Sistem Elit Global

Jack tertegun mendengar penjelasan sistem. Dirinya tidak menyangka jika benih yang ia berikan pada Alicia akan langsung tumbuh.

Memang dirinya telah ceroboh dengan apa yang ia lakukan. Seharusnya ia menanyakan kesiapan Alicia atau setidaknya menggunakan pengaman. Namun semua sudah terjadi.

Para pejuang sudah sampai di garis finish. Tidak bisa disuruh kembali.

Jack menatap Alicia yang menyiapkan makanan mereka dengan penuh perhatian. Dirinya berniat untuk bertanggung jawab atas apa yang telah ia lakukan.

Alicia menyadari tatapan Jack dan penasaran dengan apa yang dipikirkan oleh pria yang telah mengambil hartanya.

"ada apa? Apakah aku kurang cantik?"

Jack memahami candaannya Alicia. Baginya tidak mungkin kalau Alicia tidak cantik. Terutama setelah mereka melakukan adegan berbahaya sebelumnya. Baginya Alicia adalah wanita tercantik yang pernah ia temui. Untuk saat ini.

" kamu sangat cantik sayang. Aku hanya berpikir jika kita sudah sejauh ini meski baru bertemu tidak sampai satu minggu."

Alicia memahami ucapan Jack. Dirinya kembali mengingat bayangan mereka ketika di kamar Jack. Membuat pipinya kembali memerah.

"menginaplah malam ini. Besok aku akan mengantarmu pulang. Sekalian aku ingin membicarakan hubungan kita dengan keluargamu."

Mendengar pernyataan Jack, Alicia langsung menatap Jack dengan perasaan bahagia. Meski tahu jika dimasa depan dirinya bukan wanita satu-satunya, namun baginya tidak masalah. Selama Jack mampu memberikan keadilan bagi dirinya.

" em.. Iya. "

Selesai menyelesaikan tugasnya, mereka segera makan malam bersama. Setelahnya pergi ke atap dimana awal hubungan mereka dimulai.

Mereka tidak melakukan hal berlebihan malam ini. Meski Alicia tidak masalah jika Jack kembali meminta untuk berhubungan lagi, namun Jack tidak tega untuk melakukannya. Mengingat luka yang telah ia buat belum sembuh dan permainan kasar sebelumnya jelas memperparah luka Alicia.

Pada akhirnya mereka kembali tidur ketika tengah malam dengan damai.

.

.

.

Rabu pagi. Jack dan Alicia bangun sangat pagi. Mereka mandi dan bersiap untuk pergi ke rumah Alicia dan bertemu dengan keluarganya menggunakan mobil bugatti Divo.

Sesampainya di tempat tinggal keluarga Wirta, Jack dan Alicia disambut dengan baik oleh para pekerja. Sementara Darma dan istrinya masih tidur.

"selamat datang kembali nyonya. Selamat datang tuan!"

"bibi! Tolong bangunkan ayah dan ibu. Pacarku ingin berbicara dengan mereka."

"baik nyonya."

Pelayan tersebut segera pergi menuju ke kamar utama. Lalu membangunkan tuan Darma untuk memberitahukan pesan dari Alicia.

Sementara itu di ruang tamu, Jack duduk satu sofa dengan Alicia. Dirinya merasa sedikit gugup namun rasa percaya dirinya mampu menekan perasaan tersebut.

Berbeda dengan Alicia yang duduk dengan perasaan gugup. Dirinya sudah berkorban cukup banyak dan memiliki ketakutan jika sampai hubungan mereka tidak disetujui oleh orang tuanya.

Namun rasa gugup Alicia segera mereda disaat mendapatkan rangkulan dari Jack. Dirinya memahami maksud dari perbuatan Jack. Tidak perlu ia khawatir dengan yang akan terjadi. Ia bisa menyerahkan segalanya pada pria disampingnya.

Tak lama Darma datang diikuti oleh istrinya. Melihat kedatangan mereka, Jack perlahan melepaskan rangkulan nya.

"selamat datang di kediaman kami yang biasa ini tuan Jack."

"anda tidak perlu terlalu sopan tuan! Dan juga rumah ini lebih mewah dari rumah lama ku. Bagaimana anda bisa mengatakan jika ini rumah biasa?"

"tapi dengan mansion anda, jelas ini terlihat biasa bukan?"

Jack hanya tersenyum mendengar ucapan Darma. Dirinya tidak bisa membantah sama sekali.

