NovelToon NovelToon
Kidung Lara Di Tepi Senja

Kidung Lara Di Tepi Senja

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: Bunda Yuzhi

Cintailah pasanganmu sewajarnya saja, agar pemilik hidupmu tak akan cemburu.
Gantungkanlah harapanmu hanya pada sang pencipta, niscaya kebahagiaan senantiasa menyertai.


Ketika aku berharap terlalu banyak padamu, rasanya itu sangat menyakitkan. Kau pernah datang menawarkan kebahagiaan untukku tapi kenapa dirimu juga yang memberiku rasa sakit yang sangat hebat ?

~~ Dilara Annisa ~~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda Yuzhi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Belanja Seperlunya.

Semilir angin sore membelai wajah cantik nan teduh milik Dilara. Wanita anggun penuh kharisma itu menatap nanar ombak bekejaran dari kejauhan. Punggungnya bersandar santai di sandaran gazebo depan resort yang disewanya bersama Mbak Ina. Dia benar benar sedang menikmati me time. Dia membebaskan Mbak Ina untuk mengeksplor suasana pantai sendiri, sedangkan dia hanya duduk sendiri di depan resort sambil menikmati senja yang kian beranjak.

Dalam susana damai menikmati senja, matanya tiba-tiba memicing. Pandangannya bertumpu pada satu objek yang seperti tidak asing. Dia seperti mengenali seseorang diantara lima orang yang sedang bercanda di seberang, di depan resort yang bersisian dengan resort yang ditempatinya.

" Deny ! itu seperti Deny. " Gumamnya seiring dengan bertemunya tatapan Dilara dengan orang yang diduganya teman masa kecilnya.

Orang itu sontak menarik sudut bibirnya, tersenyum lebar ke arahnya. " Hai, Dila ! " Teriak Deny dari seberang, sepertinya mengenali Dilara sambil melambaikan tangannya.

Semasa mereka sekolah dulu, Deny memang lebih senang memanggil nama Dilara dengan panggilan Dila. Katanya biar lain sendiri.

Dilara hanya tersenyum lebar ke arah Deny seraya membalas lambaian tangan Deny. Nampak olehnya di seberang sana, sang sahabat sedang duduk dengan dua orang wanita cantik sebaya mereka, satu orang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik, dan seorang pria tampan sebaya mereka juga. Mungkin salah satu diantara wanita cantik itu adalah pasangan Deny, Dilara tidak tahu dan dia tidak berniat menemui mereka. Dia tidak ingin menganggu kebersamaan orang orang itu yang mungkin saja lagi quality time.

Tatapan Dilara kembali fokus ke depan setelah bertegur sapa lewat lambaian tangan dengan sang sahabat. Dihelanya napas pelan lalu menghembuskannya seraya memejamkan matanya sejenak. Perasaannya kembali galau. Ingatannya kembali berkecamuk tentang rumah tangganya.

" Ahh...Astghfirullah ! Saya kan ke sini mau melupakan sejenak masalah ini. " Gerutunya berucap lirih lalu membuka matanya dan mendongakan kepala.

Dilara menatap langit sore yang terlihat bagaikan canvas lukisan bertemakan warna jingga. Tatapan teduh itu menyimpan segores luka batin. Semakin dia ingin menyembuhkan luka itu, semakin dalam juga rasa perih menghujamnya. " Tidak seharusnya memang saya lari dari masalah ini. Saya harus segera menyelesaikannya. " Gumamnya kembali memejamkan mata.

" Sendiri ?! " Suara bariton menyentaknya dari lamunan.

" Astaghfirullah ! " Dilara terpekik kecil dan terperanjat. Sontak dia membuka matanya. Nampak di depannya, Deny sedang tersenyum manis ke arahnya dan di sisinya berdiri wanita cantik berkulit putih mulus, juga sedang tersenyum ke arahnya.

" Deny ! Kebiasaan, kalau datang selalu bikin orang kaget. " Gerutu Dilara memanyunkan bibirnya.

Deny dan cewek cantik bersamanya terkekeh pelan mendengar gerutuan Dilara. " Soalnya kamu suka melamun. Saya tidak bermaksud mengagetkan, kamunya saja yang suka melupakan sekitar. " Tukas Deny seraya terkekeh.

