NovelToon NovelToon
A Man Who Love Me

A Man Who Love Me

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / Healing
Popularitas:14.5k
Nilai: 5
Nama Author: yanahn

Celia Carlisha Rory, seorang model sukses yang lelah dengan gemerlap dunia mode, memutuskan untuk mencari ketenangan di Bali. Di sana, ia bertemu dengan Adhitama Elvan Syahreza, seorang DJ dengan sikap dingin dan misterius yang baru saja pindah ke Bali. Pertemuan mereka di bandara menjadi awal dari serangkaian kebetulan yang terus mempertemukan mereka.

Celia yang ceria dan penuh rasa ingin tahu, berusaha mendekati Elvan yang cenderung pendiam dan tertutup. Di sisi lain, Elvan, yang tampaknya tidak terpengaruh oleh pesona Celia, justru merasa tertarik pada kesederhanaan dan kehangatan gadis itu.

Dengan latar keindahan alam Bali, cerita ini menggambarkan perjalanan dua hati yang berbeda menemukan titik temu di tengah ketenangan pulau dewata. Di balik perbedaan mereka, tumbuh benih-benih perasaan yang perlahan mengubah hidup keduanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yanahn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Konflik Keluarga dan Harga Diri

Celia menatap Caleb, merasakan kecanggungan yang menyelimuti mereka. Keberadaan saudara kembarnya mengingatkannya pada hari-hari penuh kenangan sebelum segalanya berubah. Sebelum ia meninggalkan Shanghai, sebelum keluarganya hancur.

"Kenapa baru sekarang?" Celia bertanya, suaranya bergetar. "Kenapa kamu baru muncul sekarang? Kemana saja selama ini?"

Caleb menghela napas, tatapannya dipenuhi rasa bersalah. "Kamu tahu kenapa, Celia. Sekarang Daddy tahu semuanya. Dan dia... Dia ingin aku membawamu pulang."

Celia menundukkan kepala, jemarinya meremas ujung bajunya. "Aku tidak bisa kembali ke sana."

Caleb melangkah lebih dekat, ingin memeluk saudara kembarnya, tetapi ia menahan diri. "Aku tahu bagaimana perasaanmu tentang Daddy. Tapi aku tidak bisa membiarkanmu terus hidup seperti ini. Daddy tidak pernah berhenti mencarimu. Dan sekarang, setelah konferensi pers itu, semuanya jadi lebih rumit."

Celia mengangkat wajahnya, tatapan kosong mengarah ke Caleb. "Aku tahu. Aku sudah memikirkan semua ini. Tapi aku tidak ingin menjadi bagian dari keluarga Mo lagi."

"Kenapa?" Caleb bertanya dengan nada lembut. "Kenapa kamu harus meninggalkan semuanya? Menjadi model... Aku tahu itu impianmu, tapi kenapa harus sejauh ini?"

Celia tersenyum pahit, wajahnya menggambarkan kelelahan yang mendalam. "Daddy tidak pernah mengerti. Dia ingin aku menjadi bagian dari bisnis keluarga, melanjutkan warisan keluarga. Tapi aku... Aku ingin memilih jalanku sendiri. Aku tidak ingin hidup di bawah bayang-bayang kekuasaan dan uang."

Caleb menatap Celia, perasaan campur aduk menguasainya. "Tapi kita adalah keluarga, Celia. Apa pun yang terjadi, Daddy merindukanmu. Dia mungkin keras, tapi dia peduli padamu."

Celia menggigit bibirnya, mencoba menahan air mata. "Aku tahu. Tapi aku tidak bisa kembali ke sana. Aku sudah memilih jalanku, dan aku akan menanggung semua risikonya. Kalau aku harus menghadapi Daddy, itu akan terjadi di sini. Bukan di Shanghai."

Keduanya terdiam, hanya suara angin yang terdengar di sekitar vila. Lily, yang berdiri di dekat pintu, akhirnya menyela. "Celia, kamu tahu apa artinya ini, kan? Jika Daddy-mu sudah mengirim Caleb, dia tidak akan berhenti sampai dia mendapatkan apa yang dia inginkan."

