Ditinggalkan beberapa jam setelah pernikahan?? pasti menyakitkan bukan?? Itulah yg dialami Melody. Dirinya menikah dengan kekasihnya setelah mempersiapkan semuanya. Tapi tepat setelah resepsi pernikahan suaminya menghilang, dan pada malam hari dirinya ditalak melalui pesan singkat.
Akankah Melody mampu melewati semua ini dan menemukan cinta sejatinya??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hunny24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.15 Sebuah Kesalahan
Melody dan Zayn pun tiba di apartemen, dan keduanya mulai kehilangan kesadaran. Zayn pun memegangi Melody yg terlihat kehilangan kesadaran. Dan dirinya pun mulai pusing, serta nyaris kehilangan kesadaran.
"Melody, minuman apa yg kita minum tadi?" tanya Zayn.
"Jus.." ucap Melody mencoba sadar.
"Tak mungkin, ini bukan lah jus." ucap Zayn memegangi kepalanya.
Zayn pun hampir jatuh, dan Melody berusaha membantunya. Hingga keduanya saling tatap, di dalam sebuah lift.
"Kenapa aku memikirkan hal gila." ucap Melody.
"Aku juga mulai gila." ucap Zayn.
Keduanya pun mulai merasakan efek obat perangsang yg dimasukkan Rara di dalam jus yg mereka minum. Hingga mereka masuk ke dalam kamar Zayn tanpa sadar, terlebih pasword mereka sama.
Dan Melody langsung jatuh ke kasur Zayn. Hawa panas itu membuatnya gila dan terangsang. Sehingga Melody mulai membuka gaunnya. Zayn pun merasakan hal serupa dan membuka pakaiannya.
Keduanya pun dalam sekejap jatuh ke dalam hasrat terpendam masing-masing. Dan melakukan kesalahan di malam tersebut. Baik Zayn maupun Melody sudah tak bisa mengontrol diri mereka dan terjebak pada hasrat yg tak mampu mereka tahan lagi.
"Kenikmatan apa ini?" gumam Melody.
"Ini surga dunia." ucap Zayn.
Mereka yg sudah tak sadarkan diri pun melakukan hal itu semalam dan tak memikirkan apa dampaknya untuk hidup mereka. Ketika terbangun, mereka akan terkejut pada yg apa yg terjadi semalam.
Pagi itu, Zayn pun bangun lebih dulu dengan kepalanya yg sakit. Dirinya langsung syok mendapati tubuhnya tanpa busana. Dan yg lebih mencengangkan lagi ada seorang wanita disampingnya.
"Apa yg terjadi.. " gumamnya mulai merasa bersalah.
Siapa wanita yg sudah bersamanya malam ini? Begitulah pikir Zayn. Dirinya pun berusaha tenang dan menatap wajah si wanita.
"Tidak mungkin.. Apa yg sudah kulakukan? Dan ini di kamarku.." ucapnya.
Melody yg mendengar suara di sekitarnya pun membuka mata. Dirinya lebih terkejut dari Zayn.
"Apa yg kau lakukan di kamarku..!" teriak Melody.
"Tapi ini kamarku." ucap Zayn menutup wajahnya.
"Astaga.." ucap Melody merasakan sakit di area vitalnya.
Seketika Melody menyadari dirinya tidur tanpa busana dan satu ranjang dengan Zayn. Pikirannya pun mulai bertraveling dan begitu juga dengan Zayn.
"Apa yg sudah kulakukan?" ucap Melody menangis.
"Maaf. Aku juga tak ingat apapun." ucap Zayn.
"Kenapa kita melakukannya?" isak Melody.
"Maaf Melody, aku juga tak tahu apa yg terjadi semalam." ucap Zayn.
"Kau jahat sekali padaku." ucap Melody.
"Melody jangan menangis, tenangkan dirimu dan kita harus tenang untuk mengingat segalanya." ucap Zayn.
"Tenang katamu? Setelah aku memberikan mahkotaku pada pria yg bukan suamiku?" tanya Melody kesal.
"Maaf, tolong tenangkan dirimu. Menangis takkan mengubah apapun." ucap Zayn.
"Dasar pria jahat..!" ucap Melody.
"Kau pakai pakaianmu, aku akan menghadap ke arah lain." ucap Zayn.
Melody pun mengambil pakaiannya dan menuju ke toilet. Sedangkan Zayn menatap ke arah tembok sambil berpikir apa yg sudah terjadi semalam sampai dirinya bersama Melody dan menghabiskan malam berdua.
"Aku sudah melakukan kesalahan.." umpat Zayn dalam hati.
Saat Melody ke toilet, Zayn pun memakai pakaiannya dan merapikan tempat tidurnya. Zayn melihat noda darah di sprei miliknya. Dan pria itu semakin merasa bersalah, meski ada yg janggal baginya. Menurut data yg ia terima di kantor, status pernikahan Melody sudah cerai hidup, tapi kenapa Melody masih perawan??
