Rembulan tak menyangka niat nya datang keacara pernikahan paman sahabat nya , justru membuat nya menjadi pengganti mempelai pengantin wanita .
.
Sadewa Biantara Adhiyaksa , pria tampan dan mapan harus menelan kekecewaan lantaran sang kekasih pergi tepat dihari pernikahannya tanpa berpamitan dengan dirinya .
Bagaimana Rembulan akan menjalani rumah tangganya dengan Sadewa ?
Simak kelanjutan ceritanya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
2 Minggu kemudian ...
Dewa yang tengah terlelap tidur sambil memeluk istrinya , seketika terkejut ketika mendengar dering ponsel nya begitu nyaring . Ia pun langsung membuka matanya dan menggeser kepala Bulan dari lengannya .
Dewa segera meraih ponsel itu dan mengangkat panggilan telepon nya .
"CK!Kau itu pikun atau bagaimana ? Bukankah sudah ku bilang . Hari weekend waktu ku dengan keluarga , mengganggu saja ". Dewa langsung berdecak kesal dan memarahi Asisten Rei
"Maaf tuan , tapi ini urgent ". Kata Asisten Rei
Dewa mengangkat sebelah alisnya penasaran ."Hal urgent apa , katakan sekarang ?!"
"Saya tidak bisa memberitahukan nya lewat telepon , lebih baik tuan kemari saja ". Ujar Asisten Rei
"Heii , kau berani memerintah ku ha!" bentak Dewa
"Maaf tuan saya tidak berani ". Sahut Asisten Rei pelan takut tuannya akan memarahi nya .
"Cepat katakan hal urgent apa yang ingin kau sampaikan ". Titah Dewa datar
"Ini soal tes DNA anda tuan , dokter Alex mengatakan jika hasilnya keluar hari ini juga . Jadi saya sudah berada dirumah sakit sedari tadi karena menunggu dokter Alex datang ". Kata Asisten Rei menjelaskan.
Mendengar itu sontak Dewa langsung beranjak dari ranjang dan meminta Asisten Rei untuk tetap berada dirumah sakit sembari ia bersiap-siap .
"Kau tetaplah disana , aku akan kesana sebentar lagi ". Perintah Dewa lalu ia segera mematikan panggilan teleponnya dan menaruh kembali ponselnya diatas nakas dengan kasar .
"Mas ..." panggil Bulan dengan suara serak khas bangun tidur
"Sayang kau bangun ?"
"Hmmm.. Ada apa mas ? Kenapa mas Dewa kelihatan panik sekali ". Tanya Bulan bingung
"Mas harus kerumah sakit sekarang sayang , hasil tes DNA sudah keluar ". Ujar Dewa kemudian ia berlalu ke kamar mandi dan segera bersiap .
Sedang Bulan langsung turun dari ranjang dan bergegas menyiapkan baju ganti untuk suaminya .
Tak sampai 15 menit , Dewa pun keluar dari kamar mandi . Ia langsung meraih pakaian yang sudah disiapkan istri kecilnya .
"Makasih sayang ..." ucap Dewa tulus
"Sama-sama mas , mas apa perlu Bulan ikut kerumah sakit ?" tanya Bulan seraya menatap Dewa yang tengah berpakaian .
"Gak usah sayang , kamu dirumah aja . Mas gak lama kok ". Kata Dewa lalu ia segera memberikan kecupan diseluruh wajah cantik Bulan .
"Mas berangkat sayang ". Pamit nya
"Bulan antar sampai depan ya mas ". Ucap Bulan kemudian ia mengantarkan suaminya itu sampai didepan pintu rumah.
Saat turun kelantai bawah , mereka berpapasan dengan Siska yang tengah membantu mama Dewi mempersiapkan sarapan . Siska mencuri pandang kearah Dewa yang sudah tampan dan rapi dengan setelan casual nya .
"Kamu mau kemana Wa ?" tanya mama Dewi ketika melihat putra itu terburu-buru .
"Dewa ada perlu sebentar diluar mah , Dewa titip istri Dewa ya mah ". Jawab Dewa seraya menyalimi tangan mama Dewi dan mengabaikan keberadaan Siska .
Hari ini adalah hari weekend , sesuai permintaan Bunga tempo lalu jika setiap weekend Siska akan bertemu dengan Bunga dirumah Eyang Wijaya , bahkan wanita itu juga diperbolehkan menginap karena Bunga juga rindu ketika tidur bersama dengan mama nya .
"Sarapan dulu Wa ". Kata mama Dewi
"Nanti Dewa bisa sarapan diluar sama Rei ". Sahut Dewa lalu beralih pada istri yang berdiri disamping nya .
"Sayang mas berangkat dulu , mas janji gak akan lama . Setelah urusan mas selesai mas akan langsung pulang ". Ucap nya lalu mengecup kening dan bibir istrinya tepat dihadapan Mama Dewi dan Siska .
"Mas , malu dilihatin". Tegur Bulan lirih
"Ngapain harus malu , mas cium istri mas sendiri bukan istri orang lain ". Seloroh Dewa santai lalu ia segera berjalan keluar dari rumah Eyang Wijaya .
