Chen Feng atau dikenal Eddy Chen seorang pemuda dari Kota Chen Selatan yang tidak sengaja terlibat kasus pernikahan massal di sebuah daerah terpencil di kaki gunung Huang dengan seorang gadis desa setempat namun tidak pernah ia duga bahwa ia akan melihat atau menemukan sesuatu yang unik dan menyeramkan disana termasuk latar belakang dari jati diri dan keluarga dari isterinya itu.
Mari kita ikuti kisahnya di novel terbaru ku! Semoga kalian suka , jika suka silahkan like, favorit, rate 5 dan komen yang positif ya.. Terimakasih 💞😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violetta Slyterin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1.
Di pagi yang masih berkabut terlihat sebuah mobil bermerek Lamborghini Aventador Hitam meluncur dari jalan raya yang sangat panjang yang tak dapat terlihat ujung dari jalan raya tersebut.Mobil itu tak sadar bahwa di sekitar pinggir jalan raya itu adalah hutan tak terlihat di dalam peta internet namun mobil ini terus saja melaju dengan kecepatan tinggi hingga terlihat seperti komet di angkasa raya yang tertutup awan gelap.
Mobil ini dikendarai oleh seorang pemuda berusia dua puluhan yang tampan, berkulit putih dan tubuh tinggi besar. Pemuda ini bernama Chen Feng atau yang biasa dikenal Eddy Chen. Ia mendapat tugas dari perusahaannya bekerja di Kota Shanghai untuk pergi dinas ke kota Tian bagian timur.Maka, pada hari itu Ia mengendarai mobilnya meninggalkan kota Shanghai melalui peta internet yang sudah Ia kuasai selama ini.
"Eh,jalan ke arah kiri-ku saat ini sungguh indah sekali dan terdapat pintu masuk utama ke kota yang aku tuju".batin Eddy Chen sambil memperhatikan setir mobilnya yang pintar dan canggih melalui kaca spion nya. Karena dirinya merasa benar maka ia segera mempercepat laju mobilnya ke arah yang ia tuju.Dan, sesampainya di pintu masuk utama ke kota ini. Ia pun terpanah melihat banyaknya kerumunan massa yang berduyun-duyun menuju ke kotanya.Karena Ia merasa ingin tahu, maka ia pun menghentikan mobil di area parkiran yang tertulis di lapangan di alun-alun kota tersebut.
Kemudian, Ia membuka pintu mobil dan keluar dari sana.Ia mengikuti rombongan besar yang sangat menarik perhatiannya dan di antara rombongan itu terdapat seorang gadis cantik jelita sekali berusia delapan belas tahun yang berpakaian serba putih. Ia pun terpesona saat melihat sepasang mata lebar dan indah yang memancarkan cahaya matahari yang sejuk di musim semi dari gadis itu.
Ketika Ia melihat rombongan besar berjalan dengan sangat cepat namun hati-hati di sebuah undakan lantai marmer warna hijau tua.Ia pun mempercepat langkahnya dan mengikuti terus rombongan besar tersebut. Lalu, Ia mendengar suara lantang dari arah timur laut.
"Wahai para pasangan muda dan mudi warga kota Huang yang baik dan berkualitas tinggi untuk ikuti tata cara yang benar dalam prosesi pernikahan ini yang diselenggarakan oleh Kepala Desa kita yang baik hati ini".Suara tersebut membuat rombongan besar itu bersemangat sekali.
"Wah, teman-teman mari kita segera ke rumah besar kepala desa Huang! " seru salah seorang pria dari rombongan besar tersebut dengan nada antusiasme kepada rombongannya.
"Iya,Ayo...Aku sudah tak sabar lagi untuk menemui Kepala Desa Huang".ujar seorang pria lain yang Eddy Chen lihat berwajah agak pucat dari tempat Eddy Chen berdiri di dekat gadis cantik jelita berpakaian putih.
Rombongan besar itupun bergegas menuju ke rumah besar yang merupakan satu-satunya rumah paling mewah disana.Rumah itu di hiasi bunga-bunga yang cantik dan harum dengan warna yang berbeda- beda. Dirumah itu tertulis dengan tulisan kuno yang amat menarik perhatian dari Eddy Chen.