Celia memalingkan wajahnya. "Aku tidak akan kembali ke sana. Sampai kapan pun aku tidak akan kembali."

Caleb menghela napas. "Kamu tahu Daddy tidak akan menyerah, Celia. Dan kalau kamu menolak kembali, aku tidak bisa menjamin apa yang akan terjadi. Mungkin Daddy bisa melibatkan media."

Celia tersentak. "Melibatkan media? Jadi, Daddy benar-benar ingin menghancurkanku? Tapi untuk apa? Apakah Daddy ingin seluruh dunia tahu siapa aku sebenarnya?"

"Celia, Daddy hanya ingin kamu pulang. Tapi jika kamu terus menolak... Dia mungkin akan melakukan sesuatu yang lebih besar."

Lily menggenggam bahu Celia, mencoba menenangkannya. "Celia, pikirkan baik-baik. Ini bukan masalah sepele."

Celia menatap Lily, lalu beralih ke Caleb. "Kalau Daddy ingin perang, aku akan menghadapi dia."

Belum sempat Caleb menjawab, suara langkah berat terdengar dari arah pintu gerbang. Semua mata serempak menoleh, termasuk Celia yang masih terguncang oleh perdebatan dengan saudara kembarnya. Elvan muncul dengan ekspresi khawatir, kemeja yang ia kenakan sedikit kusut, menandakan ia datang terburu-buru.

“Celia!” panggilnya dengan nada tegas. Ia langsung menghampiri Celia tanpa memperhatikan keberadaan Caleb. “Aku baru dengar berita itu. Semua orang membicarakanmu. Apa yang sebenarnya terjadi?!”

Celia hanya bisa terdiam, tubuhnya terasa lemas. Kehadiran Elvan di tengah situasi ini membuat pikirannya semakin kusut.

“Siapa dia?” Caleb bertanya dengan suara dingin, matanya menyipit menatap Elvan.

Elvan balas menatap pria itu dengan bingung. “Dan kau siapa? Apa urusanmu dengan Celia?”

Caleb mencebik, melipat tangannya di dada. “Aku Caleb Mo. Saudara kembar Celia. Dan aku rasa kau sama sekali tidak tahu apa-apa tentang siapa dia sebenarnya.”

Elvan terdiam sejenak, memproses kata-kata Caleb. “Saudara kembar? Celia, apa maksudnya ini?”

Celia membuka mulutnya, tetapi sebelum ia sempat menjelaskan, suara langkah lain terdengar. Kali ini lebih ringan, namun penuh otoritas.

“Dia benar,” suara wanita lembut namun dingin memecah ketegangan. Semua kepala menoleh, dan Celia membelalak tak percaya.

“Mom?”

Isabella Carlisha melangkah masuk, sosoknya yang anggun dan berwibawa memenuhi ruangan dengan aura menekan. Wajahnya yang selama ini dirindukan Celia kini terlihat tegas, tanpa setitik pun kelembutan seperti dulu.

Namun, Caleb tampak lebih terkejut. “Mom? Apa yang... Bagaimana Mommy bisa ada di sini?”

Isabella menatap kedua anaknya dengan mata yang dingin, lalu beralih ke Elvan. Ia memperhatikan pria itu dari ujung kepala hingga kaki sebelum akhirnya berbicara. “Aku datang karena aku tidak bisa membiarkan ini semakin kacau.”

Celia menatap ibunya dengan tatapan penuh kebencian yang bercampur luka lama. “Mom? Mommy tidak pernah datang untukku. Kenapa sekarang? Apa karena Daddy menyuruh Mommy?”