Dilara memutar bola matanya.

" Dila ! kenalkan, calon istriku. " Ujar Dany setelahnya sambil melirik gadis cantik bertubuh mungil di sampingnya.

" Sayang ! Ini Dilara, temanku waktu SMP. " Imbuhnya lagi tersenyum lembut pada gadis tersebut.

" Hai... ! Saya Fiya. " Ucap Gadis itu mengulurkan tangannya pada Dilara.

Dilara tersenyum manis lalu berdiri menyambut tangan Fiya. " Saya Dilara, teman kekasih kamu. " Sahut Dilara ramah disertai senyum tulus.

" Mari duduk ! " Ujarnya mempersilahkan Fiya untuk duduk di gazebo tempatnya bersantai.

Fiya mengambil tempat duduk di samping Dilara, sedangkan Deny duduk di seberang tempat duduk kedua wanita itu.

" Sama siapa ke sini, La ? " Tanya Deny sesaat kemudian.

" Sama Mbak Ina. " Sahut Dilara menunjuk ke arah Mbak Ina di kejauhan yang sedang mengarahkan kameranya ke arah matahari terbenam.

Deny dan Fiya mengikuti arah telunjuk Dilara. " Teman atau ipar kamu ? " Tanya Deny.

" Teman. " Jawab Dilara singkat. Dia memperkenalkan Mbak Ina sebagai teman, bukan pembantu.

" Ooh.. ! "

Sebenarnya banyak tanya yang bergelayut d benak Deny. Dari awal bertemu beberapa minggu lalu sampai sekarang, dia melihat kegundahan di hati sang sahabat. Belum lagi, saat piknik seperti ini, sahabatnya tidak bersama sang suami. Ingin dia bertanya, tapi dia tidak dia sadar, itu privasi Dilara.

" Calon istrimu sangat cantik, Den ! " Puji Dilara tulus seraya melirik ke arah Fiya.

Deny tersenyum sumringah sedangkan Fiya tersipu malu dipuji seperti itu.

" Iya dong. Siapa dulu calon suaminya. " Tukas Deny bangga sambil menepuk dadanya jumawa.

" Cih...tapi tidak cocok sama kamu. Kamu terlalu tua untuk Fiya yang masih imut-imut. " Ujar Dilara meledek Deny.

" eehh.. Astaga ! Komiu ( kamu ) ini jangan salah. Fiya memang imut, tapi umurnya setara kita. " Tukas Deny mendelik ke arah Dilara.

Dilara dan Fiya terkekeh melihat reaksi Deny. " Aah...masa ?! Yang saya liat, Fiya kaya lagi jalan sama om-om. " Timpal Dilara semakin meledek Deny.

" Ee ranga ! Dia ini biar mungil, tapi sudah selesai pendidikan dokternya. Malah sudah selesai spesialis. Dia dokter spesialis onkologi. " Jelas Deny dengan nada bangga.

Dilara terbahak sedangkan Fiya hanya tersenyum salah tingkah. Sepertinya dia tipikal gadis pemalu.

" Tidak perlu diperjelas begitu juga, yang ! " Desis Fiya merasa canggung.

" Yaah...mo bagaimana, dia yang pancing duluan. " Pungkas Deny membela diri.

Dilara terkekeh. " Dari dulu tidak berubah. " Ujarnya. " Tidak usah canggung. Saya memang suka menggoda Deny. " Ucapnya menepuk bahu Fiya. Sejenak dia lupa akan kegundahannya yang tadi.

" Eeh...dokter onkologi itu bukannya dokter spesialis kanker ? " Tanya Dilara pada Fiya menyadari ucapan Deny tadi.

Fiya mengangguk lalu tersenyum. " Iya. Saya bertugas di rumah sakit di Makassar baru beberapa bulan ini. Saya lagi ambil cuti tiga hari, makanya balik Palu. " Papar Fiya.

" Ooh.. " Ucap Dilara dengan wajah ingin bertanya tapi ragu.

" Dia ambil cuti untuk acara pertunanganan kami. " Jelas Deny tanpa diminta.

" Ooh. Ya ? Selamat ya. Semoga Dilancarkan sampai hari H. " Ucap Dilara tulus.

