"Jangan melihat kebelakang untuk sesuatu yang telah Tuhan jauhkan".
*****
"Rencana yang telah aku susun, akhirnya berantakan... huuffff" terdengar helaan nafas pelan, dari gadis cantik yang saat ini mata indahnya masih setia menatap kelangit dan melihat bintang bintang bertebaran, keindahan malam saat ini semakin terlihat begitu indah jika dilihat dari balkon kamarnya. Wajah cantik, milik aazeena ta seceria biasanya, gadis itu kini terlihat begitu sedih dan putus asa. "Tuhan kali ini, biarkan segalanya tentangku engkau saja yang mengaturnya, aku lelah, aku telah salah" butiran bening jatuh dari mata indah aazeena mengalir begitu deras membasahi pipi chubby gadis cantik itu. "Maafkan aku" lirihnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aan_Khodijah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 32 Serba Kebetulan
Tidak terasa hari ini adalah hari ke 3 aazeena berada di Paris, menjalankan peran sebagai founder butik yang sudah dia bangun sejak 3 tahun lalu, dan juga menjadi seorang mahasiswi tentu saja bukan hal yang mudah. Aazeena harus bisa mengambil peran, menjalankan tanggung jawab pada dua profesi yang sedang dia jalani saat ini. Lusa dirinya akan ada kuis, kemarin dosennya mengirimkan pesan untuknya, dan aazeena akan di kirimkan soal melalui email dan di beri waktu 1 jam untuk mengerjakan kuis tersebut.
Beruntung waktu ujian tidak sama dengan waktu grand opening, jadi aazeena bisa menyelesaikan pekerjaannya dengan fokus kemudian dia akan mengerjakan kuis tanpa harus kepikiran soal pekerjaannya.
Namun karena hal tersebut Aazeena jadi tidak bisa pergi ke butiknya pagi ini, sebab gadis cantik itu harus pergi ketoko buku, ada buku yang dia butuhkan, dan harus dia dapatkan sebelum kuis.
"Nai, mungkin aku sore baru bisa nyusulin ke butik" kata aazeena bicara pada naina, saat ini mereka sedang sarapan bersama.
"Iya mba ga papa, berarti nanti aku duluan aja ke butik nya kan?" kata naina.
"Iya, kamu nanti dianter sama bang zafran" kata naina memberitahu.
"Eh ga usah mba, aku sendirian aja ga papa naik taksi" kata naina merasa bahwa tidak papa dirinya naik taksi saja.
"Engga engga, kamu dianter aja sama bang zafran" kata aazeena tetap tidak mengizinkan naina naik taksi.
"Iya mba" kata naina menurut.
"Oh iya nai, mba anggun sama mba Farah udah sampe di Paris kemarin" kata aazeena memberi tahu naina.
"Waahhh Alhamdulillah, mereka udah sampai" kata naina senang.
"Hemmm, kemarin mereka WhatsApp aku kalau udah sampai. Dan.... Nai, nanti selama aku ga ada di butik, kamu konsultasi sama mereka ya, kalau ada yang kurang, atau menurut kamu agak gimana gitu." Sambung aazeena memberi tahu naina.
"Iya mba, siap" kata naina semangat, baru saja naina merasa lesu saat tau bahwa aazeena tidak bisa pergi ke butik pagi ini, itu akan membuat naina akan mengurus semuanya sendiri. Tapi saat mendengar anggun dan Farah sudah ada di Paris naina menjadi kembali semangat lagi.
Anggun adalah Marketing Director, segala hal yang berkaitan dengan operasi pemasaran secara keseluruhan yang ada di perusahaan seperti merencanakan, mengarahkan dan mengawasi seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan adalah tanggung jawab anggun.
Sedangkan Farah adalah Creatif Director, seseorang yang membuat keputusan kreatif tingkat tinggi, dan dengan keputusan tersebut mengawasi produksi aset kreatif seperti iklan, produk, acara ataupun logo.
Keduanya baru menyusul keparis, karena sebelumnya mereka harus menyelesaikan lebih dulu pekerjaan yang ada di Indonesia.
Setelah selesai sarapan, naina langsung pergi ke butik dengan diantar zafran, sesuai permintaan aazeena tadi. Sedangkan aazeena sendiri saat ini sedang bersiap siap karena akan pergi ke toko buku. Karena musim dingin aazeena tidak lupaa menyiapkan jaket, Outfit yang aazeena pakai hari ini adalah outer jaket bulu beige dengan long dress cokelat.
Pakaian tersebut Aazeena serasikan dengan kerudung segiempat panjang berwarna cream senada dengan jaketnya, penampilan aazeena terlihat santai dengan sepatu sneakers putih yang di kenakannya.
Namun karena aazeena memiliki alergi terhadap dingin, jadi aazeena juga memakai sarung tangan berwarna coklat senada dengan long dress yang dipakainya.
"Perfect" kata aazeena setelah selesai dan melihat penampilan nya di depan cermin.
Setelah itu aazeena keluar dari kamarnya menghampiri Rifan yang sudah menunggunya di ruang tamu.
Hari ini aazeena akan diantar oleh Rifan, sedangkan zafran dan bimo aazeena meminta mereka untuk stay di butik karena hari ini di butik sangat sibuk, untuk persiapan grand opening besok, dan di sana pasti lebih butuh bantuan kedua laki laki itu, di bandingkan dirinya.
