Ricard Dirgantara, pelayan bar yang terpaksa menjadi suami pengganti seorang putri konglomerat, Evelyn Narendra.
Hinaan, cacian dan cemooh terus terlontar untuk Richard, termasuk dari istrinya sendiri. Gara-gara Richard, rencana pernikahan Velyn dengan kekasihnya harus kandas.
Tetapi siapa sangka, menantu yang dihina dan terus diremehkan itu ternyata seorang milyader yang juga memiliki kemampuan khusus. Hingga keadaan berbalik, semua bertekuk lutut di kakinya termasuk mertua yang selalu mencacinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sensen_se., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 14 : HADIAH SPESIAL DARI RICHARD
Beberapa waktu sebelumnya, Richard mendatangi Tim WO di backstage. Penampilan yang meyakinkan, ditambah cara berbicara Richard yang terdengar seperti orang penting, membuat mereka percaya.
“Jadi, setelah Gerald dan Sonia mengucapkan janji suci, tolong putarkan video yang ada di flashdisk ini. Tolong katakan pada semua tamu dan khususnya pada pengantin baru itu. Saya telah menyiapkan hadiah spesial untuk kedua mempelai,” tutur Richard menyerahkan sebuah flashdisk.
“Baik, Tuan. Akan saya laksanakan. Maaf sebelumnya, dengan Tuan siapa?” tanya Tim WO dengan sopan.
“Tidak perlu sebutkan nama. Mereka pasti langsung tahu siapa saya. Terima kasih banyak. Ini, anggap saja sebagai bonus!” balas Richard meraih sebuah amplop cokelat dan menyerahkan pada wanita di hadapannya.
“Ah, harusnya Anda tidak perlu repot-repot, Tuan!” Wanita cantik itu menumpukan kembali ke tangan Richard, tersenyum canggung pada pria tampan di hadapannya.
“Tidak apa-apa.” Richard menggenggamkan amplop pada jemari lentik wanita itu.
Richard segera melenggang pergi, beralih ke depan karena acara akan segera dimulai. Pria itu mengambil satu gelas minuman dan dessert lalu membawanya di sebuah meja tamu yang tidak terlalu mencolok.
Richard asyik menikmati hidangan yang tersaji dari restoran ternama di kota itu. Pandangannya terus mengarah pada pasangan pengantin yang baru saja mengikrarkan janji suci dan dinyatakan resmi menjadi sepasang suami istri.
Saat mengedarkan pandangan, netranya menangkap Velyn yang menatap nanar ke arah panggung. Buru-buru Richard beranjak, menarik lengan Velyn dan mencegahnya pergi sampai kejutan darinya selesai ditayangkan.
\=\=\=\=ooo\=\=\=\=
Wajah Sonia pucat pasi. Jika saja tidak berbalut make up tebal, ia pasti terlihat bak mayat hidup. Keringat mulai bermunculan dengan perlahan. Semua mata yang mengintimidasi tertuju padanya. Ia menjerit dan terus mengelak, bahwa video itu palsu.
“Saya Robert, ahli IT dari Perusahaan Thompson. Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa video tersebut adalah asli. Saya sudah memeriksanya,” aku salah seorang pria paruh baya sebagai saksi. Pria yang sudah dimintai tolong oleh Richard sebelumnya.
“Sonia! Brengsek kamu!” teriak Velyn dengan amarah membuncah. Matanya menyalak-nyalak, urat lehernya menyembul dengan sempurna. Velyn melenggang dengan cepat lalu memberi sebuah tamparan kuat di pipi wanita itu.
“Sahabat macam apa kamu? Tega-teganya menusukku dari belakang! Binatang bahkan lebih tinggi derajatnya dibandingkan dirimu, Sonia!” jerit Velyn mendorong bahu Sonia.
Gerald menatap nanar pada mantan kekasihnya, ia langsung menangkap pergelangan tangan Velyn dan menariknya hingga terjatuh di pelukannya. Hatinya tersayat sembilu ketika mengingat bagaimana ia mencaci maki dan merendahkan Velyn sampai membatalkan pernikahan mereka, tak dapat dibayangkan bagaimana hancurnya perasaan Velyn waktu itu.
“Vel, maafin aku,” gumam Gerald mendekap erat tubuh Velyn. Suaranya berat dan terdengar gemetar. Sekujur tubuhnya diselimuti penyesalan terdalam.
Velyn masih membeku, napasnya naik turun tak beraturan. Darahnya serasa mendidih di sekujur tubuhnya. Kedua tangannya menggantung sembari mengepal dengan kuat.
“Aku menyesal, Vel. Aku masih mencintaimu, sungguh!” ucap Gerald menangkup kedua pipi Velyn. Keduanya saling menatap lekat.
Velyn memang masih mencintainya, tetapi luka yang ditorehkan oleh lelaki itu menghujam jantung dan mengoyaknya hingga hancur. Sorot mata kebencian dan kemarahan terpancar dari netra Velyn. Wanita itu tersenyum lebar, membuat Gerald membalas senyumannya.