" Btw. Saya boleh minta nomor ponselmu ? " Ujar Dilara ragu-ragu. Dia takut Fiya tidak suka membagi nomor pribadi pada orang baru.

" Iya. Boleh boleh. Sini ponselmu nanti saya salin nomornya. " Sahut Fiya antusias.

Dilara lega, dirogohnya benda pipih tersebut di dalam tas yang tergeletak di sampingnya. Ternyata Fiya cukup welcome. Dia ingin konsultasi dengan Fiya masalah penyakitnya.

" Kamu miscall saja ke sini ! " Ucap Fiya ingin menyimpan juga nomor Dilara.

Dilara menekan nomor Fiya dan melakukan panggilan yang langsung masuk ke dalam ponsel Fiya.

" Saya save yaa ! " Ucap Fiya yang ditanggapi anggukan oleh Dilara.

" La ! Su-suami kamu mana ? " Akhirnya keluar juga pertanyaan dari Deny. Rasa penasaran yang terus menekannya akhirnya membuatnya tidak tahan untuk tidak bertanya.

Dilara tersentak. Seketika wajahnya berubah sendu. Wanita anggun itu menghindari tatapan menuntut dari Deny.

" Di rumah. Dia sibuk. " Jawabnya singkat.

" Sibuk dengan istri barunya. " Imbuhnya dalam hati.

♡♡♡

Sedangkan di sisi lain.

Fikri terkejut melihat saldo tabungan-nya yang nihil. Saat ini, laki laki tampan itu sedang berada di mall, untuk mengikuti keinginan Ann yang ingin jalan jalan, setelah sempat tantrum setengah jam. Mereka ke mall terpaksa menaiki taksi on line, karena kunci mobil Fikri belum ditemukan.

" kenapa, Kak ? Ada masalah ? " Tanya Maria melihat Fikri yang sedang menatap ponselnya dengan wajah gusar.

" Hmm. Belanja seperlunya saja. ATM ku lagi bermasalah. " Jawab Fikri singkat tidak ingin memperjelas pada Maria. Dia ingin melakukan pembayaran dengan Qris tapi saldonya membuatnya terkejut.

Laki laki itu sudah mencari di semua sudut dompetnya kartu kredit yang dia punya, tapi tidak menemukan benda tipis tersebut. Kartu yang tersisa di dompetnya hanyalah kartu yang saldonya sudah terkuras habis untuk belanja Ann sewaktu di Makassar.

" Mungkin Dilara mengamankan semuanya. " Gumamnya tersenyum miris.

Aahh...istrinya itu semakin menggemaskan buat Fikri. Bukannya marah, laki laki itu jadi semakin merindukan sang istri. Dia gemas dengan Dilara yang pergi tanpa pamit setelah merampoknya habis habisan. Dia tidak tahu, Dilara sengaja menyisakan kartu ATM yang berisi uang dua puluh jutaan, tapi tanpa sepengetahuan Dilara bahwa saldonya sudah terkuras habis.

" Jadi kita belanja pake apa, kak ? " Rengek Maria menatap Fikri yang menatapnya datar.

" Pake ATM yang ada sama kamu. Itu isinya lima belas juta. " Tukas Fikri dingin lalu berjalan menyusul Ann yang sedang bermain di play ground.

" What ? Apa katanya tadi. Pake uangku ? Astagaa ! Baru juga mau kumpul uang. Ckk. " Gerutu Maria sambil menghentakan kakinya dengan kesal.

" Tapi nanti diganti kan, kak ? " Tanya Maria setelah berhasil menyusul langkah Fikri.

Fikri menoleh dan menatap Maria jengah. " makanya saya bilang, belanja seperlunya. " Jawab Fikri tegas.

❤️❤️❤️

Hai..Assalamualaikum. Maaf baru bisa up date. Alhamdulillah kemarin sudah bisa keluar dari rumah sakit. Semoga pembacaku masih setia menunggu up date dariku.