Mama Dewi hanya menggelengkan kepala nya gemas melihat tingkah Dewa , mirip seperti papa Andra ketika mereka masih menjadi pengantin baru .
Sedang Siska yang melihat itu langsung mengepalkan tangan erat , dada nya terasa bergemuruh emosi . Jujur ia cemburu , sangat amat cemburu melihat mantan suaminya itu memperlakukan istri muda nya itu dengan penuh kasih sayang .
.
Sedang didepan teras , Eyang Wijaya tengah duduk mengobrol dengan papa Andra sambil bermain catur .
"Wa , mau kemana ?" tegur Eyang Wijaya
"Rumah sakit Yang ". Jawab Dewa
Eyang Wijaya dan papa Andra mengerutkan kening nya bingung . Papa Andra yang duduk membelakangi Dewa seketika langsung memutar tubuh nya menatap putra nya itu .
"Rumah sakit Wa ? Siapa yang sakit ?" tanya papa Andra penasaran .
Dewa menghela nafas kasar ."Gak ada yang sakit pah ".
"Terus ngapain kamu kerumah sakit ?"
"Dewa mau ambil hasil tes DNA pah ". jawab nya pelan
"Maksud kamu apa Wa ?" kini Eyang Wijaya yang bertanya
"Cerita nya panjang Yang , intinya Dewa mau membuktikan sendiri dengan apa yang mama ucapkan sama Dewa jika Bunga bukan putri Dewa Yang ". Jawab Dewa
"Apa ?! Kamu jangan sembarang bicara Wa ". Tegur Eyang ."Kalo memang Bunga bukan anak mu , terus kenapa Siska kembali sambil bawa Bunga dan mengakui jika itu anak mu ". Sambung Eyang
"Dewa sebelum nya juga sama seperti Eyang , percaya dengan apa yang wanita itu katakan . Percaya jika memang Bunga putri Dewa tapi dua Minggu yang lalu Mama datang ke kantor dan kasih Dewa surat hasil tes dokter yang menyatakan jika Bunga bukan sepenuh nya dari benih Dewa Yang ". Kata Dewa
Papa Andra yang mendengar perkataan putra nya hanya bisa menghela nafas kasar seraya mengelus dada nya yang tiba-tiba terasa ngilu .
"Wa , boleh papa katakan sesuatu ?" ujar papa Andra serius
"Silahkan pah ". Kata Dewa
"Yang dibilang mama memang benar Wa , Bunga memang bukan putri mu , juga bukan cucu papa . Kau boleh percaya atau tidak jika ayah kandung Bunga adalah orang yang kamu kenal Wa ". Ucap Papa Andra sambil menatap dalam putra nya .
"Jadi memang benar Bunga bukan anak kandung Dewa pah ?" desak Dewa seraya tersenyum miring seolah tak percaya jika belum membuktikannya sendiri .
"Kamu boleh buktikan sendiri Wa , papa yakin seratus persen jika Bunga bukan darah daging mu ".
"Tapi pah , dihasil tes milik mama menyatakan jika kecocokan Dewa dengan Bunga hanya 20% nya saja ".
"Itu hanya kebohongan nak , Bunga sepenuh nya bukan dari benih mu . Bukan darah daging mu ..." Papa Andra mengatakan yang sejujurnya .
Mendengar itu sontak Dewa mengepalkan tangannya erat . Ingin sekali ia langsung menyeret Siska dan mencekik leher wanita itu . Berani sekali dia membohongi nya .
Tapi yang terpenting dia harus kerumah sakit sekarang dan mengambil hasil tes DNA itu , Dewa yakin dokter Alex pasti sudah datang dan menunggu nya .
"Eyang , papa ... Dewa pamit dulu ". Ucap nya berpamitan lalu melenggang pergi meninggalkan papa Andra dan Eyang Wijaya .
"Ndra , jaga bicara mu ! Bagaimana jika yang kamu katakan itu tidak benar . Kau bisa membangkitkan amarah Dewa , kau tau bukan jika putra mu itu sudah emosi semua nya akan kena imbas nya ". Ujar Eyang Wijaya memperingati papa Andra
"Andra bicara yang sejujurnya Yah , Andra tidak mau Dewa dibodohi oleh wanita itu untuk yang kedua kali nya ". Tegas papa Andra
Eyang Wijaya langsung menarik nafas panjang dan menghembuskannya pelan , ia segera bangkit dari duduknya . "Terserah apa yang mau kamu lakukan , Ayah tidak mau ikut campur . Tapi ingat Ndra jangan pernah menyakiti Dewa maupun istrinya ". Ucap Eyang kemudian melangkah pergi meninggalkan Papa Andra .
Tanpa mereka ketahui , ternyata dibalik pintu ada seseorang yang tak sengaja menguping pembicaraan mereka .
.
.
.
Haiii , jangan lupa tinggalkan jejak like dan komen ... Terimakasih ♥️🌹
selamat Dewa & Bulan.. 😊