Isabella, wanita dengan kecantikan yang seolah tak pernah pudar meski usianya bertambah, mendekati Celia dengan ekspresi tegas. Nada suaranya berubah menjadi lebih tajam. “Celia, ini bukan tentang Daddy-mu. Ini tentang harga diri keluarga kita. Apa yang kau lakukan di sini, hidup jauh dari keluarga, membiarkan dirimu jadi bahan gunjingan publik? Kau pikir kita akan diam saja?”

Celia tertawa kecil, nadanya sinis. “Harga diri keluarga? Jadi itukah alasan Mommy datang? Bukan untuk aku, tapi untuk menjaga nama keluarga Mo? Lucu sekali.”

“Cukup, Celia!” sergah Isabella, matanya berkilat marah. “Aku tidak akan membiarkanmu menghancurkan apa yang sudah dibangun oleh Daddy-mu.”

Celia menggelengkan kepala, tawanya berubah menjadi getir. “Apa yang sudah Daddy bangun? Mommy benar-benar percaya pada semua itu? Apa Mommy tidak sadar? Hidup kalian adalah panggung sandiwara.”

Isabella terdiam sejenak, tetapi ada kilatan rasa sakit di matanya. Celia menangkapnya dan melanjutkan, suaranya lebih rendah, hampir berbisik. “Mommy lupa bagaimana Mommy bertemu dengan Daddy? Mommy adalah seorang model dari Amerika. Mommy punya masa depan yang cemerlang. Tapi Mommy memilih menikahi Daddy demi harta, demi kemewahan. Mommy menyerahkan semuanya, dan apa yang Mommy dapatkan? Hidup sebagai istri Daddy yang sibuk mengurus nama keluarga, bukannya anak-anak Mommy sendiri.”

Isabella menarik napas panjang, mencoba mengontrol emosinya. “Celia, apa yang kamu tahu tentang pengorbanan Mommy? Asal kamu tahu, Mommy bertemu dengan Daddy-mu saat Mommy berada di puncak karier. Dan itu di salah satu pertunjukan model paling bergengsi di Shanghai. Daddy-mu datang sebagai tamu VIP, dan dia... Dia tidak seperti pria lain. Dia memberi segalanya yang tidak pernah Mommy miliki. Tapi menjadi istri seorang Mo, juga berarti Mommy harus memikul tanggung jawab besar. Kamu tidak mengerti betapa sulitnya semua itu.”

“Aku tidak mengerti?” Celia mendekat, suaranya penuh emosi. “Aku melihat semuanya, Mom. Aku melihat Mommy kehilangan diri Mommy sendiri sedikit demi sedikit. Mommy menjual mimpi Mommy demi kehidupan yang Mommy bahkan tidak sukai. Dan aku tidak akan menjadi seperti Mommy!”

Isabella tersentak, tetapi ia tidak menunjukkan kelemahannya. “Jangan bawa masa lalu Mommy ke dalam argumen ini, Celia. Mommy melakukan apa yang harus Mommy lakukan untuk memastikan kalian memiliki masa depan yang baik. Dan sekarang Mommy di sini untuk memastikan jika kamu tidak menghancurkan semua itu.”

Celia menggeleng keras, matanya memerah oleh air mata yang ia tahan. “Aku tidak peduli dengan masa depan yang seperti itu. Aku bukan boneka, Mom, dan aku tidak akan pernah menjadi bagian dari keluarga Mo lagi! Kalau Mommy datang ke sini untuk Daddy atau nama keluarga, sebaiknya Mommy pulang saja. Aku tidak butuh Mommy, sama seperti Mommy tidak pernah membutuhkanku.”

Isabella terpaku, tidak mampu berkata apa-apa. Di hadapannya, putrinya yang dulu kecil dan penurut kini berdiri dengan keberanian yang tajam dan menyakitkan. Ia tahu bahwa argumen ini tidak akan membawa mereka ke mana-mana, tetapi Isabella juga tahu bahwa ia tidak bisa menyerah begitu saja.

Elvan yang sejak tadi hanya diam akhirnya angkat bicara. “Apa ini semua benar, Celia? Kamu sebenarnya siapa? Dan kenapa semua orang ini menganggapmu seperti properti yang bisa mereka kendalikan?”

