ini karya kedua ku,mohon dukungan nya ya...
selamat membaca!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FZR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menyelamatkan Era
Deon menarik Era dengan kasar dan memaksa nya untuk tidur telentang di atas tempat tidur. Era memberontak,tapi apalah daya tenaga Deon lebih kuat dari nya dan ia pun hanya bisa menangis dan berharap kedua abang nya datang sebelum ia di lecehkan oleh Deon.
"jangan papi hiks hiks hiks" tangis Era.
"bibirmu sangat menggoda baby" ucap Deon dan hendak mencium nya.
"jangan papi,aku gak mau hiks hiks"_sambil menggerakkan kepala nya ke kanan dan ke kiri agar tak di cium oleh Deon.
Deon yang mulai geram pun mengunci kedua tangan Era dengan satu tangan sedangkan tangan yang lain mencengkram rahang Era agar tidak bergerak lagi dan ia bisa mencium bibir ranum milik Era.
"wah,bibirmu sangat manis baby,jika bibirmu saja terasa manis dan nikmat bagaimana dengan tubuhmu yang indah ini" ucap Deon setelah mencium bibir Era.
Deon pun kembali mencium bibir Era dan kali ini ia melumat nya dengan kasar. Kemudian ia menggigit bibir Era agar membuka mulut nya dan ia bisa bertukar saliva dengan Era. Era hanya bisa menangis di perlakukan seperti itu,ia pasrah di lecehkan oleh paman angkat nya karna jika ia memberontak pun percuma karna tenaga nya tak sekuat paman angkat nya.
"aaahhh,aku sudah tidak tahan untuk menikmati tubuhmu yang indah ini. Sini papi buka bajumu" ucap Deon dengan nafsu yang membara meminta pelampiasan.
"jangan papi,aku mohon jangan lakukan itu hiks hiks hiks"
"sudahlah,kamu diam saja dan nikmati permainanku nanti. Sebentar ya baby,aku akan melepas pakaianku" ucap Deon yang kemudian pergi dari atas Era.
Setelah Deon bangun,Era berusaha untuk bangun dan menghindar dengan sisa tenaga nya karna tenaga nya sudah habis dengan ciuman panas dan kasar yang di berikan oleh Deon.
"mari kita bermain sampai puas baby,aku sudah tak tahan" ucap Deon yang sudah telanjang sepenuh nya dan kembali mendekati Era yang menangis sambil memeluk lutut nya.
"aku mohon jangan papi,jangan lakukan itu hiks hiks hiks"
"sudahku bilang diam dan nikmati saja permainanku,sini kamu!!" marah Deon.
Deon menarik kembali Era dengan kasar dan merobek pakaian Era hingga Era tidak memakai sehelai benang pun. Deon pun melihat keindahan tubuh Era yang putih bersih dan mulus. Era hanya bisa menangis tak berdaya. Deon pun mendorong Era dengan keras sampi Era kembali terbaring ke tempat tidur dan Deon pun langsung menindihi nya.
"papi mulai baby" ucap Deon penuh nafsu.
"jangan papi,janga lakukan itu hiks hiks"
tangisan Era tak di gubris sama sekali oleh Deon. Deon pun memulai permainan nya dari melumat bibir ranum Era terlebih dulu dengan kasar seperti tadi,tapi kemudian berhenti.
"seperti nya aku harus mengikat tanganmu agar aku bisa bermain sepuas nya tanpa ada tanganmu yang menghalangiku" ucap Deon.
Deon pun mengambil ikat pinggang nya dan mengikatkan nya ke kedua tangan Era dan meletakkan nya ke atas.
"nah,sekarang papi bisa bermain sepuas nya. Bersiaplah baby"
Deon kembali melumat bibir Era dengan kasar dan menggigit bibir Era agar ia bisa bertukar saliva dengan nya. Sedangkan kedua tangan nya memainkan kedua pa****ra Era dan meremas nya dengan keras.
Era tidak bisa berteriak karna Deon terus membungkam bibir nya dengan bibir Deon dan lagi lagi Deon menggigit bibir agar Deon bisa bertukar saliva dan bermain lidah.
Setelah bermain main dengan pa****ra,tangan nya beralih menggerayahi tubuh Era mulai dari leher hingga bagian kewanitaan nya. Era tak bisa menghalangi nya karna tangan nya di ikat sedangkan kaki nya di halangi oleh kaki Deon.
