Selena mengalami penindasan baik di rumah maupun di sekolah. Semua orang menganggapnya sebagai beban yang tidak berguna. Namun, sebenarnya Selena adalah serigala berbulu domba yang telah menipu semua orang. Dia selalu membalas dendam berkali-kali lipat dan tak ada satupun yang menyadarinya.
Ares Kairos, seorang jenderal yang bertempur gagah berani di garis depan. Namun, dia hampir berubah menjadi monster gila yang kehilangan akal karena tidak bisa menemukan partner yang cocok. Suatu hari ada gadis aneh yang jatuh ke pelukannya dan dengan kurang ajar meraba tubuhnya.
Selena : Hei tampan, tubuhmu terlihat bagus. *hampir meneteskan air liur*
Ares : Siapa kau?
Selena : Belahan jiwamu. *mengulurkan cakar serigala*
Pangkalan militer.
Tentara : Lapor jenderal! Istrimu kabur lagi!!!
Ares : Kemana dia?
Tentara : Lapangan latihan, dia memerintahkan kami untuk melepaskan pakaian atas.
Ares : *menggebrak meja hingga hancur* SELENA!!!
Selena : Otot yang bagus~~~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Destiyana Cindy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 5 - Memastikan Kebenaran
“Katakan dengan jujur pada nenek, apakah kau sudah memiliki Guide?”
“Tidak.”
Irene tidak percaya tapi mengingat karakter cucunya dia tidak pernah berbohong padanya.
“Belakangan ini kau bertemu Guide siapa saja?” tanyanya mendesak.
“Aku jarang bertemu Guide.” Biasanya Guide tinggal di area yang berbeda sehingga Ares tidak pernah bertemu mereka meskipun sama-sama tinggal di pangkalan mereka.
“Kecuali dokter militer Althea Harris ,” jawab Ares jujur.
“Ah cucu dari Jenderal Hades Harris.” Irene teringat dengan rekan mantan suaminya.
“Berapa tingkat kecocokan kalian?” tanya Irene penasaran.
“49%.”
Irene mengerutkan keningnya. “Bahkan Guide kelas SS sepertinya hanya memiliki kecocokan 49% denganmu.”
Sejak umur 20 tahun sampai sekarang tak ada satupun Guide yang memiliki kecocokan di atas 50% dengan Ares. Bahkan Presiden Asosiasi Guide yang memiliki kelas SSS hanya memiliki kecocokan rendah dengannya.
“Apakah Asosiasi Pencocokan belum menemukan Guide yang cocok denganmu.” Irene khawatir dengan kondisi cucunya yang bisa memburuk kapan saja karena dia bertempur di garis depan.
“Bisakah kau kembali ke sini dan menjadi tentara penjaga Planet Gaia?” minta Irene dengan nada memohon.
“Maaf nenek aku lebih suka bertempur di garis depan,” tolak Ares.
Menjadi tentara penjaga Planet Gaia memang aman dan dia bisa naik pangkat dengan mudah mengingat latar belakangnya. Namun, dia lebih suka bertempur dan menghabiskan waktu melatih tubuhnya.
Mungkin itu adalah naluri Sentinel yang menyukai pertempuran.
“Kau sama keras kepalanya dengan kakekmu,” cibir Irene kesal.
“Bagaimana kabar nenek dan Athena?” Ares dengan cepat mengalihkan topik pembicaran sebelum neneknya menceramahinya.
Setiap kali menyinggung kakeknya dia selalu marah.
“Orang tua ini sangat baik dan aku bergabung dengan grup senam bersama Presiden Asosiasi Guide,” jelas Irene sambil menunjukan lengan berototnya.
Ares yakin itu bukan grup senam biasa mengingat betapa gilanya Presiden Asosiasi Guide.
Orang itu sangat tangguh dan tidak mau kalah dengan Presiden Asosiasi Sentinel.
“Sebentar lagi Athena akan mengikuti upacara kecocokan dan semoga dia tidak mendapatkan partner dari garis depan,” sindir Irene.
“Nenek tolong belikan hadiah untuk Athena dan katakan padanya aku tidak bisa datang di hari ulang tahunnya.” Meskipun sibuk di garis depan, Ares tidak melupakan adik satu-satunya.
“Athena tidak membutuhkanmu dan pria tua itu,” kata Irene dingin.
Ares menghela napas panjang melihat kebencian neneknya yang tak kunjung reda sejak kematian orang tuanya.
“Aku akan mengakhiri panggilan ini karena ada banyak pekerjaan yang harus aku lakukan.”
“Dasar cucu tidak berbakti,” keluh Irene ketika Ares mematikan panggilannya.
Seorang pria bertubuh tinggi tegap yang mengenakan jas hitam datang menghampiri Irene.
“Nyonya, ada jadwal yang harus anda hadiri,” katanya mengingatkan.
“Sean, aku ingin kau menyelidiki seseorang,” perintah Irene pada asisten sekaligus pengawalnya.
Sean menerima foto dari atasannya kemudian menganggukan kepalanya. “Baik nyonya.”
“Gadis kecil kuharap kau adalah orang yang kucari.” Irene menatap sosok Selena yang masih sibuk memandu anak-anak di museum.
“Apakah undangan dari Asosiasi Guide sudah sampai?” tanya Irene pada asistennya.
“Kemungkinan besar besok undangannya akan disebar,” jawab Sean sambil memeriksa smartwatchnya.
“Gunakan uang ini untuk membeli hadiah untuk Athena.” Irene menerima transfer uang dari cucunya dan tidak melupakan permintaannya.