Celia menatap Elvan dengan tatapan penuh rasa bersalah. “Aku ingin memberitahumu, tapi aku takut... Aku takut kamu akan meninggalkanku begitu tahu siapa aku sebenarnya.”

“Celia, aku mencintaimu,” ucap Elvan dengan nada rendah namun tegas. “Tapi bagaimana aku bisa membantumu kalau kamu tidak pernah jujur padaku?”

Isabella memotong dengan suara dingin. “Membantu? Apa yang bisa kau lakukan, pria seperti kau? Celia butuh keluarga, bukan seorang pria yang bahkan tidak tahu apa-apa tentang siapa dia sebenarnya.”

Caleb menatap ibunya dengan penuh ketegangan. “Mom, hentikan. Ini bukan waktunya untuk bicara seperti itu.”

“Aku bicara karena aku harus,” ucap Isabella, nadanya meninggi. “Celia, kamu harus pulang. Aku tidak akan membiarkanmu terus membuat kekacauan seperti ini.”

Celia melangkah mundur, napasnya memburu. Air matanya kini tak bisa lagi ia tahan. “Aku tidak akan pernah kembali! Kalau Daddy ingin aku kembali, dia harus datang sendiri. Aku tidak peduli lagi soal nama keluarga atau kehormatannya!”

Elvan mendekati Celia, mencoba menenangkan wanita yang kini terlihat rapuh di hadapannya. “Celia, aku di sini untukmu. Apa pun yang terjadi, aku tidak akan pergi.”

Namun Isabella tidak menyerah. “Celia, jangan keras kepala. Kau pikir pria ini Bisa melindungimu? Kau salah besar!"

1
Author GG
Bintang buat kakaknya, biar semangat 🌹🙇‍♂️
Author GG: masama, /Sneer/
yanah~: terimakasih banyak kak 🤗💪
total 2 replies
codefive_
Laaanjuuut🙌🏻
codefive_
Who’s thaaaaat🫣
codefive_
HAHAHA DIEM GA CALEB🤏🏻
codefive_
AAAAAK PERGULATAN👌🏻👌🏻
codefive_
Emeshhh🤏🏻
yanah~: cubit akak 🤭🤣
total 1 replies
codefive_
Moowninggg ayang🥰
chipsz🌙
waduh suasana macam apa ini 😭😭😭🌊🌊🌊🌊🌊
chipsz🌙
suka kehebohan ya keluarga Mo ini 😌😌😌😌😌
chipsz🌙
aku suka pantai, baca bagian ini jd tenang banget 🏖️🌊🥰
yanah~: Ayuklah kak, kapan2 mantai bareng 🤭🤣
total 1 replies
codefive_
Chapter kali ini bener2 hotttt🫣🔥
codefive_
Move on ya tristaaan
yanah~: Siap kak 🤗
total 1 replies
codefive_
Sabar yaaa 🙃
yanah~: iya kak 😊
total 1 replies
codefive_
WOYYY HELP, GABISA…. INI TERLALU BAGUS DAN HOTTTT HAHAHA AAAAAAK🫶🏻🫶🏻🫶🏻🫶🏻🫶🏻
yanah~: Hot jeletot setelah swadikakap 🤭🤣
total 1 replies
codefive_
Here we goooo🫣🥰🥰🥰🥰
codefive_
KYAAAA aku nyengir2 bacanyaaaa!!!!
codefive_
Poor you🥲
yanah~: Gpp kak, nanti dapat penggantinya kok 🤭
total 1 replies
codefive_
Aku turut bahagia lho atas pernikahan kaliannn 🫶🏻🫶🏻✨✨✨
yanah~: Terimakasih kak, ditunggu amplop kondangannya 🤭😊
total 1 replies
codefive_
AKKKKKK HOW ROMANTIC 🫶🏻😭
codefive_
Cintanya daddyyyy🥹🥹🫶🏻🫶🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!