Viola Maharani, wanita berusia 27 tahun ini terkenal karena profesi nya sebagai seorang wanita penghibur. Pekerjaan ini sudah di geluti nya sejak Vio, begitu panggilan nya, masih duduk di bangku kuliah..
Tidak main main, semua client nya bukanlah orang sembarangan. Selain di kenal sebagai primadona nya para kupu kupu malam, vio juga di kenal sangat selektif dalam menerima pelanggan nya. Wanita itu hanya akan menerima tawaran dari client yang bisa membayarnya dengan nilai yang fantastis..
Sebenarnya kenapa seorang Viola yang memiliki paras cantik dan hidup yang nyaris sempurna itu bisa terjerumus ke dalam dunia malam, lalu bisakah vio terlepas dari kehidupan nya yang kelam ini ??
💜
Hai..
Selamat datang di karya ke-7 dari Autor ratu_halu
Menerima kritik dan saran dengan bahasa yang sopan 🙏
Happy Reading 🥳
Enjoy 🔥
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ratu_halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 15
Walaupun ada rasa takut akan respon tuan nya nanti setelah mendengar kabar buruk tentang viola yang saat ini sudah menerima client lain, azka tetap memberanikan diri menemui zafian di apartemen nya..
"Kenapa kau datang kesini, bukankah aku menyuruhmu menjemput viola ?" tanya zafian dengan muka bantal nya pada azka yang berdiri di depan pintu apartemen. Ini masih terlalu pagi bagi zafian untuk bangun. Apalagi dia memang memiliki penyakit insomnia akut. Meski tubuhnya lelah dan butuh istirahat, namun tetap saja zafian sulit untuk tidur tepat waktu..
"emm.. B-begini, tuan.. e..." Sudah di hadapan zafian, azka malah tergugu untuk menceritakan yang sesungguh nya..
"Ada apa ? Katakan dengan jelas!"
"Non viola, tuan.... Nona viola tidak ada di apartemen nya.."
"Ck! Kau membangunkan ku hanya untuk mengatakan ini ?" Zafi dengan wajah memerah menatap azka kesal.. "Kenapa tidak kau cari dia di rumah bordir ibu nya. Mungkin semalam dia pergi kesana!!" Zafi hendak menutup pintu, namun azka sigap menahan pintu itu..
"AZKARA! KAU INI SUDAH BOSAN HIDUP, YA, HAH ?!" Suara zafi semakin meninggi, dia mengantuk, sangat mengantuk sekali..
"Tidak, tuan.. Maafkan saya, tapi nona viola juga tidak ada di rumah ibu nya.... Nona viola saat ini ada di luar kota. Semalam nona viola menandatangani kontrak dengan client baru.."
Zafian tampak berpikir. Seperti tengah menimbang nimbang sesuatu..
"Kau pergi ke rumah bordir ibu nya. Tanyakan pada siapapun disana ke kota mana dia pergi. Kabari aku jika kau sudah tau!!"
Brak!
Setelah mengatakan itu zafi langsung menutup pintu. Tak menunggu lama, azka pun segera menjalankan perintah..
Sementara azka dalam perjalanan menuju kediaman mami norma, di dalam apartemen nya zafian menghubungi seseorang..
"Cari wanita yang ada di dalam foto itu sampai ketemu! Bawa dia kehadapan ku secepatnya !!" titah zafian pada orang suruhan nya melalui sambungan telepon..
🖤
Azka sudah sampai di rumah mami norma. Disana dia pun tak mendapat jawaban yang pasti. Terlebih mami norma enggan menemui nya juga..
Sepagi ini dia sudah di buat lelah mencari keberadaan wanita yang di taksirnya. Jika bukan viola, mungkin azka sudah malas malasan mengerjakan tugas dari zafian..
Azka terduduk di kursi depan rumah megah itu. Tak sadar dahi nya berkeringat banyak..
"Ada apa sih, mas.. Kok sampai sebegitu nya mencari kak viola ?" Azka menatap intens wajah wanita yang bicara pada nya. Dia lidia..
Wanita yang memakai tanktop bertali spagetti dengan model V di bagian dada nya hingga membuat kedua bongkahan nya terlihat menyembul keluar..
"Ada apa kamu datang kesini ? Masuklah.. Aku sedang pusing!!" Ketus azka pada lidia..
"Aku hanya bertanya. Jangan sewot begitu dong mas ganteng.." Lidia tersenyum nakal, membuat azka jadi muak saat teringat bahwa dia bukanlah satu satu nya pria yang sudah tidur dengan wanita itu..
Lidia berjalan menuju belakang tubuh azka. Kedua tangan nya terulur untuk memijat bahu azka..
