NovelToon NovelToon
Dendam Dan Gairah

Dendam Dan Gairah

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Selingkuh / Mengubah Takdir / Epik Petualangan / Ruang Bawah Tanah dan Naga
Popularitas:12.8k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Harefa

Merubah kisa lama setelah penglihatan nya di dalam mimpi.

Perselingkuhan tunangannya dengan kaka iparnya membuat kaka laki - lakinya terpukul.
Kaka laki - lakinya menjadi pendiam dan dingin.
Gracia Randolph sangat sedih melihat kaka laki - lakinya menjadi seperti itu, tanpa dia sadari bahwa dia juga adalah korban.
kebenciannya terhadap mantan tunangnnya dan mantan kaka iparnya membuat dia ingin membalas dendam atas apa yang mereka lakukan terhadap kaka laki - lakinya.
Dia seorang putri Jendral dari Keluarga Randolph harus membersihkan orang - orang yang mengotori nama keluarganya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 33

Setelah beberapa hari latihan. Elen sudah bisa menguasai inti sari sihir yang ada di dalam tubuhnya.

Mengingat waktu yang telah mereka lewati, sepertinya mereka sudah terlalu lama meninggalkan ibukota. Sehingga, setelah Gracia dan Ellen berdiskusi, mereka memutuskan untuk kembali ke ibukota. Dan mereka berharap Dankerius ikut bersama mereka.

Dan ketika, Gracia dan Ellen berpamitan kepada Duke Brandon. Ternyata, hasilnya di luar prediksi mereka.

"Aku ikut bersama kalian ke ibukota kerajaan." Ucap Duke Brandon tanpa ekspresi apapun.

Gracia dan Ellen saling tukar pandang, ini di luar ekspektasi mereka.

Ketika Dankerius Maclon mendengar, bahwa keponakannya ikut bersama mereka. Dia menatap curiga ke arahnya. Apakah Brandon menyukai salah satu gadis ini? pikirnya.

Dengan sedikit menahan rasa kekuatiran, dia mengepalkan tangannya. Yang dia khawatirkan, mereka berdua memiliki perasaan yang sama terhadap satu wanita.

Dengan tatapan penuh curiga, dia memperhatikan kemana arah pandangan keponakannya ini.

Mungkin saja dia bisa menilai, siapa sebenarnya wanita yang disukai keponakannya.

Tetapi, ketika dia melihat Brandon yang sesekali mencuri pandang ke arah Gracia. Awalnya, dia kurang yakin. Akan tetapi, tetap saja sepanjang hari itu, dia selalu memperhatikan gerak-gerik keponakannya tersebut, kemana perhatiannya tertuju.

Ketika beberapa kali dia memperhatikan, tiba-tiba dia memiliki ide.

"Elen, ambilkan barang ku yang tertinggal di dalam kamar." Ucap Dankerius.

Dia ingin melihat, apakah kedekatannya dengan Ellen akan membuat keponakannya cemburu.

Tapi setelah dia perhatikan, ternyata Brandon tidak ada menaruh perhatian kepada Ellen. Barulah dia merasa sedikit tenang, walaupun masih ragu. Karena, belum ada satu kata pun yang diucapkan oleh keponakannya ini.

"Brandon, Aku ingin mengatakan sesuatu." Ucap Dankerius, dia mengajak keponakannya ini ke ruang kerja Duke Brandon.

"Ada apa Paman?" Tanya Brandon, ketika mereka sudah berada di ruang kerja.

"Mengapa engkau ikut bersama kami? Apa rencanamu?"

"Tentu saja, aku ingin melihat saudara kembar ku, yang ada di kerajaan Cyrus." Ucap Duke Brandon.

"Aku rasa bukan hanya itu, kan?" Dankerius penasaran.

"Apa maksud paman? aku tidak mengerti?"

"Apakah engkau menyukai salah satu dari kedua gadis itu?" Dankerius tidak bisa menahan lagi untuk tidak bertanya langsung ke pada keponakannya ini.

"Heh? Wah, ternyata paman bisa membaca pikiranku." Jawab Duke Brandon dengan tersenyum.

"Berarti benar, siapa yang menarik perhatianmu di antara mereka? Karena, aku selaku pamanmu, akan bersiap-siap menyelenggarakan pernikahan untukmu." Dia membuat alasan yang tidak menjatuhkan harga dirinya.

"Ya, Aku menyukai salah satu gadis itu. Hanya saja, aku belum tahu, apakah dia menyukaiku atau tidak?" Duke Brandon terlihat melamun beberapa detik.

"Siapa dia? Mungkin aku bisa membantumu." Dankerius menyodorkan dirinya untuk membantu

"Paman, aku merasa kau berbeda saat ini. Tidak biasanya dirimu mengurusi hal sepele seperti ini. Dan mengapa engkau sangat penasaran? Apakah kau juga menyukai salah satu gadis itu?" Mata Brandon sedikit menyipit menatap curiga ke arah pamannya.

"Apa maksudmu? Bukankah kau tahu aku, sedari dulu tidak pernah dekat dengan wanita." Pamannya itu memberi alasan, agar Duke Brandon tidak semakin menggodanya.

"Yah, yah, aku tahu itu. Tetapi seiring waktu, bisa saja perasaan seseorang berubah, kan?" Brandon ingin menggoda paman yang bekunya itu.