"Lihat Kepala Desa Huang telah menunggu kita di ruang utama rumahnya...!" seru pria wajah halus di sisi kanan pria wajah agak pucat kepada rombongan di sekitarnya.
"Ei, coba kau lihat dengan jelas".kata gadis muda dan cantik di sisi kiri Eddy Chen kepada gadis cantik jelita berpakaian putih di sisi kanan Eddy Chen.
"Xiu Xiu, apakah Ibumu setuju dengan kamu yang mau mengikuti ajang pencarian suami istri yang saat ini diadakan oleh Kepala Desa Huang untuk kita para muda dan mudi di desa ini?" tanya gadis cantik jelita berpakaian putih kepada temannya yang kini pindah ke sisi kanan Eddy Chen dengan sepasang matanya merasa heran dengan kehadiran Eddy Chen di sekitar mereka.
"Iyalah, aku kan sudah berusia cukup untuk menikah dan memiliki pasangan." jawab Xiu Xiu teman gadis cantik jelita berpakaian putih itu sambil melirik ke pria wajah agak pucat di depan mereka."Kalau kamu bagaimana,Anna? "tanya balik Xiu Xiu kepada gadis cantik jelita berpakaian putih.
"Aku? Aku belum tahu. Aku cuma mau melihat-lihat saja".jawab Anna si gadis cantik jelita berpakaian putih itu dengan suaranya yang halus merdu sekali bagaikan suara denting alat musik kecapi oleh kedua telinga Eddy Chen.
Pemuda ini semakin terpesona terdapat gadis cantik jelita berpakaian putih itu dan anehnya gadis cantik jelita berpakaian putih tersentak sedikit dan melihat ke arah Eddy Chen yang segera menundukkan kepala dengan tersipu malu sendiri." Aduh, aku ini kenapa memalukan diriku sendiri seperti ini?"batin pemuda tampan itu sambil mengusap- usap telapak sepatu di kaki kanan di lantai marmer warna hijau tua di sekitar rumah besar Kepala Desa Huang.
Tak lama kemudian muncullah seorang pria paruh baya berwajah tampan dan berwibawa dari ruangan dalam rumah besar tersebut dengan diikuti oleh lima orang pria dan wanita berpakaian cheongsam warna hitam bermotif burung Hong dengan wajah wanita itu begitu agung.Dan kemunculannya membuat para rombongan besar tersebut terdiam serentak dan tak ada seorangpun berani untuk mencoba bicara.
Lalu pria paruh baya yang pertama dan memiliki raut muka lembut namun berwibawa telah berjalan ke tengah-tengah ruangan utama dan melihat semua orang muda -mudi di hadapannya dengan senyum tak pernah hilang dari wajahnya tua itu. Namun, Ia mengangkat alis kirinya saat menemukan Eddy Chen di antara rombongan besar tersebut.Pria paruh baya itu menghela napas dalam-dalam tak terlihat oleh sepasang mata Eddy Chen yang benar-benar tidak melihat sesuatu yang berbeda dari raut muka tua di depannya.
"Para muda dan mudi warga Desa Huang yang amat Aku Huang Ji sayangi terimakasih untuk datang ke ajang pencarian suami- isteri yang selalu rutin setiap tahun diadakan oleh Ku sebagai Kepala Desa Huang yang kita cintai. Nah, marilah kalian mendekat dan lihatlah kotak-kotak warna putih di hadapan kalian dan ambillah amplop warna merah di dalamnya yang ada tertulis nama kalian semua.Dan, apabila kalian semua ada yang mendapatkan benda yang ada di dalamnya dan terdapat di salah satu amplop warna putih itu maka kalian akan terikat dengan pasangan yang telah ditentukan oleh para leluhur Agung dari Desa Huang kita ini".kata Kepala Desa Huang Ji nada berwibawa sekali kepada rombongan besar tersebut di hadapannya.
" Baik, Kepala Desa Huang..!" sahut rombongan besar tersebut dengan serentak sambil bergerak maju ke arah kotak-kotak warna putih di belakang Kepala Desa Huang.
Bersambung!!
pantau dl ah...