“Apakah tuan muda tidak bisa kembali?” Sean mengenal cucu atasannya karena dia dulu pernah bertugas di garis depan.
“Cucu tak berbakti itu terlalu sibuk menghancurkan tubuhnya,” geram Irene kesal.
Sentinel yang belum pernah menerima guiding akan membuat tubuhnya memburuk sehingga kekuatannya semakin tidak stabil. Apalagi kekuatan Ares berada di kelas SSS dan kekuatan penghancurnya sangat kuat.
Untungnya dia tidak cukup bodoh untuk terlalu sering mengandalkan kekuatan spiritualnya.
“Di upacara kecocokan kali ini semoga saja ada Guide yang cocok dengannya.”
oOo
“Kenapa kau pulang lama sekali?” hardik Hera, ibu tiri Selena.
“Maaf nyonya, hari ini pengunjung museumnya banyak,” jawab Selena sambil menundukan kepalanya.
Hera tidak suka jika Selena memanggilnya ibu meskipun dia adalah putri dari suaminya. Dia hanyalah aib yang seharusnya menghilang 15 tahun yang lalu. Andai saja saat itu Jenderal Zeus tidak datang dan mengacau di rumahnya,
“Cepat masak! Kami sangat kelaparan karena menunggumu.”
Sebenarnya ada koki profesional yang dipekerjakan di rumah ini, namun Hera suka menindas Selena dan membuatnya kerepotan.
“Baik, aku akan mengganti pakaian dulu.”
“Cepatlah!” ujarnya sambil melotot dan menatap seragamnya jijik. “Dasar orang kuno.”
Selena menyukai sejarah Bumi Kuno oleh sebab itu dia bekerja di museum meskipun gajinya kecil. Lagipula dia tidak terlalu khawatir dengan uang karena dia memiliki banyak aset di Planet Chaos.
Setelah berganti pakaian dia langsung pergi ke dapur dan disambut tatapan remeh oleh pelayan. Di rumah ini tidak ada yang membantunya ataupun menghormatinya karena takut dengan Hera. Ayah Selena jarang pulang sehingga yang bertanggung jawab atas rumah adalah ibu tirinya.
“Makanan sampah apa ini? Bukankah aku sudah bilang jangan menambahkan garam,” ujar Lucas kesal setelah mencicipi masakan Selena.
Indra pengecap Sentinel terlalu sensitif sehingga mereka lebih suka makanan hambar. Bahkan banyak yang minum larutan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
“Aku tidak menambahkan garam sama sekali.” Selena sangat memahami selera Lucas dan selalu memasak terpisah untuknya.
Prang!
Lucas melempar piring hingga pecah. “Kau pasti sengaja melakukannya.”
Belakangan ini Lucas semakin terganggu dengan perkumpulan Lucky sehingga membuat emosinya tidak stabil.
“Selena buat makanan baru untuk Lucas!” perintah Hera.
Cassandra terkikih senang melihat Selena menderita.
“Tidak usah, aku tidak nafsu makan lagi,” desis Lucas kesal dan meninggalkan meja makan.
“Bersihkan kekacauan ini!” Hera juga tidak bernafsu dan meletakan peralatan makannya.
Cassandra membawa mangkuk berisi sup kemudian menuangkannya ke atas kepala Selena. “Sekalian bersihkan tubuhmu yang kotor.”
Hera tidak menghentikan tindakan putrinya kemudian mereka meninggalkan ruang makan.
“Hahhh …. trik yang sama.” Selena menghela napas panjang lalu menyingkirkan sayuran yang menghalangi matanya. “Dia tidak kreatif.”
Untungnya sup itu tidak terlalu panas sehingga tidak melukai kulitnya. Bukan hanya sekali dia mengalami hal seperti ini dan mempersiapkan tindakan pencegahan.
Selena membersihkan ruang makan beserta peralatan makan karena pelayan tidak mau melakukannya. Setelah itu dia kembali ke kamar untuk membersihkan diri kemudian tidur diatas ranjangnya.
“Semoga aku memimpikan pria tampan itu lagi.” Samar-samar Selena masih mengingat mimpinya semalam.
“Aku ingin menyentuh tubuhnya kemudian melakukan xxx, lalu mengikat tangannya dengan borgol dan xxx ….” Selena mengucapkan kata-kata kotor dan vulgar dengan wajah mesum.
oOo
Ares telah menyelesaikan pekerjaannya dan masih ada di pangkalan militer. Di kantornya ada ranjang sehingga dia bisa beristirahat. Saat tidur dia lebih suka melepas pakaiannya karena cuaca di sini cukup panas.
Sesuatu yang berat menindihi tubuhnya dan aroma yang familiar membuat Ares membuka matanya lebar-lebar.
“Kau?!?! Bagaimana bisa muncul lagi?” Ares merasa heran karena dia belum minum obatnya.
“Hehehehe …. pria tampan.” Selena meneteskan air lirnya di atas dada kokoh Ares, tangannya tidak mau tinggal diam dan terus menjelajahi tubuhnya.
Tubuh Ares langsung tegang dan dia merasakan tubuh bagian bawah mulai berdiri dengan bangga.
“Ja- jangan menyentuhku!” Ares berusaha menghentikan tangannya yang merajalela.
“Meskipun kau berteriak tidak ada yang akan menolongmu,” ujar Selena seperti holigan mesum.
“Mulai hari ini tubuhmu akan menjadi milikku,” ucap Selena mendominasi.
‘Andai saja wanita ini adalah orang yang nyata.’
-TBC-