Namun, ternyata salah. Velyn tertawa terbahak-bahak, diiringi air mata yang mengalir dengan deras. Tepuk tangannya menggema di ballroom yang menegangkan itu. Orang-orang menatapnya dengan iba.
Sedangkan Richard hanya menikmati drama itu sambil menggoyangkan gelas yang ada di tangannya. Ia ingin melihat, sejauh mana Velyn akan bertindak.
“PLAK!”
Sebuah tamparan kuat mendarat di pipi Gerald. Velyn mencengkeram kerah lelaki itu menggoyangkannya secara brutal. “Kamu juga sama brengseknya dengan dia, Gerald! Asal kau tahu!” pekik Velyn kembali melayangkan tamparan di pipi sebelahnya.
“Iya, aku mengaku salah. Tapi aku juga terpaksa menikahinya. Percayalah, ini pasti akal-akalan wanita itu. Aku mohon, kembalilah padaku, Vel. Kita lanjutkan pernikahan kita yang tertunda,” ucap Gerald menangkup kedua bahu Velyn.
“Cuih!” Velyn meludahi lelaki itu. “Sebagai wanita normal, mengenalmu saja aku sudah tidak sudi, Gerald. Kamu lupa apa yang kamu katakan tempo lalu? Kamu lupa bagaimana kamu menghinaku dan merendahkanku di hari menjelang pernikahan kita? Seumur hidup, aku tidak akan pernah memaafkanmu, badjingan!” geram Velyn.
Sonia semakin meradang, apalagi melihat pria yang menjadi suaminya justru menyatakan cinta pada mantan kekasihnya dan bahkan dengan berani memeluknya di depan matanya. Apalagi Sonia sempat mendapat tamparan dari Velyn.
Sonia mengangkat gaunnya, melangkah semakin dekat dengan penuh amarah. Tangannya menjulur dan hampir menjambak rambut Velyn, namun tiba-tiba lengannya dicekal oleh Richard.
Dua pasang mata itu saling memancarkan kemarahan. Sonia membelalak melihat pria di hadapannya. Meski dengan penampilan berbeda, Sonia jelas mengenali lelaki itu. “Kamu? Ini semua pasti gara-gara kamu! Kamu harus bertanggung jawab, brengsek!” teriak Sonia memukul-mukul dada Richard.
Richard bergeming dan hanya menatapnya malas. Tubuhnya sama sekali tak bergerak meski dihujani pukulan-pukulan Sonia.
Setelah beberapa saat, Richard menepis kedua lengan Sonia dengan kasar. Mencengkeram dagu wanita itu kuat-kuat. “Sudah kuperingatkan sebelumnya agar kamu mengakui secara langsung pada Velyn. Ternyata kamu pembangkang dan meremehkanku. Sekarang, terima akibatnya! Selamat atas pernikahan sekaligus kehancuranmu. Silakan menuai hasil yang kamu tanam!” tegas Richard bersuara pelan tapi penuh penekanan. Ia menghempas dagu Sonia, lalu berbalik menghampiri istrinya yang masih tercengang menatapnya.
Richard berdiri gagah di antara Gerald dan Velyn. Dua lelaki itu saling melayangkan tatapan permusuhan. Tangannya melepas paksa tangan istrinya yang dicengkeram oleh Gerald, menatap tajam ke arah Gerald sembari berkata tegas, "Dia istriku! Berani menyentuhnya seujung kuku, aku hancurkan kamu!" ancam Richard lalu menarik sang istri keluar dari ball room hotel tersebut.
"Velyn, ceraikan lelaki itu! Apa yang bisa kamu banggakan dari pelayan bar sepertinya? Menikahlah denganku, Velyn!" teriak Gerald, membuat Richard kembali mendekat dan memberi sebuah bogem mentah di wajahnya.
"Jangan pernah sentuh istriku!" semburnya menunjuk lelaki yang sudut bibirnya berdarah itu.
Richard menyugar rambutnya ke belakang, melenggang santai mengabaikan tatapan dan bisik-bisik para tamu yang mengagungkan ketampanannya. Mereka merasa lelaki itu tidak pantas menjadi pelayan bar.
Gerald menegakkan tubuh, menyeka darah di sudut bibirnya. Lalu menatap wanita yang beberapa menit lalu menjadi istrinya, “Sonia! Detik ini juga aku akan menceraikanmu!” teriak Gerald menggelegar. Ia segera mengurus perceraian detik itu juga.
“Kemarin udah aku peringatkan padamu, Son. Sorry aku enggak mau ikut campur,” aku salah satu teman Sonia. Mereka berbondong-bondong berpamitan keluar, meninggalkan Sonia yang hancur seorang diri. Ditempa hinaan dan cacian dari para tamu, diceraikan tepat di hari pernikahan, ditinggalkan para teman-temannya.
“Aaarrrgh! Kalian nggak bisa bersikap kayak gini ke aku!” jerit Sonia mengerang frustrasi.
Bersambung~
semoga sehat selalu 🤗🤗🤗
ck.. ck.. ck..
Malunya gak akan abis tujuh turunan..
Sulit buat Velyn.. makin cinta dech.. /Heart//Heart/
aq kasih bunga sama Vote
Mana panas pula lihat Stevy dah masuk mobil Delon