🍷👄🍷👄🍷👄WELCOME👄🍷👄🍷👄🍷
"HARAP BIJAK DALAM MEMILIH CERITA"
Seorang gadis berusia 19 tahun yang sedang di tinggalkan oleh ke2 orang tuanya meninggal dunia, dan kini ai hidup sebatang kara
Chaterine Cristian terpaksa mencari pekerjaan untuk bisa bertahan hidup.
namun naas
Kata ketua mafia itu ia akan di jadikan korban Organisasi gelap serta organnya aka di perjual belikan di pasar ilegal.
Ternyata...
Ia tidak jadi menjadi korban, malah ia menjadi tahanan/tawanan hasrat ke2 ketua mafia kejam itu.
End
CERITA INI MENGANDUNG UNSUR (DE-W-A-SA)
BAGI YANG DI BAWAH UMUR HARAP "SKIP"
TIDAK MENERIMA KOMEN HATE, YANG BISA MENJATUHKAN SEMANGAT DAN MENTAL AUTHOR, JUGA TOLONG DI HARAPKAN UNTUK MENGHARGAI SEBUAH KARYA, KARENA MENGARANG DAN MENULIS KARYA TIDAK SEMUDAH MEMBACA.
JANGAN LUPA BERI SEMANGAT AUTHOR
DENGAN CARA
-LIKE
-KOMEN
-VOTE
-RANTING
-SUBSCRIBE
BABAY
SEBELUM KEPO, BURUAN BACA CS NYA NANTI PENASARAN LHOO
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Langkah Terakhir
Di sisi lain...
"Tck, tidak bisa di biarkan! Jika terus begini maka terpaksa akulah yang akan turun tangan! Jika tidak habis semua rahasia ku terbongkar" Kesal Amanda sambil berjalan ke sana kemari karena merasa khawatir, akan misi ini.
"Daniel!!!..." Amanda berteriak memanggil tangan kanan nya, sambil melempar dirinya duduk di sofa.
Daniel yang merasa dirinya di panggil pun, bergegas mendatangi tuannya untuk mendengarkan perintah selanjutnya, meskipun ia belum menghabiskan makanan nya, tanpa fikir panjang ia membawa rotinya sambil berlari ke arah Amanda.
"Yaa Nyonya, ada apa? Anda memanggil saya bukan?" Tanya Daniel sambil mengatur nafasnya yang terengah-engah itu.
"Habiskan dulu makan mu" Ucap Amanda tanpa memperhatikan Daniel yang sedang memakan roti tersebut.
Setelah habis, Daniel mengambil air mineral yang ada di atas meja itu, lalu duduk dan meminumnya sampai habis...
Amanda membuka MacBook nya lalu tangannya bergerak lincah mengoak atik, tatapan matanya pun tak kalah ke sana ke mari bergerak mengikuti layar MacBook itu.
Setelah beberapa menit berdiam dan berkutat dengan MacBook nya akhirnya Amanda selesai juga, lalu memperlihatkan layar tersebut ke arah Daniel.
Daniel mengamati dan membaca dengan serius dan teliti, bahkan tak ada satu huruf pun yang tidak ia baca sama sekali saat itu, ia benar-benar memperhatikan MacBook itu.
Setelah selesai membaca tersebut, Daniel mengangguk dan menatap sang tuan untuk memberitahu kan bahwa ia faham tentang apa yang di titah kan Amanda saat itu.
Baik nyonya, saya akan mematuhi perintah dan larangan Nyonya.
"Sebelum kamu memulai, aku ingin kamu memata matai Nathan, dan Kevin, serta wanita pujaan hati mereka yaitu Chaterine, ingat!!! kau tidak boleh lambat maupun ketahuan, Faham!" Amanda mengancam Daniel, untuk memperbaikinya atap WC di pesantren Auntie. Tapi lain kali aja yhaaa,.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di sisi lain...
Chaterine masih mengurung dirinya sendirian ke dalam kamar, mungkin karena ia lelah dan fikiran yang berkecamuk tidak karuan rasa, ia memutuskan menenangkan dirinya seharian penuh hanya meluangkan waktunya di kamar.
Tiba-tiba.........
Pintu kamarnya di ketuk dari luar, dengan ketukan yang lembut, dan suara yang hangat penuh akan naungan bagi penyendernya.
"Chaterine... "
Tok
Tok
Tok
Carl mengetuk pintu kamar Chaterine dari luar sana dengan nada panggilan yang sangat lembut, bahkan ketukan yang kecil hanya untuk memberitahu bahwa ada seseorang di luar sana.
"Chaterine, buka pintu nya" Ucap Carl, dengan suara lembut.
Beberapa saat kemudian untuk itupun Chaterine membuka Kan pintu kamar nya buat Carl masuk, kenapa dalamnya.
"Mamah khawatir dengan mu, mengapa kau tidak keluar keluar dari kamar? apa kau sakit? kau baik baik saja kan Chaterine?" Carl bertanya begitu banyak, sehingga ia penasaran dengan jawabannya.
