Kesombongan Surgawi

Han Sen menuangkan Qi kedalam Pedangnya dan api merah berkobar dengan ganas. Han Sen mengayunkan Pedangnya dan bilah api merah yang ganas menyapu kearah mereka.

Fan Min dan Fan Cang segera menghindar dari serangan Han Sen kearah yang berlawanan, namun Han Sen mengangkat jarinya dan Akar hitam melesat kearah Fan Min.

Melihat tiga akar hitam yang bergerak kearahnya membuat Fan Min menjadi sangat kesal, petir yang ganas meledak dari tubuhnya dan dia mengayunkan Pedangnya dengan serangan yang membabi buta.

Akar hitam yang berasal dari elemen kegelapan tidak terlalu kuat, namun setiap kali hancur akar yang lain akan tumbuh dan Fan Min disibukan olehnya.

Fan Cang ingin bergegas membantunya namun Han Sen tidak akan membiarkannya begitu saja, dia melompat keatas langit dan menerjang kearah Fan Cang dengan mengayunkan pedangnya.

Fan Cang dengan tenang menahannya dan tanah yang menjadi pijakannya mulai retak. Dirinya seolah sedang tertimpa sebuah batu besar dan dia tidak menyangka kalau Han Sen akan memiliki kekuatan fisik sekuat ini.

"Bocah sialan... Aku tidaklah selemah itu !" Fang Cang mendesak Qi miliknya dan melemparkan Han Sen.

Han Sen berguling kebelakang dan dalam sekejap mata Fan Cang sudah ada didepannya. Pedang ditangannya diselimuti oleh angin yang tajam dan diayunkan sekuat tenaga kearah Han Sen.

*Klang*

Han Sen menahannya menggunakan Pedang dan kekuatan Qi yang sangat kuat mendorong tubuhnya mundur cukup jauh. Melawan dua orang yang berada di Alam Nascent Soul bukanlah hal yang mudah baginya, terlebih dia harus membagi fokusnya untuk mengontrol Akar Hitam untuk menahan Fan Min dan dirinya sendiri harus berhadapan dengan Fan Cang.

Perbedaan Tingkat membuatnya lebih kesulitan dan jumlah Qi mereka juga menjadi batasan, jika pertarungan ini berlanjut lebih lama maka hanya masalah waktu sampai dia kelelahan dan mati.

Fan Cang terus menyerang kearah Han Sen dan melemparnya seperti angin. Han Sen memuntahkan darah dari mulutnya dan matanya masih menunjukan ketegasan yang besar.

"Elemen Kegelapan dan Api Merah milikmu itu memang menakutkan, tapi Orang Tua ini sudah hidup dalam pertarungan. Kekuatan tempurmu memang hebat dan jika aku tidak waspada dengan kemampuanmu itu maka aku akan menderita !" Kata Fan Cang dengan nada yang mengejek.

"Bodoh... apakah kau masih tidak tahu apa yang aku rencanakan. Jarak kita cukup jauh dan aku memang sengaja menuntunmu kemari, kau mungkin pintar dan sangat berhati-hati. Namun tidak untuk bajingan yang satunya !" Han Sen melirik kebelakang dan sosoknya menghilang menjadi bayangan.

Ekspresi Fan Cang berubah menjadi kusut dan segera dia mendesak Qi miliknya sekuat tenaga, Fan Min adalah Saudaranya dan dia tidak menyangka niat Han Sen adalah memancingnya menjauh dan menggunakan kecepatannya untuk menciptakan peluang membunuh Fan Min.

"Minggir bodoh !" Teriak Fan Cang yang berusaha dengan keras terbang mengejar Han Sen dengan panik.

Fan Min yang sedang disibukan oleh Akar Hitam Kegelapan sangat terkejut melihat Han Sen yang sudah berjarak tiga meter dibelakangnya bersama dengan Fan Cang yang mengejarnya.

Namun Akar Hitam Kegelapan tiba-tiba berhenti menyerang dan melesat kearah Fan Cang dengan kecepatan yang luar biasa. Melihat Akar Hitam Kegelapan Fan Cang memotong semuanya dengan marah.

"Kena kau !"

Aura membunuh yang sangat kuat tiba-tiba terasa dibelakang Fang Cang, Pedang yang tajam menusuk dadanya dan menghancurkan jantungnya. Darah menyembur dari mulut Fan Cang dan dia tidak menyangka kalau Han Sen akan menggunakan trik kotor untuk melawannya.

Perlahan kesadaran Fan Cang mulai menghilang dan dia mati dibawah Pedang Han Sen, sejak awal orang yang paling merepotkan adalah Fan Cang dan bagaimanapun caranya Han Sen harus membunuhnya terlebih dahulu.

Han Sen sudah mengalami pertarungan yang tak terhitung jumlahnya, kemenangan bukan hanya sekedar kekuatan siapa yang lebih unggul. Menilai musuh dan menemukan kelemahannya hingga menciptakan celah, dia tahu bahwa sejak Fan Cang memberikan peringatan kepada Fan Min itu berarti dia sangat peduli kepadanya.

Sejak awal dia memang sangat waspada dan Han Sen sengaja memancingnya. Hasilnya dia dengan panik mengejarnya namun siapa sangka ikan yang sebenarnya dia buru adalah ikan yang sudah mengejar umpan.

Dalam keadaan yang tidak tenang dan panik Fan Cang hanya berpikir bagaimana cara menahan Akar Kegelapan, namun dia tidak memperhitungkan langkah apa yang Han Sen ambil selanjutnya dan hasilnya dia mati karena lengah.

Kegelapan yang sangat kuat menyerap vitalitas dan Jiwa Roh Angin milik Fan Cang, kekuatan Han Sen melonjak dengan gila dan energi yang sebelumnya dia pakai sekarang kembali terisi dengan luka yang sudah dipulihkan.