Deon akan membuat Era sangat lemas agar ia bisa bermain ke inti nya. Tangan Deon terus bermain di area kewanitaan Era hingga membuat Era sangat merasa lemas tak bertenaga.
...****************...
Vero dan Varo telah sampai di depan bangunan tua bersama anak buah nya.
"Varo,betul di sini Era berada?" tanya Vero.
"betul Ver" jawab Varo.
"Baiklah,ayo masuk" ajak Vero.
Vero dan Varo beserta anak buah nya masuk ke bangunan tua tersebut. Di ruang keluarga,mereka melihat Ardan dan kedua gadis yang sedang asyik bergurau hingga Ardan menyadari kedatangan mereka.
"wah wah,rela datang tengah malam demi menyelamatkan adek tersayang kalian hahahaha" ucap Ardan.
"di mana kalian sembunyikan adek kami?!!" tanya Vero dengan geram.
"sabar dulu dong,berikan dulu saham kalian baru akan kuberitahu di mana adek kalian"
"cepat katakan dimana kalian menyembunyikan adek kami?"_Varo
"heh!!,situ tuli apa gimana sih?,papa gue kan udah bilang berikan dulu saham yang kami minta baru kami akan memberitahu di mana adek kalian" timpal Mia.
"ck,kalian urus mereka bertiga,kami akan mencari adek dulu" tegas Vero pada anak buah nya.
"baik tuan muda" jawab salah satu anak buah nya.
Vero dan Varo pun mencari ke seluruh ruangan yang ada di bangunan tua tersebut.
...****************...
Bibir mereka terus menyatu lebih tepat nya Deon tak akan membiarkan Era bersuara sama sekali.
"mari kita bermain ke inti nya baby" ucap Deon. Kemudian melumat kembali bibir Era dan sesekali menyesap nya.
Deon mengarahkan junior nya ke arah kewanitaan Era tanpa melepas ciuman panas nya dengan Era meskipun Era tak membalas ciuman tersebut.
Hampir saja junior nya masuk ke dalam kewanitaan Era,tapi tiba tiba ada yang mengganggu nya dengan mendobrak pintu kamar nya. Ketika ia bangun dari atas Era,ia langsung mendapatkan pukulan keras di bagian wajah nya. Tak hanya itu saja,ia juga di pukuli secara membabi buta oleh seseorang yang tak lain adalah Varo.
Era yang melihat kedua abang nya datang pun hanya bisa menangis kemudian pingsan. Vero yang melihat adek nya tanpa memakai sehelai benang pun menghampiri nya dan melihat keadaan adek nya yang sudah pingsan.
Tanpa terasa air mata nya menetes melihat adek nya yang di lecehkan oleh paman angkat nya sendiri. Vero pun membuka ikatan di tengan Era dan membalut tubuh Era dengan selimut yang ada di sana,kemudian ia menghampiri kembaran nya yang baru saja selesai memukuli Deon.
Vero pun juga memberikan pukulan nya sampai Deon meregang nyawa di tangan nya.
"dasar tua bangka brengsek,bajingan. Lo melecehkan adekku sampai pingsan!!!!" marah Vero bahkan sekarang berganti Leo sisi lain nya.
Varo tak menghentikan kembaran nya,ia juga sangat marah dan sampai membangunkan sisi lain nya yaitu Lio. Deon pun meregang nyawa di tangan Leo. Wajah Deon sudah hancur bahkan hampir tidak bisa di kenali.
"sudah Leo,dia sudah mati. Tidurlah kembali"ucap Lio.
"lo juga tidurlah kembali,kasian kembaran nya Vero"
"iya iya"
Mereka pun kembali tidur dan berganti dengan Vero dan Varo. Meskipun lemas karna sisi lain nya,tapi mereka masih bisa membawa Era pergi dari bangunan tua itu. Varo yang mengangkat Era dan meletakkan nya di bagian tengah mobil.
Sedangkan Ardan dan kedua gadis nya sudah di buat pingsan oleh anak buah Vero dan Varo.
Vero dan Varo bergegas kembali ke kota dan membawa Era ke rumah sakit milik Gilang. Mereka tak henti henti nya menyalahkan diri mereka sendiri karna tidak bisa menjaga adek mereka dengan baik apalagi sekarang adek mereka sudah di lecehkan oleh paman angkat Era. Jika sampai Era sudah tidak perawan lagi maka mereka tidak bisa memaafkan diri mereka sendiri seumur hidup.
...----------------...
Mohon dukungan nya,jangan lupa like,coment dan vote ya.....