"Lagi ada masalah apa, sih, mas ? Ada yang bisa lidia bantu ?" tanya lidia masih dengan suara yang mendayu dayu. Sudah lumayan lama azka tak lagi memakai jasanya, terakhir datang lelaki itu memilih wanita lain untuk memuaskan hasrat nya. Lidia tak mengerti kenapa sikap azka berubah tiba tiba...
Tanpa sadar azka menutup mata, merasa rileks dengan pijatan yang dilakukan lidia..
Azka masih diam menikmati pijatan lembut lidia. Sementara lidia tersenyum puas melihat bagaimana azka masih menikmati sentuhan nya..
"Pak Azka...." suara berat dari arah halaman depan membuat azka sontak langsung membuka kedua mata nya..
Azka berdiri melihat ke arah sumber suara..
Susah payah azka menelan ludah saat tau siapa yang datang..
"Anda di minta kembali ke perusahaan. Masalah nona viola biar kami yang menangani!!" Salah seorang dari tiga pria yang datang bicara pada azka..
"T-tapi.... S-saya juga di sini atas perintah tuan zafian!" Azka seperti tak rela jika tugas nya di alihkan pada orang orang itu..
Sejujurnya azka sedikit takut dengan para lelaki itu, sebab azka tau siapa mereka. Sepak terjang mereka di dunia kriminal bukanlah rahasia umum lagi. Walau begitu, ketiga nya memiliki kelebihan yang tak di miliki pelaku kriminal lain. Ketiga nya punya sifat yang sama. Yaitu mereka akan sangat setia pada satu tuan. Mereka akan menuruti semua titah sang tuan. Selama nya mereka tak akan pernah berkhianat..
"Pak azka hubungi saja tuan zafian jika masih ingin berada di sini. Atau anda mau kami yang bicara dengan tuan zafian ? Kami akan mengatakan, disini anda sedang menikmati pijatan hangat dari wanita sexy dan cantik.." ujar pria itu mencemooh...
"Ah! SI*L!! Kenapa iman gue lemah amat, ya ?! Kenapa cepet banget tergoda sama si lidia itu ?! Jelas jelas gue udah jijik banget sama dia.. Untung viola lagi nggak ada, kalau dia lihat, alamat gagal deh bikin dia jatuh cinta sama gue.."
Azka melirik ke arah lidia yang nampak tak merasa bersalah..
"Baiklah.. Saya akan pergi! Tapi ingat! Jangan sampai nona viola lecet barang sedikit!" Azka memberi peringatan sebelum pergi. Namun ketiga pria bertubuh besar itu tak menggubris peringatan dari azka, sebab mereka hanya menerima perintah dari satu orang saja, yaitu tuan zafian..
"Siapa penanggung jawab tempat ini ?" tanya pria itu pada lidia..
"Kenapa kalian ingin tau ?" lidia yang memiliki sifat sedikit menyebalkan pun tak serta merta langsung memberi jawaban yang di inginkan..
"Kami kesini datang baik baik dan tidak ingin membuat keributan! Jawab saja pertanyaan kami tadi. Siapa yang bertanggung jawab di tempat ini ??"
"Yasudah! Tunggu!"
Lidia mulai merasa gentar. Namun, bukan nya memanggil mami norma, lidia malah ke belakang untuk memanggil para penjaga di rumah itu yang memang jam segini sedang sarapan..
"Pak Aiman, Pak burhan, pak Dul, di depan ada yang mencari.." kata lidia membuat ketiga nya kompak berhenti beraktifitas..
"Siapa, mbak ?" tanya pak dul
"Lihat saja sendiri. Ya sudah, aku masuk ke kamar. Oh satu lagi, jangan bangunkan mami apapun alasan nya. Mami sedang istirahat.."
Ketiga nya mengangguk paham. Setelah mencuci tangan mereka pun keluar lewat pintu belakang..
Terjadi ketegangan antara ke enam orang yang berbeda kubu tersebut. Tidak ada perkelahian, hanya saja mereka masih beradu argumen selama beberapa menit..
"Jika kalian tidak mau pergi, maka kami akan memanggil polisi karena kalian sudah membuat pemilik rumah ini menjadi tidak nyaman.."
"Silahkan! Kami sudah sering keluar masuk penjara.." tantang orang suruhan zafian..
Saat mereka masih berdebat sengit, pintu utama terbuka dari dalam..
"Kalian ini berisik sekali, sih ? Aku mau istirahat jadi susah.."
"Maafkan kami nyonya mami.." ucap para penjaga..
Mami norma membetulkan kimono tidurnya, kemudian bersidekap dada di hadapan pria pria asing itu..
"Kami kesini hanya untuk menanyakan keberadaan nona viola saat ini, nyonya.."
"viola tidak ada. Dia sedang menangani client nya. Katakan pada tuan mu itu, Jika dia ingin memakai jasa putri ku lagi, bersikaplah selayak nya rekan bisnis. Jangan arogan!"
🖤