"Hmm iyaa aku tidak apa apa, aku hanya ingin beristirahat seharian penuh pada hari ini, karena badan ku serasa remuk dan pinggang sakit" Ucap Chaterine sambil memegangi tangan nenek, pinggang nenek dulu baru tangan nenek itu.
"Sudahlah Carl, aku ingin menggosok dan memakai scrub, bisa kah kau menolong ku... Aku minta kau tinggalkan aku di kamar ini, sendirian, please ikuti saja apa susahnya!" Chaterine mengatakan itu sambil terbawa suasana emosi tentang anak anak yang berdatangan berkunjung ini .
Akhirnya karena tak ingin berdebat dengan perempuan Carl pun mengalah dan keluar dari kamar tersebut dengan perasaan murung, karena di minta Chaterine untuk meninggalkannya sendirian fi kamarnya...
Di dalam kamar, Chaterine berlari ke kamar mandi, lalu memutar semua air yang ada di dalam kamar mandi itu, setelah selesai ia menangis hebat, serta sesenggukan begitu parah...
"Hiks Hiks Hiks, Bagaimana ini yaa Tuhan? Mengapa kau memberikan aku takdir yang seperti ini? Bagaimana ini? Aku lelah Tuhan... Aku Cape... Kuu mohon rubah kanlah takdir ku malam ini juga..." Ucap Chaterine sambil sesenggukan dan menangis hebat.
"Bahkan sampai saat ini, aku tidak bisa membukakan pintu hati ku untuk Carl yaa Tuhan.... Aku masih memikirkan Nathan, dan Kevin saat ini. Jujur meskipun mereka di kenal dengan orang yang berperilaku kasar, keji dan kekerasannya, bahkan di kenal dengan tak mempunyai hati. Namun aku menanamkan hati ku untuk mereka, bagaimana ini yaa tuhann aku benar-benar bingung saat ini" Ucap Chaterine panik sambil berusaha menenangkan dirinya serta mengatur pernafasan dengan benar.
"Hiks, ayah selalu berkata bahwa hiduplah dengan orang-orang yang kamu cintai, tidak dengan orang yang kau tidak sukai, karena cinta tidak bisa di paksakan, namun yang ingin ku pertanyakan selama ini adalah jika seseorang berhak hidup atas dasar hidup dengan orang-orang yang mereka cintai, namun jika mereka sudah tiada bagaimana lagi konsep yang akan di perbuatan?" Tanya Chaterine Emosi sambil merebahkan dirinya ke dalam bathtub.
"Nathan, Kevin, aku benar-benar sangat menyukai dan mencintai kalian, andai kalian mempunyai pekerjaan yang lebih layak dan halal, aku akan membantu kalian, jujur berulang-ulang kali aku berusaha sekeras mungkin untuk menutup pintu hati ku, namun alhasil nihil, tak ada hasil samasekali, yang ada malahan cinta ku semakin bertambah, lantas aku semakin hari semakin stres tuhann" Chaterine terus merantau tak karuan dengan mempertanyakan soalan soalan yang ia pertanyakan ke Tuhan dan dirinya sendiri.
"Mengapa dulu aku tidak ikut pulang dengan papah dan mamah? coba dari dulu aku ikut pasti aku saat ini sudah tenang di sana, pasti aku bahagia terus karena papah yang buat aku happy, tidak seperti di dunia, semua orang sibuk dan tidak bisa memperhatikan ku, aku pun butuh sandaran dan tempat curhat namun semuanya sibuk sibuk sibuk. Tak ada yang mendukung dan menemani ku di saat aku di dalam kondisi terpuruk" Rancau Chaterine lagi.
Chaterine terus begitu di dalam kamar mandi tersebut.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Namun di sisi lain Amanda sudah menyusun rencana dengan sangat matang dan Ektra hati hati dalam bertindak, ia tidak akan bertindak gegabah, saat ini ia melihat pergerakan Nathan, dan Kevin jika Nathan, dan Kevin melemah maka mereka akan menghabisi semuanya tanpa ampun.
"Nice, tinggal satu langkah maka semuanya akan tertutupi honey" Ucap Amanda dengan senang, namun kesenangan itu berhenti.
"Apa yang tertutupi mom?" Tanya Nathan dengan aura yang mencekam menatap Amanda, dengan tatapan hororr. Ia benar-benar sangat curiga terhadap momy tirinya tersebut.
Seketika raut wajah Amanda berubah menjadi puas, ia benar-benar ketakutan jika Nathan, dan Kevin tau ia akan habis di cincang cincang Nathan, dan Kevin tanpa berupa lagi, bahkan mereka akan membuat penjara neraka sebelum kematian nya.
"Astaga astaga apa ayang kau pikirkan Amanda, kau tidak boleh terlihat takut atau panik di hadapan mereka" Uca hati Amanda berusaha menenangkan dirinya.