Tenang saja setiap kali para pengawal diminta aazeena untuk membantu di butik miliknya aazeena tetap memberikan gaji sendiri. Sebab para pengawal di bayar oleh ayahnya untuk menjaga dirinya, sedangkan terkadang jika di butik sedang sibuk dan kekurangan tenaga, apalagi tenaga yang besar, karena semua pegawai nya perempuan jadi aazeena tetap meminta bantuan pengawalnya di tambah orang luar juga supaya lebih ringan pekerjaan tersebut dan cepat selesai tentunya.
"Sudah siap dek?" Tanya Rifan pada aazeena.
"Sudah bang, ayo kita berangkat" ajaknya.
Rifan mengangguk lalu mereka keluar dari apartemen aazeena berjalan bersama menuju lift, di lantai 20 ini sangat sepi, aazeena pikir hanya dirinya yang tinggal di sana.
Ting
Lift terbuka, aazeena dan Rifan masuk kedalam lift, bertepatan dengan itu unit apartemen yang ada didepan aazeena juga terbuka.
Ceklek
Terlihat seorang pemuda tampan berjalan keluar.
Braak
Tingg
Bertepatan dengan arshain yang menutup pintu apartemen nya, dia juga mendengar suara pintu lift tertutup. Arshain menoleh kemudian mengerutkan keningnya "siapa?" Batinnya.
Mungkinkah apartemen didepannya ini juga sudah ada penghuni nya? Tapi siapa? Kenapa arshain tidak pernah bertemu dan melihatnya?. Aahh sudahlah arshain tidak ingin memikirkan nya.
Yaaaaa arshain dan aazeena tinggal di apartemen yang sama, unit apartemen milik mereka pun berhadapan, di lantai 20 itu hanya ada apartemen mereka saja tidak ada lagi yang lainnya. Nanum baik arshain atau aazeena belum mengetahui siapa yang menempati apartemen yang ada di depan mereka.
Arshain berdiri di depan pintu lift, dirinya terpaksa harus menunggu lebih dulu, sebab lif masih berjalan turun kebawah.
Sedangkan aazeena baru saja sampai di lantai dasar, aazeena dan Rifan langsung menuju bestman apartemen dimana mobil mereka berada.
*****
"Bang, berhenti di supermarket dulu ya" pinta aazeena pada Rifan.
"Iya, aazeen mau belanja?" Tanya Rifan.
"Iya, mau beli bahan makanan aja sekalian, mumpung lagi keluar, soalnya di apartemen masih kosong bahan makanannya" kata aazeena memberi tahu Rifan.
"Kenapa dari kemarin ga bilang sama Abang, kan bisa kami yang belanja dek, kalau memang kemarin aazeen belum sempat belanja" kata Rifan.
"Yaa kan aazeen memang mau sekalian liat liat bang, kalau Abang yang belanja gaa asik dong, aazeen ga bisa menikmati sendiri moments nya" kata aazeena sambil nyengir memperlihatkan giginya. Terlihat semakin imut saja gadis itu.
"Huffft dasar" kata Rifan tertawa.
"Heheheh" tawa aazeen.
Setelah tadi lelah berkeliling mencari buku yang di butuhkan, akhirnya aazeen menemukan nya, ntahlah sudah berapa toko buku yang sudah dia datangi hari ini dan dari banyaknya toko buku yang aazeen datangi hanya ada 1 toko buku yang menjual buku sesuai dengan yang aazeen cari, mungkin karena ini diluar negeri jadi sulit mendapatkan nya, dan masih beruntung aazeena bisa mendapatkan bukunya.
Aazeena mendorong troli mengambil buah, daging, sosis, sayuran, dan kebutuhan lainnya. Aazeena asik berkeliling, dia seperti wanita pada umumnya saat berbelanja aazeena juga akan lupa segalanya, termasuk rasa lelahnya yang tadi sempat dia rasakan ketika berjalan mencari buku dari toko buku satu ke toko buku yang lainnya.
Satu keranjang belanja sudah penuh, Rifan mengambil alih dan membawanya, sedangkan aazeena membawa keranjang belanja yang baru, kali ini gadis cantik itu akan memilih camilan untuk stok di apartemen. Aazeena mulai mendorong troli mengambil beberapa minuman, kemudian beralih ke camilan aazeena juga mengambil beberapa yang ddia sukai, aazeena yang juga pecinta susu, berjalan menuju rak yang tersedia berbagai macam dan jenis susu UHT.
saat akan mengambilnya, aazeena tidak sampai karena tubuhnya yang mungil.
"Huffft" aazeena menghembuskan nafasnya kesal karena tidak sampai dan tangannya pegal karena terus berusaha meraih namun tetap saja sia-sia.
"Ga Zee kamu ga salah, dianya aja yang ketinggian" kata aazeena bicara pada dirinya sendiri. Saat akan mengangkat tangannya kembali tiba-tiba ada sebuah tangan yang besar mengambil susu yang aazeena inginkan.
"Eehh" kata aazeena terkejut.
Aazeena Langsung berbalik, aazeena melihat ada tubuh besar dan tinggi yang menutupi dirinya, aazeena yang pendek tentu saja tidak melihat wajah sang pemilik tubuh, sebab tinggi aazeena hanya sebatas dada orang itu saja. Karena jarak yang begitu dekat, namun tidak sampai bersentuhan aazeena mendongakkan kepalanya melihat siapa yang saat ini berdiri di depannya.
Degg!!!
Aazeena terpaku, keduanya saling menatap selama beberapa detik, sampai akhirnya mereka tersadar dan sama sama mengalihkan pandangan mereka ke arah yang lain.
menarik kayaknya nih