[DI ADAPTASI DARI CHAT STORY SAYA]
[VERSI CHAT STORY DAN NOVEL TENTU BERBEDA. VERSI NOVEL AKAN LEBIH SERU]
Setelah mengalami kecelakaan, Helena Isabella, sang Ratu Film, masuk kedalam sebuah novel dan menjadi Antagonis yang akan mati ditangan protagonis.
"Akh! Bagaimana bisa menyakiti suami imut dan anak menggemaskan!"
sejenak, mari kita selami bagaimana Helena Isabella, Ratu Film yang masuk ke dalam novel, dan berusaha mengubah takdir nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bini'nya Boboiboy Reverse 🔪☠️, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 002
"Mom... Mommy?"
"Mommy... Maafkan Eyon, Eyon salah...."
"Maafkan Eyon, Mommy. Eyon takut, di sini sangat gelap...."
Suara tangis itu kembali terdengar. Wanita bersurai hitam pekat itu memijat pelipisnya, kepalanya terasa nyeri.
"Apa yang sebenernya terjadi?" Gumamnya sembari memperhatikan sekitar.
Bola matanya membulat melihat keadaan sekitar. Sebuah kamar luas yang mewah.
Keningnya semakin dalam berkerut. "Apa yang sebenernya terjadi? Di mana aku? Dan siapa yang menangis itu?"
Pertanyaan bertubi-tubi itu menghunus otaknya. Jelas, ini bukan kamar nya, dia tidak pernah melihat kamar ini. Lalu, suara tangisan itu, suara siapa?.
Helena Isabella, wanita itu menampar dirinya, mungkin ini adalah mimpi. Ya, wanita itu kembali menampar pipinya sendiri.
"Bukankah tadi aku sedang mengendarai mobil, lalu ada seekor macan atau kucing yang melintas sekelebat. Aku ingat jelas aku membanting stir dan menabrak pembatas jalan, setelah nya ...,"
"Seharusnya aku sudah mati. Atau tidak, setelah membuka mata ada di rumah sakit, jika tidak ya... Di rumah Tuhan. Mengapa justru ada di tempat – yang entah di mana?!" Helena Isabella memijat keningnya.
Namun, suara ribut dari dalam lemari membuatnya bangun dan berjalan mendekati lemari tersebut.
"Siapa di sana?!" Tanya Helena Isabella dengan tegas.
'bruk'
Seorang bocah laki-laki muncul dari dalam lemari. Wajahnya manisnya memerah karena terlalu menangis seperti nya.
Kening Helena Isabella semakin dalam berkerut. Sebelum dia bertanya, bocah itu lebih dulu memeluk kakinya.
"Mommy, Eyon salah... Maafkan Eyon, Mommy...."
"Jangan kurung Eyon di lemari lagi, Eyon takut Mommy...." Bocah laki-laki itu terus memeluk kaki Helena Isabella dengan derai air mata.
Wanita itu mengerutkan keningnya semakin dalam. Langkahnya mundur ke belakang.
"Astaga, anak siapa itu? Mengapa dia menangis dan memohon kepada ku?" Batin wanita itu berteriak.
"Apa tadi katanya? Mommy? Dan aku mengurung nya di dalam lemari itu?"
Wanita itu jatuh terduduk di atas kasur. "Sebenernya, apa yang terjadi?" Gumamnya.
"Mommy, Mommy boleh pvkvl atau tendang Eyon, tapi jangan masukkan Eyon ke dalam lemari. Eyon takut ...,"
"Di lemari gelap, ada kecoa dan Eyon susah bernafas...." Tangan bocah itu dengan sesekali mengusap air matanya.
Bocah itu kemudian mengambil sebuah tongkat baseball. "Mommy juga boleh pukul Eyon pake ini...."
Membelakkan mata, wanita itu segera menghampiri bocah itu dan merebut tingkat itu.
"Apa yang sebenernya terjadi? Benarkah aku mengunci bocah menggemaskan itu di dalam lemari? Itu tidak mungkin, bagaimana bisa aku melakukan hal jahat seperti itu pada bocah menggemaskan ini!" Batin Helena Isabella berteriak.
"Hey bocah, tunggu sebentar...."
Helena Isabella menatap sekelilingnya sekali lagi, berharap ada kamera film. Yah, mungkin dia sekarang sedang syuting film, dan kecelakaan semalam itu hanyalah mimpinya, atau salah satu adegan film.
"Yah, mungkin itu benar...." Batin Helena Isabella tersenyum harap.
Tangan wanita itu terulur ingin meraih bahu bocah itu, tapi pintu kamar itu terbuka. Seorang pria tampan muncul dari luar.
"Leon?!"
Pria tampan itu tampak terkejut, tapi bola matanya semakin melebar melihat tongkat baseball di tangan wanita di depannya.
"Istri, tolong jangan pukul Leon."
Sekarang tinggal Helena Isabella yang melebarkan pupil matanya. "Hah?! Apa?!"
Pria itu berjalan mendekati bocah laki-laki itu, lalu menyembunyikan di belakang tubuhnya.
"I-istri, apakah Leon membuatmu marah? Tolong maafkan dia. Jangan hukum dia, hu-hukum aku saja...."
Pria bersurai hitam pekat itu menitikkan air matanya. "Tolong jangan hukum dia, pukul aku saja, Istri...."
Helena Isabella terpana dengan pria tampan dan menggemaskan di depan nya.
"Siapa pria imut ini?" Batin Helena Isabella senang. Tapi ekspresi wajahnya berubah terkejut.
"Tunggu... Istri? Apakah aku salah dengar? Dia memanggil ku Istri? What!?"
q jadi greget masih belum keluar drama yg seru y