"Apa lagi ini? Aku sudah merusak masa depan seorang wanita?" gumamnya frustasi.
Zayn pun merapikan tempat tidurnya sembari terus mencoba mengingat segalanya. Dan Melody tak kunjung keluar dari toilet. Zayn pun membuatkan Melody teh hangat untuk menenangkannya.
Hingga akhirnya, Zayn mengingat semuanya. Mereka mulai kehilangan kesadaran di dalam lift. Padahal seingatnya mereka hanya minum jus di acara semalam. Tapi efeknya seperti habis minum obat perangsang. Zayn pun merasa dirinya dan Melody dijebak.
Selain rasa bersalah, dirinya juga tak tahu bagaimana cara bertanggung jawab pada Melody. Terlebih wanita itu terlihat lebih depresi dari dirinya.
Zayn pun mengetuk pintu toilet.
Tok..Tok..
"Melody, keluarlah.. kau tidak pingsan kan?" panggil Zayn.
Melody pun tetap diam dan duduk di kloset kamar mandi sambil termenung. Dirinya mengabaikan panggilan Zayn karena merasa nasibnya sungguh tak beruntung.
"Jika dalam hitungan kelima kau tidak keluar, aku akan mendobrak pintunya." ucap Zayn takut Melody pingsan.
"1..2..3.. " ucap Zayn dan dalam hitungan ketiga Melody membuka pintu kamar mandi.
"Cukup, aku sudah keluar." ucap Melody.
"Ayo kita bicara dan duduk." ajak Zayn.
Melody pun duduk di sofa dan disajikan teh hangat.
"Kau pasti berpura-pura baik agar aku maafkan." ucap Melody.
"Melody, kita kesampingkan hal itu. Pertama aku mengingat sedikit kejadian tadi malam. Kita hanya minum jus, tapi sepertinya jus tersebut sudah diberi obat perangsang." ucap Zayn.
"Sudah kuduga, mereka sudah menyiapkan jebakan untukku." ucap Melody.
"Mereka?" tanya Zayn.
"Yang menikah adik tiriku dan mantan suamiku." ucap Melody kembali menitihkan air mata.
"Melody maafkan aku, aku akan bertanggungjawab." ucap Zayn.
"Dengan cara apa? Memberiku uang kompensasi? Kau pikir aku pelac**r?? Ha??" ucap Melody emosi.
"Melody sebaiknya kau tenang dulu, semua bisa dibicarakan." ucap Zayn semakin merasa bersalah.
"Lalu kau mau aku bagaimana?" balas Melody.
"Sebaliknya, kau ingin aku bertanggungjawab seperti apa? Aku siap jika harus menikahimu." ucap Zayn.
"Menikah lagi? Dengan keadaan seburuk ini? Oh tidak." ucap Melody.
"Melody kuharap kau tenangkan dirimu dan pikiranmu, ini memang sulit dan aku tahu ini yg pertama bagimu. Dan aku bukanlah suamimu, aku tahu aku salah tapi coba pikirkan jalan terbaik dengan penawaranku." ucap Zayn.
"Baiklah, aku akan memikirkannya, aku mau kembali ke kamarku." ucap Melody meninggalkan Zayn.
Bahkan teh buatannya pun tak disentuh oleh Melody. Hal ini membuat Zayn merasa bersalah, dan pernikahan juga bukanlah hal mudah di keluarganya. Tapi mengingat Zayn cukup mandiri, membuatnya yakin kalau ayahnya takkan melarangnya menikah dengan wanita dari kalangan biasa.
.....
Sementara malam itu, setelah Melody pergi bersama Zayn, pria yg dibayar oleh Desi pun datang. Dirinya tak diberitahu siapa wanita yg menjadi targetnya. Cirinya hanyalah wanita dengan gaun putih yg merupakan putri dari Desi.
Dan pria bernama Marco itupun bertanya pada pelayan tentang putri Desi. Pelayan pun menunjuk pada Rara yg juga memakai gaun putih.
"Permisi, apa kau tahu dimana nona Melody.?" tanya Marco.
"Melody?"
"Iya putri ibu Desi." ucap Marco.
"Tidak ada tuan, adanya nona Rara dan itu orangnya." ucap pelayan tersebut.
"Rara, jadi namanya Rara atau Melody sih?" gumamnya.
Tanpa basa-basi, Rara pun didekati Marco. Apalagi Marco memiliki wajah tampan yg membuat Rara terpesona. Marco pun melancarkan aksinya dan memberi obat yg ia sedikan di minuman Rara. Dan Marco berhasil melakukan tugasnya untuk tidur dengan putr Desi, walau ternyata bukan Melody melainkan Rara.
Rara pun dibawa ke hotel dan terbujuk rayuan Marco hingga mereka melakukan one night stand. Tanpa disadari pria yg bersamanya merupakan orang suruhan ibunya sendiri untuk menjebak Melody tapi malah salah sasaran.