Jangan lupa like, komen and bagi giftnya yaa 🙏🏻

Lop yu All ☺️☺️

1
Nani Rahayu
ayo Fikri jujur ..tegas...jangan sampe nyesal .. karena kesempatan tidakbdatang dua kali...dilara love youuu🥰🥰
Nani Rahayu
Alhamdulillah...semoga kita semua diberi kesehatan...setia dong Thor🥰🥰
Senja Ariestya: Makasi 🙏🏻
total 1 replies
Agus Tina
Cepet sehat, hangan sampai Fikri tergoda sama Maria ya thor ... jijik aku
Senja Ariestya: Aamiin 🤲🏻
makasi yaa
total 1 replies
Nani Rahayu
semoga author cepat sehat.....kami mmg menunggu up nya selalu...tp kalo mmg LG sakit istirahat dulu Thor......semoga kita semua sehat2 terus yaaaaa
Senja Ariestya: Aamiin...
terima kasih dukungannya 🙏🏻🙏🏻
total 1 replies
Agus Tina
Baru mampir, sepertinya ceritanya menarik ... rajin2 up ya jangan gantung nanri sakiit
Senja Ariestya: terima kasih sudaah mampir
total 1 replies
Nani Rahayu
nikmati drama mu neng maria
Senja Ariestya: 🤭🤭🤭🫣🫣🫣🫣🫣
total 1 replies
Nani Rahayu
good job lara. .... kita liat Maria masih mau gak hidup dengan pria yg kantongnya udah kempes🤭🤭🤭🤭
Nani Rahayu
Fikri terlalu gampang menyalahkan...tp kok y kasian ma Fikri
Senja Ariestya: salam.sama lajangnya yaa kak
Senja Ariestya: Ahaiii...😅
total 4 replies
Nani Rahayu
kalo Maria yg kecebur drama lagi....terus Fikri percaya LG...berat bener ujianmu fikri 🤭🤭semoga kamu tidak lupa karakter asli istrimu ya
Cakrawala_Jingga: nah itu yg terlintas di otakku...
hidup Maria itu penuh manipulasi
total 1 replies
Nani Rahayu
kayaknya Maria ini ujian buat Fikri dan dilara.....Fikri salah karena ambil keputusan sebesar ini tanpa melibatkan istri .....tp kayaknya kalo kasus Fikri ini masih boleh lah dimaafkan 🤭karena kan g sengaja berkhianatnya ....kadang kan udah jelas lakinya berhianat masih bisavyermaafkan kok...semoga lara lebih sabar ,bisa menerima Fikri kbali....dan Fikri harus lebih tegas....dan mikir lagilah... tanggung jawab g mesti jadikan istri
Cakrawala_Jingga: Aku hadir kak
meninggalkan jejak.
semangat updatenya /Good//Good/
Senja Ariestya: terima kasih sudah mampir 🙏🏻🙏🏻
total 2 replies
Cakrawala_Jingga
Lop yu too buat author.
Aku selalu meninggalkan jejak kok Thor...
boleh yaa double up /Pray//Pray/
Cakrawala_Jingga
lop yu too,Thor
double up dong Thor ...pliss !/Pray//Pray//Pray/
Cakrawala_Jingga
lanjut ...
double up dong
Cakrawala_Jingga
Kasian mbak Ina
Cakrawala_Jingga
Astagaaa....
tidak anak tidak ibu,dua duanya bikin kesel /Panic//Panic/
Cakrawala_Jingga
Makin seru
lanjut kak
Neneng Dwi Nurhayati
buat dilara cerai sama Fikri kak, kasian
dan pergi jauh dari fikri
Cakrawala_Jingga: Iya...kasian gitu yaa
Fikri Maruk. gemes aku
Senja Ariestya: Terima kasih sudah hadir 🙏🏻🙏🏻
total 2 replies
Cakrawala_Jingga
haha ?
Fikri Maruk...
mau dua duanya.
mana ada perempuan normal, yang rela melihat suaminya dengan perempuan lain ?
agak laen memang kau, Bambang !!
Senja Ariestya: terima kasih, kak 🙏🏻
total 1 replies
Cakrawala_Jingga
nggak enak kan didiamin /Tongue//Tongue/
Senja Ariestya: makasih 🙏🏻
total 1 replies
Cakrawala_Jingga
Novelnya keren.
penulisannya rapi dan sesuai dengan kaidah menulis. Semangat berkarya Thor /Good//Good//Good/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!