dan tidak takut saat kita dikejar - kejar. Aku suka cewek seperti itu karena semua wanita di keluarga aku rata-rata memang badass. Tahu sendiri kan tanteku, Tante Rania dan Tante Galena macam apa kacaunya ?" senyum Dominic. "Soal perasaan, masih aku pupuk. Pasti kamu dapat omongan dari Arletta kalau otakku blo'on soal asmara."
"Dominic Blair O'Connor ! Kamu nguping?" pendelik Gizem.
"Nggak nguping tapi aku sudah hapal ucapan keluargaku karena memang keturunan Blair dan Giandra itu punya gen blo'on soal asmara. Itu terbukti sih jadi keluarga ku sudah hapal..." kekeh Dominic.
Pria itu pun menggandeng tangan Gizem. "Tetap profesional ya G. Hanya saat-saat begini saja kita seperti ini."
Gizem tersenyum manis. "Begini saja aku sudah senang. Kita resmi nih?"
"Apa perlu aku ucapkan? Gizem Karaman, maukah jadi pacarku... Gi.."
"Mau !" potong Gizem cepat-cepat.
"Hah?"
"Mau Dom. Aku mau jadi pacarmu ..." senyum Gizem.
Dominic tersenyum. "Iya deh ... Yuk belanja."
***
Malam Harinya
"Apa rencana kamu Dom ?" tanya Terry saat Dominic mengajaknya pergi dan mereka mengenakan Galabiyya serta keffiyeh di kepala mereka.
"Mencari JD," jawab Dominic.
"Malam-malam begini?" bisik Terry saat mereka pergi dengan Jeep ke arah kota Kairo.
"Yep. Kita ke pasar dulu yang sudah pasti sudah tutup. Aku akan memberikan kode supaya JD tahu, aku mencarinya tapi tidak untuk menangkap atau membunuhnya," jawab Dominic.
"Kamu memulai rencana alpha ?"
Dominic mengangguk. "Kita sudah tidak ada urusan dengan JD apalagi dengan keluarganya yang sudah dihabisi CIA. Seharusnya bukan tugas kita kan T?"
"Exactly. Daddy juga cerita Eagle One sedang membuat manuver memperlihatkan dia bersikap bersih selama menjabat padahal dia menikmati bagian juga..." Terry banyak berdiskusi dengan ayahnya yang seorang senator.
"Kita semua hanya pion, T..." ucap Dominic.
"Seperti yang kita bahas kemarin kan?" jawab Terry.
"Exactly."
***
Khan el-Khalili Market
Dominic memarkirkan jeepnya di tempat parkir dan berjalan ke arah pasar yang dia datangi tadi bersama Gizem saat mengejar JD. Toko-toko disana sudah tutup dan Dominic pun berjalan ke tembok luar area pasar. Pria itu menempelkan stiker tidak terlihatnya dan hanya orang militer yang bisa melihat.
"Sudah kamu tempel ?" tanya Terry.
"Sudah."
"Lalu ?"
"Kita tunggu. Yuk T, kita pulang." Dominic memberikan kode ke Terry.
***
JD berjalan melewati pasar tempat tadi dirinya dikejar Dominic. Guna mengirit uang yang akan dia pakai kembali ke Washington, JD memilih menjadi gelandangan sambil mengumpulkan pengikut. Saat dia hendak mencari makan, matanya melihat Dominic bersama Terry berjalan menuju mobilnya. JD menunggu sampai mereka berdua pergi lalu menuju tembok dan melihat sebuah tanda disana.
Dom.
Jim Dourdan mengambil korek apinya dan mulai membaca pesan itu.
We need to talk.
Dom.
Jim Dourdan menghapus stiker itu dengan membakarnya.
Kamu mau membicarakan apa Dom? Membunuh aku ?
Jim Dourdan lalu mengambil kapur khasnya dan memberikan kode yang hanya orang dari Navy Seals mampu membacanya.
Where ? Time ?
JD.
Jim Dourdan tahu sebenarnya Dominic orang baik hanya saja terlalu baik dan terlalu lurus.
Bagaimana pun aku suka anak itu.
***
Yuhuuuu Up Malam Yaaaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
Yg pnting daigo ga bkin msalh,tar jg d rstuin ko....sklian bkin sjrah 2 yakuza jd dmai....
Btw,kli ni terry bkln d tolak lg ga y???
pip.... Oma kepengennya badanmu Segede badan opa lisus mungkin 🤭🤭
kl d ajk ggeran mh,terry pst berani...
laahh....glirn sm hntu,dia tkut ktanya....alamt ggal jd iparnya dom dong....🤣🤣🤣..