Darma dan istrinya duduk lalu pelayan datang mengantarkan minuman dan makanan ringan.

"oh iya! Perkenalkan ini istriku. Ibu dari Alicia."

"senang bertemu dengan anda tuan Jack. Nama saya Dewi Wirta. Saya sering mendengar cerita tentang diri anda dari suami saya."

"senang bertemu dengan anda juga. Nyonya Dewi."

Setelah selesai perkenalan, mereka mulai masuk pada pembicaraan yang serius.

"jadi, apa ada yang ingin anda bicarakan dengan kami?"

Jack melirik Alicia dan kembali menghadap Darma dengan serius.

"kedatangan saya kemari adalah untuk meminta ijin pada kalian."

Darma dan istrinya penasaran dengan maksud Jack.

"ijin apa yang anda maksud?"

"huh.. Saya akan menikahi Alicia."

Ucapan Jack membuat semua orang terkejut. Terutama Alicia yang tidak menyangka jika Jack akan secara langsung mengatakan tentang pernikahan.

Dirinya terharu karena Jack berniat untuk serius dengan hubungan mereka. Alicia mengira jika Jack akan membicarakan tentang status pacaran.

Sementara Darma dan Dewi terkejut karena tidak mengetahui tentang apa yang telah terjadi. Dalam pikiran mereka telah terjadi peristiwa penting tanpa sepengetahuan mereka. Bahkan ada pikiran jika Jack dan Alicia sudah melakukan hubungan badan.

"apa kau yakin Jack?"

Alicia mempertanyakan keputusan Jack. Meski dirinya memiliki keinginan yang sama, namun dirinya masih mempertimbangkan keinginan Jack untuk memiliki pasangan lebih dari satu. Dalam pikirannya terlintas akan kesulitan Jack dalam menjalankan keinginannya. Namun dirinya juga masih berharap untuk menjadi wanita satu-satunya milik Jack. Tanpa adanya wanita lain.

"iya! Hubungan kita sudah terlalu jauh. Aku tidak ingin adanya kesan buruk padamu nantinya."

Darma dan Dewi mengerti maksud dari ucapan Jack. Mereka bukan pasangan baru yang masih polos. Mereka tahu jika Jack dan Alicia sudah melakukannya.

Ada rasa marah yang mereka rasakan mengetahui putri yang telah mereka rawat dengan baik telah dirusak oleh Jack. Namun karena Jack akan bertanggung jawab, maka mereka hanya bisa menerima keputusan dari Alicia.

"bagaimana Alicia! Apa kamu mau menikah dengan Jack?"

Alicia mengangguk menerima keinginan Jack.

"huh.. Baiklah jika itu keputusan Alicia. Kami sebagai orang tua hanya bisa berdoa untuk hubungan kalian."

Jack dan Alicia senang karena rencana Jack untuk menikah disetujui.

"terima kasih!"

"lalu kapan kalian akan menikah?"

Jack kembali berpikir waktu yang tepat untuk dirinya menikah. Dengan mempertimbangkan kondisi perusahaan, dirinya berniat untuk mengadakan acara pernikahan setelah peresmian.

"kemungkinan setelah acara peresmian perusahaan. Saya tidak ingin terlalu membebani pekerjaan Alex."

"baiklah! Tidak masalah jika itu keputusanmu."

Setelah pembicaraan yang serius, mereka segera mengubah arah pembicaraan tentang hubungan keluarga.

Jack menceritakan tentang keluarganya tanpa menyebutkan masa lalu orangtuanya. Lalu mereka mulai mengakrabkan diri dan mengubah panggilan masing-masing.

Jack memanggil Darma dan Dewi sebagai ayah mertua dan ibu mertua. Sementara Darma tidak lagi memanggil Jack dengan sebutan tuan. Hanya menggantinya dengan panggilan nama saja. Sementara Jack dan Alicia saling menggunakan panggilan sayang.

Pembicaraan terjadi sampai sarapan lalu mereka pergi menjalankan aktivitas masing-masing.

Jack dan Alicia pergi ke kampus bersama menggunakan bugatti Divo milik Jack. Kedatangan mobil sport hitam itu membuat siapapun di area kampus yang melihatnya menatap kagum. Bagi mereka kemunculan mobil mewah tersebut jelas merupakan hal yang langka. Terutama bagi mahasiswa yang bukan dari kalangan atas.