Padahal, dia tidak menyadari dirinya, bahwa dia juga sedingin es yang beku.

"Jangan membuat rumor yang aneh-aneh Brandon. Katakan saja, siapa yang ndak kau nikahi dari mereka?"

"Baiklah, baiklah, akan aku katakan. Karena, aku juga tidak ingin membuat Paman penasaran. Dan ujung-ujungnya kita akan berkelahi memperebutkan wanita." Dengan wajah yang menggoda pamannya, dia menjawab pertanyaan Dankerius.

"Apa maksudmu?" Dankerius mengerutkan keningnya.

"Yah, bisa saja kita memendam perasaan terhadap satu wanita. Dan ketika kita telah memupuk perasaan itu, yang mengakibatkan kita menjadi bermusuhan. Bukankah Lebih baik, aku mengatakannya sekarang. Sebelum perasaan Paman juga berkembang." Dia menerangkan, walau Dankerius merasa kesal dengan menyebutkan dirinya sebagai alasan keponakannya ini.

"Hei, bajingan tengik! Apa-apaan kau? Aku tidak ada memendam perasaan seperti yang kau duga. Bocah...!"

"He he, Paman jangan diambil hati, aku mengerti perasaanmu." Ucapnya dengan mimik yang masih menggoda.

"CK, cepat katakan, siapa wanita itu? Aku selaku penatua di keluarga Himaye. Bisa dengan cepat mengurus, agar kau bisa menikahi wanita yang kau sukai."

"Baiklah, dia anak sang Jenderal Randolph." Jawabnya singkat.

Ketika Dankerius mendengarkan ucapan keponakannya itu. Dia merasa lega, karena mereka tidak menyukai orang yang sama.

"Baiklah, ketika masalah kita selesai. Aku akan melamar wanita pujaanmu itu kepada orang tuanya."

"Paman tidak menyukainya?"

"Apakah ingatanmu buruk sekali?! Bukankah kau telah mendengar, aku tidak menyukai wanita-wanita seperti itu."

"Maksud paman? Paman menyukai pria?"

"Bajingan tengik! Kau keponakan durhaka. Apa kau bermaksud mengatakan pamanmu ini kelainan seksual?!"

"Ya, mungkin saja. Bukankah paman yang mengatakan tidak menyukai wanita seperti itu?"

"CK, bukan itu maksud ku. Aku hanya tidak menyukai wanitamu itu. Bukan berarti aku membencinya. hanya saja mereka belum bisa menyentuh ke dalam hatiku."

"Bagaimana dengan Ellen?" Tiba-tiba Brandon berucap.

"CK, diam lah. Jika kamu ikut, persiapkan, apa yang hendak kau bawa." Dankerius mengalihkan pembicaraan mereka.

Tanpa menunggu perkataan keponakannya itu lagi. Dia langsung keluar, dan duduk kembali di ruang utama. Di mana mereka bertemu tadi.

Dan ternyata, Elen sudah berada di sana. Dia membawa barang-barang yang di sebutkan oleh Dankerius tadi.

"Tuan, Apakah ini barang-barangmu semuanya? Atau ada lagi yang masih tertinggal?" Tanya Elen.

Dankerius tidak memperhatikan, Apa yang dibawa oleh Ellen. Dia hanya berkata, "Ya, itu saja."

Sebenarnya, barang yang dimaksud itu bukan hal penting. Tidak dia bawa juga itu tidak masalah. Hanya saja, tadi dia ingin membuat skenario agar bisa menilai keponakan nakalnya itu.

1
kaylla salsabella
lanjut thor 🥰🥰
Lyvia
nuwun thor upnya
kaylla salsabella
lanjut thor 🥰🥰
kaylla salsabella
semoga rencana elen berhasil
Sukesih Aesyesy
lanjut Thor lagi seru²nya ni👌
MommyRea
semangat Thor up nya 😊
Yurika23
aku mampir ya Thor...seneng baca cerita kerajaan ky gini...
Lyvia
nuwun thor upnya
C
Semakin menegangkan saja. 👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Lyvia
ellen jiwa moderennya keluar /Facepalm/
kaylla salsabella
ayo dankerius ungkapin perasaan mu sama Ellen
Lyvia
nuwun thor upnya
kaylla salsabella
lanjut thor semangat berkarya thor 🥰🥰
Lyvia
nuwun thor upnya
Nia Kurnia
masih ada aku yg terus mantengin, meskipun saya lebih suka marathon sich/Facepalm//Grin/
Dewi Harefa: Maaf ya,, soalnya saya mau tamatkan buku yg satunya dulu. kebetulan ini belum kontrak jadi,, absen beberapa hari tidak apa2,, 😆 Minggu depan di kita up sesering mungkin..
total 1 replies
Lyvia
nuwun thor u/ upnyq
AI
Terlalu banyak titik koma yang salah, struktur kata kurang tepat, dan terlalu banyak pengulangan kata.
AI
Ketika sudah di depan pintu kastil, mereka semua turun dari kuda. Para jenderal dan prajurit-prajurit mereka menyambut dengan hormat kemenangan ini.
AI
Rambutnya yang ikal pendek sudah berantakan karena tak bisa diam saking girangnya.
AI
Sementara itu, putri semata wayang keluarga Randolph melompat-lompat kegirangan di antara barisan orang-orang yang menyambut kehadiran kedua jenderal tersebut.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!